Bagaimana jika kamu sedang mengendarai kendaraan tiba-tiba saja pandangan mu menggelap dan membuka mata kembali sudah di zaman yang jauh berbeda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Citra Khalifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
Coro yang merasakan rasa asin ketika menyesap butiran putih itu pun Mata nya mulai berbinar terang.
"Darimana kau mendapatkan garam ini boksun?" tanya nya dengan antusias.
"Aku tak bisa menjelaskan dari mana aku mendapatkan garam ini padamu coro, tapi berjanjilah kau tak akan membocorkan hal ini kecuali kepada ibu mu saja" ucap boksun suara nya sangat pelan ia takut ada orang yang akan mendengar hal tersebut.
"Apa bisa kau perkenalkan ibu mu pada ku sekarang coro? Kita bisa berbicara hal ini bertiga agar nanti tak ada salah faham" pinta boksun.
Coro pun segera mencari ibu nya yang berada di dapur warung tersebut guna memperkenalkan boksun dan rencana kedepannya warung makan milik ibunya ini.
Ibu nya coro terkejut ketika coro menceritakan garam yang boksun punya, ibunya pun setuju tentang bagi hasil warung nya ini bersama boksun ketika resep yang boksun miliki akan menjadi menu di warung ini.
Tak cukup di situ saja kini boksun ikut berbicara kepada ibu coro tentang renovasi warung agar terlihat menarik dan ia bisa meminjamkan uang untuk hal tersebut kepada ibu nya coro.
Tetapi boksun meminta kalau yang mendekor warung rumah makan itu adalah boksun sendiri, jika tentang pengembalian uang tersebut ibu coro bisa mengembalikannya secara perlahan sesuai dengan keadaan warung makan itu sendiri boksun tak memaksakan.
Coro dan ibu nya yang mendengar penjelasan boksun pun merasa tercengang dan tak habis pikir mengapa boksun sebaik ini kepada mereka.
Namun sebelum pikiran yang tidak tidak di pikirkan oleh coro dan ibu nya boksun buru buru bilang kalau ini bentuk simpanan bagi dirinya di masa depan dan berharap jika warung makan milik ibu nya coro ini akan ramai dan maju di kemudian hari.
Kini perjanjian mereka bertiga pun telah usai dan renovasi akan di lakukan ke esokan hari nya.
Karena saat ini boksun pun tak dapat pergi ke goa yang terdapat sumber mata air asin itu akhirnya sambil menunggu pencabutan larangan pergi ke hutan lebih baik boksun sedikit sedikit merenovasi dan mendesain warung makan milik ibu coro ibu.
Boksun pun pergi dari warung itu sambil berjalan menjauhi warung ia pun sambil memikirkan renovasi nya, karena warung itu akan di renovasi menggunakan bahan kayu saja jadi saat ini boksun harus mencari tukang kayu untuk awal rencananya.
Tetapi disaat bersamaan boksun pun menjadi bingung dimana ia harus mencari tukang kayu itu sendiri.
"Kemana ya aku harus mencari tukang kayu disini?" gumam boksun pada dirinya sendiri.
tepat saat itu Lily memberikan solusi nya untuk bertanya kepada gild tentang tukang kayu yang mereka rekomendasi kan.
"Kenapa kau tak bertanya ke gild saja boksun? jadi kau tak perlu bersusah payah untuk mencari tukang kayu itu sendiri" ucap Lily memberikan solusi yang baik untuk boksun.
"Bisa saja kan para pemburu itu mengambil pekerjaan sampingan sebagai tukang kayu" lanjut nya lagi.
"Kau benar kenapa aku tak kepikiran ke sana ya.... Hah Lily aku tanpa mu apa lah daya ku...." ucap boksun sedikit merayu Lily.
Boksun pun berjalan ke arah gild, dia akan mencari tukang kayu untuk membantu dia merenovasi warung ibunya coro itu
Sesampai nya di gild, boksun langsung saja menuju resepsionis dan bertanya apakah ada pemburu yang mengambil pekerjaan sebagai tukang kayu.
Nemun boksun harus kecewa dengan jawaban yang di berikan oleh resepsionis itu karena disana ternyata tak ada satu pemburu pun yang pernah menerima pekerjaan menjadi tukang kayu.
Tetapi resepsionis itu memberikan solusi nya karena ia mempunyai satu orang yang bekerja sebagai tukang kayu bahkan tukang kayu yang di beritahukan oleh resepsionis itu sudah mempunyai sebuah bengkel yang ada di pinggiran kota Gayatri ini dan resepsionis pun memberikan alamat orang itu kepada boksun.
Tak membuang buang waktu boksun pun langsung menuju alamat yang telah ia dapatkan dari resepsionis itu.
Akhirnya boksun Samapi di alamat yang ia tuju, boksun langsung bertemu dengan tukang kayu itu yang bernama Go sung, disana boksun pun melihat hasil karya go sung ternyata semua hasil ukuran go sung sangat lah rapi dan bagus.
Boksun langsung saja berkesepakatan dengan tuan go sung untuk merenovasi warung makan milik ibu nya coro itu di hari esok.
Tak lupa boksun memesan beberapa meja dan beberapa kursi untuk mengisi dalam warung nya kepada tuan go sung.
Setelah selesai baru lah boksun menghela nafas lelah nya.
"Hah tinggal bagaimana cara nya aku membuat kompor oven agar bisa efisien dalam masakan nanti nya" ungkap boksun.
Kini kaki boksun pun melangkah ke pandai besi untuk membuat kompor oven yang ia mau, ia pun pergi ke pandai besi yang dulu pernah membuatkan sarung untuk Lily.
Sesampainya disana boksun langsung saja bertemu dengan pandai besi itu dan menjelaskan bagaimana detail kompor oven yang ia mau.
"Aku tak tahu barang apa yang kau inginkan ini nak, sebab aku tak pernah membuat benda yang kau jelaskan itu, apa kau bisa menggambarnya di kertas ini? Agar aku bisa membuat nya lebih gampang dan jika aku lupa gambar itu bisa mengingatkan aku lagi" ungkap pandai besi yang sebenarnya kebingungan tentang apa yang diinginkan oleh boksun dan bentuk benda nya yang tak pernah ia lihat sebelumnya.
"Ide nya tak buruk lagi pula aku bisa menggambarnya dengan detail agar bisa mirip dengan apa yang aku mau nanti nya" pikir boksun membenarkan saran tukang pandai besi itu.
Boksun pun mengambil kertas dan tinta yang ada disana, ia menggambar kompor oven walaupun bentuk nya acak kadut alias seperti gambar anak SD tetapi beruntung nya pandai besi itu mengerti. (Hebat ya pandai besi itu hihihi).
Sambil menggambar tak lupa boksun pun menjelaskan setiap detail kompor oven yang ia inginkan itu kepada pandai besi.
Pandai besi yang mendengar ide boksun dan melihat gambar nya pun menjadi kagum, dia juga tak sabar untuk membuat kompor oven itu dan melihat hasil akhirnya nanti.
Karena yang ia tahun orang orang di zaman ini hanya memakai tumpukan batu untuk memanaskan masakannya.
Setelah menjelaskan setiap detail kompor oven itu si pandai besi pun meminta waktu kurang lebih satu minggu, boksun pun tak masalah dengan waktu yang diberikan oleh pandai besi itu, ia pun menyetujui nya.