Jiang Ruo, anak dari seorang jendral besar di Kekaisaran Jiang,harus menyembunyikan identitasnya sebagai keturunan Jiang kun.
karna konspirasi Kekaisaran yang mengharuskan ia berpisah untuk waktu yang lama.
belum lagi,ia harus berjuang dalam dunia kultivator yang kejam.
dimana segala sesuatu di ukur dri kekuatan.
bagaimana perjuangan seorang Jiang Ruo hingga ia sampai pada panggilan takdirnya sebagai kultivator semesta.....???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qian Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi Murid Sekte Lembah Angin
Dua tahun lebih Ruo baru berhasil menyerap inti api, yang di jadikan alat tukar dengan air inti spiritual.
Segala rasa sakit,di rasakan Ruo hingga inti api telah sepenuhnya menyatu dengan dirinya,sebelum keluar dari ruang rahasia milik Yao wendhi,Ruo pun telah melatih inti api dengan sempurna serta mengendalikan suhu panas dari inti apa itu sendiri.
dan saat ini,Ruo telah berada di aula istana Yao
"Bagaimana bocah,,, apa kau berhasil menyerap inti api itu dengan sempurna" Yao bertanya pada Ruo
"Buuzzzzzzzzz"
tanpa menjawab, Ruo langsung memperlihatkan api di telapak tanganya, dengan pengendalian yang sempurna....
"selamat, bocah..... sekarang, kamu sudah memiliki apa yang kamu butuhkan" ucap Yao memberi selamat pada Ruo.
"Terimakasih atas bantuan senior,,, saya Ruo akan mengingat budi senior" Ruo menangkupkan tangan dan berterimakasih dgn tulus pada Yao.
"kau tak perlu sesungkan itu, bocah... lagi pula, aku juga mendapat air inti spritual darimu.... sekarang,kemana tujuan mu" tanya Yao
"" aku akan ke Kekaisaran jiang senior, "
Ruo menjelaskan apa yang menjadi tujuan selanjutnya pada Yao
"baiklah,,, namun sebelum kamu pergi, bawalah ini sebagai bekal perjalananmu" Yao melempar cincin ruang pada Ruo, dan langsung Ruo simpan tanpa memeriksa isi cincin ruang itu.
"sekali lagi aku ucapkan terimakasih, dan sekaligus pamit" tak lama setelah itu Ruo memilih keluar dari istana Yao dan pergi memulai perjalanan yang sesungguhnya sebagai kultivator...
"Bocah itu, memiliki takdir yang berbeda dari kebanyakan kultivator biasa" gumam Yao, sambil menatap kepergian Ruo, bukan tanpa alasan bagi Yao memilih berhubungan baik dengan Ruo, karna dia berfikir ada saatnya di akan membutuhkan bantuan Ruo, meski bukan untuk saat ini....
selagi Yao berfikir banyak hal, Ruo sendiri memilih perjalanan udara dengan terbang,agar perhalanya jauh lebih singkat.
"kalau di pikir,,, watu untuk menyerap inti api itu, sangatlah lama... dan aku tak menyangka,,,, entah apa yang membuat kesulitan menyerap inti api ini" pikir Ruo.
'tunggu,,,,, apa kah ini yang di maksud paman agar aku bergabung dengan sebuah sekte... ehmmmm... yaaahh, benar,,,, bimbingan, aku butuh bimbingan dari seorang yang memahami setiap apapun yang aku butuhkan', pikir Ruo, dan di sepakati dengan niat dalam hatinya.
memang benar, mempelajari sesuatu tanpa bimbingan dari seorang ahli, hanya akan menemukan kesulitan dan hanya bergantung pada keberuntungan.
Ruo tak mau seperti itu, ia juga berfikir pentingnya bimbingan bagi perkembanganya,meski ranah kultivasi nya sangat tinggi.
'baiklah,,, sebelum aku bergabung dengan sebuah sekte, aku akan menekan kultivasiku'
Buzzzzzzzzzzz
Ruo menekan ranah kultivasinya sampai pada ranah prajurit tingkat puncak saja, agar memudahkan dia mendapatkan bimbingan.
'ahkirnya,,, ada perkampungan yang bisa aku singgahi' Ruo yang sudah merasa bosan ingin segera memilih untuk berhenti tak jauh dari perkampungan yang dia lihat.
"Desa galian"
'sepertinya, ini adalah wilayah pertambangan' gumam Ruo yang selanjutnya dia melangkah memasuki desa tersebut.
"berhenti anak muda,,,, mohon tunjukan identitas mu"
dua penjaga gerbang desa mendekat dan menanyakan identitas Ruo
"maaf senior,, aku hanya seorang pengembara" Ruo menangkupkan tangan dan menjelaskan pada kedua penjaga tersebut
"kalo begitu, kamu akan di kenakan biaya dua koin perak anak muda, itu sudah peraturan desa kami bagi yang tidak memiliki identitas" ucap penjaga gerbang
"ini,,, senior" tak mau berlama lama Ruo memberikan dua koin perak pada dua penjaga itu, dan langsung memasuki desa galian
"saatnya mencari makanan,,, heheee" Ruo pun tak menunda mencari tempat makan di desa galian, dan tak sulit menemukan tempat makan di desa itu
"pelayan,,, aku memesan makanan sepesial yang ada di tempat ini" Ruo memesan makanan
"baik, silahkan untuk menunggu sebentar tuan muda" pelayan mempersilahkan Ruo dan menyajikan minuman di meja nya.
"eh,,, yuwen... pak tua Li kembali membuka pendaftaran murid baru untuk sektenya, apa kamu sudah mendengar hal itu" tak jauh dari meja Ruo, beberapa pemuda membicarakan sesuatu ttg penerimaan murid sekte
"aku sudah dengar,,,, hanya saja, siapa yang mau mendaftar menjadi murid dari sekte kecil yang anggotanya kurang dari seratus murid itu,,, belum lagi, hanya ada pak tua Li dan 2 anak nya saja yang menjadi patriak dan tetua" timpal yuwen menanggapi temanya...
"kamu memang benar sodara Wen, tapi mau bagaimanapun pak tua Li sosok yang sangat baik, meski sekte lembah anginya adalah yang paling lemah, namun konstribusi sekte lembah angin tak sedikit pada warga" ucap pemuda yang seakan membela sekte lembah angin
sementara, Ruo yang mendengar perbincangan pemuda itu merasa tertarik, dan memikirkan sesuatu...
'sekte lembah angin, yah.... baiklah' gumam Ruo
tak lama, pesanan Ruo datang, dan Ruo langsung menyantap pesanan ya tanpa lagi mendengarkan pembicaraan para pemuda di sebelah mejanya.
selesai makan dan membayar tagihan..
"maaf pelayan,,, apa anda tau dimana letak sekte lembah angin" Ruo menanyakan sekte yang di rasa menjadi tujuan nya.
"owh,,, sekte lembah angin yah,,, tuan hanya perlu berjalan ke arah timur, paling sekitar sepuluh kilo meter dari sini" pelayan itu memberitahukan letak sekte lembah angin
"terikasih atas informasinya,,,, kalo begitu saya langsung pergi" Ruo langsung meninggalkan rumah makan itu dan menuju arah sekte lembah angin seperti yang sudah di tunjukan oleh pelayan tadi....
sesampainya di depan pintu gerbang sekte, Ruo tidak medapati penjaga yang membuatnya sedikit merasa heran. karna biasanya setiap pintu gerbang selalu di jaga. lumayan lama Ruo berdiri di depan gerbang sekte, hingga akhirnya ada empat orang keluar membuka gerbang dan melihat Ruo duduk santai di samping gerbang pintu sekte....
"maaf saudara,,, saipakah saudara ini, "
tanya salah satu murid sekte dengan sopan pada Ruo
"owh,, perkenalkan, namaku Ruo... tujuanku sebenarnya ingin mendaftar menjadi murid sekte lembah angin ini" ucap Ruo menjelaskan maksudnya
"kalo memang saudara ingin mendaftar, silahkan masuk kami akn mengantar saudara menemui patriak dan tetua" keempatnya lalu mengarahkan sekaligus mengantar Ruo menemui patriak dan tetua sekte.
"wan Li menghadap patriak dan tetua" salah satu murid yang menemani Ruo menghadap patriak dan melaporkan tentang kedatangan Ruo yang bermaksud ingin mendaftar menjadi murid sekte lembah angin.
"ajak pemuda itu masuk wan Li " perintah patriak pada murid yang bernama wan Li.
Tak lama, Ruo pun di bawa menghadap patriak...
"salam patriak,,, para tetua, nama junior ini adalah Ruo dan dengan maksud mendaftarkan diri menjadi murid sekte lembah angin ini" Ruo memberi hormat dan mengatakan niatnya....
"nak Ruo, apa kamu bersungguh sungguh ingin menjadi bagian dari murid lembah angin ini" patriak mencoba meyakinkan Ruo
"benar patriak,,, junior bersungguh sungguh ingin menjadi murid sekaligus bagian dari sekte lembah angin ini" Ruo tegas mengatakan kembali niatnya
"Baiklah,,, mulai hari ini kamu resmi kami Terima menjadi murid lembah angin ini" patriak langsung menerima Ruo menjadi murid sekte lembah angin yang dia pimpin.
"sebelumnya,,, perkenalkan, Aku Li wang, patriak sekte lembah angin ini, di samping kanan ku adalah tetua Li ren dan di sebelah kiri tetua Li Ranyan, mereka juga adalah anak ku" patriak Li mencoba mengenalkan semua tetua meski hanya dua orang.
"eh,,, anu patriak, maaf sebelumnya... apakah tidak ada ujian atau persyaratan appun untu ku" meski ragu, tapi Ruo menyampaikan apa yang membuatnya heran, karna setau Ruo untuk memasuki sebuah sekte biasanya melalui persyaratan dan ujian bahkan ada seleksi.
"aku tau maksudmu nak Ruo, namun dengan niatmu dan tekadmu ingin menjadi murid sekaligus bagian dari sekte ini, itu merupakan sebuah syarat dan itu sudah cukup menjadi alasan kami menerima mu"" patriak menjelaskan pada Ruo
"baiklah patriak, terimakasih sudah menjelaskan kalo begitu saya pamit keluar" Ruo memilih pamit mudur.
"nak Ruo, ikutlah dengan Wan Li, dia akan mengarahkan mu" pinta patriak Li
selanjutnya Ruo pun keluar dan mengikuti murid wan Li dari belakang, dan saat ini, Ruo resmi menjadi murid sekte Lembah Angin.