Satria Barra Kukuh atau lebih dikenal dengan Barra adalah seorang mantan mafia kejam pada masanya. Sejak kecil dia hidup dengan bergelimang harta namun haus akan kasih sayang orangtuanya sehingga membuat Barra mencari jati diri di dunia baru yang sangat bebas. Barra adalah pria yang tidak tersentuh wanita dan tidak pernah merasakan jatuh cinta sejak muda. Namun ketika usia nya telah matang dan dewasa dia bertemu dengan seorang gadis kecil yang tengil dan bar bar.
Alina, gadis kecil berusia dua belas tahun lebih muda dari Barra yang mampu membuatnya jatuh cinta layaknya seorang abege yang baru saja masuk masa puber.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chococino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa itu Catherine?
"eemmmm... bagus..... Mau ketemu sama siapa.... Ini... Hemmm.... Bagusss?? Mau sembunyi sembunyi rupanya... Hemmmm," ujar Bu Koni dengan nada menekan dan tangan yang masih menempel pada daun telinga suaminya itu
"Eng .. Enggak mamih.. Aduh ini lepasin dulu kuping papi bisa putus ini ah elah... Sakit mami..."cicit pak Badhot sambil mengusap usap sebelah telinga nya yang memerah
"Cepet katakan! Atau mami ambil tang buat nyabut kuping papi yang satunya! Hemmm?" ancam Bu Koni dengan mata yang melotot tajam
"Eng... Itu.. Anu... Aduh gimana ya, ah elah... Ngga ada apa apa mami, sumpah..."
"Nggak ada apa apa gimana? Itu tadi mamih denger, papi mau ketemu sama Katering Katering apa tadi itu? Papih selingkuh sama tukang Katering? Ayo ngaku!!" cecar Bu Koni lagi
"Hah?? Katering? Siapa yang selingkuh sama tukang Katering sih mam? Ada ada aja!" ujar Pak Badhot sedikit merasa lega sebab istrinya tidak mendengar dengan jelas apa yang di gumam kan tadi.
"Laah itu tadi mamih denger loh pih...papi itu nyebut nyebut Katering..." ujar Bu Koni tak mau kalah
"Oh.. Mami salah denger kali." tebaknya
"Masa iya mami salah denger. bentar bentar.... Ah iya mami inget sekarang! papih tadi nyebut Catherine... Iya bener Catherine... Nggak salah lagi!! Siapa itu Catherine?" cecar Bu Koni dengan tatapan menyelidik
"Ng ... bukan siapa siapa ih, udah ayo masuk. ngga ada, ngga ada Catherine Catherine atau apalah..."ajak Pak Badhot
"Nggak mau, sebelum papi jelaskan dulu. Papih tau kan kalo mami itu paling ngga suka sembunyi sembunyi.. apalagi main rahasia rahasiaan... Atauuuuuu......?" ujar Koni sambil memperagakan gerakan tangan yang tengah memotong
"Iiiih .. Iya iya... Engga ada rahasia rahasiaan papih sama mami, suwer deh?"
"Yaudah kalo ngga mau ngaku. nanti mami tanya saja sama tetangga sebelah." ucap Bu Koni acuh namun justru membuat Pak Badhot terkesiap
"Eh eh ya ya jangan atuh mi... ngga usah tanya tanya Barra. Ngga ada urusan sama dia inimah...." ucap Pak Badhot memohon
"Papih ini lama lama makin mencurigakan tau nggak ?"ucap Bu Koni memicing. Mendengar suara ribut ribut kedua orang tuanya, Alina pun segera menghampiri ke depan namun gadis itu memilih menyembunyikan dirinya di belakang pintu, namun masih dapat mendengar jelas percakapan mereka.
"Ck ..ah...!!" gerutu pak Badhot, ia tampak berpikir sejenak mencari alasan yang masuk akal
"Siapa itu Catherine Pih?" tanya Bu Koni sedikit meradang
"Ck .. Iya ah. Dengerin dulu. Ngga usah marah marah juga.... Catherine itu emmm... Guru karate. Iya, dia itu guru karate. Jadi, papi itu lagi cari guru karate buat Alina.....iya lagi cari karate buat Alina. "ucap pak Badhot sedikit tergagap
"Guru karate?? Maksudnya??" tanya Bu Koni tak mengerti
"Nih, mami dengerin yah. Alina itu harus ikut kelas karate, biar dia bisa bela diri. yaa ngga harus jadi jagoan sih tapi minimal dia itu bisa jaga dirinya sendiril." ucap Pak Badhot sedikit meyakinkan
"Kok tiba tiba?" tanya Bu Koni makin curiga
"Sssttt!! Mami jangan keras keras, nanti Alina dengar. Nih, Alina kan calon istrinya Barra nih, ngga menutup kemungkinan kalo bakal ada yang ngga suka sama hubungan mereka.
Terus gimana kalo tiba tiba Alina di culik? Nah kalo dia bisa jaga diri kan minimal dia bisa ngelawan tuuh?"ucap Pak Badhot berapi api
"Iya si mami ngerti... Tapi kok mami masih curiga ya sama papi?"
"Eeehh curiga curiga apaan sih... papih mah orangnya selalu jujur apalagi sama mami..."ucapnya sambil mengerlingkan sebelah matanya
"Ngga gitu. Kok papi tiba tiba kepikiran kalo Alina bakalan di culik gitu?"
"Yaaa kan namanya jaga jaga aja mi. Jaman sekarang mah orang pada nekat..."jawab pak Badhot lagi dan kali ini Bu Koni sedikit terkecoh
"Tapi kenapa papi baru inisiatif sekarang?"
"Jujur ya mi. papi tuh takut kejadian yang menimpa Anisa itu terjadi sama Alina,,"ucap pak Badhot semakin mendramatisir membuat Bu Koni makin bertanya tanya. Alina yang tengah mendengar pembicaraan mereka pun semakin menajamkan pendengarannya.
"Kenapa Nisa?"
"Papi tuh liat Anisa lagi dibawa sama pria hidung belang, dan hampir di lecehkan sama pria itu. Untung papi sama Agung ketemu, jadi sekarang Anisa sudah aman.. Dia sudah kembali ke kosnya..." ucap Pak Badhot
"Apa?? Anisa di lecehkan? Dia juga ngekos???" pekik Alina dan gadis itu segera keluar dari persembunyiannya
"ehh Alina..." ucap Pak Badhot sambil menepuk keningnya sendiri 'kenapa jadi ribet gini sih ah' batin Pak Badhot merutuki mulutnya sendiri
"iya.." jawab Pak Badhot lagi
"Cerita Pih. Kenapa papih ngga ngomong sama Alina?"
Pak Badhot pun menceritakan secara detail pertemuan nya dengan Anisa yang tampak memprihatinkan. Bahkan Alina tampak berkaca kaca mendengar cerita sang ayah.
"Tapi kamu janji Lin, seolah olah kamu ngga tau apa apa... Kasian dia... Ngerti kamu?" ucap Pak Badhot dengan nada serius dan Alina pun mengangguk mengerti
"Iya pih..."
"Ya udah ayo kita masuk. udah malem," ujar Pak Badhot sambil merangkul kiri kanan anak dan istrinya itu.
Dalam hati pria itu merutuk 'Ah, harus secepatnya ngomong sama Barra buat dicariin pelatih karate yang namanya Catherine ini!!'
*****
btw maaf yaaa othor dua hari libur belum apdet lanjutan
lope sekebon kak
/Tongue//Tongue/
mau 3ronde ,4 ronde jln gx smpek ngangkang alin klau perih iya 😂😂🤭🤭 aq dulu jga nikh muda
ksian no gx bisa muf'on sm anunya pk bandot,😂😂😂
itumah nglunjak pk olh" mita mobil