Pada tahun 2050, bumi dilanda kekeringan dan suhu ekstrem. Keitaro, pemuda 21 tahun, bertahan hidup di Tokyo dengan benteng pertahanan anti-radiasi. Namun, tunangannya, Mitsuri, mengkhianatinya dengan bantuan Nanami, kekasih barunya, serta anak buahnya yang bersenjata. Keitaro dibunuh setelah menyaksikan teman-temannya dieksekusi. Sebelum mati, ia bersumpah membalas dendam.
Genre
Fiksi Ilmiah, Thriller, Drama
Tema
1. Pengkhianatan dan dendam.
2. Kekuatan cinta dan kehilangan.
3. Bertahan hidup di tengah kiamat.
4. Kegagalan moral dan keegoisan.
Tokoh karakter
1. Keitaro: Pemuda 21 tahun yang bertahan
hidup di Tokyo.
2. Mitsuri: Tunangan Keitaro yang mengkhianatinya.
3. Nanami: Kekasih Mitsuri yang licik dan kejam.
4. teman temannya keitaro yang akan
muncul seiring berjalannya cerita
Gaya Penulisan
1. Cerita futuristik dengan latar belakang kiamat.
2. Konflik emosional intens.
3. Pengembangan karakter kompleks.
4. Aksi dan kejutan yang menegangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifky Aditia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7: KOTAK MISTERIUS
Setelah mendapatkan apa yang dia cari Keitaro dan Kenta meninggalkan gedung lelang dengan hati-hati membawa semua barang yang mereka menangkan. Di tangan mereka terdapat kotak kayu usang, vas retak, beberapa bingkai foto berkarat, kalung berlian dengan kilau yang tampak aneh, cincin emas dengan ukiran kasar, gelang yang warnanya mulai memudar, dan sebuah kotak misterius dari abad ke-19.
Keitaro, dengan raut wajah penuh keyakinan, mengajak Kenta menuju toko antik milik seorang ahli terkenal bernama Takamura. Toko kecil itu terletak di sudut kota, penuh dengan barang-barang antik yang tersusun rapi di rak-raknya.
Ketika mereka tiba, Takamura menyambut mereka dengan senyuman hangat. "wah, kalian membawa sangat banyak barang misterius." sambil melihat dengan penasaran kepada benda benda itu
Keitaro segera menggunakan kemampuan Pendeteksi auranya kepada Takamura untuk berjaga jaga. aura yang dipancarkan oleh Takamura berwarna putih, menandakan tidak ada niat jahat pada dirinya
pertama Keitaro segera menyerahkan kotak kayu kepada Takamura. "Bisa Anda periksa kotak ini terlebih dahulu?"
Takamura membuka kotak itu perlahan. "Hmm, kotak ini berasal dari era Edo. Meskipun isi kotak ini kosong dan terlihat biasa, ukiran di tepinya sangat unik dan dibuat dengan teknik yang sulit ditemukan. Ini bisa bernilai sekitar 50 juta yen bagi kolektor."
Kenta menelan ludah. "Lima puluh juta hanya untuk kotak kayu?."
keitaro tersenyum tapi sedikit kecewa karna isinya kosong.
Berikutnya, Takamura memeriksa vas retak yang tampak tidak menarik. Dia mengetuknya perlahan, mendengar gema yang dikeluarkan. "Vas ini berasal dari Dinasti Qing. Retakannya justru menambah nilai historisnya. Saya yakin ini bernilai setidaknya 70 juta yen di pasar internasional."
Kenta hampir melompat dari tempat duduknya. "Keitaro, ini luar biasa!
"Sudah kubilang kan" sambung keitaro
Babak Baru Dimulai
Setelah putaran barang-barang mewah selesai dilelang, Keitaro dan Kenta meninggalkan gedung lelang dengan hati-hati membawa semua barang yang mereka menangkan. Di tangan mereka terdapat kotak kayu usang, vas retak, beberapa bingkai foto berkarat, kalung berlian dengan kilau yang tampak aneh, cincin emas dengan ukiran kasar, gelang yang warnanya mulai memudar, dan sebuah kotak misterius dari abad ke-19.
Keitaro, dengan raut wajah penuh keyakinan, mengajak Kenta menuju toko antik milik seorang ahli terkenal bernama Takamura. Toko kecil itu terletak di sudut kota, penuh dengan barang-barang antik yang tersusun rapi di rak-raknya.
Ketika mereka tiba, Takamura menyambut mereka dengan senyuman hangat. "Ah, kalian membawa banyak barang kali ini. Mari kita lihat apakah ada harta tersembunyi di dalamnya."
Keitaro menyerahkan kotak kayu pertama kepada Takamura. "Bisa Anda periksa kotak ini terlebih dahulu?"
Takamura membuka kotak itu perlahan. "Hmm, kotak ini berasal dari era Edo. Meski terlihat biasa, ukiran di tepinya sangat unik dan dibuat dengan teknik yang sulit ditemukan. Ini bisa bernilai sekitar 50 juta yen bagi kolektor."
Kenta menelan ludah. "Lima puluh juta hanya untuk kotak kayu? Ini baru awal yang bagus."
Berikutnya, Takamura memeriksa vas retak yang tampak tidak menarik. Dia mengetuknya perlahan, mendengar gema yang dikeluarkan. "Vas ini berasal dari Dinasti Qing. Retakannya justru menambah nilai historisnya. Saya yakin ini bernilai setidaknya 70 juta yen di pasar internasional."
Kenta hampir melompat dari tempat duduknya. "Keitaro, ini luar biasa! Kau benar-benar tahu apa yang kau lakukan."
Kemudian, Takamura memeriksa kalung berlian dengan kilau yang tampak aneh. Dia menggunakan alat khusus untuk melihat lebih dekat. "Ini… berlian asli, tetapi yang membuatnya spesial adalah kilauannya. Ini adalah berlian dengan potongan langka dari abad ke-18. Nilainya sekitar 120 juta yen."
"Seratus dua puluh juta?" Kenta berkata dengan mata membelalak. "Ini tidak masuk akal!"
Selanjutnya, cincin emas dengan ukiran kasar diletakkan di meja. Takamura tersenyum samar. "Cincin ini adalah karya pandai emas legendaris dari Eropa. Meski ukirannya tampak kasar, ini adalah gaya khasnya. Nilainya bisa mencapai 90 juta yen."
Ketika gelang yang warnanya sudah mulai memudar diperiksa, Takamura tampak ragu sejenak sebelum tersenyum. "Ini adalah gelang perunggu yang dipadukan dengan emas putih. Ini berasal dari peradaban kuno Asia Tengah. Nilainya mencapai 40 juta yen."
Akhirnya, kotak misterius dari abad ke-19 diletakkan di meja. Takamura membukanya dengan hati-hati. Namun, alisnya berkerut. "Kotak ini memang tua, tetapi isinya hanya beberapa dokumen yang terlihat tidak penting. Mungkin ini hanya barang koleksi biasa tanpa nilai besar."
Kenta terlihat kecewa. "Jadi, kotak ini tidak ada nilainya?"
keitaro kebingungan. "hmm, di kehidupan dulu seharusnya dokumen dokumen ini bernilai miliaran, sepertinya aku harus mencari tahu sendiri"
"Baiklah aku tidak menjual yang itu" kata keitaro
Takamura menghela napas panjang sambil menatap semua barang di hadapannya. "Keitaro, aku harus mengatakan bahwa kamu memiliki keberuntungan luar biasa. Barang-barang yang kamu bawa ini bukan hanya antik, tetapi juga legendaris. Aku tidak bisa melewatkan kesempatan untuk memilikinya.
Keitaro menatap Takamura yang terpesona dengan barang-barangnya. Ini adalah kesempatan emas untuk memaksimalkan keuntungan.
mengingat sisa uangnya sekarang 600 juta yen,
dia berencana memasang harga di 400 juta yen agar misi utamanya selesai.
senyum aneh terukir di wajah keitaro.
"Baiklah, Tuan Takamura," kata Keitaro dengan senyum tipis. "Jika Anda benar-benar tertarik dengan barang barang ini, bagaimana jika kita sepakat di harga 400 juta yen untuk kotak kayu, vas Qing, kalung berlian, cincin emas, dan gelang?"
Takamura mengangkat alis, terlihat berpikir sejenak. "400 juta yen, ya? Itu jumlah yang besar, Nak. barang-barang ini memang luar biasa. Namun..." ia menunjuk gelang yang warnanya memudar. "Barang ini mungkin tidak cukup meningkatkan nilai keseluruhan."
Keitaro tetap tenang. "Saya paham, Tuan. Namun, jika Anda lihat lebih dekat, gelang itu adalah salah satu dari koleksi langka abad ke-18, lihat saja ukiran ukiran pada gelang ini, ini bukan sekadar gelang biasa."
Takamura terdiam, memeriksa gelang itu lebih cermat dengan menggunakan lensa pembesar. Matanya berbinar ketika ia mengenali ukiran halus yang hampir tidak terlihat. "Kamu benar... gelang ini memiliki ciri khas dari koleksi abad ke-18."
Keitaro melanjutkan dengan percaya diri, "bagaimana tuan? , saya yakin total 400 juta yen adalah harga yang pantas untuk barang-barang ini. saya bisa saja menjualnya satu per satu kepada kolektor lain, tapi saya tidak memiliki waktu banyak sekarang."
Takamura tertawa kecil, mengakui kecerdikan Keitaro. "Baiklah, Nak. Kamu cerdas. Aku setuju.
400 juta yen untuk lima barang. bagaimana, sepakat?"
Keitaro dan Kenta saling berpandangan. Kenta mengangguk kepada keitaro. lalu Keitaro membalas mengangguk.
Setelah menyerahkan uang itu, Takamura tersenyum puas. "Kau benar-benar membawa keberuntungan ke tokoku, Keitaro. Jika ada barang lain seperti ini, jangan ragu untuk datang lagi."
Saat mereka keluar dari toko, Kenta menatap Keitaro dengan kekaguman. "Mustahil, hanya dengan bermodal 50 juta kita mendapatkan 400 juta dari barang-barang itu, ditambah sisa uang kita. Kau tahu apa artinya ini, kan?"
Keitaro mengangguk sambil memegang kotak abad ke-19 yang masih menyisakan misteri. "Ya, misi utama kita selesai. Tapi aku juga yakin dokumen dikotak ini menyimpan sesuatu rahasia yang sangat besar."
Tiba-tiba, sistem yang hanya bisa dilihat oleh Keitaro muncul di hadapannya. pesan di sistem itu berbunyi: "Misi utama: Mengumpulkan 1 miliar yen, berhasil diselesaikan."
Keitaro tersenyum puas, sementara Kenta tidak sabar untuk segera mengungkap rahasia dari kotak misterius itu. Babak baru dari perjalanan mereka pun dimulai.