NovelToon NovelToon
Tukar Suami?

Tukar Suami?

Status: tamat
Genre:Tamat / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:352.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Septi

Aku terpaksa menikah dengan pria yang belum pernah aku temui sebelumnya.Setelah menikah kembaranku menginginkan bertukar suami. Apakah dia sudah gila mau menukar suaminya dengan suamiku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4 : Tawar rumah

"Lah sama kaya anakku yang bungsu juga begitu Nia, diam aja dikamar. Pas masih sekolah sampai kuliah dia cuma belajar terus." tante Vida malah menyamakan aku dan anak bungsunya.

Mengurung diri dikamar? benar sih aku banget. Tapi aku mengurung diri karena sedang maraton drakor. Kalau belajar ada waktunya sih, waktu ku ya lebih banyak nonton para cogan biar jernih pikiran ku terus bisa mikir enak deh.

"Iya sama, Ruby juga begitu. Kalau Safira banyak mainnya, kadang rumah ini jadi tempat ngumpul jadi ramai gitu. " ibu kini menceritakan Safira.

"Loh duduk kamu Ruby berdiri terus." tante Vida nyuruh aku duduk.

Aku duduk disamping ibu, mendengarkan perbincangan mereka siapa tau masih mau ngomongin aku lagi.

"Putra sulungku juga begitu, tapi lebih nggak pernah pulang sih. Pulang-pulang kalau uangnya habis, aduh pokoknya selalu bikin aku jengkel ada aja kelakuannya." oh baiklah kali ini tante Vida yang cerita mengenai anaknya.

"Ya begitulah, anak satu dengan yang satunya berbeda sifat. Apalagi anakmu yang ada jaraknya lah anakku yang kembar saja beda banget sifatnya. " ibu menambahkan.

Sepertinya pembicaraan ini tidak menarik bagiku mereka membicarakan tentang kehidupan mereka. Ok, aku akan pergi saja dari sini.

tok tok tok

"Assalamu'alaikum." ada suara mengucap salam, sepertinya ada yang datang.

"Waalaikumsalam."jawabku sambil berdiri lalu melangkah ke pintu, kebetulan pintu terbuka tapi tidak ada orangnya. Mungkin ada di teras.

Setibanya di pintu ada Pak Jamal yang berada di teras sambil mengamati tiang-tiang teras rumah. Dia ini semacam makelar gitu kerjaan, teman ayah juga. Tapi tidak sering datang cuma aku tahu dia karena dulu tetanggaan, sekarang sudah pindah ke mana gitu aku nggak paham.

"Nyari ayah ya pak? "

Pak Jamal tersentak menoleh ke arahku. "Iya, mana ayah kamu. "

Lalu ibu ikut keluar, "Ada apa pak nyari ayahnya anak-anak? "

"Katanya rumah ini mau dijual, ya saya mau lihat-lihat dan difoto biar tak tawarkan ke pembeli nantinya. " jelas pak Jamal.

Denger rumah ini mau dijual saja baru tadi pagi, kenapa bisa pak Jamal yang rumahnya jauh sudah tahu dan sudah mau menawar rumah ini. Hatiku sakit mendengarnya.

"Sebentar, pak Jamal masuk dulu biar tak panggil ayahnya. "ibu mempersilahkan pak Jamal masuk.

Aku ngikut masuk juga, ibu masuk kedalam untuk membangunkan ayah.

Tante Vida mungkin agak bingung ada bapak-bapak masuk dan duduk juga di kursi ruang tamu kami yang terbuat dari kayu berukiran.

"Ini temannya ayah tante. "walau tante nggak nanya biarin siapa tahu dia bertanya-tanya.

"Ibu ini yang punya mobil diluar itu? " tanya pak Jamal sok akrab.

"Iya pak" jawab tante Vida.

Lalu muncullah ayah dengan masih muka bantal walau sudah cuci muka.

"Hah? kamu mal, ya udah lihat-lihat aja. Kamu foto nggak papa kok" Ayah langsung mengijinkan pak Jamal melihat-lihat rumah.

Ayah nggak lihat apa ada tamunya ibu? mungkin ibu malu dengan temannya ini. Lama nggak ketemu eh ketemu malah rumahnya lagi dilihat-lihat orang.

"Ada apa Nia? " tante Vida beneran kan pasti ingin tahu.

"Itu temannya mas Fuad, bukan apa-apa kok. " Jawab ibu tidak niat memberi tahu yang sebenarnya.

"Bangunan nya sudah tua, memang mau harga berapa? "Pak Jamal bicaranya tu nggak pelan jadi semua orang pada dengar termasuk tante Vida.

"Rumah ini mau dijual? " tante Vida sepertinya memang mempunyai otak pintar makanya langsung bisa menangkap situasi ini.

Ibu menunduk dan mengangguk.

"Memang kalian mau pindah gitu? " tante Vida malah ngiranya seperti itu.

"Iya, kami akan cari yang lebih kecil saja. " jawab Ibu.

"Lah, anak-anakmu makin dewasa kalau nyari yang lebih kecil apa nyaman." tante Vida tidak setuju jawaban ibu.

"Lagian kedua putriku nantinya akan menikah juga kan, pasti ikut suaminya jadi aku dan mas Fuad tinggal berdua saja jadi sekamar cukup. " ibu ternyata memiliki pemikiran itu, pemikiran yang sekali. Entah kapan aku mau nikahnya.

"Ohh,memangnya mereka akan menikah dalam waktu dekat ya? " tante Vida mengerti tapi kenapa tanya pertanyaan itu.

Ibu diam sejenak,"Tidak juga sih "

"Ya nanti tak tawarkan delapan ratus ya Fuad, tapi aku dapet dari kamu ya nantinya. " suara pak Jamal menggema lagi di seluruh ruangan.

"Kurang itu Jamal, kalau bisa satu em.Nanti aku harus cari rumah lagi soalnya. " ayah sepertinya menawarkan harga rumah.

Mendengar ucapan ayah, baru aku yakin kalau rumah ini memang akan dijual.

"Ok, nanti tak kabari lagi. " pak Jamal mau pergi. "Bu mari ya" lalu dia pergi setelah pamit ibu.

1
Aydaa
jalan cerita yang sangat menarik💜💜💜💜💜💜💜
Ummi Warni Ani
Luar biasa
Eny Yuniati Ningsih
Kecewa
Eny Yuniati Ningsih
Buruk
EMP Official
😆🤣🤣🤣
EMP Official
keren novel nya thor 😍
Sept: terimakasih
total 1 replies
Heny Susanti
Luar biasa
Ummi Warni Ani
kok gak ada audio nya ya.gk bisa dengerin sambil kerjaan nih. padahal seneng bgt sm ceritanya
Sept: iya maaf belum ada kk
total 1 replies
Aprilia
di tunggu novel barunya
Eka Kaban
mantap
Bintoop
ikut senang
muhammad affar
mudah-mudahan hamil
Riaaimutt
wkwkwk polos apa lupa karel 😂
Kurnia Triartanti
Ruby Hamil
Le_Di
selamat z buat kalian😎
Riaaimutt
karel the best pokokek
Aprilia
dewasa banget karel
Sept
Terimakasih semuanya 🥰
Aprilia
jatuh cinta sama novel ini /Drool//Kiss/
Eka Kaban
UF tour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!