NovelToon NovelToon
Derit Ranjang Adikku

Derit Ranjang Adikku

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Tamat
Popularitas:17.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Aysha Siti Akmal Ali

Siapa sangka, kedatangan Mona di kediaman Risa adalah awal kehancuran rumah tangga yang baru beberapa tahun dibangun oleh Risa dan Arga.

Hampir setiap malam Risa mendengar suara derit ranjang dari dalam kamar yang ditempati oleh Mona.

Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Mona di dalam kamarnya?

Penasaran? Yukkk, ikuti kisah mereka 😘😘😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aysha Siti Akmal Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tisu Di Sudut Bibir

Setelah Risa pergi dari ruangan makan, Mona pun bersiap menyusul kakak angkatnya itu. Ia bangkit dari kursinya dan melangkahkan kakinya. Namun, baru beberapa langkah, Arga pun menegurnya.

"Mona, kamu mau ke mana? Kamu belum menghabiskan sarapanmu, loh."

Mona menghentikan langkahnya kemudian menatap Arga sambil tersenyum kecut. "Aku ingin menyusul Mbak Risa, Mas. Kasihan dia, mungkin dia butuh bantuanku," sahut Mona.

Arga bangkit dari posisinya kemudian menghampiri Mona. "Biarkan saja dia. Lagi pula Lily hanya akan tenang berada di dalam pelukan Risa. Sebaiknya kamu kembali dan habiskan sarapanmu," ajak Arga sembari meraih tangan Mona kemudian menuntunnya ke kursi.

Bi Surti tak sengaja melihat apa yang dilakukan oleh Arga kepada Mona dan ia merasa sedikit aneh dengan perhatian yang diberikan oleh majikannya itu kepada adik iparnya tersebut. terlebih kejadian tak senonoh yang ia lihat tadi malam.

"Semoga ini bukanlah pertanda buruk bagi hubungan Tuan Arga dan Non Risa."

Saat itu wajah Mona tampak merah merona karena tersipu malu. Perhatian kecil yang diberikan Arga, membuat Mona merasa sangat nyaman.

"Beneran tidak apa, Mas?" tanya Mona sembari meletakkan bokong padat berisi miliknya ke atas kursi.

"Sudah, jangan dipikirkan. Sebaiknya habiskan saja sarapanmu," sahut Arga sambil tersenyum menggoda.

Mona pun kembali melanjutkan sarapannya bersama Arga sambil sesekali memperhatikan kakak iparnya tersebut, begitu sebaliknya. Bahkan beberapa kali netra mereka saling bertaut dan hal itu membuat keduanya menjadi salah tingkah.

"Sebenarnya kamu mau bekerja di mana sih, Mona?" tanya Arga yang mulai berbasa-basi.

"Di mana saja, Mas. Dari pada diam di rumah dan menambah beban kedua orang tua," jawabnya sambil tersipu malu.

"Ehm, kamu benar juga. Nanti deh Mas coba tanya-tanya, siapa tahu di perusahaan tempat Mas bekerja ada lowongan pekerjaan untukmu," ucap Arga sambil menenggak air putih yang ada di hadapannya.

"Serius, Mas? Wah, aku senang sekali." Mona tampak bahagia.

Arga ikut tersenyum kemudian meraih selembar tisu untuk membersihkan bibirnya. "Ya, sudah. Mas berangkat dulu. Nanti sampaikan sama mbak mu kalau Mas sudah berangkat, ya. Soalnya Mas takut terlambat ini," ucap Arga sembari bangkit dari posisi duduknya.

Mona mengangguk dan saat itu ia pun sudah menyelesaikan sarapannya. Baru beberapa langkah Arga meninggalkannya, Mona kembali memanggil.

"Mas Arga, tunggu!"

"Ya?" Arga menghentikan langkahnya kemudian berbalik menatap Mona.

Mona melangkah dengan cepat dan kini ia berdiri tepat di hadapan kakak iparnya itu. "Maaf, Mas. Ada sisa tisu di sudut bibirmu," ucap Mona sembari memperhatikan bibir seksi milik Arga dengan penuh napsu.

"Benarkah? Di mana? Bisakah kamu membantuku mengambilnya?" Arga mulai memancing Mona dan ingin melihat bagaimana reaksi adik iparnya itu.

"Baiklah, tentu saja."

Mona berjinjit, mencoba mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Arga yang jauh lebih tinggi darinya. Ia meraih sisa tisu yang menempel di sudut bibir Arga sambil menggigit bibirnya. Bibir sensual lelaki itu benar-benar membuatnya terpesona dan ingin melahapnya hingga puas.

Begitu pula sebaliknya. Arga terus memperhatikan Mona dan bayangan aksi panas Mona tadi malam kembali terlintas di pikirannya.

Untuk beberapa saat, mereka tampak betah pada posisi tersebut. Arga dan Mona bahkan lupa bahwa Bi Surti masih berada di ruangan itu. Bi Surti kembali menatap mereka dengan tatapan bingung. Bagaimana tidak, cara kedua orang itu bertatap mata terlihat tak biasa. Persis seperti sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta.

"Sebenarnya apa yang terjadi sama Tuan Arga dan Non Mona, ya? Kok, mereka tampak aneh," gumam Bi Surti sembari meletakkan satu buah sendok ke tempatnya semula.

Namun, karena mata Bi Surti malah fokus kepada pasangan bukan muhrim itu, sendoknya pun terjatuh dan menimbulkan suara berisik.

Suara berisik yang diciptakan oleh Bi Surti membuat Arga dan Mona tersentak kaget. Mereka segera menjauh dan mulai menjaga jarak satu sama lain.

"Ehm, terima kasih, Mona."

"Sama-sama, Mas Arga."

Arga mengangguk pelan kemudian segera melanjutkan langkahnya menuju halaman depan. Di mana mobil miliknya tengah terparkir. Sementara Mona bergegas mengikuti langkah lelaki itu dari belakang.

Mona menghentikan langkahnya di depan kaca depan rumah. Ia mengintip Arga dari balik tirai kaca tersebut dan memperhatikan lelaki itu hingga ia menghilang dari pandangannya.

"Mas Arga. Apakah kamu tahu apa yang aku rasakan selama ini? Aku jatuh cinta padamu bahkan sebelum kamu mengenal Mbak Risa," gumam Mona.

Ya, sejak duduk di bangku SMA, Mona sudah menyimpan perasaan terhadap Arga. Namun, nasib berkata lain. Arga malah jatuh cinta pada Risa, yang notabenenya adalah kakak angkatnya. Ia terus memendam perasaan itu bahkan hingga sekarang.

"Mungkin dulu aku hanyalah seorang bocah pecicilan bagimu, Mas Arga. Namun, sekarang aku sudah bisa membuktikan bahwa aku layak untuk berdiri di sampingmu."

Tepat di saat itu Risa keluar dari kamarnya sambil menggendong si kecil Lily yang ternyata sedang rewel dan tidak ingin melanjutkan tidurnya. Risa berjalan ke arah sofs sambil memperhatikan Mona yang masih berdiri di balik kaca dengan alis yang saling bertaut.

"Mona, sedang apa kamu di sana?"

Mona tersentak kaget. Ia berbalik kemudian tersenyum menatap Risa.

"Ah, Mbak Risa." Mona berjalan mendekat kemudian duduk di samping Risa.

"Mas Arga sudah berangkat, Mbak. Barusan," ucap Mona, membuka percakapan di antara mereka.

"Loh, kenapa Mas Arga tidak bilang-bilang sama aku?" Risa tampak heran.

"Katanya Mas Arga takut terlambat."

Risa menghela napas berat. "Ya, sudahlah. Tidak apa-apa. Mungkin itu benar, mungkin juga karena Mas Arga tidak ingin mengganggu Lily," sahut Risa yang masih mencoba berpikiran positif terhadap Arga.

Mona terdiam sejenak dengan tatapan yang masih tertuju pada kakak angkatnya itu. "Mbak Risa, sebenarnya Mas Arga itu orangnya gimana, sih?" tanya Mona.

Risa menoleh kemudian menatap lekat kedua mata Mona. "Maksudmu apa, Mona? Mbak tidak mengerti? Bukankah kamu sudah tahu bahwa mas Arga itu lelaki yang baik. Makanya dulu Mbak bersedia dilamar olehnya," jawab Risa mantap.

Mona mengangguk pelan. "Ya, sih. Mas Arga memang lelaki yang baik. Kalau begitu Mbak Risa bahagia dong, hidup bersama Mas Arga?"

Risa terkekeh pelan. "Pertanyaanmu benar-benar aneh, Mona. Ya, tentu saja Mbak bahagia. Apalagi setelah kehadiran Lily di kehidupan kami. Kebahagiaan kami terasa lengkap sekarang," jelas Risa sambil tersenyum menatap Lily yang matanya masih melek.

Mona pun ikut tersenyum. "Senang rasanya bisa melihat keharmonisan keluarga kalian. Dan aku berharap suatu saat nanti bisa menemukan sosok seperti Mas Arga untuk menjadi pasangan dan ayah dari anak-anakku kelak."

"Amin. Semoga," jawab Risa sembari mengelus pundak Mona dengan lembut.

...***...

1
Nur Halima
Luar biasa
Yuni Ngsih
Thor baru nongol pelakor muncul ,itu pakta ada klwrga bawa adik perempuannya yg blm kerja eh dimakan sm suami kakaknya sampai ,jadi veriyramu sm dengan kehidupan nyata,mknya klw sudah berumah tangga jangan bw adik perempuan satu rumah maaf ko curhat ....lanjut ceritramu yg bgs ini Author ....semangat....ok
Sri Wahyuni
jng berharap risa akan kembali kepadamu Arga
Ifah Ifah
Luar biasa
Ifah Ifah
bagus risa lwn aj si arga
guntur 1609
siapa yg mau ngurus sampah biadab sprtimu
guntur 1609
rasain loe
guntur 1609
brti rena bukan anak kandung mereka. pas lah brti jodohnya aden anaknya guntur
guntur 1609
mampus kau Abdi. gak tahu ja kau klu mona di siksa sm si biadab arga
guntur 1609
mampus kau Arga.. hahahaha
guntur 1609
kena aids
guntur 1609
mantap ay... dampingi dan lindungi terus risa. agar dia merasa aman sm kamu
guntur 1609
mamous kau kan. makan tuh laki2 binatang yg kau banggakan
guntur 1609
mampus kau mona
guntur 1609
sdh jatuh talak 3 kau bodoh
guntur 1609
polisikan
guntur 1609
kau kirim videonya bodoh. biar jadi bujti
guntur 1609
dasar Arga sedeng. sm anKnya sendiri sanggup dia bicara sprti tu. mudah2an kau kena rupanya. gak punya anak lagi. biar kau nyaho
guntur 1609
curhat kok sama setan. ya terjerumus lah kau bodat
guntur 1609
adik angkat rupanya. ya sdh sekalian lah adik kau yg diangkat dibatas ranjang sm arga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!