Menjadi anak broken home bukanlah cita2 seorang gadis bernama Arlita Mahesa membuatnya menjadi pribadi yang tertutup tidak mempercayai yang namanya cinta,baginya cinta hanyalah kata-kata klise
Hingga seseorang telah membuatnya berubah dia adalah seseorang yang bernama Pramudya Gilang Perdana"Aku akan buktikan bahwa cinta itu indah" ucapnya
"Tunjukan aku hanya ingin bukti bukan ucapan" ucapku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4.masa lalu
Setelah satu jam Pramudya pun sampai di rumahnya.Dia melangkah masuk kedalam rumah berlantai 2 .
Rumah minimalis yang dibangun dari hasil kerja kerasnya sendiri.
Di rumah itu dia hanya tinggal seorang diri dan hanya di temani oleh seorang pembantu yang bertugas untuk bersih-bersih rumahnya.
Setelah membersihkan diri, Pramudya merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Tubuhnya terasa sangat begitu lelah dia mencoba untuk tidur tapi berkali-kali matanya tetap saja terbuka.
Lalu Pramudya bangun dari tempat tidur dan menuju meja belajarnya.Di ambillah sebuah foto di atas meja belajarnya.
Dalam foto Dia melihat seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang sedang tersenyum.
flashback
"Hey anak culun,beri kami uang". teriak seorang anak laki-laki.
"Aku tidak mau,ini uang aku". ucapnya sambil ketakutan melihat 3 orang anak memalak nya.
"Wah,wah Elo udah berani lawan gue ya? ucapnya sambil menarik tasnya dan mengoper-oper ke temen-temennya yang lain.
"Jangan itu Tas aku,kembalikan". pintanya memelas sambil berlari-lari untuk mengambil tas nya.
"Ha...ha...ha,ambil sendiri kalau bisa." Ucap anak Laki-laki itu sambil berlari membawa Tas itu.
"Kembalikan itu Tas sekolah aku". ucapnya dengan napasnya yang ngos-ngosan tapi mereka tidak meresponnya.
Mereka malah semakin jauh berlari sambil membawa Tas anak Laki-laki culun itu.
Hingga tiba-tiba "Bruk..". terdengar suara orang jatuh.
"Sini Tasnya." ucap seseorang yang berdiri tepat dihadapan anak laki-laki yang membawa sedang membawa Tas.
Anak itu melihatnya ternyata Arlita gadis kecil yang sangat cantik sedang berdiri melihatnya dengan sorot mata yang tajam.
Bagas Cs menjadi salah tingkah takut tentu saja,lita suka membela orang yang tertindas kerena dia salah satu murid kepercayaan para guru jadi semua yang diucapkan nanti pasti semua guru akan mempercayainya.
Tanpa berkata-kata Bagas Cs memberikan Tas yang di ambilnya kepada Lita.Mereka langsung pergi dari tempat itu.
"Ini Tas Kamu? tanya gadis itu.
Anak laki-laki itu mengangguk.
Gadis kecil itu memberikannya kepada anak laki-laki yang kelihatan culun.
"Terima kasih." Ujarnya sambil menerima Tasnya.
Gadis itu melihatnya sekilas anak yang berdiri dihadapannya.
"Kamu anak baru ya?" tanya gadis itu karena baru melihatnya.
Dia mengangguk tanda iya.
"Oh ya,kenalin Nama aku Arlita!" sambil mengulurkan tangan kanannya.
Lalu Dia menyambutnya.
"Nama Kamu siapa?"tanya gadis itu lagi.
Sebelum gadis itu mendengar anak laki-laki itu menjawabnya,
gadis kecil itupun langsung pergi karena dipanggil oleh guru.
Anak laki -laki itu hanya bisa melihatnya pergi tanpa berkata-kata apapun,tapi dia senang karena telah mengenal namanya.
" Arlita namanya cantik seperti orangnya".batinnya berkata sambil melangkah menuju kelasnya.
Hari-hari yang di lalui Pramudya kecil sebagai anak baru memang sedikit terasa lebih nyaman.
Dia pun tidak dibully lagi dan juga sudah mempunyai banyak teman.
Tanpa terasa sudah 2 bulan berlalu Pramudya bersekolah di sana.Tapi hari ini dia tidak melihat sosok Arlita,kemana dia?padahal hampir setiap hari diam -diam dia selalu selalu memperhatikannya.Tapi hari ini dirinya tidak melihatnya.
"Mungkin Dia sakit jadi tidak masuk sekolah".pikirnya positif.
Keesokan harinya Arlita pun tidak masuk sekolah kemana Dia?tanyanya dengan hati yang gelisah.
Pikirannya mendadak sangat kacau takut gadis itu kenapa-kenapa.
Lalu akhirnya dia mencoba memberanikan diri pergi menuju kelasnya Arlita.
Dia menengok ke dalam kelas 6A.Kebetulan dirinya sama-sama duduk di kelas 6 hanya berbeda ruang saja,dirinya kelas 6B.
"Mau cari siapa?" tanya seseorang dibelakangnya.
Dia berbalik lalu melihatnya.
"Mau cari siapa?" tanyanya lagi.
"Arlita". jawabnya gugup.
"Lita." tanyanya lagi.
Dirinya hanya menganggukkan kepala tanda iya.
Dia menarik napas panjang dan berkata"Lita sudah pindah sekolah,Dia dan keluarga nya sudah pindah ke Jakarta tidak di Bandung lagi."
"Pindah?" tanyanya tidak percaya lalu tiba-tiba tubuhnya mendadak lemas.
"Iya Ayah-nya Lita pindah tugas". Ucapnya lalu berlalu pergi meninggalkan anak laki-laki itu yang masih berdiri mematung di samping pintu kelas.
Dengan langkah gontai dirinya memasuki kelas karena pelajaran akan segera di mulai.
"Arlita ,aku akan menemukan mu." janjinya dalam hati.
"Sekarang doaku telah terkabul, akhirnya aku menemukan mu." ucapnya sambil tersenyum.
bersambung