Kita dan Rasa
Kisah cinta beda agama antara Wilona si gadis kampung yang sedang merantau di kota dan Raka pria kota yang berasal dari keluarga kaya raya yang tak sengaja dipertemukan.
Raka yang mulai jatuh cinta kepada Wilona memutuskan untuk mendekati Wilona , perjuangan Raka membuat hati Wilona luluh ,merek pun menjalin hubungan bahkan Raka berani mengenalkan Wilona kepada keluarganya.
Walau keluarga Raka menerima Wilona ,namun beberapa waktu kemudian mereka sadar bahwa mereka berbeda keyakinan.
konflik dan drama terjadi diantara kisah cinta mereka belum lagi kehadiran orang ketiga yang mampu mencuri hati keluarga Raka membuat Wilona semakin merasa terpojok.
Wilona yang hampir menyerah dengan cintanya memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halaman ,namun tak di sangka Raka masih berjuang dan menyusulnya.
Apakah cinta mereka akan berakhir bahagia? atau takdir justru memisahkan mereka berdua.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Wilona pada akhirnya tertidur dengan hati nya yang masih berbunga - bunga , jari nya masih menempel di bibir nya.
"kenapa aku seberani itu? "
"bagaimana kalau Wilona mengira aku mesum?"
"bodoh banget kamu Raka ! Argh !"
Disisi lain Raka justru tak bisa tertidur setelah ciuman singkat itu ,Raka menyalahkan diri nya yang tak bisa mengontrol diri.
Entah sudah berapa kali Raka mengacak - acak rambut dan berguling dikasur ,ia sungguh kesal dengan diri nya sendiri ,Raka takut Wilona beranggapan lain tentang dirinya yang sudah berani mencium Wilona ,padahal punya pacar pun baru sekali ini.
Mama Rama menempelkan telinganya di pintu kamar Raka ,walau tak terdengar jelas mama Raka masih bisa mendengar sedikit teriakan dari Raka dan suara Raka yang berguling - guling di kasur.
"nih anak kerasukan apa sih ? ,aneh banget" bisik mama Raka pada dirinya sendiri.
"heh Raka Pratama ! daripada teriak - teriak gak jelas , belajar ! Minggu depan kamu sudah ujian kelulusan !" Mama Raka berteriak tanpa membuka pintu kamar , Raka yang mendengar itu segera terdiam lalu menyelimuti seluruh tubuh nya ,berharap ia bisa tertidur dan melupakan pikiran - pikiran aneh nya.
"dasar anak jaman sekarang ,aneh banget kelakuan nya" Mama Raka pergi meninggalkan kamar dengan mengomel .
..
"ayang ternyata mesum" Rajuk Wilona seraya memanyunkan bibirnya yang merah merona di hadapan Raka , Raka yang melihat nya justru ikut memonyongkan bibir nya ingin mencium Wilona.
Tok .. ! Tok ..! Brug ..!
Suara ketukan pintu yang berubah menjadi pukulan pintu itu berhasil membangun kan Raka yang sedang bermimpi ,bibir nya masih monyong ,ia memikirkan Wilona hingga bermimpi akan mencium Wilona,Raka segera membuka pintu kamar nya yang di kunci.
"Heh bangun loh , mama udah dari tadi bangunin kamu ,ayo sekolah , udah siang ini, terus sarapan cepetan!" mama Raka terpaksa harus mengeluarkan omelan nya di pagi hari karena Raka yang sulit dibangun kan.
"iya ma " jawab Raka lalu mengambil handuk nya dan pergi ke kamar mandi.
Setelah selesai bersiap - siap ,Raka turun dari kamar nya untuk sarapan , Raka membuka ponsel nya , ucapan selamat pagi dan semangat sudah ia terima dari Wilona, dengan cepat Raka membalasnya ,ia bersyukur Wilona tak membahas ciuman itu yang membuat Raka susah tidur semalaman dan bahkan terbawa mimpi.
"Dasar pemalas"
Raka yang tengah asyik berbalas pesan dengan Wilona di ponselnya segera mendongakkan kepalanya saat seseorang menyebut nya pemalas.
"Loh Wica ?" ucap Raka yang kaget dengan Wica yang memang sedari tadi sudah ada di sana bersama mama nya ,hanya saja Raka tak menyadari kehadiran Wica.
" Wica pagi - pagi sudah mengirim buah mangga yang besar - besar ini loh buat mama" Mama Raka memperlihat kan buah mangga besar yang dibawa oleh Wica.
"Iya sekalian nebeng yah Raka ? gue di anterin papa tadi , mobil nya mau di service" ujar Wica , Raka yang mendengar itu tentu saja kesal ,ia sudah berjanji pada Wilona untuk menjaga jarak dan tak berboncengan lagi dengan Wica.
Raka sedikit berpikir ,ia lalu mengambil sepotong roti dan memakan nya ,Raka duduk dan kembali fokus kepada ponsel nya sesekali ia tersenyum membaca pesan dari Wilona yang mengadukan tentang masalah Jansen semalam ,sementara Wica sedang membantu mama Raka membuat Sandwich.
"eh hari ini minggu terakhir sebelum kita ujian kan yah? Terus kita belajar dance nya kapan dong" Wica yang merasa di abaikan oleh Raka memulai percakapan.
"kayak biasa aja ,pulang sekolah, satu jam juga udah cukup soalnya gue harus belajar buat ujian" jawab Raka secukup nya.
"ma aku manasin motor dulu yah ,dadah mama " Raka berjalan keluar dengan membawa helm nya ,Wica yang telah selesai membuat sandwich hanya duduk sambil makan dan juga memainkan ponselnya.
"Ah masa bodo kalau Wica marah ,yang penting Wilona gak marah, kalau Wilona tiba - tiba lihat gue boncengan lagi kan mampus gue" ucap Raka yang langsung memakai helm nya , Raka menaiki motornya dan menyalakan mesin ,tanpa memanaskan motor nya Raka langsung tancap gas menuju sekolah meninggalkan Wica yang masih sarapan.
"Loh kok suara motornya kayak menjauh tante?" Wica menghentikan aktivitas nya setelah mendengar suara motor Raka yang menjauh.
"ah masa sih dia ninggalin kamu?" tanya mama Raka, Wica dan mama Raka berlari menuju halaman depan dan benar saja Raka sudah berada di ujung jalan komplek perumahan.
"tuh kan tante ,Wica di tinggal" Rengek Wica.
Mama Raka yang juga ikut kesal segera menelepon Raka ,Raka yang mendengar dering ponsel nya sama sekali tak memperdulikan itu karena Raka tahu itu adalah panggilan dari mama nya atau dari Wica ,Raka menambah kecepatan motornya.
"aduh anak itu, kok teman nya di tinggal sih" mama Raka mengomel.
"gak apa deh tante ,aku pake taksi aja kalau gitu , dadah tante Wica berangkat dulu yah, makasih sarapan nya" Wica berpamitan .
"yasudah hati - hati yah,marahin aja dia di sekolah nanti" Ujar mama Raka.
Wica membuka ponsel nya untuk memesan taksi online ,namun ia berubah pikiran saat melihat ada ojeg yang lewat.
"Ojeg !" Wica berpikir akan lebih cepat jika ia menaiki ojeg .
..
Raka sudah sampai di kelas nya ,ia langsung duduk santai dan melanjutkan berbalas pesan dengan Wilona ,setidaknya disini tak ada yang mengganggu kebucinan Raka.
"aku kerja dulu yah ,yang benar belajar nya , Love you"
Wilona yang akan mulai bekerja mengakhiri pesan itu,Raka membalasnya lalu melihat jam , ia belum melihat tanda - tanda Wica padahal sebentar lagi kelas akan segera di mulai.
"Selamat pagi "
Benar saja , guru pelajaran pertama sudah memasuki kelas ,semua murid duduk di tempat nya masing - masing dan Wica belum juga datang.
Raka masa bodo dengan itu, suruh siapa Wica tak membawa mobil pikir Raka.
"baik lah kita absen dulu yah ,siapa yang tak masuk kelas hari ini?" guru itu mulai bertanya.
"Wica pak!" jawab salah satu murid , mengingat hanya Wica yang tak hadir.
"ada yang tahu Wica keman.."
Brakk..
"Saya disini pak ,maaf telat saya naik ojeg tadi " Baru saja guru itu akan bertanya,Wica sudah datang dengan rambut yang acak - acakan , Rambut panjang yang sudah Wica tata dengan rapi kini menjadi tak karuan karena tadi ia harus memakai helm saat naik ojeg.
"Gak masalah Wica , saya belum memulai kelas jadi kamu boleh masuk" guru itu memaklumi Wica karena melihat kondisi Wica yang berantakan dan nafas nya yang ngos - ngosan menandakan Wica yang sudah berusaha agar tidak terlambat.
Wica berjalan menuju kursi nya ,ia menatap sinis ke arah Raka yang meninggalkan nya ,Raka hanya mengangkat bahu nya seakan mengatakan "aku tidak peduli" .
