NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:6.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pilihan dari Mirza

"Nona Haira, ada yang ingin bertemu dengan, Anda." Seorang polisi cantik membuka pintu sel. 

Haira tersenyum lebar. Merapikan rambutnya yang berantakan. Banyak tanda tanya dengan gerangan yang ada di luar sana. 

Siapa yang ingin bertemu denganku? 

Itulah pertanyaan yang seketika membuat jantungnya berirama lebih cepat. Hatinya gelisah dengan kasus yang membelitnya saat ini. Ia berjalan pelan mengikuti polisi menuju ruang pertemuan. Meskipun dipenuhi keraguan, tetap saja yakin akan mendapat jalan keluar. 

Langkahnya berhenti di belakang pintu. 

"Silakan duduk!" titah polisi itu lalu keluar dan menutup pintu. 

Haira menatap punggung pria yang sudah duduk di ruangan itu. Dilihat dari penampilannya yang memakai jas hitam, dia bukan orang sembarangan. Bahkan jam tangan mewah yang terlihat itu menandakan bahwa yang ingin menemuinya adalah orang terpandang. 

"Tuan ingin bertemu dengan saya?" tanya Haira gugup. Ia hanya berdiri di samping meja dengan kedua tangan terpaut. Matanya mengarah pada beberapa map yang ada di depan pria itu. Wajahnya tidak terlalu asing. Akan tetapi, Haira lupa dengan sosoknya. 

"Panggil saya Erkan," pintanya. 

"Ba… baik, Tuan Erkan."

Haira masih dengan kegugupan nya lalu duduk di bangku kosong. Berhadapan langsung dengan pria itu. 

Apa dia orang suruhan Tuan Mirza, tapi mau apa ke sini?

Haira menyembunyikan kedua tangannya di bawah meja. Seluruh tubuhnya dipenuhi dengan keringat dingin saat Erkan mulai membuka map nya. 

"Tuan Mirza memberikan pilihan pada Anda, Nona." Menyerahkan dokumen itu beserta pulpen pada Haira yang masih menundukkan kepalanya. 

"Apa ini?"

Haira hanya diam, tangannya semakin gemetar saat ia menangkap tulisan menikah. 

"Silakan di baca! Jika Anda setuju, tanda tangan. Jika tidak, saya tidak memaksa." Erkan membuka yang satunya lagi hingga genap tiga map menjadi hidangan pertemuan mereka. 

Haira menelan ludahnya dengan susah payah. Mulai membaca surat perjanjian yang mencangkup beberapa poin namun menjurus dengan satu tujuan. 

"Tuan Mirza mau membebaskan saya?" tanya Haira dengan tersenyum. Ia belum membaca keseluruhan tulisan itu, namun dadanya sedikit lega setelah membaca  pernyataan bahwa Mirza akan membebaskan dan mencabut tuntutannya. 

"Tapi ada syaratnya." Erkan menunjuk satu map yang belum Haira baca. 

"Apa?" tanya Haira polos, dia belum tahu jika orang di hadapannya itu sebelas dua belas dengan Tuannya, yaitu tidak menjawab pertanyaan sembarang orang, apalagi dirinya. 

Haira membaca satu persatu syarat yang ditentukan Mirza lewat tulisan itu. 

"Menikah? Saya harus menikah dengan Tuan Mirza?" Seketika Haira menutup map nya tanpa ingin melanjutkan. "Saya tidak mau," tolak Haira mentah-mentah. 

Erkan menutup map nya kembali. Ucapan Haira seakan meremehkan keinginan Mirza, dan itu kesalahan yang sangat besar. 

"Kalau begitu silahkan menikmati sisa hidup Anda di penjara. Ini adalah kesempatan pertama dan terakhir, dan saya harap Anda tidak menyesal sudah menolak permintaan Tuan Mirza."

Deg 

Jantung Haira berdegup nyeri. Wajah tua sang nenek terlintas di depannya. 

Jaga diri baik-baik, Ra. Kota itu sangat kejam. Kamu pergi dalam keadaan sehat, dan harus pulang dalam keadaan yang sama. 

Bagaimana jika nenek tahu aku di penjara seumur hidup. 

Sakit tak berdarah, untuk yang kesekian kali Haira memikul beban berat dalam hidupnya. Setelah kehilangan kedua orang tuanya dan menjadi tulang punggung, kini harus menghadapi beban yang lebih sulit daripada itu. 

Suara dentuman sepatu dan lantai semakin menjauh. Haira menitihkan air mata. Hatinya berat untuk menerima, namun bibirnya harus mengucap, itu bukan sebuah pilihan, namun penekanan yang sadis. 

"Baiklah, Tuan. Saya akan menerima syarat dari tuan Mirza," ucap Haira dengan bibir gemetar. 

Erkan menghentikan langkahnya tanpa membalikkan tubuhnya. 

"Anda yakin?" tanya Erkan tanpa menatap. 

Setidaknya aku masih bisa bertemu nenek dan menghirup udara di luar. Nada masih membutuhkanku, dia harus sekolah yang tinggi. 

"Yakin, Tuan," jawab Haira mengusap air matanya yang lolos membasahi pipi. 

Erkan kembali dan menyodorkan pulpen. Tanpa membacanya kembali, Haira menanda tangani beberapa map itu. Ia memantapkan hatinya, meskipun belum tahu apa yang dihadapi, setidaknya lepas dari jeruji yang orang bilang sangat menakutkan. 

"Anda sudah tanda tangan. Itu artinya Anda tidak bisa mundur dan sudah siap menjadi istri tuan Mirza dan menerima semua syarat darinya. Silahkan ikut saya!"

Erkan melangkah keluar. Diikuti Haira dari belakang. 

Setibanya di parkiran, Erkan memanggil salah satu sopir utusan Mirza untuk mengantarkan Haira terlebih dulu. Ia merogoh ponsel di saku jas lalu meletakkan di telinganya. 

"Semua sudah beres, Tuan. Haira menuju ke rumah Anda. Sekarang apa yang harus saya lakukan?" tanya Erkan menanti perintah selanjutnya. 

"Siapkan pernikahan!" titah seseorang dari seberang sana. 

Erkan menutup sambungannya lalu melajukan mobilnya. 

"Silakan turun, Nona!" Supir yang mengantarkan Haira membuka pintu mobil untuk gadis itu. 

Haira turun. Menatap sebuah bangunan yang ada di depannya. 

Matanya hampir tak berkedip, takjub dengan bangunan itu. Bahkan tiga bulan tinggal di kota, ini pertama kalinya ia melihat rumah semewah itu. 

"Ini rumah siapa, Pak?" tanya Haira, matanya masih menyusuri setiap sudut bangunan yang dipenuhi dengan ornamen yang megah dan elegan. 

"Rumah tuan Mirza, silahkan masuk! Anda sudah ditunggu di dalam."

Ternyata ini rumah tuan Mirza. 

Dua orang wanita cantik menghampiri Haira. Mereka tersenyum namun tampak tegas. 

"Mari ikut kami!" sapa mereka dengan lembut. 

Haira hanya mengikuti tanpa bersuara. Berhenti di ruangan depan. Tempat yang pertama kali Haira injak namun sudah membawa aura yang menakutkan. 

Apa Tuan Mirza serius akan menikahiku? Tapi bagaimana bisa? Bukankah dia sangat membenciku. Apa maksud dari semua ini?

Hati Haira mulai tak tenang. Wajahnya menciut saat melihat sosok Mirza yang baru saja turun dari arah tangga. 

Pria dengan bola mata biru dan hidung mancung itu menghentikan langkahnya di sudut tangga. menatap Haira dengan tatapan tajam. 

Meskipun jarak jauh, Haira bisa melihat kebencian di mata pria itu untuk dirinya.

Semua sudah terpahat di otaknya. Setelah menjadi istri Mirza, ia harus melakukan kewajibannya kecuali tidur bersama.

Erkan datang, berjalan melewati tubuh layu Haira. Mendekati Mirza dan berbicara pelan, bahkan Haira pun tak bisa mendengarnya. 

Tersenyum tipis yang tak bisa diartikan. Ruangan itu nampak mencekam saat Erkan kembali mendekatinya. 

"Siapkan diri, Anda. Jangan sampai mengecewakan Tuan Mirza. Karena setelah menikah, Anda harus mematuhi semua perintahnya. Anda tidak berhak menolak atau membantah, ingat itu." 

Ini benar-benar bukan mimpi, sebentar lagi aku akan menikah dengan orang yang tidak aku kenal. Demi nenek aku akan menjalaninya. Semoga pilihanku tepat dan bisa lepas dari masalah ini. 

Masih mematung di tempat. Haira lagi-lagi melihat orang asing yang keluar dari arah ruangan yang berbeda. Gadis cantik dengan rambut sebahu serta memakai baju seksi itu mendekati Mirza. 

1
istripak@min
jgn heran klw diindo,,bnyak tukng gibah
istripak@min
lah ini cerita diturky ya thor? tdi katanya mirza turunan turki,,kupikir ini diindo,,pas baca haira meninggalkn turki dn pergi keindo
istripak@min
aku benci kmu mirza
Siti Nurbaidah
Luar biasa
istripak@min
kejamnya sang suami
istripak@min
mampir aku thor,,
aku ngerasa ayla ini banditnya,duri dlm daging
Nelsi Bengkulu16
sepertinya ayla yg mengarang cerita krn ingin mendekati mirzani
istripak@min: nikita nya jgn lupa kak
total 1 replies
aagnes
Luar biasa
Ines Kamore
Luar biasa bagus
Rahmawati Hulukiba
Is the Best
Sukesih Sukesih
Luar biasa
Lusi Sabila
aku malah gak doyan seblak Mirza 🤣
Rieka Mawon
Luar biasa
Siti solikah
mantap erkan
Jessica
Luar biasa
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐣𝐥𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐨𝐧𝐠 𝐥𝐭𝐫 𝐛𝐥𝐤𝐠 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐩𝐚 𝐭𝐮𝐫𝐤𝐞𝐲 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 𝐭𝐝𝐤 𝐬𝐥𝐡 𝐩𝐡𝐦

𝐬𝐨𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐠𝐚𝐤 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 𝐭𝐝 𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐢𝐫𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐢𝐬


𝐤𝐥𝐨 𝐬𝐦𝟐 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐮𝐫𝐤𝐞𝐲 𝐤𝐧𝐩 𝐢𝐛𝐮 𝐭𝐝 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐧𝐭𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐛𝐬 𝐩𝐧𝐲 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐥𝐞

𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐥𝐨 𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐦𝟐 𝐛𝐮𝐥𝐞 𝐲𝐚 𝐢𝐛𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐠𝐤 𝐛𝐥𝐧𝐠 𝐠𝐢𝐭𝐮
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥: 𝐧𝐚𝐤 𝐢𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐤?
𝐢𝐲𝐚 𝐧𝐠𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐥𝐨 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐭𝐩 𝐲𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐮 𝐤𝐲𝐤 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐚 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐣𝐚𝐭𝐮𝐡𝐧𝐲𝐚 🤣🤣🤣
istripak@min: nah iya aku bru komen sm sperti kk,,ceritnya jauh ntah kemana,smpek kekalimantan
total 2 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐤𝐬𝐚 𝐂𝐂𝐓𝐕 𝐣𝐠 𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐢 𝐌𝐢𝐫𝐳𝐚 𝐢𝐧𝐢
Khusnul Khotimah
jg goblok jadi laki
Lilis Suryani
Luar biasa
🍁𝐀⃝🥀Angela❣️
𝚏𝚞𝚑𝚑𝚑 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚍𝚎𝚑.. 𝚔𝚎𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚗𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚒 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!