Disarankan untuk membaca novel Emak yang kedua berjudul For 365 sebelum membaca novel ini .
Sepenggal kisah tentang gadis biasa yang memberanikan diri untuk meraih mimpinya hingga sekolah di luar negeri . Bertahan dengan semua tempaan demi tempaan yang sedikit demi sedikit membuatnya menjadi gadis yang kuat . Berkali kali terluka nyatanya tak menyurutkan tekadnya untuk membuat bangga keluarga dan orang orang yang telah menolongnya . Di bumbui kisah cinta yang manis walau awalnya terasa pahit .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
" Untung ada kamu yang nemenin , kalau enggak bisa bosan banget aku disini Kak Safa !! " kata Anna pada seorang wanita seksi di depannya .
Safa adalah mahasiswi dari universitas yang sama dengan Anna , kebetulan pagi tadi mereka bertemu di kampus saat Anna menunggu Zahid menyelesaikan berkas berkas miliknya .
" Keren kamu An , tajir juga kamu bisa sewa private room semewah ini "
" Bukan Anna yang sewa Kak , seluruh uang Anna nggak bakal bisa buat sewa tempat seperti ini . Apalagi harga makanannya selangit "
" Widiihhh diam diam kamu punya papa gula kaya raya ya ??!!! "
" Papa gula ?? Ya Allah Kak masa mikirnya kayak gitu sih ... Majikan Anna lagi meeting di lantai atas jadi Anna dititipin di sini "
" Ya udah aku boleh kan nungguin kamu disini !? Aku pengen kenalan sama majikan kamu itu "
Safa memang belum bertemu dengan Zahid saat di kampus tadi karena Safa bergegas pergi sebelum Zahid selesai dengan urusannya .
" Kau betah di sini ?? "
Suara seorang pria langsung membuat dua gadis cantik itu menoleh bersamaan . Dan Safa benar benar seperti terhipnotis dengan raut tampan didepannya .
" Kita pergi sekarang Anna , banyak yang harus kau siapkan untuk besok "
Dan pria yang biasanya ramah itu terlihat sedikit sinis pada wanita seksi yang saat ini memandangnya . Tak sekalipun ia melirik Safa walau Anna sudah memperkenalkan gadis itu padanya .
" Kak Zahid , dia Safara teman sekampus Anna . Tapi kita beda jurusan .. "
" Ooohh ... Hai ! Kita pulang sekarang Anna "
Anna hanya menurut dengan mengikuti langkah lebar Zahid keluar dari dalam hotel .
Sampai di rumah pun Zahid langsung pergi lagi menuju ke perusahaan karena mafih ada banyak hal yang harus ia tangani .
" Nona ...bagaimana dengan kampus barunya ? Apa bagus ?!! "
Rose sudah menyambutnya di depan pintu , dari pertama gadis itu memang antusias mendengar Anna yang bersemangat untuk belajar .
" Bagus sekali , terlalu bagus malah .... "
Tapi mereka diam ketika Dwayne datang menghampiri mereka , seperti biasa wanita parubaya itu menatap mereka dengan tajam .
" Hari sudah menjelang sore , banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan . Dan kalian dengan santainya mengobrol seperti ini ?? Taman belum di siram , belum ada satupun makanan tersaji di meja dan ada banyak sekali cucian di ruang laundry "
" Maaf nyonya saya akan segera ke ruang laundry , tadi saya hanya ingin menyapa Nona Anna "
Sebelum pergi Rose menganggukkan kepalanya kepada Anna seakan mengatakan bahwa ia tidak apa apa .
" Ada yang bisa saya bantu nyonya ?? Saya bisa menyiram tanaman ataupun membantu memasak jika memang di perlukan "
Kepala pelayan itu tersenyum penuh arti , dia memandangi Anna dari ujung kaki sampai ujung kepalanya .
" Baik , Nona bisa membantu di dapur saja . Nona bisa membantu maid untuk menyiapkan makanan untuk tuan muda "
Setelah berkata seperti itu wanita parubaya itu langsung berbalik dan pergi meninggalkan Anna yang saat ini sedang menghembuskan nafas panjangnya . Wanita muda itu merasa bahwa kepala pelayan itu memang sudah tidak menyukainya bahkan saat pertama ia menginjakkan kaki di rumah ini .
Setelah membersihkan diri Anna segera menuju dapur , ada beberapa maid di sana yang menyambutnya dengan ramah . Mereka mengatakan bahwa Dwayne meminta Anna yang akan memasak makanan utamanya .
" Tapi saya tidak tahu apa makanan kesukaan tuan muda "
" Tapi Nyonya Dwayne mengatakan bahwa masakan lndonesia enak jadi Nona boleh memasak apapun . Nanti kami yang akan membuat makanan penutupnya " sahut salah seorang maid .
Anna langsung ingat kata kata Zahid yang mengatakan bahwa Abbio sangat menyukai cabai , mungkin makanan yang tuan muda itu sukai adalah masakan yang pedas .
Tanpa membuang waktu Anna langsung berjalan ke arah sebuah lemari pendingin dengan ukuran besar di dapur itu . Dia mulai mengambil bahan dan memasak sesuatu yang mungkin akan di sukai sulung Al Shamma .
Malamnya seorang maid mengetuk pintunya dan memintanya untuk segera turun karena sudah waktunya untuk makan malam . Anna menolaknya secara halus dan mengatakan bahwa ia akan makan nanti saja . Tapi maid itu memaksanya karena itu adalah perintah langsung dari kepala pelayan .
Ketika sampai di ruang makan ia sudah melihat Abbio sudah duduk di sana . Pria itu terlihat berbeda jika sedang mengenakan pakaian rumahan seperti itu . Mata tuan muda itu nanar melihat Anna duduk di salah satu kursi yang ada di meja makan itu .
" Siapa yang memintamu duduk hahh !! Kau pikir kau siapa hingga pantas duduk bersamaku !!!!!? "
" Ehh ... ehmm .. maaf "
Anna reflek berdiri dan berniat mundur dari tempat itu , ia tahu Abbio tidak akan suka dengan keberadaannya di meja itu .
" Jangan pergi Nona Anna , bantu maid membawa makanan ke sini " suara Dwayne mengurungkan niatnya untuk pergi .
" Baik ... "
Anna kemudian membantu para maid untuk membawa semua masakan yang tadi ia masak . Setelah selesai ia berdiri di ujung meja sesuai dengan perintah kepala pelayan tadi .
Mata Abbio mengernyit melihat makanan yang baru pertama kali ia lihat itu . Tapi karena perutnya lapar ia segera menyendok makanan dan memakannya .
Dwayne kaget ketika Abbio bahkan terlihat sangat menikmati semua makanan yang ada di depannya . Tadi Anna memasak 5 jenis masakan yaitu oseng tempe mercon , udang asam pedas , opor ayam dan sambel Padang untuk melengkapinya . Gadis itu juga sempat membuat tempe goreng karena biasanya ia makan dengan lauk itu .
Tapi sepiring tempe goreng itu habis tak bersisa bersemayam di perut pria galak itu .
" Siapa yang memasak ini semua !? "
" Nona Anna tuan , apakah anda menyukai makanannya !? "
" Cihhh ... masakan kampung seperti ini , pantas saja rasanya biasa saja !! Jangan biarkan lagi dia mendekati dapur atau aku akan keracunan dengan masakan buatannya . lngat itu !! "
" Baik .... "
Setelah itu Abbio pergi ke lantai atas menuju ruang kerjanya . Sudah menjadi rutinitas baginya untuk meneliti semua pekerjaannya dahulu sebelum ia istirahat .
" Biasa apanya ???? Ludes semua kaya gini .. kamu hebat An !! Tuan muda bisa sangat doyan makanan yang kamu buat "
" Rose ... "
" Ya Nyonya ! Saya akan segera membereskan meja "
Setelah itu dua gadis muda itu menikmati makan malam mereka di kebun samping sambil bergurau . Mereka tampak tertawa ketika salah satu diantara mereka sedang menceritakan sesuatu .
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedang menatap nanar dari lantai atas rumah itu .
aku suka ceritanya .