Inara Early Wijaya atau kerap di sapa Nara,gadis berusia 21 tahun yang sedang menempuh pendidikan di salah satu Universitas ternama, selain mahasiswi dia adalah seorang CEO di wijaya grup milik sang Ayah, kedua orang tua Nara meninggal karena kecelakaan maut 4 tahun lalu yang menimpanya. setelah ke dua orang tuanya meninggal Nara lebih memelih tinggal di jogja karena salah satu peristiwa.
Nara tinggal di sebuah apartemen miliknya, namun juga sering menginap di tempat sang paman yang ia panggil Abi, yang memiliki sebuah pesantren yang cukup terkenal.
Tanpa di ketahui Nara sebelum kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya ,Nara sudah di nikahkan oleh seorang anak kiyai kerabat Paman Nara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
" Anda mau kemana Gus? " tanya Nara saat berpapasan dengan sang suami di hujung anak tangga, sang suami sudah rapi dan membawa koper berukuran besar.
" Maaf kemarin saya lupa memberitahu kamu, saya ada kerjaan di jakarta, dan harus berangkat sekarang," jawab Atlas dengan rasa bersalah.
" jadi kamu belom, ngasih tau istri kamu lee?" suara Nyai fatimah membuyarkan lamunan Nara.
" Maaf umma kemarin niatnya habis dari luar Atlas mau kasih tahu Nara, ternyata Atlas lupa umma"balas Atlas.
" sudah ndak papa umma" Nara mencoba untuk menyelamatkan sang suami dari omelan sang mertua.
" semuanya sudah siap Gus?" tanya Nara beralih ke Atlas.
" sudah"
" kalo begitu sarapan dulu gus, saya siapin " ujar Nara, sambil menggandeng tangan Atlas menuju ke meja makan.
Setelah Atlas duduk,Nara mulai melayani sang suami dari mengambilkan nasi dan lauk," kamu sudah makan?" tanya Atlas sambil menerima piring yang di sodorkan oleh sang istri.
" sudah" balas singkat Nara.
" umma mau ke kamar dulu nduk.. kamu hati- hati di jalan leee lain kali ,kalo ada apa-apa cerita sama istri."
" nggeh umma" balas Atlas.
" Nia juga mau ke asrama dulu, mau ketemu kia dan yaya, Assalamualaikum "pamit Agnia.
" maafkan saya Early" ujar Atlas kembali.
" sudah gus makan, nanti anda telat " ujar Nara kemudian pergi meninggalkan Atlas.
" sepertinya dia begitu marah, saya harus segera menyelesaikan bekerjaan saya"batin Atlas.
****************
Satu minggu kemudian
Setelah kepergian Atlas ke jakarta, Nara kembali ke jogja untuk menyelesaikan beberapa urusan termasuk sidang skripsi dan urusan kantor lainnya. Selama di jogja Nara sering bertukar kabar dengan sang suami.
" apa pilihan gue tepat yaa, buat kasih kesempatan gus Atlas" batin Nara.yang sedang menikmati kopinya di balkon apartemennya.
" tapi apa gue pantes buat dia, dia terlalu baik buat gue, gue bukan wanita sholehah, gue bukan wanita baik-baik, pemahaman agama gue masih minim, sedangkan dia laki- laki soleh, paham agama, baik, seorang gus lagi" imbuh Nara.
Dering ponsel Nara terdengar nyaring di tengah keheningan membuyarkan lamunan Nara, tertera nama Gus Atlas di ponsel Nara.
" Halo Assalamualaikum gus" Nara mengangkat panggilan dari sang suami.
" Waalaikumsalam" terdengar Balasan dari sebrang.
" kenapa gus, pagi- pagi telfon?"
" boleh turun sebentar saya di lobby"
" hah loby mana?" tanya Nara sambil melihat jam yang masih menunjukan pukul 5 subuh.
" loby apartemen kamu lah, kamu masih di apartemen kan?"
" Iya masih sih, kok anda tau apartemen saya?"
" tidak perlu tau,saya tau dari mana, boleh turun sekarang? saya belom sholat shubuh nih" ujar Atlas.
" ya bentar,lagian depan ada masjid kenapa gak sholat di masjid aja sih" gerutu Nara sambil berjalan menuju ke lift,di apartemen Nara jika ingin masuk harus memiliki akses.
"baju saya kotor Early, jadi saya harus ganti baju dulu"
" sabar saya sudah di lift ini" balas Nara,kemudian mematikan telfon secara sepihak.
Nara keluar dari lift dan mendapati sang suami sedang duduk di kursi tunggu dekat lift.
" Gus " panggil Nara.
" Astagfirullah Early " Atlas kemudian melepas jaketnya dan memakainya ke tubuh Nara, pasalnya Nara hanya mengenakan celana pendek dan juga baju lengan pendek.
Atlas menarik tangan Nara menuju ke lift dan mengambil alih kartu akses dari tangan Nara.
" lantai berapa?" tanya Atlas.
" 9"
" kamu kenapa, keluar dengan celana pendek dan tanpa hijab Early?" tanya Atlas, yang menahan amarahnya.
" lah emang kenapa gus? bukannya saya sudah bilang saya bukan wanita sholehah, pemahaman agama saya minim dan bahkan saya belom mengenakan hijab"
"sekarang kalo mau keluar kamu wajib pakai hijab" pinta Atlas.
" Anda siapa, ngatur- ngatur saya"
" saya suami kamu Early, sedangkan surga istri ada pada suami" balas Atlas bertepatan dengan pintu lift terbuka.
mereka berdua pun keluar dari lift menuju apartemen Nara.
"saya mau bersih- bersih dulu Early, habis itu saya mau sholat"
" Gus mau sarapan apa?" tanya Nara.
" hmm terserah saja" balas Atlas kemudian masuk ke dalam kamar mandi.
setelah 10 menit membersihkan diri Atlas keluar dengan handuk yang hanya di lilit dan juga rambut yang basah.
" aaaaa " teriak Nara saat melihat Atlas yang hanya menggunakan handuk, saat keluar dari kamar mandi.
" kenapa? ada apa?" tanya Atlas panik saat Nara berteriak.
" itu kenapa anda tidak pakai baju sih gus?"tanya Nara yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka berdua, apartemen Nara memang tidak luas hanya terdiri dengan 2 kamar tidur,1 kamar mandi, dapur dan juga ruangan tv.
" kenapa di tutup gitu sih? ini halal lho buat kamu liat" goda Atlas pada Nara.
" jangan sampai saya lempar anda pakai teflon ini yaa gus" ujar Nara.
Atlas kemudian masuk ke kamar sebelah yang di pakai Nara untuk menyimpann semua koleksi baju, sepatu dan juga tas miliknya, betapa terkejutnya Atlas, saat melihat betapa banyaknya koleksi sang istri. "banyak juga yaa, padahal kemarin yang di bawa ke Kediri, itu juga lumayan banyak" ujar Atlas.pada dirinya sendiri.
Setelah mengganti baju Atlas kemudian ia melaksanakan sholat shubuh, setelah itu ia keluar kamar dan mendapati sang istri sedang menonton kartun dengan menyantap roti dan juga kopi.
" Early " panggil Atlas.
" itu gus, sarapan anda ada di meja" jawab Nara yang masih fokus mengunyah rotinya.
" saya mau bicara sama kamu, tentang hubungan kita, apa boleh?" tanya Atlas yang masih berdiri di dekat sofa yang di duduk oleh Nara.
Nara kemudian menghentikan aktivitas makannya dan mematikan tv.
" duduk gus" pinta Nara pada sang suami, yang masih senantiasa berdiri di sampingnya.
Maaf kemarin saya, tidak bilang sama kamu jauh- jauh hari saat saya mau ke luar kota"
" hmm untuk masalah itu, saya tidak masalah gus"
" saya mau memperbaiki hubungan kita Early"
" bukannya kita sudah baik yaa Gus, buktinya anda bisa di apartemen saya "
" saya mau kita mulai dari awal untuk hubungan kita Early, sebagai sepasang suami istri pada umumnya Early,menurut saya sekarang kita seperti orang asing yang tinggal dalam satu atap, bahkan kamu masih memanggil aku dengan panggilan gus, dan masih mengenakan anda dan juga saya" Atlas kini menatap lekat sang istri yang tampak bingung dengan pembicaraannya.
"anda saja masih menggunakan kata saya, saya tidak masalah" ujar Nara mengalihkan pandangannya kembali ke arah balkon.
" maka dari itu mas mau merubah itu semua, dari hal- hal kecil seperti panggilan kita Sayang"
blushh
pipi Nara berubah menjadi merah mendapat panggilan tersebut.
" mas akan berusaha untuk menjadi suami yang baik untuk kamu, mas siap untuk mendengar semua keluh kesah kamu "
" Maaf Gus "
Bagus ceritanya☺️🤍