Chun Yi Seorang Dokter jenius sekaligus pembunuh bayaran yang tiada tandingannya. Akhirnya Dia harus mati mengenaskan di tangan keluarga pasien yang salah duga. Teman dekatnya yang sama-sama menjadi Dokter melakukan operasi jantung pada seorang pasien . Namun entah mengapa, malah membuat Si pasien meninggal Dunia, keluarga pasien tak Terima, dia mencari sang Dokter, tapi malah bertemu dengan Chun Yi Dan menusuk dadanya. Hingga mengenai jantung yang membuat Dia mati muda . Dan saat Dia terbangun lagi , Dia berada di tubuh seorang gadis yang terkenal buruk rupa serta bodoh . Yang memiliki nama hampir sana yaitu Song Chun Yi (lagu musim semi) . Dia di benci semua orang Karena Dia tidak memiliki bakat Dan tidak bisa berkultivasi. Dia berwajah buruk karena di wajahnya terdapat tanda lahir hitam besar di pipinya. Semua itu membuat dia di benci dan di kucilkan oleh keluarga maupun masyarakat . Bagaimana kisa selanjutnya si gadis Chun Yi ,Kita baca sam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JUDI BATU
Melihat Gadis di depan mereka, banyak orang yang meragukan kemampuannya . namun ada juga yang percaya padanya.
"Tapi aku tidak merasa yakin.. melihat keadaan gadis itu , dia hanya gadis muda biasa . aku tidak melihat adanya akar kultivasi di dalam tubuhnya... Apakah mungkin dia bisa memilih batu itu dengan benar...lihat sikapnya itu, dia sangat tidak meyakinkan sama sekali...." ucap sang teman
"Bukankah aku tadi berkata padamu, jangan meremehkan seseorang. walaupun Dia terlihat lemah. bisa saja itu hanya tipuan saja... " ucap Pria pertama kekeh.
"Entahlah aku tidak yakin itu..." ucap sang teman.
"Kau mau taruhan....?" ucap Pria pertama.
"Baik.. tapi aku memilih Putri Hao..." jawab sang teman.
"Tidak masalah...karena aku akan memilih gadis itu sebagai jagoanku...." ucap sang Teman
Dan kini Mereka berdua melihat kalau Putri Hao berjalan kearah Chun Yi yang ada di dalam Kios sedang melihat Dan memilih batu. sikapnya cuek Dan dingin. Sedangkan di dalam Kios Judi batu, gadis Hao mendekati Chun Yi dengan sikap angkuh dan sombongnya.
"Gadis yang tak bisa berkultivasi.. berani sekali masuk kedalam kios judi batu. Pergilah,... jangan membuat kios kami mengalami kerugian. " ucap gadis Hao dengan nada menghina
"Mengalami kerugian.. ? apakah batu di tempat ini tidak di jual, lalu untuk apa di pajang...sebagai tontonan kah .. ?" Kata Chun Yi dingin .
" Cih. apakah gadis miskin sepertimu mampu membeli batu dari toko ini...?" ucap Nona Hao.
"Kau menghina adikku...kau fikir masuk kedalam pasar gelap ini muda tanpa uang...?" ucap Yun Baimin yang sudah tidak tahan melihat kesombongan wanita di depannya.
"Kauu... " ucap Nona Hao marah karena tidak bisa menjawab kata- kata Yun Baimin
"Ada apa ini...? Zikiyu... apa yang kau lakukan, kau membuat masalah lagi... " sebuah suara menghentikan perdebatan mereka.
"Kakak.... lihat ini, gadis dia sok tahu tentang judi batu... " ucapnya dengan nada manja.
"Kau ini... jangan menggangu orang. mana mungkin ada yang tahu soal batu sepintar kamu.." ucap Pria itu dengan nada lembut pada gadis itu.
"Trimakasih kak...semua karena kau yang mengajariku. tapi lihat Dia, dia seolah pintar dalam memilih batu, memuakkan. " ucap Nona Hao dengan nada jijik. Mendengar ucapan gadis itu, Yun Baimin ingin menghajar hadis itu, tapi tangan Chun Yi segeta menahannya.
"Waah... Ternyata ini Putri Hao yang terkenal pintar dalam judi batu.. Benar kata Nona Hao yang cerdas, mana mungkin saya yang orang udik sepintar Nona muda dalam judi batu. mana berani saya di bandingkan dengan Nona Muda Hao yang cerdas dan pintar ini ,.. " Ucap Chun Yi .
"Kau baru menyadarinya sekarang. jadi cepatlah pergi ..." ucap gadis itu angkuh .
"Pergi...? kau menyuruh seorang pembeli pergi. ? seharusnya bukan seperti ini sikap seorang pemilik Kios...bagaimana jika pembeli yang lain tahu kalau Nona Hao sang pemilik Kios ternyata bersifat picik dan sombong Bisa- bisa kios ini tidak laku....Ternyata benar kata orang banyak, Nona Hao merupakan Putri sombong dan angkuh. mula nya aku tidak percaya sih, tapi sekarang....?" Chun Yi menggantungkan kalimatnya.
Mendengar ucapan Chun Yi, terlihat banyak orang yang kaget. Terutama Nona Hao sendiri .
"Kau... Berani sekali kau mengataiku..! " Serunya marah.
"Oo.. Tidak,...saya tidak berani Nona...tapi itu kenyataannya kan...?" ucap Chun Yi dengan wajah mengejek .
"Dasar wanita Murahan, kubunuh kau.. !" serunya marah.
"Tunggu.... jangan marah dulu...melihat pasar yang ramai ini, tidak baik untuk bertarung, dan kau rahu sendiri aku tidak memiki akar Kultivasi, bagaimana kalau kita bertaruh saja ...?" Tanya Chun Yi.
"Cih . kau takut, ?..dan sekarang kau mengajak bertaruh.. ? berani sekali kau mengajak aku bertaruh. ?" serunya dengan nada mengejek.
"Iya....kenapa..? kau takut... ?" ucap Chun Yi memprovokasi .
"Ha ha ha.. Kau bukan tandinganku...kau fikir kau bisa mengalahkan aku...?" Ucapnya menghina.
"Kita lihat saja nanti . Apakah aku bisa mengalahkanmu atau tidak. Kau berani tidak bertaruh denganku ... ?" Ucap Chun Yi dengan nada menggoda . Mendengar ucapan Chun Yi terdengar gumam cemas para penonton.
"Waah.. Gadis itu berani sekali menantang Nona Hao.. Kita semua tahu, Nona Hao adalah Putri Keluarga Hao yang paling Pintar dalam judi batu.. Dan gadis itu.. Aku tidak pernah melihat Dia di tempat judi batu. Menantang Nona Hao sama saja menantang kekalahan... " Ucap salah satu penonton.
"Benar sekali. Keluarga Hao terkenal dengan para ahli Judi batunya . Dan gadis itu berani menantang Nona Hao . apakah dia sudah gila ...! " Ucap Yang Lain. Mendengar ucapan mereka yang memuji Nona Hao tersebut, Yun Baimin maupun Lian Di kaget bukan main, Yun Baimin langsung mendekati sang adik Dan berbisik.
"Adik kecil.. Jangan kau ladeni Dia. Lebih baik kita pergi saja ya.." Ucap Pria tampan itu perlahan .
" Benar sekali Nona Yi.. Kita pergi saja dari sini... " Ucap Pengawal Ji Bekwan dengan nada cemas .
"Tidal kak....tenang saja kak...mendengar ucapan mereka tadi, Aku ingin memberi pelajaran pada gadis manja dan sombong itu, bagaiman rasanya di permalukan di depan orang banyak. Aku sedikit mendengar , sudah banyak korban wanita ini pada gadis di Kota ini. Banyak Putri bangsawan yang menderita rasa malu karena tabiat gadis itu. Dan katanya salah satu dari mereka sampai bunuh diri... " Ucap Chun Yi.
"Apaa... Bunuh diri.. ! " Seru ketiganya hampir bersamaan.
"Lo.. Tuan Kota tidak tahu itu. " Ucap Yun Baimin heran saat Lian Di juga kaget mendengar ucapan Chun Yi.
"Tidak ...aku tidak tahu dan tidak mendengar kabar itu .. " Ucap Lian Di dengan heran .
"Tentu saja tuan Gu tidak tahu tentang hal itu . Karena peristiwa itu di tutup rapat oleh tuan Hao. . " Ucap Chun Yi.
" Lalu dari mana kau tahu itu...? " Tanya sang Kakak.
"Aku memiliki informasi yang dapat di percaya. Kalau tidak percaya, Tuan Gu bisa menyelidikinya " Jawab Chun Yi. Terang saja Chun Yi tahu. Semua berita itu dia dapat dari Xiao Cai.
"Kau mencari masalah wanita sombong ...Baik aku menerima tantanganmu . Lalu apa yang akan kau berikan padaku jika kau kalah.. " Ucap gadis Hao dengan tatapan sinis.
"Aku akan membayar semua batu yang ku beli maupun batu yang kau pilih nanti. Begitu pun sebaliknya... " Ucap Chun Yi.
" Kalau cuma itu , itu taruhan biasa saja. Bagaiman kalau di tambah. Kalau kau kalah, selain membayar semua batu yang aku pilih, kau juga akan menggonggong seperti An***g.. dan meminta ampun padaku... " Ucapnya sambil tersenyum sinis.
"Gadis jelek... jangan keterlaluan kau....! " seru Yun Baimin marah. bukankah kalau Nanti sang adik kalah, Dia akan menggonggong seperti taruhan itu. lalu bagaimana adiknya akan hidup nantinya.. Yun Baimin merasa ketakutan.
"Jangan takut kak.. aku pasti menang . Baik... Begitu juga sebaliknya. Kau pun harus melakukan seperti yang kau minta. .dan semua orang yang ada di sini juga kakakmu itu, sebagai saksi taruhan ini...Dan kita buat surat perjanjian. jika nanti salah satu mengingkari perjanjian ini , Dia harus membayar ganti rugi sepuluh juta " Ucap Chun Yi datar.
"Apa- apaan kau ini.. . " Serunya marah.
"Kau takut. ? kalau aku takut kau akan mengingkari perjanjian ini...." Kata Chun Yi memprovokasi.
"Cih.. Siapa takut. Baik kita akan menulis surat perjanjian... " Ucap Gadis itu.
"Nona...jangan takut, Saya yakin anda akan menghajar gadis sombong itu.. . " Ucap penjaga Kios menjilat.
"Diam Kau... siapkan saja kertas dan batu tinta..." ucap Gadis Hao dengan marah sambil membentak penjaga Kios . .
"Baik Nona..." segera penjaga kios mengambilkan kertas dan batu Tinta. setelah membuat isi perjanjian, Chun Yi dan Gadis Hao serta kakaknya membubuhkan Cap jari pada kertas perjanjian itu . Setelah itu keduanya segera masuk kedalam ruang tempat batu judi . Dan di awali dengan melihat pada deretan batu yang paling mahal harganya .
"Ayo kita mulai.. " Ucap Gadis Hao dengan sombong .
"Baik... " Jawab Chun Yi dengan tenang .
Dia juga masuk ke dalam Ruang batu yang paling mahal. Dari ruangan itu Gadis Hao memilih tiga batu termahal yang terlihat besar dan bagus . Sedangkan Chun Yi terlihat masih memilih. Dan akhirnya Dia memilih salah satu batu yang agak besar dari deretan batu mahal, dan satu lagi dari deretan batu harga sedang. Dan pilihan terakhir adalah batu lebih besar sedikit dari bola tendang namun lonjong seperti telur . Warna batu sangat hitam legam. Dan Batu tersebut berada di deretan batu Paling murah. Melihat batu yang di pilih oleh Chun Yi, Gadis itu tertawa keras.
"Kau benar- benar memilih tiga batu itu...? " Ucap gadis Hao di sela tawanya.
"Benar.. Apakah aku boleh memilih lagi...? " Tanya Chun Yi sambil tersenyum lugu .
" Kau mau memilih lagi.. ? Boleh.. Kau boleh memilih lagi. Bukankah kau nanti yang harus membayarnya. Dan jika kau tidak bisa membayar nya, Maka nyawamu lah taruhannya .. Atau, kau bisa saja menggantinya dengan menjadi pembantuku selama aku suka, bagaimana ..? " Ucap gadis Hao tersebut dengan nada menghina .
"Tutup mulutmu... Siapa kau. . Kau fikir kedudukanmu lebih tinggi dari kami ha...! Jangankan hanya membayar batu yang telah kau ambil itu, membayar seluruh batu itu, aku masih sanggup membayarnya. Atau...apakah aku harus membeli nyawamu juga.. ?!" Seru Yun Baimin marah.
" Kauu...! " Seru Nona Hao marah.
"Sudahlah... Sekarang aku akan mengambil beberapa batu lagi. Kali ini aku akan mengambil batu yang ada di ruangan itu... " Lalu Chun Yi. segera Dia melangkahkan kakinya masuk kembali kedalam Ruang batu yang harganya mahal. Setelah mengambil tiga lagi batu yang dia suka,
Dia segera keluar dan mendekati pemotong batu.
"Bagaimana.. Apakah sekarang kita lihat siapa yang paling tinggi mendapatkan Nilai batu yang di pilih. ." Ucap Chun Yi.
"Baik... Jangan menangis kalau kau kalah nanti... " Ucap gadis itu mengejek.
"Jangan terlalu percaya diri. Bersiaplah jangan sampai kau sendiri yang menangis saat Kau kalah nantinya.. " Ucap Chun Yi.
"Cih. sombong .. Sekarang kita lihat siapa yang akan menangis.... " ucap Nona Hao
" Paman.. Potong milikku dulu " Ucap Nona Hao sambil menyodorkan barang miliknya yang merupakan sebuah batu besar seukuran separuh tubuh manusia dewasa.
" Baik Nona... " Ucap Pria pemotong batu. Dan tak lama batu di tangan Nona Hao telah berada di meja pemotongan. Dan terdengar suara mesin pemotong yang mulai memotong batu Dan saat batu terbela, terlihat batu berwarna putih sedikit warna hijau muda berada di tengah batu besar .
" Giok Salju... " Seru penonton bersamaan. Terlihat senyum sinis di bibir Nona Hao.
"Waah...batu Giok salju itu sangatlah mahal. Kalau melihat besarnya batu yang membungkus Giok salju itu, , pasti batu yang di hasilkan besar juga hasilkan...dan harganya bisa mencapai puluhan milyar... Dan itu bertanda kalau Nona Hao lah yang akan menang...." Ucap para penonton. Dan banyak lagi pembicaraan dari para pengamat Dan penonton di sekitar mereka . Perkataan mereka membuat kelompok Chun Yi menjadi cemas. Namun Chun Yi terlihat tenang walaupun sebenarnya hatinya resah . Mendengar perkataan mereka, tukang potong batu berkata.
" Apakah di potong semua Nona...? " Tanya Tukang Potong.
"Potong terus... " Jawab gadis angkuh itu sambil melirik pada Chun Yi dengan tatapan sinis.
Segera tukang potong mulai memotong batu milik Nona Hao dengan hati- hati . Setelah di bersihkan, selama hampir satu jam, batu besar tadi ternyata hanya menyimpan Giok Salju sebesar kepalan tangan orang Dewasa, membuat semua orang terpanah.
"Waah...kenapa ujung-ujungnya batu gioknya hanya sebesar kepalan tangan.. .kalau sebesar itu, palingan hanya beberapa juta saja. " ucap salah sayu penonton yang di iyakan oleh yang lain.
Sedangkan Yun Baimin dan Tuan Gu serta pengawal Yun Baimin menahan tawanya. saat mendengar ucapan meteka. Mereka bertiga ingin tertawa, tapi takut Nantinya Chun Yi malah mendapatkan Batu tak bernilai, atau batu kosong.
Melihat batu yang di pilih ternyata menghasilkan batu Giok tidak terlalu besar, membuat Nona Hao sangat marah Terlihat kemarahan wanita muda yang yang sombong itu dengan melihat Tangannya yang mengepal menahan kemarahan .
" Nona... Apakah batu nya di potong lagi..? " Tanya si tukang potong batu dengan wajah takut .
"Tidak... Sekarang giliran milik Dia yang kau potong... " Ucap Nona Hao dengan wajah kesal. Dan sebelum si tukang potong meminta batu milik Chun Yi, gadis itu memberikan batu yang dia ambil di bagian batu yang termurah.
"Potong yang ini saja Tuan... " Ucap Chun Yi. Batu itu sebesar kepala anak kecil, berwarna hitam gelap. Saat batu di serahkan, terdengar cemohan dari para penonton.
"Ha ha ha... Dia memberikan batu itu sebagai lawan batu milik Nona Muda Hao. Kalau seperti itu pasti Nona Hao lah yang akan menang... " Ucap salah satu Pria di antara orang yang berkerumun menonton.
"Benar katamu ... Lebih baik Dia menyerah saja... " Ucap yang lain. Mendengar ucapan mereka, terdengar suara Yun Baimin .
"Adik.. Kau yakin akan menggunakan batu itu untuk bertaruh.. ? " Tanya Sang Kakak dengan nada cemas .
"Tenang saja kak... Kau lihat saja nanti... " Ucap Chun Yi sambil tersenyum untuk menenangkan sang Kakak. Sebenarnya Chun Yi tidak tahu masalah judi batu. Tapi karena dapat bantuan dari Xiao Cai yang berbicara dari ruang Istana Biku. Maka dia berani bertaruh. Xiao Cai lah yang memilih batu- batu tersebut.
"Pak.. Segera potong Batu itu... " Ucap Chun Yi.
"Baik Nona... Tapi apakah tidak lebih baik batu yang harganya lebih mahal itu saja yang di potong ..? "" Tanya Sang Tukang batu.
"Tidak Pak.. Kau potong saja Batu itu... " Ucap Chun Yi
Akhirnya Si tukang potong batu segera memotong batu itu. Saat batu di potong, terlihat wajah dari mereka beragam tatapannya tertuju pada batu. Ada yang penasaran, ada yang acuh dan sinis, ada juga yang menatap dengan tatapan mencemooh . Semua tertuju pada bati tersebut. Namun saat batu terbela, mata mereka bagai akan loncat keluar.
"Batu Giok kaisar...! " Seru mereka hampir bersamaan.
" Bagaimana bisa batu itu menjadi batu Giok kaisar. Dan lihatlah itu. Batu itu sepenuhnya merupakan batu Giok kaisar. Mendapatkan batu Giok kaisar sebesat itu, nilainya berkisar antara dua atau tiga ratus milyar... Gila.. Gadis itu bisa menemukannya di tumpukan batu yang paling murah... " Seru salah satu pria bertopeng Beruang hitam.
"Waah... Apakah di batuan yang paling murah banyak terdapat batu seperti itu.. Bagaimana jika kita juga membeli batu hitam seperti Dia... " Ucap yang lain.
" Apakah kau gila... Ini hanya keberuntungan wanita kecil itu. Belum tentu kalau kita membeli, kita akan seberuntung Dia... " Ucap Sang Teman.
"Benar juga... Bagaimana kalau kita meminta pada gadis itu untuk membela batu hitam lainnya... " Ucap Sang teman.
"Baik... Kita coba saja... Lihat itu, bukankah Dia membeli banyak batu hitam.. " Ucap yang lain! Dan akhirnya salah satu Pria maju Dan berjalan kearah Chun Yi.
"Nona... Apakah kau berani membela batu hitam lainnya .. ? " Tanya Pria itu.
" Kenapa tidak...Tentu saja saya berani... pak.. Tolong bela batu ini... kami ingin melihat isinya.." Ucap Chun Yi sambil menyerahkan salah satu batu yang tadi Dia pilih. Sebenarnya Dengan batu Giok Kaisar yang di pilih Chun Yi, kemenangan itu sudah ada di tangan Chum Yi, tapi Nona Hao tidak mau mengakui kekalahannya . Namun wajahnya terlihat agak memucat di balik topengnya . Begitu juga dengan sang Kakak. Pria bertopeng Srigala hitam itu terlihat sangat resah. Sudah jelas kalau sang adik sudah kalah. Dan taruhan itu sudah pasti di menangkan gadis bertopeng kelinci itu . Dan sang adik harus melakukan apa yang ada di dalam perjanjian itu, atau mereka harus membayar uang ganti seperti yang tertera di dalam surat Perjanjian.
"Baik Nona.... " ucap Sang pemotong batu sambil menerima batu hitam sebesar dua kali batu berisi Giok Kaisar tadi . Lalu menaruhnya di meja pemotong. Semua orang terfokus pada batu besar di atas meja. mereka penasaran, apakah batu itu ada isinya, atau hanya batu biasa yang Chun Yi pilih .
Maaf udahan dulu ya... aku lanjut pada episode selanjutnya.
Bersambung.
"