NovelToon NovelToon
Kekasih Virtual

Kekasih Virtual

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Cinta Terlarang / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:747
Nilai: 5
Nama Author: wanudya dahayu

~♡Cinta ini bukan terlalu cepat bersemayam di dada
Tidak juga terlalu cepat mematri namamu di sana
Hanya saja semesta terlambat mempertemukan kita
Sayang, rindu ini bukannya ******
yang tak tahu diri meski terlarang.
Maka ...
Jangan paksa aku melupakan
sungguh aku belum lapang~♡


"Aku tahu dan menyadari ini salah, tapi Aku tidak bisa menghentikannya, jika ini adalah takdir, bukankah hal yang sia-sia jika Aku menghindarinya, sekuat apapun Aku menghindar tetap saja Aku tidak akan pernah bisa lari dari perasaan ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wanudya dahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman mutual

Gara-gara kejadian yang memicu kesalahpahaman waktu itu, Kirana menjadi enggan membuka aplikasi media sosial Instagram lagi. Entah kenapa, ia menjadi malas sendiri, padahal akun Dafa, lelaki yang sudah mengganggunya itu, sudah ia blokir. Itu artinya Dafa sudah tidak dapat mengganggunya lagi. Tapi Kirana sudah terlanjur tidak nyaman karenanya, dan juga karena setelahnya Satya jadi rajin memantau akun Instagram miliknya, dan itu semakin membuatnya tidak nyaman.

Merasa selalu diawasi terus oleh Satya, akhirnya Kirana memilih untuk tidak aktif lagi di aplikasi media sosial tersebut. Dan untuk membunuh kejenuhannya, Kirana iseng membuka aplikasi medsos yang lain, aplikasi X atau dulu terkenal dengan nama Twitter.

Sebenarnya, sudah lama aplikasi itu ada di ponselnya, akan tetapi ia tidak terlalu aktif di sana dan hanya sesekali saja dia membukanya, itu pun kalau dia sedang ingin saja. Dan entah kenapa, tiba-tiba saat ini ia ingin sekali membuka aplikasi tersebut. Dan akhirnya, Kirana pun login ke akun miliknya, @kiranaputri.

Tidak ada notifikasi yang berarti di sana, ia kembali men-scroll TimeLine dari atas ke bawah dan membacanya satu persatu.

"Tidak ada yang menarik... hmmms," gumamnya dalam hati. Hingga akhirnya, matanya menangkap sesuatu di layar hpnya, sebait puisi yang cukup mampu menarik perhatiannya.

♡~Aku tak mampu seutuhnya memilikimu. Bukankah utuh adalah hal yang tak mungkin kudapatkan tanpa keberadaanmu?

Katamu kau pasti kembali

tunggu katamu.

Namun untukku, menunggu adalah kata lain dari kehilangan.

@Ranggadipta

Entah kenapa, Kirana merasa tergoda sekali untuk membalas cuitan puisi dari akun yang tidak dikenalnya tersebut. Jiwa puitisnya mendadak muncul, meskipun ia sadar ia masih amatir dalam hal itu. Dia tidak mengenal sama sekali dengan pemilik akun tersebut, tapi yang ia tahu mereka saling mengikuti.

Dengan sedikit berpikir, Kirana mencoba menuliskan bait-bait puisi untuk membalas kutipan puisi tersebut. Hanya tulisan biasa yang bisa ia tuliskan, sebab Kirana memang tidak mahir dalam merangkai kata-kata.

♡~Katamu waktu akan mengubur dan menghapus segala luka.

Lihatlah... Nyatanya, sekian waktu berlalu,

ia pertemukan kita kembali, hanya untuk membuktikan

Betapa cinta ini tak terbatas ruang dan waktu. Betapa rindu ini tak pernah terganti, masih tertuju padamu.

♡~@Kiranaputri

Kirana hanya menulis apa yang terlintas di pikirannya saja waktu itu dan tidak bermaksud apa-apa dengan tulisannya tersebut. Toh, ia juga tidak kenal dengan si pemilik akun tersebut. Dia hanya sekedar JbJb saja (jbjb-joint bareng), begitulah mereka di dunia X atau Twitter menyebutnya.

Beberapa saat kemudian, pemilik akun tersebut membalas tulisan Kirana dengan tulisan yang tak kalah puitis juga.

♡~Senja kali ini aku tenggelam

Pada sunyi memeluk malam

Riuh kesiur angin menghembus pelan wajahmu yang ayu dan rupawan.

Dan aku... Di sini, masih bersama tapak kaki menujumu

Memantapkan hati

Dengan langkah paling mendayu

Mencoba merengkuhmu.

♡~@Ranggadipta

"Wuihhh... bagus banget kata-katanya, pinter ngediksi nih kayaknya," gumamnya sambil tersenyum membaca balasan puisinya tadi. Kirana jadi bersemangat untuk membalas lagi, meski dia harus lebih memutar otak kali ini, sebab ia sudah mulai kesulitan menemukan kata-kata yang puitis yang tepat, secara dia bukan Pujangga, Penyair atau apalah mereka menyebutnya. Dia hanya sekenanya saja menuliskan kata-kata yang muncul begitu saja di kepalanya.

Setelah cukup berpikir, Kirana mencoba mengetik lagi.

♡~Adalah malam

Peraduan paling nyaman, dan waktu yang tepat untuk mengenang

Dan malam ini... Seperti malam-malam sebelumnya

Angan masih mencari-carimu di belantara ingatan.

♡~@kiranaputri

Terkirim sudah puisi yang diketik oleh Kirana, dan ia pun mendapat balasan lagi dan lagi dari teman mutualnya tersebut. Hingga tidak terasa malam sudah sangat larut, tapi mereka masih asik berbalas puisi.

Namun, selang beberapa waktu Kirana tidak mendapat balasan dari puisinya lagi. Mungkin teman dunia mayanya ini sudah ketiduran, pikir Kirana saat itu. Dan benar saja, akun tersebut terpantau tidak lagi online.

Kemudian, Kirana bersiap-siap juga untuk tidur, setelah dirasa tidak ada yang menarik lagi, dia pun meletakkan ponselnya di atas nakas samping tempat tidurnya, dan ia pun bersiap-siap menjemput mimpi malam ini.

Keesokan harinya, Kirana bangun dengan perasaan yang masih terasa berbunga-bunga. Ia memandang ke sekeliling kamarnya dan melihat ponselnya yang masih tergeletak di atas nakas. Ia mengambil ponselnya dan melihat layar yang masih memperlihatkan aplikasi X yang masih terbuka, ia tersenyum sendiri menyadari perasaan bahagianya ini ternyata berasal dari sana.

1
Alphonse Elric
Gak nyangka endingnya bakal begini keren!! 👍
Laura Rivera 🇨🇴❤️
Lucu banget! 😂
pelangisenja
sederhana dan ringan untuk dibaca, tapi serius ceritanya bikin salting sendiri 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!