andita shena putri terlibat pernikahan rahasia bersama Kairo darel handro di usia mereka yang smaa sama baru menginjak 17 tahun , mereka sama sama memiliki pasangan, bagaimanakah cara mereka mengatasi ikatan pernikahan ini, haruskah mereka mengakhirinya, atau kah mempertahankannya, yuk mampir kalau mau tahu😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mulianah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
kini darel kae dan leo sudah ada di kantin dan memesan makanan mereka duduk dekat dengan meja shena, shena yang ingin melampiaskan emosinya malah di urungkan setelah melihat darel
darel hanya melihat shena sebentar melihat tatapan shena membuat darel geli sinting pikirnya sedangkan kae langsung duduk di dekat shena darel melihatnya merasa tak nyaman
"shena gue duduk disini yah" ucap kae
"udah duduk baru izin aneh" ucap shena sebal
Kae terus menganggu shena membuat shena ingin menumpahkan mie panas ini ke wajah kae tapi shena sadar tak bisa melakukan itu apalagi ada darel yang begitu sangat menyayangi teman tolol nya ini
ika dan Reni hanya menonton melihat wajah shena yang merah seperti menahan berak
"kae lo duduk di tempat leo aja, shena ngak nyaman tuh" kata ika, kae langsung menatap shena
"benar tuh gue ngak nyaman di dekat lo " kata shena membuat kae merasa sedih dia akan berdiri tiba tiba
Laura dan Naura nyamperin darel dan leo " helloo baby" ucap Naura "hi man" ucap laura tanpa malu menempel pada darel
mereka seperti cacing kepanasan menempel terus ke darel dan leo , mereka berusaha mengelak tapi mereka terus saja menempel, darel menatap shena yang wajahnya merah padam
Shena yang melihat itu merasa panas sampai ubun ubunnya dia mengepalkan tangannya , dia menarik kae duduk "lo duduk disini aja udah penuh tuh " ucap ucap shena
Kae merasa senang bisa duduk berdekatan dengan shena
Shena yang kesal melihat darel diam saja sambil makan langsung menggebrak meja dan pergi
"shena mau kemana" ucap Reni
"tungguin kita shena, kae bayar ya semuanya" ucap ika di patuhi kae
shena terus berjalan dengan emosi yang siap meledak kapan saja, dia juga bingung kenapa dia semarah ini " oke shena tenang tenang oke " ucap shena menarik nafas dan menghembuskannya pelan
"shena kamu kenapa kok pergi sih" ucap Reni
"lo cemburu sama darel di deketin Laura" ucap ika
"ngak, gue ngak cemburu" ucap shena menyangkalnya
" kalau ngak cemburu kenapa marah dan pergi dari kantin gitu aja" ucap Reni
"udah ah, gue ngak tahu, mau ke kelas aja gue" ucap shena berlalu ke kelas
ika dan Reni saling pandang ika hanya menaikkan bahu dan mereka menyusul shena ke kelas
Selama pelajaran di mulai shena tidak fokus apalagi ada Laura di dekatnya, dia ingin sekali menjambaknya, tangannya begitu gatal namun ada guru disini
Akhirnya pulang sekolah juga, shena langsung ke parkiran meninggalkan ika dan Reni yang bingung karena sikapnya yang aneh
Shena langsung melakukan sepedanya kala melihat darel akan mendatanginya
Ika dan Reni pulang dengan jalan kaki nanti kalau sudah capek baru mereka pesan taksi "shena kenapa dah, sedari kantin ngak mood gitu" kata Reni
"kan gue udah bilang , dia cemburu tapi ngak di akuin aja, dia orangnya gengsian" kata ika
"tapi serius deh shena pas lawan Laura, nyeremin banget tahu, kalau dia ngak balik ke stelan awal, mungkin gue ngak berani dekat dekat sama dia" kata Reni mengingat shena yang membenturkan kepala Laura ke meja sampe mejanya retak
" tapi Laura kuat juga ya, harusnya dia amnesia, orang mejanya retak gitu" ucap ika heran
"iya, di sinetron aja kesandung dikit terus dahinya kebentur batu, langsung amnesia, kok dia ngak ya, emang dunia sinetron ngak selalu sama di dunia nyata" ucap Reni
Mereka terus bergibah sampe pisah jalan pulang barulah mereka pesan taksi atau ojek
di apartemen darel
Shena sudah membersihkan diri bahkan sudah melakukan kewajibannya
Darel yang baru sampai melihat shena menonton TV, darel langsung ke kamar mandi dan melakukan kewajibannya sebagai muslim
Setelah itu dia keluar. asih melihat shena menonton TV, darel merasa canggung entah kenapa biasanya dia biasa saja
"shena lo ngak kerja, lo udah bilang belum ke bos lo gue mau kerja di situ" tanya darel berusaha seperti biasanya
Shena meluat sekilas " gue cuti kerja, 2 hari, gue belum bilang sama bos besok deh setelah cuti" ucap shena masih menonton
hening tak ada topik pembicaraan seperti biasanya
"lo kenapa" tanya darel
"gue ngak papa" jawab shena
" kalau ada apa apa, bilang aja, ngak usah bilang ngak papa, padhal ada apa apa" ucap darel
" kalau udah tahu ngapain nayak " ucap shena acuh
"yaaaa gue cuman mastiin, lo marah karena apa tadi" tanya darel meski tahu shena marah karena apa, hanya saja entah kenapa dia senang melihat shena marah
"mending diem deh, gu ngak mau ngomong" ketus shena
"lo ngak cemburukan" kata darel dengan senyum menggoda
Shena gelagapan "eng-engak kok, hahah siapa yang cemburu" kata shena berusaha seperti biasanya
"oh" ucap darel dan berdiri
"mau kemana" tanya shena, darel tersenyum
"gue mau ketemu Laura, tadi dia ngajak ketemu" kata darel
shena langsung berdiri, membuat senyum darel tak luntur, tapi dengan segera shena bersikap seperti biasanya
"diamana" tanya shena
"Mmm dirumahnya" pancing darel
"ngapain!! " tanya shena panik
"kenapa panik gitu, gue aman kok, Laura ngak bakalan gigit gue paling kiss aja kayak tadi di kantin" kata darel membuat shena melotot tak Terima
Dia langsung menghempaskan tubuhnya duduk di sofa
Darel mengerutkan dahinya dan duduk" ngak larang gue " kata darel shena meliriknya saja sebentar dan lanjut melihat TV
"emang gue siapanya lo, " tanya shena
"lo kan istri gue" ucap darel
"istri yang tak diinginkan" ucap shena lagi
" ya awalnya sekarang sih ngak" ucap darel
"udahlah sanah pergi sama Laura, " ucap shena
"ngak jadi pergi soalnya tadi bohongan" ucap darel menahan tawa, membuat shena melotot dan mengambil bantal sofa
Darel berlari menghindari shena yang akan memukulnya dia terus tertawa
" berani ya lo nipu gue" marah shena mengejar darel
"habisnya lo lucu kalau marah" ucap darel masih tertawa
Darel masuk kamar menghindari shena "sekarang lo mau kemana " kata shena melayang akan bantal ketubuh darel
Darel memegang bantal itu dan dia terpleset sehingga dia jatuh di atas shena dengan bantal sofa diantara mereka, darel menyingkirkannya, melihat wajah shena yang tertawa
"lo cemburu ngak tadi" kata darel menatap shena
" ngak gue ngak cemburu" sangkal shena menatap darel di atasnya darel mendukung shena
"serius, kalau gitu gue mau pacaran sama Laura" pancing darel
shena langsung cemberut " terserah lo" ketus shena akan bangun namun darel menahanya
"kok terserah gue, kalau lo larang gue ngak akan sama dia kok" ucap darel
Semangat nulisnya ❤️❤️❤️