melati adalah seorang wanita cantik dari kampung yang ikut merantau suaminya ke Surabaya, dengan berbekal ijazah SMA ia pun di terima kerja di sebuah perusahaan dengan posisi hanya sebagai karyawan produksi biasa, tapi di saat itulah anak dari bosnya jatuh cinta pada nya, akankah melati bisa sepenuhnya setia atau malah jatuh cinta pada bos nya, ikuti terus kisahnya ya guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seindah Permata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4
Tanpa basa-basi athar langsung mengec*p bibir melati, terdengar di toilet sebelah ada gemercik air yang berarti ada orang Disana, melati tidak bisa bersuara dia takut ketahuan jadinya dia diam tak melawan. Melihat melati yang masih diam tangan athar yang kanan memegang pipi melati sebelahnya lagi ia gunakan menekan tengkuk melati, athar mel*mat bib*r melati lembut, melati masih diam karena di toilet sebelah masih ada gemercik air sepertinya sedang buang air besar.
melati tidak merespon cium*n athar tapi menikmati setiap sentuhan bibir athar, tangan athar beralih ke dua bongkahan milik melati, dibukalah tiga kancing atas kemeja melati, ia keluar kan dari dalam bra*melati tanpa membuka pengait bra nya, athar mengul*m dan ******* ujung kecil milik melati dengan rakus, melati terbuai, ia seakan lupa kalau masih membenci athar ia mendes*h tanpa mengeluarkan suara karna disebelah masih ada orang. Secara bergantian athar menyusu seperti anak bayi yang kelaparan. Tanpa bisa ditahan **** ********** melati basah.
Agak lama athar masih mengul*m bulatan kecil melati suara toilet samping sudah tidak ada, hanya hening disana, athar beralih ke atas bulatan kecil itu, ke bongkahan putih melati, ia ingin menyesapnya agar memerah.
"Jangan pak, suami saya nanti malam pulang" cegah melati karena takut hisapan athar membuat tanda di dadanya.
athar menurut dia mencium kembali bibir melati lalu tangannya akan membuka pengait jeans melati, melati yang sadar segera ia lepaskan pang*tan bibirnya dan menahan tangan athar.
"Maaf pak ini di toilet, bapak nggak takut di grebek apa" melati membetulkan kedua bukit kembarnya pada posisi semula.
"Kalau gitu pindah ke ruangan saya mau ya", ajak Athar, melati segera menggeleng.
"Bapak silahkan keluar dulu biar nggak ada yang curiga, dan untuk tawaran bapak yang barusan terimakasih tapi saya tidak mau" melati sudah membetulkan kancing kemejanya dan merapikan rambutnya.
"T Loapi kamu menikmati kan sayang" goda athar menaik turunkan alisnya dengan senyuman mesum membuatnya sangat menggoda.
"Silahkan pergi pak" melati membuka gagang pintu athar mendongak keluar sedikit, karena dirasa aman ia segera keluar dan tidak masuk lewat pintu tadi, ia langsung menuju pintu yang tersambung dengan bagian kantor.
melati mencuci mukanya, merilekskan hatinya yang barusan dilanda kebimbangan serta kenyamanan di saat bersamaan, setelah mencuci muka ia keluar dan kembali ke tempat kerjanya.
"Lama banget melati, ini sampe udah dapet sekeranjang" tanya ayu yang menggantikan pekerjaan melati.
"Iya maaf mbak tiba-tiba perutku mules tadi, sakit banget" bohong melati.
"Hah .. sekarang gimana? Masih sakit?" tanya ayu
"Udah nggak mbak, tadi udah di keluarin semua" ujar nya sambil nyengir kuda.
"yaudah aku balik ya" kata ayu, melati pun mengangguk tak lupa ia mengucapkan terima kasih pada ayu.
.
Jam 4 sore melati pulang ke kost an ternyata arif juga sudah pulang, terlihat arif sedang memberi makan burung peliharaan nya didepan, melati buru-buru memarkirkan motornya agar segera bertemu suaminya yang sudah ia rindukan.
"Assalamualaikum mas, udah lama datengnya?" tanya melati.
"Waalaikumsalam lumayan lah, udah jam 3 tadi nyampe sini" melati menyalami tangan suaminya lalu masuk bersama ke dalam kamar kost.
"Udah makan mas?" Tanya melati arif menggeleng.
"Tunggu melati mandi dulu ya ntar melati beliin makan" ujar melati.
arif pun mengangguk melati segera melangkah ke kamar mandi membawa handuk.
Selesai berganti baju melati segera keluar membelikan suaminya nasi bungkus tidak jauh dari tempat kost nya.
saat baru keluar kos nya dan tak jauh dari tempat kost nya melati melihat mobil hitam parkir di pinggir jalan membuat jalanan semakin sempit, tapi tidak lama mobil itu pergi.
"Sembarangan parkir aja, dipikir jalannya punya sendiri apa" gumam melati yang akan menstater motornya.
Selesai membeli nasi bungkus melati dan arif makan setelah magrib mereka tiduran di ranjang berpelukan melepaskan rindu yang selama seminggu ini tidak bertemu.
"Mas tumben sih hari Rabu kemarin nggak pulang? Nggak kangen sama aku ya" cemberut melati.
"Ya kangen lah, tapi kemarin mas lagi gantiin temen soalnya lagi sakit, kan dapet uang juga sayang" jawab arif. melati hanya diam tak menjawab suaminya.
" dapet uang tapi aku nggak pernah tau kemana uangnya " batin melati, karena memang setelah ia resmi bekerja Arif sudah tak memberikan nya nafkah dengan alasan gaji melati juga sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari istrinya, paling kalau akhir bulan uang melati sudah habis baru akan minta pada Arif, tapi ya banyak ngomel meskipun di kasih.
"Kamu kangen apanya sih?" Tanya arif menggoda istrinya.
melati tersenyum menatap arif, tangannya menyentuh rudal suaminya yang sedang tidur dibalik sarung yang arif pakai.
"Kangen sama semuanya, apalagi sama ininya"
"Tumben sih istri mas ini pengen duluan" tanya arif memeluk tubuh istrinya erat.
"Gak apa-apa kan mas?"
"Ya nggak papa lah, malah mas seneng banget" arif mencium bibir melati dengan pelan lama-lama cium*n mereka semakin memanas, arif membuka seluruh pakaiannya dan pakaian melati.
"Kamu udah basah sayang?" Ujar arif di tengah cium*nnya. Ia kemudian merem*s-remas bukit kembar melati dengan sangat nafsu ia juga mengul*m ujung bulatan kecil di pucuk bukit melati.
Tanpa lama-lama arif memasukkan batangnya kedalam lubang melati yang sudah basah, setelah berhasil masuk arif memaju mundurkan gerakannya dengan cepat.
Entah apa yang dipikirkan melati ia tidak menikmati sama sekali dengan arif, yang terasa malah batang suaminya seperti lemas dan kecil membuatnya agak geli, dan tidak puas.
Setelah 10 menit arif mencapai pelepasan nya, dia langsung ambruk di samping melati, melati hanya pura-pura menikmati dan mendes*h agar arif tidak kecewa.
Setelah menormalkan nafasnya arif kembali memakai sarungnya, sedangkan melati masuk kedalam selimut, ia masih kurang puas sebenarnya tapi bagaimana ia menyampaikan pada suaminya, melati sangat malu dan tak pernah terbuka masalah ranjang begini.
Tiba-tiba ponsel arif berdering tanda ada yang menelpon.
"Iya halo" jawabnya setelah mengambil hp nya di atas nakas.
"Siap bro, ntar ya izin sama ibu negara dulu" lalu ia menutup telponnya.
"Kenapa mas?" Tanya melati penasaran.
"Aku boleh nggak nongkrong di rumah Anton, lagi rame anak-anak semua disana mau begadang semaleman"
"Hah.. kamu baru pulang loh mas setelah seminggu, sekarang lebih milih nongkrong sama temen-temen kamu? Sebenarnya istri kamu itu siapa? Aku atau temen-temen kamu?" Kesal melati karena mood nya tadi masih jelek sekarang ditambah permintaan suaminya.
"Sayang, bukannya gitu, aku kan udah kerja seminggu penuh tanpa libur, barusan juga kita udah, masa' iya sih aku gabisa ngerasain nongkrong sama temen-temen yang lain" jelas arif dengan muka di buat sesedih mungkin.
Mendengar itu ia merasa kasihan dengan suaminya.
"Yaudah, terserah, mau pulang atau nggak terserah" setelah mengucapkan itu melati menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
semoga p Chandra secepatnya mengetahui keburukan istrinya ya