follow ig. @ Shanyu114
Novel ini di perkenankan untuk 21 ++
Ada Beberapa adegan yang di lakukan orang dewasa.
Elia dokter cantik, harus menerima nasib tragis karena diperkosa oleh Reyhan, pengusaha muda yang memiliki dendam pada kakaknya Elia.
Bagai jatuh tertimpa tangga, Elia yang sudah di perkosa pun melihat dengan mata kepalanya sendiri jika tunangan yang sudah berjalan tiga tahun berselingkuh di belakangnya.
Karena rasa sakit hati yang mendalam membuat jiwa Elia memberontak dan mengubah nasibnya agar tidak selalu teraniaya. Dia membalas dendam pada tunangannya dan Reyhan yang sudah memperkosanya. Berhasilkah Misi Elia? Atau harus gagal karena sebuah rasa cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 4 Surat Undangan
Pukul delapan tepat Reyhan sampai di depan rumah sakit trmpat Elia bekerja. Dia mencari sesosok wanita yang sudah berani mengerjai hidupnya.
Reyhan membawa sebuah undangan pernikahan sebanyak seribu lima ratus undangan seperti yang Elia instruksi kan, yang saat ini di taruh di kursi sebelah kemudinya.
' Ting '
Ada sebuah pesan masuk, dan Reyhan membukanya perlahan.
' Aku berada di kafe kemarin kak, aku sangat lapar, mungkin pengaruh ibu hamil '
Sebuah pesan dari Elia yang sontak membuat Reyhan membulatkan matanya.
" Mana mungkin baru sekali, bahkan baru sehari langsung hamil. " gumam Reyhan, namu. ia tetap mencari keberadaan Elia dengan lengkap membawa surat undangan yang Elia minta.
" Ini undangan yang kamu minta. " Reyhan masih berdiri, bahkan ia ingin langsung beranjak, karena tak mau di sana lama lama. Ia tak mau di kerjai rubah kecil betina untuk kedua kalinya.
" Semua yang hadir di sini, seminggu lagi adalah hari pernikahan ku dengan calon suamiku. Karena dia sangat mencintaiku, ia ingin memberikan Prosesi pernikahan termegah sepanjang tahun ini. Bagi yang berminat hadir, aku akan memberikan undangan pada kalian secara percuma. " Elia mengumumkan undangan dengan berdiri dan berteriak, sehingga bisa di dengar semua pengunjung di sana.
Banyak dokter, pasien, keluarga pasien dari rumah sakit yang berada di kafe, mengambil undangan tersebut.
Elia menggandeng Reyhan dan terseyum sumringah, sebenarnya ia hanya ingin menunjukan kepada karyawan rumah sakit, jika ia tidak hancur di tinggalkan mantan tunangannya, tapi ia sudah bahagia dengan pengganti Sean. Karena dalam waktu sehari, gosip ia di selingkuhi mantan tunangannya sudah menjadi trending topik di rumah sakit tersebut.
Reyhan membenarkan jas yang tadi di tarik Elia, dan terseyum pada semua pengunjung di sana yang mengambil undangan. Karena acara pernikahan tersebut sangat Elite, hanya boleh masuk jika menunjukan undangan. Banyak sekali yang tak menyia nyiakan undangan itu.
Banyak dari mereka yang berada di kafe itu, mendoakan agar mereka langgeng sampai maut memisahkan, dan tidak sedikit pula yang mengatakan jika mereka sangat serasi.
Setelah selesai membagikan undangan dan bersandiwara semaksimal mungkin, Elia dan Reyhan memutuskan untuk meninggalkan kafe tersebut. Di perjalan menuju mobil Reyhan memberikan sebuah instruksi lagi.
" Kak Reyhan.... karena pernikahan ini sungguhan, aku ingin di pertemukan dengan keluargamu malam ini. Setelah pulang kerja jemput aku di apartemen ku. " kata Elia
Reyhan menatap Elia meremehkan, dan berdecak.
" Jika kamu tak menjemputku ya sudah. Aku juga bisa datang sendiri, tapi jangan salahkan aku jika nanti keluarga mu membenci dirimu. Jangan pernah ragukan kemampuan dramaku, karena aku ratunya. " ucap Elia mengedipkan satu matanya.
" Aku tak tahu apartemen mu. " kata Reyhan
" Tenang saja, aku bisa share located. " jawab Elia dengan mengirimkan pesan singkat share lokasi yang di tunjukan pada Reyhan ponselnya.
" Sampai bertemu nanti malam, calon suamiku. " kata Elia dengan mendada tangan nya sedikit genit.
Sedangkan Reyhan bergidik ngeri melihat kelakuan Elia yang terlalu menggoda.
Elia meninggalkan Reyhan, walau sejujurnya hatinya sedang berperang, ia mencoba menguasai dirinya. Dia berjalan menuju toilet untuk buang air kecil terlebih dahulu. Setelah selesai, Elia merapikan diri di depan cermin. Ia berdialog dengan dirinya sendiri di depan cermin, karena kebetulan di sana tidak ada orang lain. Karena toiletnya khusus karyawan saja.
" Elia... kamu memalukan sekali, mengancam laki laki untuk menikahimu, seperti tak laku saja. " batin Elia yang pertama
" Tidak papa Elia, dia sendiri yang terlebih dahulu menghancurkanmu. Kamu harus bisa terlihat tegar dan keras. Jika kamu menangis kamu hanya akan di injak injak, jadi jika dengan begini kamu tak bisa di pandang sebelah mata. Jika Reyhan membencimu, tidak jadi masalah. Karena kamu memang tidak mencintainya bukan. Reyhan hanya jadi bidak caturmu untuk membalas sakit hati pada Sean. Anggap saja itu balasan karena Reyhan sendirilah yang memulai. " batin kedua Elia.
Elia membasuh wajahnya, ia semakin bersemangat, karena cepat atau lambat ia pasti akan bertemu dengan Sean mantan tunangannya. Ia sudah tak sabar menjawab makian dari Sean kemarin. Elia sudah mempersiapkan banyak kata, untuk di lontarkan jika bertemu muka dengan Sean. Elia merapikan sisa undangan yang ia bawa, dan keluar.
Benar saja. Setelah keluar dari toilet, ia berpapasan dengan Sean yang juga baru keluar dari toilet.
" Elia... aku perlu bicara. Aku akan menjelaskan semuanya. " pinta Sean
Elia mensedekapkan tangannya dan bersandar di tembok. Walau saat ini dadanya sudah bergemuruh, namun ia berusaha menguasai diri agar terlihat kuat dan biasa saja.
" Silahkan ! Aku akan mendengarnya, tapi hanya lima menit. " ujar Elia dengan menatap jam yang melekat di pergelangan tangan nya.
" Tapi Elia...." kata Sean
" Satu detik..." kata Elia
" Elia, mari kita bicarakan baik baik. " ucap Sean semakin mendekat
" Tiga detik... Aku rasa langsung bicara ke intinya ! Karena itu hanya memakan waktumu saja. " perintah Elia
" Elia, aku menyesal. Aku ingin kita memperbaiki semuanya dari awal. Aku pun akan menerima kekuranganmu yang bermain curang di belakangku. Anggap saja kita sama sama impas. " kata Sean
Elia terseyum di paksakan, mendengar penuturan Sean jika ia bermain curang di belakangnya. Namun ia belum menjawab, ia masih memberi kesempatan untuk Sean berbicara.
" Elia... Aku sudah mengajakmu sejak dulu untuk menikah, tapi kamu selalu menolak dengan dalih kakakmu harus sudah menikah terlebih dahulu. Seandainya kita sudah menikah, kita tidak harus bermain di belakang seperti ini. Jika seandainya kamu mau, dan tidak pura pura menolak, aku tak akan mencari wanita pengganti Elia. Kita sama sama dewasa, kamu pun juga ingin merasakan hal itu. Jadi setelah ini mari kita buka lembaran baru, dengan tidak saling bermain curang di belakang lagi. " kata Sean dengan merogoh cincin yang kemarin di buang Elia. Sean ingin meraih jemari Elia, namun di tampik.
" Kamu pikir aku wanita murahan, bisa bermain semua itu dengan dasar tanpa cinta? Jangan salah Tuan Sean, aku wanita terhormat. Aku menolak ajakanmu, karena kamu memang tak pantas denganku, tubuh kotormu sangat najis jika bersentuhan denganku. Jangan pernah bermimpi untuk bisa mengulang kisah kedua denganku. Karena itu semua hanya akan jadi ilusimu. Aku tak akan sudi menyanding laki laki mafia wanita sepertimu. Harusnya aku dari dulu mendengarkan ucapan kakak ku, jika seorang casanova sepertimu, tidak akan pernah cukup satu wanita. Teruskan saja, karena mulai saat ini aku sudah menjadi calon istri Reyhan Mandala. Tak lupa aku sudah mempersiapkan sebuah undangan khusus untukmu. Satu minggu lagi, jadilah saksi pernikahan termegahku. " kata Elia dengan melempar undangan tersebut ke wajah Sean dan berbalik badan meninggalkannya.
meskipun setuju kembali bersatu tp tetap berharap wanita selalu menang hhhhhh