 
                            plakkkk.....
suara tamparan menggema.
b****h.... menjerat dia saja tidak becus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berangkat ke pesta.
Malam harinya, cinta sudah siap dengan penampilannya, gaun berwarna hitam panjang, seperti tema malam ini, untuk para tamu undangan di harapkan memakai warna hitam, ...
Dia memakai gaun berlengan panjang, serta bagian bawahnya hampir press body..dan bagian bawahnya menjuntai sampai menutupi mata kaki.
Rambutnya di biarkan terurai, dia buat curly di bagian bawahnya, sangat terlihat berkelas juga elegan, Cinta membuka kotak perhiasan berwarna merah yang baru dibelikan oleh suami tadi sore saat pulang kerja, matanya terbelalak melihat satu set berlian yang sangat indah, tentunya harganya sangat fantastis.
" ini sangat indah, walaupun tanpa cinta tapi dimanjakan seperti ini tidak masalah, aku akan mempertahankan pernikahan ini sampai kapanpun..." gumam Cinta tersenyum, lalu memakai perhiasan itu sambil melihat ke arah cermin.
Cinta memutar tubuhnya di depan cermin, dirinya saja sangat terkesima dengan dirinya sendiri karena memakai gaun tertutup seperti ini, di tambah dengan perhiasan mahal yang baru pernah ia kenakan"seumur-umur Aku belum pernah memakai gaun tertutup seperti ini, ternyata lebih nyaman, tidak gerah sama sekali... pantas saja para istri Sultan itu memakai pakaian tertutup, apalagi kak Nabila benar-benar tertutup semuanya, tadi saja saat aku menyentuh kainnya , benar-benar sangat nyaman dan adem juga lembut.
Kini dirinya sudah siap untuk keluar dari kamarnya.
Ceklek....
Vano menatap istrinya tanpa berkedip, tadinya dia berniat untuk mengetuk pintunya, karena takut telat saudara-saudaranya sudah berjalan lebih dulu...
tetapi malah dirinya dikejutkan dengan pemandangan yang sangat memukau, Vano Menelisik dari atas sampai bawah gadis yang berada di depan yaitu...
Matanya melihat ke bawah, dari atas semuanya sudah sempurna, tetapi yang tidak cocok saat dirinya melihat heels yang dipakai istrinya. Warnanya sangat jauh dengan gaun yang ia pakai.
" sebentar, kau tunggu disini" Vano berjalan masuk ke walk in closet lalu mengambil heels yang berwarna hitam dan tingginya 15 cm .
" itu tidak cocok dengan gaun mu ," Vano berjongkok dan melepaskan heels yang dipakai oleh istrinya.
" tapi...."
Vano menatap tajam ke arah Istrinya, membuat cinta diam seketika lalu menurut.
Cinta pasrah apa yang akan dilakukan oleh suaminya....
Vano mengganti kedua hells itu dengan hells yang baru ia ambil...
"Begini lebih baik.... Ayo....ajak Vano"....
" kenapa bisa pas ya.... padahal itu bukan punya ku" gumam cinta dalam hati.
" Kenapa.....?" tanya Vano menghentikan langkahnya lalu menghadap ke arah istrinya, karena melihat Cinta hanya diam saja , tanpa mau melangkah.
" emmmm. Sebenarnya semua barang wanita yang ada di dalam, itu milik mantan istri mu kan....? Aku jadi tidak enak kalau memakai nya.... bagaimana kalau di pesta nanti, aku bertemu dengannya..." kata Cinta yang membuat Vano terbengong....
Vano diam sesaat mencerna kata-kata istrinya itu.
" apa mungkin, Cinta ini menganggap aku duda, dan mengira barang-barang di dalam sana milik mantan istriku....?" gumam Vano dalam hati tertawa... Pantas saja dari semalam , istrinya itu tidak memakai barang-barang yang ada di ruangan itu.
" tenang saja....itu semua baru...dan milikmu semuanya" kata Vano datar, lalu menarik pergelangan istrinya agar cepat berjalan, karena di sana mereka sudah di tunggu...
Dari tadi ponsel Vano terus berbunyi, tapi dia tidak mau mengangkat nya
Cinta membiarkan tangannya di gandeng, Vano tidak melihat kalau saat ini, Cinta sedang senyum-senyum sendiri." wah....kalau barang-barang di dalam sana, adalah milikku, berati aku sudah jadi ratu sesungguhnya.... barang-barang mewah, kartu hitam, semua fasilitas lengkap" gumam Cinta dalam hati...
Lalu menatap lekat wajah suaminya dari samping" aku pastikan kau akan menjadi milikku tuan Devano " gumamnya penuh tekad.
" Tian bagaimana...?" tanya Cinta setelah tadi melewati kamar putranya.
"tenang saja, saat ini Tian sedang berkumpul di rumah mommy nya, di sana ada kedua saudaranya juga, karena ditinggal mommy nya ke pesta"
Deg....
"jadi....putra tuan Devano bukan hanya Tian saja" gumamnya pelan, sampai Vano mendengarnya, dan menahan kedutan di bibirnya karena dia tahu, Cinta berniat berbicara di dalam hatinya namun tanpa sengaja keluar dari mulutnya....
"emmm, apa tidak apa-apa...?" tanya Cinta sambil berjalan ke depan.
"Tian sudah terbiasa menginap di sana, Tian sangat menyayangi kedua saudaranya...juga mommy nya" kata Vano yang pura-pura tidak tahu apa yang dipikirkan oleh istrinya itu.
" uhhhh, kalau Tian terlalu dekat dengan mommy nya, itu artinya sangat susah , aku untuk mengambil hatinya" gumam Cinta dalam hati.
"kenapa....?" Vano mengerutkan alisnya ketika menyadari kalau istrinya hanya diam saja.
"eh... tidak apa-apa" jawabnya, kebetulan mereka sudah sampai di teras rumahnya.
Vano melirik jam tangannya, dari tadi saudara kembarnya selalu menghubungi, karena dia meminta untuk bersama-sama saat memasuki tempat pesta....
di pelataran rumah nya sudah ada sebuah mobil mewah yang bagian pintu penumpang sudah terbuka.
" ayo masuk dulu...." kata Vano datar namun lembut.... mempersilahkan istrinya untuk masuk terlebih dulu.
" terimakasih " lalu Cinta masuk terlebih dahulu ke dalam mobil, duduk dengan nyaman sambil matanya melihat ke arah jendela, melihat betapa indahnya taman milik suaminya itu, suara gemericik air mancur sangat terdengar nyaman di telinganya saat pintu mobilnya belum tertutup.
Kini mereka duduk dalam diam di dalam mobil, menikmati perjalanan yang tidak terlalu jauh, karena rumah mereka memang berada di kawasan elit pinggir kota, jadi untuk menuju ke pusat kota tidak terlalu jauh, apalagi suasana malam seperti ini sudah tidak macet lagi....
"saat berada di sana... tetaplah bersamaku, kalaupun nanti aku bertemu dengan relasi bisnisku, nanti kamu akan bergabung dengan saudaraku dan yang lainnya" kata Vano datar namun terkesan lembut.
"iya....mas" ucapnya menunduk malu, begitupun dengan Vano, entah mengapa mendengar panggilan itu membuat dadanya berdebar-debar.
Ehm...
"lumayan..." ucapnya untuk menutupi kegugupannya.
Mereka saling diam sampai tidak terasa mereka sudah sampai di halaman hotel tempat berlangsungnya pesta pernikahan pasangan Affan dan Alea.
"ayo turun" ajak Vano mengulurkan tangannya.
Dengan tersenyum canggung, Cinta menerima uluran tangan tersebut dengan tangan sedikit kaku.
lalu berjalan dengan menggandeng lengan suaminya mendekati ke arah saudaranya yang saat ini sudah berdiri menunggu kedatangan mereka di depan pintu lobby.
"selamat malam, lama sekali!" ucap Maura pura-pura ketus, padahal dirinya sangat senang, karena adik kembarnya sudah ada pasangan saat menghadiri acara pesta, biasanya waktu Vano masih sendiri, kalaupun disuruh untuk membawa pasangan, Vano lebih memilih membawa teman kuliah nya, yang saat ini sudah menjadi sekretarisnya di perusahaan. Sekarang...sudah ada yang ia bawa kemana saja.
lanjut kak
lanjut berkarya kak
lanjut kak
mak dan anak sama sama toxic parasit
nanti saat sekertaris affan mengundurkan diri juga pasti alea akan merekomendasikan diisi oleh nesya😄
lanjut kak