Kisah seorang gadis bernama Selina yang terpaksa harus menikah dengan seorang pria tampan nan kaya yang bernama Lazuardi, menikah bukan karena cinta melainkan karena terjadinya sebuah accident yang tak terduga menimpa keduanya.
Akankah mereka bahagia...akankah mereka dapat membina rumah tangga seperti yang di harapkan setiap orang...????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10
❤️ Happy Reading ❤️
''Selin.'' seru mama Mega.
Ternyata calon ibu mertuanya itu menunggu kedatangannya di depan pintu masuk mall bersama dengan dua orang wanita cantik yang umurnya tak jauh beda dari Selin.
''Tan.'' sapa Selin. ''Maaf karena membuat tante menunggu.'' ucapnya yang merasa tak enak hati.
''Iya gak apa-apa, lagian kita juga baru saja sampai kok.'' kata mama Mega. ''Oh iya Sel, kenalin ini Larisa dan Lulana...adik-adik Lazuardi.'' kata mama Mega memperkenalkan kedua putrinya.
''Hai kakak ipar.'' sapa Larisa dan Lula berbarengan.
''Hai.'' balas Selin.
''Yuk kita langsung masuk saja biar gak kemalaman nanti pulangnya.'' ajak mama Mega.
Mereka berempat pun akhirnya masuk ke dalam mall, semua staf menunduk hormat ketika mereka berempat lewat.
Tapi Selin tak mau ambil pusing, mungkin saja karena mereka lumayan kaya dan sering berbelanja di sana jadi mereka kenal, padahal yang sebenarnya mall tersebut adalah milik keluarga Cakrabuana yang di mana saat ini tampu kepemimpinan ada di tangan seorang Lazuardi Cakrabuana.
Mama Mega membawa mereka masuk ke salah satu toko dengan merk terkenal...yang setiap itemnya saja mencapai harga yang sangat fantastis.
''Kamu pilih mana yang kamu suka ya.'' ucap mama Mega pada Selin. ''Nanti akan kita bawa pas acara lamaran kamu besok.'' sambungnya.
Bukannya memilih Selin hanya melihat-lihat saja seluruh barang yang ada di sana.
Lagian bagaimana mau milih...harganya saja bikin dia geleng-geleng kepala, rasanya sangat sayang uangnya bila hanya untuk membeli barang-barang di sana, bahkan satu sandal dengan model jepit saja harganya setara dengan gajinya selama satu bulan...gila gak coba.
''Sel.'' panggil mama Mega yang sedang memilah-milah pakaian untuk calon mantunya itu.
''Iya tan.'' sahut Selin yang kemudian berjalan mendekat, rasanya tak sopan bila harus bicara teriak-teriak apalagi dengan orang yang lebih tua.
''Kamu kerja dimana?'' tanya mama Mega.
''Aku kerja di sebuah perusahaan tan.'' jawab Selin.
''Di bagian apa?'' tanya mama Mega lagi.
''Staf keuangan tan.'' jawab Selin.
''Em...kamu cobain pakaian ini.'' kata mama Mega memberikan satu stel pakaian untuk Selin.
Ternyata mama Mega tadi selain ingin tau lebih dalam tentang menantunya, dia bertanya karena ingin memilihkan pakaian kerja untuk Selin.
''I...ini tan...?'' tanya Selin dengan wajah yang terlihat cengok karena melihat harga yang terbandrol di sana.
''He'em...coba gih mama pengen lihat.'' jawab mama Mega.
''Tap...tapi ini tan...'' kata Selin lagi.
''Sudah sana coba.'' potong mama Mega sambil menggiring Selin ke ruang ganti.
❤️❤️❤️❤️❤️
''Ma, kayaknya mesti kita yang milihin deh.'' kata Larisa saat Selin sudah masuk ke ruang ganti. ''Soalnya dari tadi kak Selin gak milih apa-apa.'' sambungnya lagi.
''Iya bener tuh ma, kayaknya kak Selin ngerasa gak enak deh kalau mau milih-milih sendiri.'' sahut Lula. ''Apalagi diakan baru kenal sama kita.'' imbuhnya lagi.
''Itu menandakan kalau dia bukan wanita matre.'' sahut mama Mega. ''Dan mama suka sama dia.'' imbuhnya lagi. ''Ya sudah kalau begitu kalian bantu pilihkan.'' sambungnya lagi memberi instruksi pada kedua putrinya.
Cklek
''Wah pas banget untuk kamu sayang.'' kata mama Mega ketika melihat Selin keluar dari ruang ganti dan memakai pakaian pilihannya. ''Ini coba lagi.'' kata mama Mega menyerahkan dua stel lagi.
Entah sudah berapa kali Selin bolak balik ke ruang ganti, sampai rasanya betisnya mau copot.
Dia mencoba tiga stel pakaian kantor, belum lagi beberapa dress dan gaun.
Setelah selesai dengan segala pakaian itu, dirinya masih harus mencoba beberapa sepatu juga high heels.
Hanya tas dan jepit rambut saja yang tak di cobanya, karena mereka hanya perlu madu padankan dengan pakaian kantor, dress juga gaun tadi.
Tak tanggung-tanggung...tas dan alas kaki yang mereka pilih jumlahnya sama dengan pakaian yang mereka pilih.
Dan setelah menotal seluruh belanjaannya...betapa tercengangnya Selin...barang-barang yang mereka beli mencapai jumlah yang sangat-sangat fantastis...
Rasanya Selin ingin menjerit mengetahui nominalnya, dengan uang segitu bisa beli mobil bahkan rumah pikirnya.
''Ini apa gak apa-apa tante belanja segini banyak?'' tanya Selin yang merasa tak enak, karena di situ hanyalah barang-barang untuknya saja.
''Gak apa-apa.'' sahut mama Mega. ''Lagian ini belinya juga pakek kartu calon suami kamu kok.'' sambungnya lagi.
Setelah melakukan transaksi...mereka akhirnya keluar dari sana, tak lupa pula tadi mama Mega sudah berpesan kalau semua barang-barang itu harus di antar ke kediamannya.
Mereka berempat kemudian melipir ke toko khusus pakaian dalam ternama v******a s****t.
Mama Selin dan kedua putrinya memilihkan beberapa dalam Selin dan tak lupa pula dengan pakaian dinas untuknya nanti bila sudah menyandang status sebagai nyonya Lazuardi Cakrabuana.
Tak membutuhkan waktu lama di sana, mereka memilih memasuki salon langganan mereka untuk sedikit merilekskan tubuh dan mempercantik diri.
Bahkan saat masuk ke salon pun, Selin hanya pasrah menerima treatment yang mereka pilihkan, karena sejatinya Selin memang sangat jarang ke salon...hanya beberapa kali saja dalam hidupnya.
❤️❤️❤️❤️❤️
''Ma...'' seru seseorang saat mereka berempat batu keluar dari salon.
''Hai...datang juga kamu akhirnya.'' kata mama Mega.
''Iyalah...mama hubungi aku puluhan kali dan entah berapa banyak mama kirim pesan ke aku.'' kata Lazuardi. ''Berasa kayak di teror penagih utang akunya...'' katanya lagi dengan kesal.
''Sengaja.'' sahut mama Mega dengan begitu entengnya.
Krucuk
Krucuk
Betapa malunya Selin saat perutnya dengan kurang ajar malah berbunyi dengan sangat nyaring.
''Kamu lapar?'' tanya Lazuardi yang membuat pras cantik itu memerah karena malu. ''Kalian gak ajak dia makan?'' tanya Lazuardi pada sang mama dan kedua adiknya.
''Ah ya ampun...mama lupa, sangking asiknya belanja tadi.'' kata mama Mega merutuki kebodohannya. ''Soalnya tadi sebelum kesini kamu sudah makan...sedangkan Selin baru pulang kerja...astaga...'' sambungnya lagi.
''Kalian ini bagaimana...anak orang ini.'' kata Lazuardi. ''Kalau sakit bagaimana? kalau sampai kenapa-napa bagaimana?'' imbuhnya dengan sangat kesal, bisa-bisanya mamanya itu teledor seperti ini.
''Maafin mama ya sayang...mama bener-bener lupa.'' kata mama Mega.
''Iya gak apa-apa kok tante.'' sahut Selin.
''Aduh muka kamu sampek pucet gitu.'' kata mama Mega lagi. ''Di, ajak Selin makan ya...kami bertiga mau pulang dulu, soalnya ni papa udah telpon dari tadi.'' kata mama Mega.
''Kami juga harus pulang kak...anak-anak sudah mulai rewel...nyariin.'' timpal Larisa dan di angguki oleh Lulana.
Mereka sengaja pulang agar Lazuardi dan Selina bisa lebih dekat lagi.
''Oh iya jangan lupa mampir ke toko perhiasan langganan kita ya...tadi mama sudah hubungi mereka.'' seru mama Mega ketika dia dan kedua putrinya sudah berjalan beberapa langkah.
''Lain kali kalau di ajak pergi sama mereka, bilang kalau lapar.'' kata Lazuardi yang seperti seorang ayah mengomeli putrinya. ''Mereka itu gila belanja...bisa kalap dan lupa waktu kalau sudah kayak gitu.'' imbuhnya lagi sambil mengajak Selin berjalan sini salah satu tempat makan.