Bilha, seorang penggemar berat grup idola "Moonlight". Selalu menganggap bahwa menikahi salah satu aggota grup idola tersebut hanyalah khayalan belakang. Namun, kehidupan Bilha berubah drastis ketika ia bertemu dengan Taro, yang merupakan salah satu anggota grup "Moonlight".
Semua berawal dari sebuah pertemuan tak terduga. Bilha bertemu dengan Taro di sebuah acara fans meeting dan tanpa diduga mereka berdua terjebak dalam sebuah situasi yang membuat mereka semakin dekat.
Taro yang terkenal dengan kepribadiannya yang ramah dan hangat, ternyata memiliiki perasaan yang sama dengan Bilha.
Namun, menjalani hubungan dengan seorang idol tidaklah mudah. Bilha harus menghadapi tekanan dari media dan fans yang tidak mennyukainya. Taro juga harus menghadapi konflik antara karirnya sebagai idol dan kehidupan pribadinya dengan Bilha.
Apakah cinta Bilha dan Taro dapat bertahan menghadapi semua tantangan tersebut? Ataukah kehidupan sebagai pasangan idol akan menghancurkan hubungan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasam Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan pertama
"Huh... Untung aja mereka gak marah karena aku gak ikut belanja buat lusa". Bilha yang menghembuskan nafas kasar meletakkan ponselnya di atas meja.
Dari kejauhan Rio yang mengamati semua yang di lakukan oleh Bilha melalui jendela ruang rapat.
"Bilha Bilha, begitu sulit sekali mendapatkan mu. Bahkan haya sekedar mendapatkan simpati mu saja sangatlah sulit", batin Rio yag menatap Bilha dengan lekat dari kejauhan.
Bilha pun langsung begegas menuju ruang rapat tersebut untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Di mall Freya dan Audrey sedang memilih dan menganti pakaian mana yang akan mereka kenakan.
"Frey, gimana cocok gak ini?" Audrey yang keluar dari ruang ganti sabil memutarkan tubuhnya.
"Cocok, nah sekarang tinggal kita cari baju buat Bilha ni",Freya yang memilih milih baju yang berada di hadapannya.
"Eh iya,kenapa kita gak couple bertiga aja. Kan warnanya juga sama cuma model sama bentuknya yang beda" ,usul Audrey dengan senangnya.
"Tapi entar Bilha mau gak kita couple bertiga?''
"Ya ampun Freya, elu kenal Bilha udah berapa lama? Elu tau sendirikan kalok Bilha tuh gak masalah kalok soal yang beginian", jelas Audrey.
Bilha yang tengah rapat merasa bosan karena hanya melihat dan mendengarkan yang di presentasikan mereka,sambil menyangga kepalanya dengan tangannya di atas meja.
"Ini kapan sih selesainya? Udah jam sembilan loh, perut gua juga udah bunyi terus ni dari tadi", batin Bilha.
Bilha yang tengah memegangi perutnya karna menahan lapar dan berusaha agar tidak mengantuk.
Namu Rio yang sejak awal rapat di mulai hanya memperhatikan Bilha di kursi duduk nya sambil tersenyum tipis.
"Oke, bagus presentasi kalian. Saya suka cara kalian membuat promosi dengaan membuat perlombaan seperti ini. Jadi saya tunggu besok pagi berkasnya sudah ada di meja saya",Rio yang langsung merapikan jasnya dan langsung berdiri dari tempat duduknya.
Bilha yang merasa kegirangan karena rapat telah selesai langsung bergegas keluar dari ruangan tersebut.
Rio yang melihat tingkah Bilha hanya bisa tertawa kecil.
"Bangkelah. Tuh rapat buat lomba atau rapat buat datengin artis sih. Udah lama presentasinya,gak ada menariknya sama sekali,ribet pula tuh. Gara gara meeting gak jelas tuh sampek cacing yang ada di perut gua pada demo sana sini",gerutu Bilha sambil berjalan keluar.
"Ini gua pesen ojol dulu deh, bir sampek lobi gak usah nunggu lagi",Bilha langsung membuka layar ponselnya.
"Bilha", teriakan suara berat dari kejauhan.
"Yaelah, ngapain lagi sih pakek ngikutin segala",Kesal Bilha yang mengenali suara tersebut dan terus berjalan.
"Bilha, tunggui gua", teriak Rio lagi dan lngsung mengejarnya.
"Bil, buru buru amat sih lu jalannya udah kayak di kejar setan aja", Rio yang sudah berjalan sejajar dengan Bilha.
"Iya, elu setannya. Ngapain lu pakek ngikutin gua segala? Gak puas apa lu buat gua kayak orang bego ikutan rapat yang gak berfaedah sama sekali buat gua?" kesal Bilha yang memarahi Rio.
"Bukannya bagusnya kalok elu ikutan meeting dari tim lain biar nambah ilmunya", jawab Rio dengan santainya tanpa merasa bersalah.
"Terserah lu deh, gua mau pulang", Bilha yang langsung berjalan lebih cepat meninggalkan Rio.
"Eh tunggu bil, gua anterinnya?" teriak Rio sambil mengejar Bilha yang sudah mendekati lift.
"Gak perlu dan gak butuh", teriak Bilha yang langsung bergegas masuk lift dan menutupnya.
Rio yang sudah berlari mengejar Bilha pun akhirnya tidak bisa memasuki lift tersebut.
Bilha yag berada di dalam lift hana sibuk memesan makanan melalui aplikasi.
Tiiing
Suara pintu lift pun terbuka, Bilha yang asik memainkan ponselnya berjalan keluar tanpa melihat di sekitarnya tersebut sampai sampai harus menabrak sesorang di depannya.
Bruaaak
Seketika mereka berdua terjatuh kelantai karena tidak melihat sekeliling.
"Aduh, malah jadi nabrak orang gara gara fokus liatin makanan", rintih Bilha sambil memegang lututnya.
"Hp gua mana?" mencari sekelilingnya.
''Maaf, tadi saya tidak sengaja", seorang lelaki yang menggunakan masker hitam dan topi hitan serta suara yang begitu lembut dan memberikan ponsel di hadapan Bilha.
Bilha hanya bisa menatap kedua bola mata pria yang berada di hadapannya tersebut.
"Taro" ucap Bilha tanpa sadar.
Pria tersebut seketika langsung bertingkah aneh dan membantu Bilha untuk berdiri.
"Ini hpnya,maaf tadi saya buru buru sampai nabrak kamu. Apa kamu ada yang terluka?''
"Hah, ga gak ada yang luka kok. Saya juga yang salah keluar lift malah main ponsel", Bilha yang tertawa kecil karena merasa tidak enak.
"Yasudah saya permisi dulu", pria itu langsung pergi meninggalkan Bilha dan masuk ke dalam lift.
"Tuh cowok kenapa kok mirip bangetnya tatapannya sama Taro? Ah gak mungkin Taro di sini, ini pasti efek gua laper makanya mata sama otak gua gak singkron",Bilha yang langsung berjalan keluar.
Di dalam lift pria tersebut hanya bisa tersenyum mengingat kejadian tersebut. Namun seketika langsung menghilang karena dering ponsel dari kantong celananya.
"Halo, ini gua udah sampek di kantor lu. Oke gua ke sana",ucap pria tersebut.
Di dalam sebuah ruangan kecil, Bilha yang tampak sedang duduk di depan sebuah meja kecil yang terdapat begitu banyak makanan.
"Huh, akhirnya bisa makan juga", ucap Bilha sambil memakan Pizza di hadapannya.
"Besok gua kemananya? Hmm, apa pergi ke tempat Rangga aja kalinya. Kan udah lama juga gak main PS, sekalian besok ngambil baju ke rumah Audrey buat lusa", Bilha yang sedang berbicara sendiri sambil mengunyah makanannya.
Semangat nulis novel nya thor/Heart/
"Coba deh BLA BLA BLA yang terimut itu," sambung bla bla bla
"Hei, kalian semua bla bla bla?"