NovelToon NovelToon
Membayar Karma Cinta

Membayar Karma Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Patahhati
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: ICHA Lauren

(Gak jamin kalau kamu bakalan nangis bombay)

Audrey, seorang wanita pekerja keras yang mengabdikan hidupnya untuk karier. Dia tidak tampak tertarik dengan hubungan percintaan apalagi pernikahan. Di usia 28 tahun, ia bahkan tidak memiliki seorang kekasih ataupun teman dekat. Tidak ada yang tahu kalau Audrey menyimpan beban penyesalan masa lalu . Namun, kehidupannya yang tenang dan monoton mendadak berubah drastis ketika ia bertemu kembali dengan sahabat masa kecilnya, Sofia. Audrey tidak pernah menyangka kalau Sofia memintanya menikahi calon suaminya sendiri. Akankah pernikahan Audrey menjadi mimpi buruk atau justru kisah cinta terindah untuk seumur hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30 Soft Kiss

"Audrey, ayo masuk," kata Ny. Valeria membukakan pintu kamar Reiner.

Audrey terpukau melihat ke sekeliling kamar yang sangat besar itu. Kamar Reiner memang bak kamar seorang putra mahkota. Ruangan yang sangat luas dengan berbagai furniture mewah dan lengkap bernuansa maskulin. Di ujung kamar terdapat sebuah balkon yang langsung menghadap ke arah taman belakang. Di dinding kamar Reiner, Audrey melihat beberapa foto Reiner yang terpajang rapi sejak ia masih kecil, remaja, hingga mulai beranjak dewasa. Tak bisa dipungkiri bahwa Reiner memang terlahir sebagai laki-laki yang berwajah tampan bahkan saat ia masih anak-anak.

"Audrey, duduklah. Mama ingin menunjukkan sesuatu padamu."

Ny. Valeria mengambil sebuah album foto dari dalam laci meja Reiner.

"Karena kamu istri Reiner dan bagian dari keluarga Bratawijaya, Mama ingin mengatakan sebuah rahasia penting yang harus kamu tau. Rahasia ini sudah Mama simpan belasan tahun. Mama harap kami juga bisa menjaganya dengan baik."

"Iya, Ma, Audrey janji tidak akan mengatakan pada siapapun."

Ny. Valeria membuka album foto itu dan menunjukkan sebuah foto lama.

"Deg.."

Jantung Audrey tiba-tiba berdegup kencang saat melihat seorang remaja laki-laki yang berdiri di samping Reiner dalam foto itu. Wajah yang sudah tidak asing lagi baginya.

"Ini foto Rein dan adiknya. Sebenarnya Rein punya seorang adik tiri, namanya Dave. Papanya Reiner pernah melakukan sebuah kesalahan di masa lalu," ucap Ny. Valeria sedih. Terlihat jelas bahwa ibu mertuanya itu masih menyimpan duka di dalam hatinya.

"Rein sangat dekat dengan Dave. Dia selalu berusaha menjaga adiknya, walaupun papanya melarang. Bahkan Rein pernah dikurung oleh papanya semalaman di dalam kamar yang gelap, supaya tidak menemui Dave lagi. Karena itu Rein membenci papanya."

Jadi karena itu dia takut sendirian di tempat gelap.

batin Audrey mengingat fobia yang dialami Reiner.

"Dave sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, Audrey. Rein masih di luar negri waktu itu, dia sangat terpukul mendengar adiknya meninggal tiba-tiba karena kecelakaan."

Aku-lah penyebab kematian Dave. Reiner ternyata sangat menyayangi Dave. Pantas dia begitu membenciku.

Dengan suara bergetar, Ny. Valeria melanjutkan ucapannya.

"Mama kasihan melihat Rein kehilangan orang-orang yang disayanginya. Dave..lalu Sofia. Mama takut Rein tidak akan kuat menanggungnya."

Audrey tidak tau apa yang harus dikatakannya kepada Ny. Valeria. Ia hanya bisa memegang bahu ibu mertuanya itu, berharap bisa meringankan sedikit beban di hatinya.

"Tapi Mama bersyukur karena ada kamu di sisi Rein. Mama lihat Rein bisa bangkit dan menjalani kehidupannya seperti dulu. Keputusan Sofia menjodohkanmu dengan Rein memang tepat," ucap Ny. Valeria memegang tangan Audrey.

"Terima kasih, Ma."

Rein bangkit karena ingin balas dendam padaku, Ma.

batin Audrey sedih.

"Mama percaya padamu, Audrey. Karena itu Mama ingin minta bantuan darimu, Sayang. Tolong bujuk Rein supaya mau memaafkan papanya. Reiner itu putra kami satu-satunya. Mama ingin melihat hubungan Rein dan papanya hangat seperti ayah dan anak."

Mata Ny. Valeria berkaca-kaca.

"Audrey berjanjilah untuk membujuk Rein. Mama sangat berharap kamu bisa membuat Rein memaafkan papanya."

Audrey bingung harus memberikan jawaban apa kepada ibu mertuanya, sementara dia sendiri memiliki hubungan yang buruk dan rumit dengan Reiner.

"Audrey akan coba, Ma," jawab Audrey berusaha berbohong.

"Terima kasih, Sayang. Sekarang Mama bisa tenang," ucap Ny. Valeria memegang erat tangan Audrey.

Ny. Valeria berdiri dari duduknya dan menyimpan kembali album foto itu ke dalam laci.

"Mama pergi dulu, kamu bisa tunggu Rein disini," kata Ny. Valeria kembali memeluk Audrey.

Audrey menerima pelukan dari Ny. Valeria dengan haru. Rasa bersalah sekaligus sedih memenuhi hati Audrey. Lagi-lagi dia harus jadi seorang pembohong di hadapan ibu mertuanya, yang kini telah menaruh kepercayaan besar kepadanya. Audrey hanya bisa menatap punggung ibu mertuanya itu dengan perasaan yang campur aduk.

...****************...

Apa yang harus aku lakukan disini?

pikir Audrey menunggu Rein yang tidak kunjung datang.

Audrey melangkahkan kakinya menuju ke balkon untuk mencari udara segar. Namun, langkah kakinya terhenti karena ia hampir tersandung sebuah benda berbentuk kotak. Benda itu sengaja diletakkan begitu saja di dekat balkon dan tertutup sebuah kain berwarna hitam.

Kotak apa ini? Mirip sebuah lukisan. Apa ini lukisan Reiner seperti yang dikatakan Bianca?

gumam Audrey membungkukkan badannya untuk mengambil benda itu.

Karena rasa penasaran, Audrey memegang benda itu dan mencoba untuk membuka penutup kainnya dari bawah. Perlahan Audrey bisa melihat benda yang dipegangnya memang adalah sebuah lukisan. Bagian bawah lukisan itu menyerupai bentuk dagu seorang wanita.

Apa ini lukisan wajah Sofia? Atau jangan-jangan..

Stop Audrey! Jangan berpikir yang tidak-tidak!

Audrey berusaha menepis pikirannya yang mulai melantur kemana-mana. Entah mengapa seagian dari dirinya berharap lukisan itu adalah sketsa wajahnya sendiri yang dibuat oleh Reiner. Dengan ragu-ragu, Audrey mulai membuka penutup kain itu ke atas. Namun tiba-tiba sebuah tangan yang kokoh memeluknya dari belakang dan menghentikan gerakan tangan Audrey.

"Apa yang kamu lakukan disini? Kamu mau memeriksa barang-barang pribadiku?" bisik Reiner dengan suara rendah di telinga Audrey.

Suara Reiner membuat Audrey seketika merinding karena ketakutan.

"Ti..tidak Tuan, saya tadi hampir tersandung dan..."

"Ssst...jangan berbohong padaku. Aku tau kamu sedang penasaran dengan apa yang dikatakan Bianca."

Reiner membalikkan tubuh Audrey sehingga mereka saling berhadapan. Salah satu tangan Reiner memeluk pinggang Audrey dengan erat, sedangkan tangan yang lain mengambil lukisan itu dari tangan Audrey.

"Siapa yang mengijinkanmu masuk ke kamarku?"

"Mama Anda yang mengajak saya, Tuan," jawab Audrey menghindari tatapan mata Reiner.

"Apa kamu percaya aku pernah menggambar sketsa wajahmu?"

"Saya rasa i..itu tii..dak mungkin, Tu..an."

"Atau kamu benar-benar berharap lukisan ini adalah lukisanmu?"

"Sa...ya tidak berharap seperti...itu, Tuan," jawab Audrey terbata-bata.

Reiner melepaskan tubuh Audrey dari pelukannya dan mengembalikan lukisan itu dalam keadaan tertutup seperti semula. Audrey merasa lega karena bisa terhindar dari Reiner untuk sementara waktu. Tapi rasa lega yang dirasakan Audrey tidak berlangsung lama, karena Reiner kembali berjalan menghampirinya. Reiner menarik Audrey mendekat padanya, hingga hampir tidak ada jarak di antara mereka.

"Kamu mau aku melukismu? Apa kamu berharap pernah menjadi gadis impianku?" tanya Reiner menatap langsung ke mata Audrey.

"Ti..tidak Tu..an."

Jantung Audrey berdetak dengan tak beraturan. Ia sulit untuk menerka apa yang akan dilakukan Reiner kepadanya sekarang.

"Dari tadi kamu mengatakan tidak, tidak, dan tidak. Bagaimana kalau dengan yang ini...".

Reiner tiba-tiba mendekatkan bibirnya ke bibir Audrey dan mulai mencium gadis itu. Ciuman Reiner semakin lama semakin dalam, tapi ciumannya kali ini terasa berbeda. Audrey merasakan ada kelembutan di dalam ciuman Reiner, bukan ciuman yang penuh dengan kemarahan seperti dulu.

Sejenak Audrey terkejut dengan tindakan Reiner. Ia hanya terpaku dalam diam tanpa membalas ciuman yang diberikan Reiner. Audrey mengingatkan dirinya sendiri agar tidak mudah terhanyut oleh suasana. Sayangnya, logika dan perasaannya justru saling bertentangan.

Logikanya mengatakan tidak, tapi tubuhnya memberikan respon menerima. Tanpa bisa menahan dirinya sendiri, Audrey membuka bibirnya sehingga Reiner dengan leluasa bisa mengeksplorasi ciumannya itu makin lama dan makin dalam.

"Kamu menikmatinya, Audrey?" tanya Reiner melepaskan ciumannya.

"Atau kamu ingin lebih?"

Audrey menggelengkan kepalanya dan berusaha melepaskan diri dari pelukan Reiner.

"Aku akan membebaskanmu malam ini, tapi jangan coba melarikan diri dariku."

Reiner melepaskan Audrey dari pelukannya dan menarik tangan gadis itu keluar dari kamarnya.

"Ayo kita pulang sekarang."

Kenapa aku seperti ini? Aku sudah terjebak dengan permainan cinta yang diberikan Reiner.

batin Audrey merutuki kebodohannya sendiri.

1
Vien Habib
Luar biasa
Jetty Eva
SUNGGUH PEMIKIRAN YG KELIRU...YG HARUS DIBASMI ITU DIANA BUKAN AUDRY...KLO AUDRY YG KAMU PISAHKAN DR REIN ITU BERARTI KAMU KALAH DARI MADUMU...ENTAH APA YG AKAN REIN LAKUKAN KLO DIA SADAR NANTI...
Jetty Eva
lah..lu aza yg bego...Audry selalu nolak li tp lu pepet terus..yg salah elu bukan dia..🙄🙄
Jetty Eva
apa kabar nico dgn penyelidikanx..??
Jetty Eva
ANAKMU SAKIT KOQ ORABG LAIN YG DISALAHKAN..AUDREY JUGA KNAPA GA NGOMONG KLO DAVE HAMPIR MEMPERKOSAMU..DAN KAMU HANYALAH GADIS TARUHAN..??
Anonymous
keren
Siti Nurbaidah
Luar biasa
Siti Nurbaidah
Lumayan
Ketawang
Kalo kemaren aq pada Tristan,maaf skarang aq brubah haluan...
aq lebih lebih & lebih padamu Reiner😍😍😍😍
emak" labil🤣🤣🤣
Ketawang
aq padamu Tristan😍 Mski qm cinta Audrey,tp qm tdk mmanfaatkan kesempatan dlm kesempitan👍🏻👍🏻
Ketawang
Pasti Karin nih yg mulai brmain api
Ketawang
Cemburuuuuuu
Ketawang
Gunakan otak CEO mu dg baik Reiner,cari tahu kbnarannya sblum kamu slah langkah lagi
Ketawang
Berada di posisi Audrey😭😭😭😭
stelah hasil pnyelidikanmu terkuak,kamu akan mnyesal Reiner😡😡😡😡
Ketawang
entar kalo Sofia udah sembuh,di suruh cerai... di minta balik lagi si Rein...
Knp Audrey bodoh ea,hnya demi prsahabatan lgsung memutuskan mau" aja...
penderitaanmu akan di mulai dari prnikahan ini Audrey
Anonymous
keren
Nia Nara
Apa cuma saya yg berharap audrey sama tristan ?
Nia Nara
Seharusnya audrey marah karena sudah diperkosa
snow Dzero
bab pembukanya menarik bahasa y ringan good job Thor 👍
Diana Taslim
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!