Membawa Lima Anak Presdir

Waktu makan malam telah tiba semua berkumpul di meja makan termasuk vania dan josh karena edric meminta mereka untuk tinggal di mansion supaya suasana rumah itu makin ramai

"wah ini makanannya enak sekali" ucap el sambil mulutnya terbuka lebar melihat berbagai makanan yang menggiurkan di depan matanya

"makanlah sayang apa pun yang kamu makanlah" sahut edric yang melihat binar bahagia dari raut wajah putrinya

"tenang saja dad el akan menghabiskannya" ucap el semangat sambil mengelus perutnya membuat yang lain geleng geleng

kalau soal makanan jangan pernah coba coba untuk melawan gadis bulat itu karena tidak akan pernah pernah jika berani melawannya

"ayo mulai makan" titah edric

emeli mengambil makanan untuk semua anaknya sesuai dengan selera masing masing setelahnya dia menawari edric

"kamu mau makan apa biar aku ambilkan" tanya emeli karena dari tadi melihat edric hanya diam saja

Hati edric berbunga bunga rasanya dia ingin terbang saja saking senangnya baru juga di tawari untuk di ambilkan makanan sudah membuat hatinya di penuhi kupu kupu apalagi jika setiap hari emeli ada untuknya pasti dia akan mandi di kolam madu supaya rasanya lebih manis

"aku mau pasta saja" sahut edric setelah sadar dari lamunannya

Emeli mengangguk lalu mengambil apa yang di inginkan oleh edric lalu dia mengambil makanan untuk dirinya sendiri begitupun vania dan josh sudah mengambil makanan yang mereka inginkan

Setelah makanan sudah ada di piring mereka masing masing mereka semua langsung makan dengan lahap tanpa adanya gangguan dari siapapun

"apa kamu masih belum kenyang el" tanya adrian ketika melihat el tidak berhenti makan

"tenang saja adrian tadi aku baru mengisi perutku yang sebelah kanan sedangkan yang kiri belum" ucap el memberi alasan

adrian mendengus sebal"alasan apa itu el tidak masuk akal sama sekali"

El hanya nyengir saja karena kakaknya mengomel dan dia pun lanjut lagi memasukkan makanan ke dalam mulutnya membuat edric dan josh melongo karena baru kali ini dia melihat bocah yang begitu banyak makannya walaupun waktu itu dia tinggal bersama di california karena kondisinya waktu itu masih sakit jadi tidak begitu terlihat

"dad jangan lupa stok makanan yang banyak karena memberi makan el satu kali sama saja dengan memberi makan kami berempat" ujar betrand

"tenang boy uang daddy tidak akan habis hanya untuk membelikan kalian makan" sahut edric dengan sombongnya

adrian dan betrand berdecak sebal"sombong sekali"

Edric tertawa ketika melihat kedua putranya kesal sungguh itu hiburan tersendiri baginya

Setelah makan malam mereka semua berkumpul di ruang keluarga untuk menemani lima bocah itu bermain tapi ketika mereka sedang bermain tiba tiba mereka di kejutkan dengan suara menggelegar

"hei cucu laknat di mana kamu sembunyikan cucu buyutku" teriak tuan alfonso kakeknya edric yang tiba tiba muncul dan di belakangnya menyusul orang tua dan adik adiknya edric

Kelima anak emeli langsung berlari ke arah mommy nya dan langsung memeluknya erat karena merasa takut dengan suara yang begitu keras

"hei pria tua kecilkan suaramu lihat anakku ketakutan hanya dengan mendengar suaramu apalagi jika mereka melihat rupamu aku takut anakku akan berlari ketakutan" ucap edric tak kalah keras di selingi mengejek kakeknya

"dasar cucu kurang ajar berani beraninya kamu mengejekku" sahut tuan alfonso kesal sambil mengayunkan tongkat nya ke arah edric

"wleee gak kena diam lah pria tua tenagamu tidak akan kuat untuk melawanku lebih baik kamu memberi makan hewan peliharaanmu itu" ledek edric lagi sambil berlari karena kakeknya tidak berhenti mengejarnya

Kelima anak edric bingung melihat daddy nya yang malah kejar kejaran dengan orang yang di panggil kakek dan kelima bocah itu justru ikut berlari di belakang kakek alfonso dan ikut mengejar daddy nya

melihat anaknya yang ikut mengejarnya bukannya berhenti justru edric melanjutkan larinya dan di kejar oleh kelima anaknya dan hal iru membuat kelima bocah itu tertawa terbahak bahak

"sudah berhenti nanti kalian kelelahan" emeli menghentikan kegiatan anak dan daddy nya itu jika tidak mereka tidak akan berhenti dan hal itu membuat anaknya akan kelelahan

Edric dan anaknya terkapar di karpet bulu dengan napas ngos ngosan dan emeli pun memberikan mereka semua minum untuk mengurangi rasa lelah mereka semua

"terima kasih mom terima kasih emeli" ucap edric dan anaknya dengan kompak lalu mengambil minuman itu dan meminumnya hingga tandas

"ada apa kalian semua kemari" tanya edric langsung ketika dia sudah merasa lebih baik

"tentu saja mau melihat mereka semua jika menunggu kamu yang mengenalkan maka keinginan kami semua tidak akan pernah terwujud" sahut tuan alfonso ketus

Edric mendengus sebal karena dia merasa keluarganya ini tidak sabaran menunggu waktu yang dia atur

"sudahlah kak lagian kita semua ingin segera berkenalan dengan keponakan kami kenapa kamu selalu menundanya bilang saja jika kamu takut kalau mereka kami kuasai" ketus alex karena dia juga sudah sabar ingin bermain dengan mereka semua tapi kakaknya yang kurang ajar ini selalu berkilah jika mereka ingin bertemu

"diam lah aku tidak mengajakmu bicara" sahut edric ketus

"sayang perkenalkan diri kalian masing masing pada semua keluarga dari daddy dan cium pipinya sebagai salam perkenalan" ucap emeli lembut kepada kelima anaknya dan hal itu sukses membuat anggota keluarga edric tersenyum lebar sedangkan edric mukanya langsung berubah masam

Kelima bocah itu secara bergantian memperkenalkan dirinya masing masing tak lupa mencium pipi mereka semua sesuai perintah dari mommy nya tadi dan hal itu membuat semua keluarga edric hatinya sangat bahagia

"sayang maafkan sikap edric di masa lalu maafkan kesalahpahaman yang terjadi di antara kamu dan edric tataplah masa depan kalian dan anak anak bukan maksud ibu membela anakku tapi berdamai lah dengan keadaan agar hatimu tidak sakit" ucap nyonya ruth ketika mereka berdua berbicara di taman belakang mansion

"emeli tersenyum lalu menjawab nyonya ruth" aku sudah memaafkan nya nyonya vania bilang padaku untuk berdamai dengan semua ini agar aku tidak selalu merasa ketakutan dan tidak menimbulkan dendam di kemudian hari"

"terima kasih sudah mau berdamai karena hatiku sangat sakit ketika melihat putriku waktu belum berdamai dengan keadaan dia sempat stres bahkan hampir bunuh diri membuat kami semua selalu ketakutan setiap saat jika kamu sudah mau berdamai dengan keadaan ini aku sangat senang mendengarnya" ucap nyonya ruth sambil memeluk erat emeli

Emeli merasa pelukan dari nyonya ruth sangat menghangatkan hatinya mungkin karena sudah lama dia tidak merasakan kasih sayang seorang ibu membuat hatinya terobati dengan kehadiran nyonya ruth saat ini