Akibat pengaruh obat perangsang menjadikan Jonatan Dirgantara seorang CEO muda Dirgantara Group terjebak one night stand dengan gadis asing.Mereka berdua sengaja di jebak oleh calon suami dari Alexandra Callista(gadis asing) yaitu delon yang tak lain adalah sahabat dari Jonatan Dirgantara demi menggagalkan perjodohanya.Malam laknat itu membuat dunia mereka berdua menjadi berantakan sehingga lahirlah seorang anak yang sangat Jenius yaitu Axel.Cerita ini lebih berfokus pada Axel si anak jenius.Bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chiisan kasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mabuk lagi
Dua orang gadis berjalan memutari mall,hingga salah satu di antara mereka berhenti ketika matanya menemukan sesuatu yang menarik.
"Lihat lingerie itu Erlee."ucap nana menunjuk di sebuah toko pakaian dalam wanita.
"Untuk apa kau menunjuk toko pakaian dalam,hah?"
"Untuk menunjukan sebuah lingerie untuk kau pakai menggoda suamimu."
"Percuma!,,,aku sudah pernah memakainya,,kak Axel malah menyuruhku menganti dengan kemejanya."ucap Verlee cemberut
"Astaga,,,parah,,,benar ,,,benar parah."nana mengeleng gelengkan kepalanya heran.
Verleepun melangkahkan kakinya keluar dari mall dan hendak menaiki taxi yang ia pesan.Tapi tiba-tiba tanganya di tarik oleh nana.
"Hei,apa kau ingin meninggalkanku sendiri?kau mau kemana Er?"
"Bar."jawabnya singkat
"Astaga anak ini,,,biar ku temani,aku takut kau mabuk seperti kemarin dan di ganggu lelaki kurang ajar."ucap nana membuat Verlee heran
"Apa maksutmu?"
"Hei,,,apa kau tidak ingat?kau hampir di lecehkan seseorang,untung kak Axel datang menolongmu."
"Apa?kak Axel menolongku?"sahut Verlee kaget karena ia baru tahu setelah nana menceritakanya.Ia sangat tidak ingat kejadian kemarin.
"Kau tahu na!,,,tadi pagi dia membantuku mengeringkan rambutku,namun tiba-tiba wajahnya memerah setelah iya memandang leherku."
"Terus,,,terus?"tanya nana antusias.
"Dia menyuruhku melanjutkan sendiri dan berlari ke kamar mandi."jawab Verlee heran.
"Ach,,,payah!,,,kau sangat bodoh Er,bukankah itu kesempatan untuk menggodanya dan sekaligus menyadarkanya kalau kau adalah istrinya bukan adik kecilnya lagi.
"Entahlah,aku tidak ingin seperti seorang ****** yang menggoda lelaki yang tidak peka,,,meskipun lelaki itu adalah suamiku yang sah."ucap Verlee pesimis.
Verlee mulai meneguk winenya,nana sudah melarangnya untuk mabuk lagi,namun verlee tidak mendengarkan nasehat nana.Dan kini gadis itu mabuk lagi setelah meminum minumanya cukup banyak.
Saat ia sudah tidak sadarkan diri,,,nana lagi-lagi menelphone Axel untuk menjemput istrinya.Lagi-lagi Axel di buatnya kaget dengan kebiasaan verlee yang suka mabuk akhir-akhir ini.
Axel mengendarai mobilnya dengan kecepatn tinggi.Ia tidak ingin kejadian kemarin terulang lagi.Ia tidak ingin pria lain menyentuh adiknya lebih tepatnya istrinya.Setelah mobil yang di kendarai Axel tiba,lelaki itu bergegas masuk ke dalam bar.Ia menengok kanan kiri melihat keberada'an nana dan istrinya.Setelah yang ia cari sudah terlihat di depan matanya,iapun bergegas menghampiri mereka berdua.
"Nana,,,"panggil Axel terengah-engah karena berlari."
"Kak,,,itu verlee di sana."nana menunjuk seorang gadis yang teler di atas meja bar.Axelpun bergegas menghampiri istrinya yang terlihat menyedihkan.
"Kenapa dia bisa seperti ini?"tanya Axel pada nana."
Nana hanya membatin "karena kau" tapi itu tidak di ucapkanya secara langsung.Nana tidak tahu jika Axel bisa membaca fikiran orang lain.Axelpun mengangguk mengerti bahwa ini semua karenanya.
"Maaf kak,aku tidak tahu."ucap nana bohong.
Axel hanya mendesah,,bagaimanapun ia tidak bisa menyalahkan siapapun karena ini salahnya.
"Apakah dia sering mabuk selama ini?"
"Kurang lebih hampir seminggu kak,namun yang paling parah dua hari ini dia mabuk berat,,biasanya dia tidak sampai mabuk."
"Axel menghela nafas berat,,,"Terimakasih kau sudah menjaganya dengan sangat baik".
"Sudah menjadi tugasku kak."jawab nana.
******
Verlee menggeliat saat sinar mentari menembus ke jendela kamarnya.Axel sengaja membuka korden kamar mereka.
"Kau sudah bangun?"ucap Axel duduk di sofa kamar mereka sembari menatap laptopnya."
"Pagi kak,,,kau tidak bekerja?"
"Tidak,aku libur hari ini."
"Tumben,,,"
"Apa kau tidak suka kakak libur dan menemanimu?tanya Axel lalu berjalan menuju ranjang menghampiri Verlee.Ranjangnyapun bergerak ketika Axel duduk di tepian ranjang dan memandangnya.
"Kau tidak ingin melihat kakak?"tanya Axel dan verlee memutar bola matanya malas.
"Untuk apa kak?"
"Apa kau marah pada kakak?"
"Tidak."
"Buktinya kau tidak memandang kakak seperti biasanya."ucap Axel dan verleepun langsung menatapnya.
Verlee melihat handphonenya dan membalas chat dari nana.Verlee mengacuhkan Axel yang masih menatapnya.
"Apa handphonemu lebih menarik daripada kakak?"bibir Axel tersungging ketika melihat Verlee benar-benar mengacuhkanya.
"Maafkan kakak,Er",,,kakak merasa setelah kita menikah hubungan kita semakin menjauh."ujar Axel memalingkan wajahnya melihat ke arah lain.
"Kau tidak lagi seperti Verlee yang dulu,,,yang selalu bersikap manja padaku,,,yang selalu berhambur ke pelukan kakak setiap kakak datang.
"Kau berubah,Er,,,kita bahkan seperti orang lain."
Verleepun langsung meletakan handphone kemudian menatap Axel.
"Apa kakak menyalahkanku?apakah aku berubah?,,,aku tetap verlee yang dulu kak,hanya setatusku yang berubah kalau kakak tidak lupa."ucap Verlee menyibak slimutnya ingin meninggalkan Axel,,,namun tangan Axel dengan cepat memegang tangan Verlee.
"Lepas kak."
Axel menarik tangan Verlee sehingga tubunya limbung menindih tubuh Axel.Axel menatap mata Verlee,,,dan verleepun memalingkan wajahnya.Axel mulai mendekatkan wajahnya ke leher jenjang milik Verlee kemudia ia mengendus aroma yang ada di leher verlee membuat gadis itu menegang seketika.
"Kau bau alkohol."ucap Axel berbisik di telinga Verlee seketika gadis itu menjauhkan tubuhnya.
Mata Axel menyelidik wajah panik Verlee,,,gadis itu ketakutan membayangkan jika Axel akan marah.
"Berhentilah minum alkohol,,,tubuhmu bau alkohol,,,kakak tidak suka mendekatimu jika tubuhmu bau alkohol."
Seketika Verlee berlari bergegas ke kamar mandi.Axel yang melihatnya pun menyunggingkan senyumnya
hu