Seorang wanita bernama Arabella Gwenevieve berusia 22 tahun.. Hidupnya begitu kelam setelah dijual oleh kedua orang tuanya dan menikah dengan seorang pria yang dijodohkan dengannya.. Namun pernikahan tersebut hanya berlangsung selama beberapa bulan dan suaminya kembali mencampakkannya.. Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang mafia yang sangat kejam dan di takuti di kota tersebut..
penasaran seperti apa kisahnya?
Ikuti Kisah nya terus.. jgn lupa like and vote sebanyak banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
"Apa kau berniat menggodaku nona.? " Tanya charles sambil berbalik, ia berkacak pinggang.
Sementara arabella terlelap lagi. Wajahnya yang lugu itu nyaman dengan beralaskan bantal empuk, membuat charles nyaris tidak tahan. Namun, seberapa pun besar godaannya, charles tetap menahan diri.
Ini bukan hanya tentang bagaimana tubuhnya bereaksi saat melihat tubuh t e l a n j a n g arabella, tetapi bagaimana hadirnya hasrat yang aneh, yang mendorongnya untuk melindungi.
Entahlah, ada yang menarik pada arabella. Yang bisa membuat charles mengalihkan segala perhatian. Membuat dunia charles seolah menyempit pada hal hal yang tidak pernah ia perhatikan.
Contohnya adalah fakta bahwa luka sayat ringan pada arabella saja bisa membuatnya merasa sangat gelisah saat melihatnya.
Padahal sejauh ini charles pernah melihat luka luka yang jauh lebih mengerikan. Hal hal sadis, d a r a h , teriakan kesakitan, kegelapan menakutkan, rasanya charles sudah memahami seluruh seluk beluk dunia itu.
"Aku tinggal bukan karena rayuanmu, arabella.! " Ucap charles kembali bergabung dengan arabella lagi dan berbaring telentang.
Arabella mencari cari posisi nyaman diatas bantalnya, membuat rambut merahnya tersebar di sekeliling kepalanya bagaikan sinar aura, cahaya dari lampu tidur memperlembut garis garis wajah cantik arabella. Dari hidungnya yang mancung, bibirnya yang merah muda dan penuh, sampai ke kulitnya yang halus dan tampak bersinar.
Rasanya charles tidak pernah memperhatikan seorang perempuan sedetail itu.
Biasanya jika charles bertemu dengan gadis yang cocok, m e n c i u m dan membawa mereka ke tempat t i d u r. Setelah semua itu usai, ia menyudahinya. Dan tidak pernah sekalipun ia mengamati apa apa saja yang ada pada diri seorang gadis, atau memperhatikan betapa menariknya wajah seorang gadis yang tengah tertidur, betapa rapuh dan lugunya.
Charles hanya peduli pada p e m u a s an dirinya saja. Tetapi ketika melihat arabella rasanya berbeda.
Dengan lembut, charles meraih tangan arabella, mengusap pergelangan tangannya yang kecil. Entah karena telapak tangan charles yang besar atau bagaimana, tangan arabella kelihatan kecil sekali. Bahkan charles berpikir pergelangan tangan itu bisa patah kapan saja.
Charles tidak tidur, ia terus terjaga selama dua jam terakhir sebelum akhirnya tertidur.
Lalu, charles terbangun. Ia sudah mendisiplinkan tubuhnya sejak kecil. Tak perlu alarm atau seseorang untuk membangunkannya. Entah hanya tertidur selama satu jam atau dua jam, charles akan terbangun di jam yang sama setiap harinya.
Langit masih abu abu saat charles melihat melalui jendela kamar yang luas, pertanda hari baru saja di mulai.
Charles menoleh ke arah Arabella di tempat tidur, yang kini meringkuk di bawah selimut seperti anak kucing. Wajah Arabella tertutup rambutnya yang acak acakan, charles membungkuk diatas gadis itu, menyingkirkan helai helai rambut dari wajahnya, lalu menemukan wajah yang sama seperti yang Charles lihat semalam.
"Dia tertidur seperti batu.. " Gumam Charles.
Tanpa mengatakan apa apa, Charles lantas berbalik dan pergi. Ia pergi mencari air di dapur.
Charles merasakan tubuhnya sedikit berat, bukan karena ia tidak cukup istirahat, tetapi karena sebaliknya. Tubuhnya kurang banyak bergerak akhir akhir ini, karena ia sibuk bekerja di balik meja.
Tentu saja menjadi mafia bukan hanya melakukan transaksi ilegal dan sebagainya. Tentu saja ia perlu mengurus hal hal terdata, karena ia sendiri memiliki bisnis di permukaan, bisnis bisnis halal sebagai penyamaran. Dan Charles tidak suka berbagi tugas penting pada siapapun. Ia tak pernah percaya sepenuhnya pada siapapun, bahkan pada kakeknya sendiri.
"Siapkan sarapan, aku akan pergi keluar sebentar untuk olahraga. " Ucap Charles pada pelayan yang datang menghampirinya.
Setelah mengganti celana panjang dan kemejanya dengan celana pendek dan kaos, Charles pergi keluar dan mulai menjalankan olahraga pagi memutari areal mansionnya. Tanah itu milik kakek buyutnya, sangat luas dan selalu diperbaharui keamanannya setiap saat.
Hari sudah terang ketika charles kembali dengan tubuh berkeringat, setidaknya ia cukup puas dengan olahraga pagi itu.
Ketika charles sedang melakukan pendinginan di halaman, tepat berada disisi mansion dimana kamar Arabella berada, dan ada hal menarik terjadi.
Charles memperhatikan dari jauh, ketika Arabella melempar semacam selimut yang diikat kuat dan disambung sambung dengan berbagai kain ke bawah.
Arabella mencoba kabur. Dia bahkan tidak mencoba mencari tahu orang orang yang berada di sekitar halaman mansion. Begitu terburu buru melangkahi pagar balkon, lalu gadis itu mulai merosot turun.
"Darimana gadis itu mendapatkan kekuatan.? Bukankah semalam dia begitu tak berdaya seperti boneka.? " Pikir Charles.
Ia memperhatikan Arabella yang berhasil mencapai setengah perjalanan, gadis itu berpegangan erat erat pada kain yang menahan beban tubuhnya. Lalu dengan mudah Arabella meluncur turun. Ia mendarat tepat diatas semak semak bunga mawar, gadis itu mengerang karena kakinya tertusuk duri.
Charles sudah berada tepat di belakang Arabella ketika gadis itu mencoba keluar dari semak semak bunga.
"Kenapa kau begitu terburu buru, nona.? " Tanya Charles.
Mendengar suara Charles, tubuh Arabella langsung tegang. Arabella terpaku beberapa detik sebelum ia berbalik. Ia langsung dihadiahi tatapan tajam dari mata biru charles.
Arabella kikuk. Segala pembelaan di lidahnya seolah hilang secara misterius. Arabella mengerjap, merasa bersalah.
"K.. Kau.. Kenapa kau ada disini.? " Tanya arabella tergagap.
Gadis itu terlalu terkejut, sampai sampai tidak melontarkan pertanyaan yang menggelikan.
"Menurutmu apa.? Ini mansionku.! " Kata Charles. Pipi Arabella bersemu.
"O.. Oh.. Aku pikir kau pergi bekerja. Aku hanya ingin melihat lihat taman.. " Ucapnya.
Arabella keluar dari semak semak, tak peduli meskipun kakinya yang t e l a j a n g terasa perih karena tergores. Arabella mengambil jarak sejauh mungkin dari Charles. Mencoba mengambil langkah kecil.
Dalam sekejap, Arabella melakukan lompatan kecil dan berlari, tetapi baru berapa langkah diambilnya, Charles sudah mendapatkan Arabella.
Mata Arabella membelalak. Ia berbalik ke arah Charles, menjadi histeris.
"L.. Lepaskan aku..! " Teriak Arabella.
Charles tidak melepaskannya, ia menahan pergelangan tangan Arabella dengan kekuatan cengkeraman yang tak tergoyahkan.
"Kau tidak akan kemana mana sampai kita bicara.! " Kata Charles.
"Bicara apa.? " Tanya Arabella.
Bukannya menjawab, Charles lalu meraih tubuh Arabella sepenuhnya. Mengangkatnya seperti sekarung beras, membuat Arabella menjerit histeris.
"Akkhh! Lepaskan aku.! " Kakinya menendang nendang lemah.
Tukang kebun yang berada di taman menundukkan kepala ketika melihat Charles dan Arabella. Para pelayan dan juga orang orang keamanan yang melihat adegan itu menjadi gelagapan karena takut dihukum, mereka berdiri sambil menunduk. Siap menerima bentakan marah sang tuan.
"Leo.! Pasang teralis besi di jendela gadis ini. Sekarang juga.! " Perintah charles.
"Kau bajingan tuan.! Lepaskan aku.!" Arabella terus memberontak.
HAPPY READING♥
Jangan Lupa Like, Komen, Subscribe Sayangku♥