Update setiap hari ya,,,,
Seorang gadis yang bernama Ratu Alisha Naransya dilahirkan dalam keluarga besar Naransya dimana seluruh keturunannya memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Bagaimana kehidupan Ratu yang hanya memiliki kecerdasan yang standar ?? apakah Ratu bisa mensejajarkan dirinya dengan keluarga besarnya ataukah ia hanya menerima nasibnya??
Sebuah keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang memilih Ratu sebagai jodoh untuk putranya sesuai dengan kesepakatan orang tua mereka semasa hidupnya. Apakah sang pria menerima Ratu yang jauh dari tipenya ??
Penasaran ?? Yuk cap cuss kepoin ceritanya
Jangan lupa dukungannya setiap chapter yak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 4. KEPUTUSAN RATU
...happy reading...
Kini ketiga gadis cantik itu telah berada di Yogya, kota yang terkenal dengan julukan kota pelajar, tepat di depan hotel KAIL_NA. Dengan langkah pasti mereka melenggang memasuki hotel KAIL_NA yang merupakan salah satu hotel milik nyonya besar Naransya. Mereka seketika di sambut oleh manajer hotel karena oma Kailani telah mengirimkan foto cucu kesayangannya pada semua hotel miliknya.
“Selamat datang nona-nona, perkenalkan nama saya Roy dan silakan nona mengikuti saya.” Sambut pak manajer hormat
Mereka kemudian mengikuti Roy memasuki lift yang akan membawa mereka entah ke lantai berapa, hanya Roy yang mengetahuinya karena Ratu juga berkunjung ke hotel ini untuk pertama kalinya. Maklumlah karena ia memang tidak pernah di tampilkan di muka umum oleh papa dan mamanya berbeda dengan kakak laki-lakinya yang kini telah menikah dan tinggal di luar negeri.
Ting
Besi berbentuk persegi itu berhenti pada lantai tujuan mereka. Ketiganya keluar setelah Roy keluar terlebih dahulu kemudian Roy merogoh sakunya dan mengambil sebuah kartu untuk membuka pintu kamar. Andhini tercengang melihat kamar yang akan mereka tempati.
“Terima kasih pak Roy ,,,” ucap Ratu dengan ramah
“Sudah tugas saya, nona. Kalau nona membutuhkan sesuatu, jangan segan-segan menghubungi saya di nomor ini.” Balas Roy seraya mengeluarkan sebuah kartu nama agar bisa segera datang kapan pun di butuh kan
“Kami gak bawa baju ganti pak Roy, bisa gak saya minta tolong seorang karyawan perempuan membelikan kami perlengkapan.” Ucap Ratu tersenyum malu-malu
“Bisa nona, nanti mereka antarkan. Saya permisi dulu.” Roy kemudian berlalu meninggalkan Ratu dan teman-temannya.
Andhini dan Alika berbaring di tepat tidur berukuran besar tersebut sambil memejamkan mata menikmati empuknya kasur kamar hotel.
“Kapan kamu akan menemui calon mertuamu ,,,” tanya Alika tanpa membuka matanya
“Besok sajalah, aku ingin istirahat dulu memulihkan tenaga sambil menunggu baju ganti kita diantar.” Jawab Ratu ikut memejamkan matanya.
Karena kelelahan tanpa bisa di cegah akhirnya mereka mengarungi dunia mimpi masing-masing, dunia yang sangat menjanjikan bahkan terlalu sayang untuk meninggalkannya. Hingga bunyi bel kamar menyadarkan ketiganya untuk kembali ke dunia nyata.
“Selamat malam nona, saya bawakan baju pesanan nona sekalian makan malam untuk nona-nona. “
“Masuk aja mbak, gak apa-apa kok. Simpan aja di situ mbak dan terima kasih sudah mau di repotkan oleh kami. “ ucap Alika tak enak hati.
“Sudah tugas saya nona. Kalau sudah selesai silakan nona-nona menikmati makan malamnya, permisi ,,,” balas karyawan bernama Nina sesuai dengan papan nama yang menempel pada bajunya.
“Bisa gak sih aku tinggal di sini lebih lama ,,,” ucap Dhini setelah karyawan hotel itu menutup pintu.
“Yang ada oma bakalan jatuh miskin. “ sewot Alika
“Oma gak semiskin itu kali, masa hanya menginap sebulan dengan gratis oma langsung jatuh bangkrut. “ sungut Dhini dengan wajah kesalnya.
“Daripada kalian bertengkar gak ada faedahnya lebih baik makan agar kenyang dan tidur kalian bisa nyenyak. “ Ratu kemudian mengambil makanan dan memasukkan ke dalam mulutnya perlahan.
Tanpa bersuara Alika dan Dhini segera mengikuti Ratu untuk mengambil makanannya sendiri, saat ini mereka benar-benar sangat kelaparan. Tak menunggu lama semua makanan telah mereka habiskan hingga benar-benar tak bersisa.
“Astaga kalian cantik-cantik tapi rakus juga ternyata,,, “ ejek Ratu padahal dirinya pun makannya banyak.
“Aku gak kuat lagi meladenimu, ngantuk banget. Hoaaammm.” Andhini menguap dan kembali membanting tubuhnya dan tertidur. Hal yang sama di lakukan oleh Alika.
Tinggallah Ratu yang terbaring dengan gelisah memikirkan apa yang akan terjadi esok harinya. Walaupun kata oma Kailani keluarga Rafardhan adalah keluarga yang penuh kasih sayang, namun di sini kelanjutan hidupnya yang di pertaruhkan. Hingga matanya tak terasa terpejam dalam kegelisahan.
Mentari pagi kembali melakukan tugasnya menyapa penghuni semesta dengan membagikan sinarnya yang hangat agar seluruh semesta alam dapat merasakan sinarnya tanpa terkecuali. Ratu perlahan beranjak dari tempat tidur dan langsung membersihkan diri tanpa membangunkan kedua sahabatnya. Setelah selesai melakukan ritual mandinya ia kemudian meninggalkan pesan pada kedua gadis yang masih setia dengan mimpi indahnya.
Sambil menunggu waktu agar tak bertemu dengan Rafka, ia sarapan sambil berselancar di dunia maya. Walaupun papanya bergelimang harta namun semua fasilitas mewah yang ia dapatkan berasal dari harta oma Kailani.
“Halo pak Roy, ada gak mobil yang bisa saya pakai ke suatu tempat.” Kata Ratu setelah panggilannya tersambung.
“Oh ada nona, sebentar saya suruh karyawan mengantarkannya. Nona di mana saat ini ,,,” tanya Roy sopan.
“Saya tunggu di lobby aja, pak Roy. “
“Baik nona. “
Baru saja Ratu berdiri di depan lobby hotel, sebuah mobil berhenti di depannya dan seorang pria paruh baya membukakan pintu mobil untuknya.
“Saya bawa sendiri pak, gak usah di antar. “ ucap Ratu sopan.
Sudah merupakan kebiasaan baginya untuk selalu menghormati orang yang lebih tua darinya tanpa harus melihat status sosial seseorang. Ratu segera masuk dan dengan perlahan menginjak gas melajukan mobil meninggalkan area hotel menuju rumah keluarga Rafardhan. Bukanlah hal yang sulit untuk mengetahui alamat rumah keluarga salah satu konglomerat di tanah air. Semua informasi mereka ada di internet. Berterima kasihlah pada teknologi yang semakin maju.
Bermodalkan maps akhirnya Ratu tiba di sebuah rumah besar dan mewah dengan halaman yang sangat luas sehingga rumah mewah itu terlihat berada di tengah-tengah. Sebenarnya lebih mirip mension. Ratu kemudian menurunkan kaca mobilnya dan menyebutkan nama dan tujuannya.
“Permisi pak, saya Ratu, ingin bertemu dengan nyonya Lilian. “
“Nona sudah buat janji sebelumnya ,,,” tanya sekurity tersebut.
“Gak pak, tapi ini sangat penting, tolong sampaikan pada nyonya. “ jawab Ratu sambil tersenyum manis.
Kemudian security tersebut masuk ke dalam pos jaga menyampaikan di rumah utama jika seseorang ingin bertemu nyonya besar lalu kembali keluar dan mempersilahkan Ratu masuk.
“Maafkan saya nona, silakan masuk nyonya sudah menunggu anda. “
Ratu hanya membalasnya dengan senyum ramah dan kembali melajukan mobilnya perlahan dan berhenti tepat di depan pintu masuk mension keluarga Rafardhan di mana sang nyonya rumah telah menunggunya dan menyambutnya dengan senyuman suka cita.
“Kapan datang sayang, kok gak kasih kabar dulu. “ ucap tante Lilian sumringah
“Apa kabar tante ,,,” tanya Ratu tanpa menjawab pertanyaan tante Lilian.
“Baik sayang, kami semua sehat. “
“Sebentar tante suruh bibi buatkan minuman. “ lanjut tante Lilian hendak berdiri.
“Gak usah repot-repot tante, saya hanya sebentar kok. “ ucap Ratu seraya memegang tangan tante Lilian.
“Ada apa sayang, apakah ada pesan dari oma Kailani ?” tanya tante Lilian mengernyitkan alisnya
“Maafkan Ratu, tante. Ratu kesini tanpa sepengetahuan oma.” Ratu menjeda kalimatnya
“Sekali lagi Ratu minta maaf karena harus membatalkan pertunangan ini. Ratu tidak ingin menjadi perusak hubungan orang dan di tuduh sebagai perebut kekasih orang lain. Ratu tau jika putra tante mempunyai kekasih dan Ratu tidak ingin berada diantara mereka. “ lanjut Ratu dengan lancar.
Seketika wajah tante Lilian berubah sedih dan tak dapat membendung air matanya mendengar ucapan Ratu yang to the point, sungguh tante Lilian tak pernah menyangka jika Ratu akan mengetahui segalanya secepat ini dan memutuskan pertunangannya. Kesedihan tante Lilian tak dapat di sembunyikan karena harus kehilangan calon menantu sebaik Ratu walaupun menurut orang tuanya putrinya itu memiliki otak pas-pasan akan tetapi tante Lilian sudah terlanjur menyayanginya. Tante Lilian tak bisa berbuat banyak agar Ratu mengubah keputusannya karena semua yang dikatakan Ratu adalah benar adanya.
"Tidak bisakah nak Ratu berjuang untuk mendapatkan cinta Rafka ?? mama yakin jika putra tante tak sepenuhnya mencintai wanita itu. Mama tak ingin jika Rafka terus-terusan di manfaatkan olehnya dengan memberikan dia kehidupan mewah. " mama Lilian memohon pada Ratu
"Maafkan Ratu, tante ,,, tapi ini menyangkut kehidupan dan kebahagiaan Ratu dan tak ingin mempertaruhkannya dengan sesuatu yang tak pasti. Ratu tidak ingin terjebak dalam hubungan yang rumit. " Ratu tak sedikitpun goyah dengan permintaan mama Lilian. Sebenarnya Ratu sangat iba dan tak tega melihat mama Lilian seperti itu, tapi untuk pertama kalinya biarlah dia berbuat tega dan tak sopan.
💞💞💞💞
...Hai datang lagi menyapa pagi-pagi ...
...Jangan lupa tinggalkan jejaknya, ya....
...Love you all...