Suamiku Ternyata Seorang Bos

Nyonya Sherly juga tuan yoga saling diam dengan pikirannya masing-masing.

seperti ada sebuah lampu yang menyala di atas kepalanya tiba-tiba Nyonya Sherly membulatkan kedua matanya.

Pah kamu kan tahu kalau Tomi itu putra satu-satunya dari pengusaha kaya. tidak mungkin kan kalau dia hanya memanfaatkan maura demi mengambil hartanya. lebih baik kita nikahkan saja Tommy dengan Nina toh mereka juga sudah mempunyai hubungan di belakang maura.

"kita akan semakin kaya, dan saat usia Maura sudah 22 tahun kita akan mengambil alih semua aset yang dia miliki. toh dia hanya menikah dengan laki-laki yang tidak berguna, pasti tidak bisa melakukan apa-apa"kata Nyonya Sherly tersenyum senang.

"bener juga, aku juga sudah muak dengan kelakuannya yang suka menghambur-hamburkan uang, susah payah aku mempertahankan perusahaannya. dia malah enak-enakan foya-foya"kata tuan yoga yang merasa geram dengan Putri angkatnya itu.

"bener juga kata papa, sebenarnya aku juga sayang dengan harta kita, tetapi kan... aku ingin membuat dirinya bodoh, dia tidak bisa melakukan apa-apa tanpa hartanya, biarkan dia terlena dengan semua kekayaannya, sampai-sampai dia akan tunduk kepada kita . dia tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa uang, dan sudah pasti dengan sukarela dia akan menyerahkan perusahaan kepada kita. setelah perusahaan itu ada di tangan kita, barulah kita akan menyerahkan kepada putri kita satu-satunya yang cerdas itu, dia pasti akan menjadi seorang pemimpin yang hebat. tidak seperti gadis bodoh itu yang hanya bisa menghambur-hamburkan uang."kata Nyonya Sherly panjang lebar dan diangguki oleh suaminya itu.

" nanti setelah Nina pulang kuliah, mama akan segera memberitahukan berita ini, pasti dia sangat senang" kata nyonya Sherly penuh semangat yang menggebu-gebu.

Tuan yoga hanya tersenyum melihat tingkah istrinya yang tidak sabaran.

***

Maura dan Dave saat ini sudah berada di kamarnya.

"aku akan mandi dulu, Anda bisa istirahat di sana" Maura menunjuk ranjangnya yang besar itu. karena walaupun mereka menikah tidak saling cinta dan juga tidak saling kenal, tetapi Maura tidak membiarkan suaminya untuk tidur di sofa atau karpet, walaupun itu mungkin sudah terbiasa.

Dave mengangguk, dan dia mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

dave melihat kepergian Maura dengan membawa pakaian ganti ke dalam kamar mandi, sampai pintu kamar mandi itu tertutup.ia hanya menyunggingkan senyumnya.

Tut.... Tut ....Tut.

Dave mencoba menghubungi keponakannya itu. tetapi tidak diangkat. dia berusaha menghubunginya kembali.

Tut....Tut....Tut....

"halo assalamualaikum Om, Bagaimana kabar Om...? tanya Nabila lembut.

"waalaikumsalam, Alhamdulillah Om baik-baik saja"kata Dave tersenyum.

"kamu bagaimana kabarnya, dan ponakanku yang lucu-lucu...?" tanya Dave penasaran, karena beberapa hari ini setelah keponakannya melakukan aqiqah dia belum pernah ke sana lagi.

"Alhamdulillah kami baik, dari semalam Kenapa tidak bisa dihubungi Om...?"tanya Nabila penasaran"karena setiap hari pasti dia atau Om nya itu selalu memberi kabar.

"semalam ponsel aku ketinggalan di restoran, besok bisakah kita bertemu di restoran, Aku ingin mengatakan sesuatu hal penting" kata Dave yang membuat Nabila penasaran.

"apa itu om...?"

"besok saja, Om akan mengatakan langsung kepadamu, kuharap kamu jangan terkejut" kata Dave semakin membuat Nabila penasaran.

"baiklah, insya Allah besok Nabila akan ke tempat Om, sudah dulu... Nabila tutup teleponnya, baby Lana menangis, assalamualaikum"kata Nabila di seberang sana.

"waalaikumsalam"

Tut.

Nabila mematikan sambungan teleponnya setelah mendapat balasan salam dari omnya.

Dave tersenyum menatap ponselnya, dia melihat-lihat foto keponakannya saat baru lahir, terlihat sangat lucu, apalagi saat acara aqiqah, masih bayi tetapi sudah memakai baju koko dan juga baju muslim.

Dave menaruh ponselnya di atas meja nakas, dia melihat sekeliling kamarnya, yang semuanya hampir bernuansa pink" dasar masih seperti bocah..." gumam Dave melihat kamar yang sangat luas itu tetapi sedikit menyakitkan matanya karena hampir semua barang yang ada di kamar itu berwarna pink.

Ceklek....

Tak lama kemudian keluarlah Maura dari kamar mandi dengan sudah memakai pakaian rapi dengan rambut yang masih basah, terlihat sangat cantik dan segar, tanpa polesan apapun.

" aku akan mandi, " Dave juga membawa ganti seperti yang Maura lakukan,

Maura melihat kepergian suaminya yang seperti biasa saja, seakan suasana kemewahan rumah nya seperti sudah terbiasa di matanya.

Biasanya kalau orang miskin masuk ke rumah bak istana pasti akan terkejut, atau terkesima, tapi tidak dengan suaminya, dari raut wajahnya terlihat biasa-biasa saja.

" ah sudahlah, aku tak mau berpikir lebih jauh, yang pasti sekarang Dia sudah menjadi suamiku" gumam Maura mengambil hair dryer yang ada di meja riasnya, untuk mengeringkan rambutnya yang masih basah. tak lupa Dia memakai serangkaian skin care untuk seluruh tubuhnya.

Ceklek...

Tak lama kemudian Dave keluar dengan penampilan barunya yang membuat Maura tercengang.

Maura menatapnya tanpa berkedip, auranya sangat kelihatan.

Dave memakai baju koko juga sarung, tak lupa memakai pecinya yang ia letakkan di sofa, Maura memperhatikan gerak gerik suaminya juga penampilannya yang membuat matanya tidak mau berhenti berpaling.

" Maura....arah kiblatnya kemana ? " tanya Dave yang membuat Maura gelagapan, karena dia sendiri tidak tahu arah kiblat.

Maura menggeleng pelan dan menunduk karena dia malu kepada laki-laki di depannya ini"Aku tidak tahu" jawab Maura lirih.

Dave mendesah pelan melihat wanita di depannya itu.kemudian dia mengambil ponselnya untuk melihat arah kiblat.

lalu Dave menggelar sajadahnya menghadap arah kiblat yang sudah ia ketahui lewat ponselnya...

kemudian melakukan salat zuhur.

Maura duduk di ranjang dan melihat apa yang sedang laki-laki itu lakukan. Matanya menatap lurus tanpa berkedip, setiap gerakan yang dilakukan terasa indah baginya.

Maura tidak beranjak dari duduknya walaupun suaminya itu adalah selesai melakukan ibadahnya.

"apa yang kau lakukan Tuan...?" tanya maura penasaran,

" aku habis salat dzuhur, memangnya kenapa...?" Dave balik bertanya melihat raut kebingungan istrinya itu.

Maura menunduk malu, "Aku tidak pernah melakukan solat, bahkan aku tidak tahu bacaannya" kata maura jujur,.

Dave menatap kasihan kepada istrinya itu, ternyata orang tua palsunya begitu jahat, sampai membuat wanita di depannya ini seperti orang bodoh.

"maukah mulai saat ini kamu belajar...?" tanya Dave tulus.

Maura mengangguk, wajahnya berbinar cerah. "apa yang harus aku lakukan..?" tanya maura yang tidak tahu harus memulai dari mana.

"aku akan mengajarkanmu caranya beribadah, " kata Dave tulus, ternyata istrinya ini benar-benar buta soal agamanya, padahal sudah jelas-jelas di ktp-nya tertulis bahwa dia seorang muslim.

"apa kamu punya mukena...?" tanya Dave penasaran.

Maura menggeleng" tidak ada, Aku tidak pernah melakukannya sama sekali seumur hidupku"kata Maura yang lagi-lagi membuat Dave merasa sangat prihatin.