Jika ini mimpi buruk maka bangunkan aku,saat dipaksa menikah dengan Rendra yang mengira jika aku adalah Catharina,aku sendiri tidak mengenal siapa Catharina,mampukah aku lepas dari Rendra,Aku bukan Catharina namaku Karina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8
Mendengar jawaban Rendra yang singkat membuat Karina hanya memejamkan mata,air matanya mengalir begitu saja,tidak ada gunanya dia melawan atau lari,yang harus dia lakukan hanyalah patuh saat Rendra membutuhkannya,dan seperti terbuang saat Rendra kembali mengenang mendiang istrinya.
"Aku lelah,aku akan kembali kekamar."kata Karina
"Aku akan menemanimu."kata Rendra
Rendra melepas celemek yang menutupi tubuhnya,dia meletakan dikursi dan meninggalkan begitu saja,mengikuti langkah Karina yang berjalan dengan gontai.
Rendra merasa tidak sabar melihat cara berjalan Karina yang gontai,dia mengangkat Karina dan berjalan dengan sedikit berlari,Karina sempat terkejut karena tiba-tiba dia diangkat oleh Rendra
"Aku bisa jalan sendiri."kata Karina
"Kamu tahu,cara berjalanmu itu seperti siput dan membuatku tidak sabar."kata Rendra
Karina merebahkan tubuhnya,dia memunggungi Rendra yang masih setia menunggunya dan terus menatapnya.Merasa hanya dapat punggung Karina saat ini Rendra merebahkan tubuhnya disisi Karina dia memeluk Karina dari belakang.
****
Dirumah Rendra saat ini sedang terjadi keributan antara Kenzo dan Pricilia,tanpa ijin Pricilia membuka paksa pintu kamar yang dipakai oleh Karina,setelah pintu dibuka Pricilia langsung membuka lemari baju,namun hanya ada beberapa helai.
"Apa aku bilang,kamar ini ada penghuninya."kata Kenzo
"Siapa gadis yang berwajah mirip Kakak?"tanya Pricilia
"Kamu melihatnya?"tanya Kenzo
"Apa dia kekasih Kak Rendra?"tanya Pricilia
"Kau salah,dia bukan hanya kekasih tapi istrinya."jawab Kenzo
Pricilia seperti sedang ditampar,selama ini dia sudah berusaha keras menyingkirkan Catharina dari keluarganya bahkan dari kehidupannya,tapi mengapa ada Catharina lain yang diam-diam mencuri lelaki impiannya.
Mendengar jawaban Kenzo membuat Pricilia diam,secara hati dia sakit namun tidak menunjukkan kepada Kenzo,Pricil berbalik menuju pintu keluar dengan berlari menuju kekamar Mamanya.
"Ma."panggil Pricilia
"Ada apa?mengapa kamu menangis?"tanya Mama Pricilia
"Ma,Kak Rendra sudah menikah lagi."jawab Pricilia
"Menikah?dengan siapa?bukannya sudah sepakat untuk menikah denganmu?"tanya Mama
Mama Pricilia mulai panik dia mencari dimana suaminya saat ini,ponsel juga ditinggal begitu saja diatas nakas.Mama keluar dari kamar,mencari suaminya dikamar Catharina,saat membuka pintu Mama Pricilia diam begitu saja karena melihat suaminya termenung didalam kamar Catharina.
"Pa,ngapain disini?"tanya Mama Pricilia
"Ah,Papa cuma kangen sama Cathi."jawab Papa Catharina
Mendengar Papa kangen Catharina membuat Pricilia merasa kesal,selama ini Pricilia mencari kelemahan Catharina dan terus menyudutkan hingga Catharina pergi meninggalkan rumah dan bertemu dengan Rendra.
****
Hampir dua hari Rendra dan Karina tidak keluar dari kamar,mereka berdua mencoba saling mengenal lebih dalam,Karina terlihat sudah mulai tersenyum dan berani bermanja meski Rendra belum berani menyebut namanya,dia hanya memanggil dengan panggilan sayang.
Malam ini Rendra menghubungi Roy,dia meminta agar kamar Catharina di bersihkan,semua barangnya disingkirkan.Rendra meminta dicarikan baju yang sesuai dengan stile Karina,karena besok pagi mereka akan pulang kerumah.
Rendra memandangi wajah Karina yang terlihat lelah setelah dia kerjai beberapa kali,antara Karina dan Catharina begitu sulit dibedakan saat berada diatas ranjang,itu yang membuat Rendra takut salah menyebut nama.
"Apa kalian memiliki darah persaudaraan?"tanya Rendra dalam hati
Rendra menarik selimut dan merebahkan tubuhnya didekat Karina,pikirannya kembali kemasa lalu disaat pertama kali bertemu dengan Catharina,menikah dengannya dan mengingat saat malam pertama,bedanya Catharina tidak merasakan sakit seperti Karina yang terus menangis karena kesakitan.
Mereka berdua tiba dirumah menjelang makan siang,terlihat sebuah mobil box terparkir didepan rumah,Karina mengenal beberapa barang milik Catharina diangkut keluar.Karina memandang wajah Rendra seakan meminta penjelasan kepadanya namun Rendra malah berpaling kearah lain.Saat mobil sudah terparkir sempurna Rendra membuka pintu,disaat yang sama Papa Catharina mendekat dia sangat marah karena Rendra menyingkirkan barang kesayangan putrinya.
"Rendra,kamu apa-apai ini?kenapa barang Catharina disingkirkan?"tanya Papa Catharina
"Maaf Pa,aku sudah menikah dan tidak ingin larut dalam kenangan."jawab Rendra
"Ren,kamu hanya akan menikah dengan Pricilia."kata Papa Catharina
"Aku sudah punya pilihan sendiri."kata Rendra
Rendra membuka pintu dan meminta kepada Karina untuk turun,meski Karina masih ragu tapi dia merasa tidak sendiri,jika Rendra mengusirnya dia masih memiliki Ayah dan Ibu.
"Sayang,ayo keluar."ajak Rendra menggenggam tangan Karina
Saat Karina keluar dan bertatapan langsung dengan Papa Catharina langsung tertegun,seakan dia kembali melihat putrinya hanya saja Catharina lebih tinggi.
"Dia istriku."kata Rendra tanpa menyebut nama
Mama Pricilia yang baru saja keluar juga terkejut melihatnya sampai menutup mulut dengan kedua tangannya,ada rasa panik dan juga takut.
"Catharina."panggil Mama Pricilia
Rendra masih menggandeng tangan Karina dia mengajaknya masuk dan terus membawanya kedalam kamarnya,Pricilia yang melihat terus berdecih dan menghentakkan kakinya karena kesal dengan Rendra,ternyata Rendra membawanya kedalam kamar pribadinya.
Melihat kamar Rendra berubah total membuat Karina tersenyum,kamar yang sebelumnya hanya didominasi warna hitam kini berubah menjadi warna terang dan kalem
"Kenapa dirubah warnanya?"tanya Karina
"Mengikuti kesukaanmu."jawab Rendra
"Tapi ini kamarmu?"tanya Karina
"Ini akan menjadi kamar kita."jawab Rendra.
Karina juga melihat ada banyak perubahan disetiap sudut,baju miliknya dan tas tanpa brand dan sepatu sporti meski tidak sebanyak seperti milik Catharina
"Kalau tidak suka atau kurang bilang saja padaku."kata Rendra
"Sudah cukup,aku tidak terbiasa memakai barang mewah."kata Karina
"Ini untukmu,maaf bukannya aku menahannya kemarin."kata Rendra
Karina membuka kotak pemberian Rendra,dia tersenyum melihat sebuah ponsel mirip miliknya,hampir dua minggu dia lupa dengan dunianya karena begitu berat masalah sebelumnya.
"Makasih."kata Karina
"Kamu siap kembali kesekolah?"tanya Rendra
"Tentu saja,tapi aku harus mengambil buku dirumah."
Terdengar suara ketukan dari luar,suara Kenzo terdengar memanggil.Rendra beranjak membuka pintu dengan memasang wajah masam.
"Apa?"tanya Rendra
"Dimana Hero?"tanya Kenzo
"Ya ampun aku melupakannya."jawab Karina
Karina bergegas melangkah dia ingin segera keluar mengantar Kenzo kerumahnya,namun tangan Rendra menahannya.
"Sayang,kamu sudah dua hari tidak mandi,tadi bilang mau mandi dulu."kata Rendra
Kenzo kembali berbalik melihat wajah Karina yang memerah,bahkan dilehernya juga terlihat tanda merah meski samar.Kenzo melanjutkan langkahnya menuruni tiap tangga,meski begitu dia tersenyum karena melihat perubahan besar pada Rendra
Saat kembali turun Rendra sudah dihadang oleh Mama Pricilia,dia mengajaknya makan siang karena Pricilia sudah memasak untuknya,namun karena ponselnya berbunyi dia memilih mengabaikan Mama Pricilia.