NovelToon NovelToon
Cinta Senja Untuk Awan

Cinta Senja Untuk Awan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Mengubah Takdir
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Suryandari

Mencertakan tentang gadis miskin dari desa Senja Rinjani yang menjadi asisten rumah tangga. stelah beberapa tahun bekerja,anak sang majikan Awan Abimana jatuh hati padanya. Cinta mereka sangat manis,meski senja dari kalangan bawah orangtua Awan sangat menyayangi Senja. Apalgi ibu Awan sudah sangat menyayangi Senja sejak awal senja datang kerumahnya sebagai asisten dirumahnya. Nyonya Arumi ibu Awan sangat menginginkan anak perempuan,namun sayang kecelakaan saat Awan masih kecil merenghut rahimnya. itu juga yang menyebabkan awan tidak memiliki saudara. Namun cinta manis mereka tak berlangsung lama setelah Senja melahirkan anak pertamanya Awan bertemu kembali dengan wanita dimasa lalunya. Wanita yang telah menenmani awan sejak lama. Namun mereka harus berpisah saat Awan memutuskan study nya kelyar negri. Wanita bernama Hana itu memilih laki-laki lain yang lebih mapan dan sukses dari Awan. Namun setelah pertemuannya kembali dengan Hana saat Hana menjadi seorang janda hati Awan terus goyah,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Suryandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENYESALAN

Kini pagi telah memeluk hari, berselimut dingin diiringi nyanyian merdu burung-butung camar. Sang raja siang pun juga mulai mengintip dibalik awan malu-malu. Menampakkan cahaya indah yang menyejukkan kalbu. Sungguh pagi ini rasanya sangat berbeda bagi dua insan yang tengah dimabuk cinta. Awan dan Senja masih bergelung dibalik selimutnya. Saling mengeratkan pelukan mereka. Udara desa memang sangat mendukung mereka untuk masih terkungkung diperaduan mereka.

Tubuh Senja menggeliat kecil, Awan pun mulai terusik dengan gerakan kecil Senja. Namun dia semakin mengeratkan pelukannya. Mendapat perlakuan manis dipagi hari untuk pertma kalinya Senja pun merasa menghangat dilubuk hatinya.

Dia tak kalah mengeratkan pelukannya dan menyembunyikan wajahnya didada bidang sang suami. Nyaman, begitulah yang dirasakan Senja saat dalam pelukan suaminya itu.

"Cup" Awan mengecup kening istrinya lama.

Senja pun mendongakkan wajahnya dan tersenyum pada Awan.

"Morning my wife" sapanya.

"Morning, hubby" Senja masih malu-malu.

"Cup" Awan mengecup bibir Senja sekilas.

"Morning kiss beib" ucapnya pada Senja.

"Cup" Senja juga membalas mengecup bibir Awan. Kini wajahnya sudah sangat merah bak kepiting rebus. Siapa yang tidak meleleh pagi-pagi mendapat perlakuan manis dari orang yang dicintai.

Lalu Senja melepas pelukannya dari Awan. Lalu duduk disamping Awan yang masih malas-malasan ditempat tidur mereka.

"Aku kekamar mandi dulu mas" ucapnya pada Awan

"Iya beib, aku setelah ini ya masih malas rasanya" jawab Awan yang masih enggan turun dari tempat tidur.

Mendengar itu Senja hanya mengangguk dan tersenyum, lalu dia menuju kamar mandi membersihkan diri.

Kini Senja pun sudah mengganti piyamanya dengan dress rumahan yang cantik, lalu dia pergi menuju dapur.

Disana sudah ada Mommy Arumi dan juga Bu Aminah. Mereka terlihat sangat akrab, sesekali terdengar suara tawa renyah mereka didapur entah apa yang mereka sedang bicarakan.

Melihat kedatangan Senja mereka kompak memandang kearah Senja penuh sayang.

"Sudah bangun ternyata putri mommy?" ucapnya.

"Iya mom, mau bikin kopi buat mas Awan?" ucapnya pada sang mommy.

"Cie, yang sudah punya suami sekarang" goda Mommy Arumi. Mendengar itu Senja hanya tersenyum malu-malu.

"Memangnya nak Awan sudah bangun nduk"? Tanya Bu Aminah.

"Sudah bu, bentar lagi juga keluar" jawab Senja.

"Bagaimana semalam, sudah cetak goal belum?" tanya mommy Arumi menggoda Senja.

Senja yang paham arah pembicaraan dewasa sang mertua hanya tersipu-sipu tanpa menjawabnya.

"Tapi kok gak keramas" bu aminah nyeletuk begitu saja.

Mendengar dua wanita beda usia itu sedang mengusilinya Senja memilih mengalihkan pembicaraan mereka. Karena rasanya masih belum terbiasa dan malu, apalagi memang mereka tidak melakukan apa-apa dimalam pertama mereka selain tidur.

Senja pun mulai membuatkan kopi untuk sang suami untuk pertama kalinya setelah menjadi istri.

Sedangkan dua wanita itu akhirnya memilih menghidangkan sarapan pagi untuk semua keluarga. Rencanya siang nanti mereka semua sudah kembali kekota. Sudah terlalu lama juga mereka didesa Senja, banyak pekerjaan Tuan Abimana yang telah terbengkalai.

Tak lama Awan pun terlihat keluar kamarnya menuju ruang keluarga. Disana ada Tuan Abimana, Pak Ridwan dan juga adik Senja, Sena.

Mereka sedang mengobrol ringan sambil menikmati disana pagi dengan secangkir kopi. Awan pun bergabung dengan mereka, tak lama Senja datang membawakan secangkir kopi untik Awan. Dan meletakkannya dimeja depan Awan.

"Terimakasih beib" ucap Awan.

"Iya mas" ucap Senja malu-malu.

Entahlah Senja masih sangat malu-malu pada Awan setelah menikah. Padahal mereka bukan sehari dua hari bersama sebelumnya. Mereka sudah tinggal disatu atap yang cukup lama. Hanya statusnya yang telah berubah. Namun Senja masih merasa kikuk saja.

Lalu dia beranjak dari sana. Sekilas Awan melihat istrinya itu gemas sekali rasanya.

Tak lama setelah sarapan semua sudah selesai terhidang dimeja makan. Bu aminah mengajak mereka semua sarapan bersama.

Berbeda jika dikota mereka sarapan dengan hening, namun disini suasana yang sangat hangat dengan canda tawa ringan.

"Kita jadi ke Surabaya siang ini dad?" tanya Awan.

"Iya Wan, pekerjaan sudah numpuk. Ronald tadi pagi sudah telepon daddy ada beberapa berkas yang harus daddy tanda tangani dan juga pertemun penting yang tidak bisa daddy diwakilkan padanya" jawab Tuan Abimana.

"Baiklah dad, habis ini kami akan siap-siap" ucap Awan.

"Apa kalian tidak bisa kembali sehari atau dua hari lagi. Rumah ini pasti rasanya sepi kembali" ucap Pak Ridwan.

"Sebenarnya kami juga senang tinggal bersama kalian disini. Apalagi suasana disini tidak bisa kami dapatkan dikota. Tapi kami harus kembali kekota karena keadaan mengharuskan begitu" imbuh Tuan Abimana pada Pak Ridwan.

"Baiklah kalau memang begitu, saya harap Pak Abi nanti sering-sering main kesini?" ucap Pak Ridwan.

"Tentu besan, kami akan sering berkunjung" ucap Mommy Arumi.

"Kak Senja dan Kak Awan tidak tinggal beberapa hari lebih lama?" ucap Sena pada kakaknya itu.

"Tidak Sen, Mas Awan setelah ini juga pasti sibuk dikantor. Butik juga sudah lebih satu minggu tutup, karena semua kemarin fokus dialihkan kepernikahan kami" ucap Senja.

Mendengar itu Sena paham kakaknya itu.

"Nanti kamu setelah lulus SMA, kuliah saja di Surabaya tinggal bersama kami" ucap Awan.

"Bisa difikirkan nanti kak, kalau aku ke kota kasian bapak ibu" ucapnya.

Mendengar percakapan anak dan menantunya itu hati bu Aminah menghangat dia sangat bersyukur akhirnya Senja mendapat keluarga tang sangat baik.

"Sena benar nak Awan, disini juga sudah banyak kok kampus yang bagus. Kami pasti kesepian jika semua anak pergi ke kota" ucap pak Ridwan. Dia juga enggan jika melepas Sena kuliah ke kota. Bukan karena apa selain rumah terasa sangat akan sepi dia tidak mau merepotkan besan dan menantunya. Baginya keluarga Tuan Abimana sudah terlalu banyak memberikan kebaikannya. Bahkan Pak Ridwan rasanya tidak mampu membalas semua budi mereka.

Setelah selesai sarapan mereka semua menuju kamar, mengemas semua barang mereka dan bersiap kembali ke Surabaya.

"Beib, tidak usah semua barang-barangku dibawa pulang ke surabaya biar sebagian disini saja ya" ucapnya pada sang istri.

"Iya mas ini hanya sedikit barang kok yang ku packing"

"Ok, terimakasih beib"

"Sama-sama mas"

"Cantik amat sih istri" goda Awan

Senja tersipu malu mendengar candaan suaminya itu. Wajah cantiknya bersemu merah,

"Mas kebanyakan gombal terus ih" jawab Senja.

Lalu Awan tanpa aba-aba langsung memeluknya.

"Jangan kasih ekspresi seperti itu beib, gemas banget pengen makan kamu tapi belum bisa itu sangat menyiksa" bisik awan ditelinga Senja, menciptakan gelenyer aneh dihati Senja.

"Mas..." rajuk Senja

"Iya beib, mas disini" Awan semakin mengeratkan pelukannya.

Dan, "cup, cup, cup" Awan menciumi wajah Senja gemas.

"Kalau kita gini terus gak selesai-selesai ini nanti mas" ucapnya pada suaminya itu.

"Sebentar saja beib, aku cinta kamu. Kamu mau honeymoon kemana?" kata Awan pada Senja.

"Aku juga cinta sama mas, kemana aja asal sama mas" ucapnya.

"Ternyata mulai pinter gombal istriku" Awan mencubit hidung Senja gemas.

Lalu tiba-tiba terdengar pintu diketuk dari luar.

"Tok..tok..tok"

Senja pun bergegas membukakan pintu. Disana tampak mommy Arumi sudah sip dengn kopernya.

"Sudah siap belum kalian?" tanyanya.

"Sudah mom, ini kita sudah selesai packing dan siap-siap kok?" jawab Senja.

"Kalau gitu yuk kita berangkat sekarang. Biar jalanan gak macet banget nanti" ucapnya pada Senja dengan nada lembut.

"Iya mom"

Sebenarnya Senja masih ingin tinggal lebih lama disini namun dia juga sadar semua masing-masing memiliki tanggung jawab pekerjaannya yang tidak bisa terlalu lama bisa ditinggalkan.

Mereka pun lalu bersama-sama menemui kedua orangtua Senja untuk berpamitan.

Diruang tengah nampak Sena, Pak Ridwan juga Bu Aminah disana sudah menunggu mereka.

"Besan kami pamit kembali ke Surabaya. Terimakasih untuk beberapa hari ini kalian sudah mau kami repotkan" ucap Daddy Abimana.

"Iya Pak Abi. Kami minta maaf jika selama Besan dan keluarga disini kami hanya bisa menyambut dengan banyak keterbatasan. Jangan kapok datang berkunjung kemari" Jawab Pak Ridwan.

"Saya titip Senja" Ucap Bu Aminah pada Mommy Arumi.

"Besan tenang saja, Senja juga putri kami" ucap Mommy Arumi. Lalu mereka berpelukan.

"Bu Senja balik dulu ya, kapan-kapan Senja akan berkunjung lagi kesini" Senja langsung menghambur memeluk ibunya haru.

"Iya nduk, kamu jaga diri baik-baik ya. Ingat jadi istri yang baik buat suamimu, juga menantu yang baik buat mertuamu" nasehat bu aminah, sembari mengelus rambut putrinya sayang.

Senja pun mengangguk mengiyakan nasehat ibunya itu. Lalu mereka melepas pelukan mereka.

"Jaga bapak, ibu Sen. Awas kamu bandel" ucapnya pada sang adik.

"Siap kakakku yang bawel" katanya.

"Nak Awan jaga Senja ya" ucap Pak Ridwan pada Awan.

"Insyaallah Pak, saya akan selalu menjaganya" ucapnya.

Lalu mereka pun saling bersalaman. Terlihat Pak Supri memasukkan semua barang dibantu Bi Sari. Setelah sesi pamitan mereka menuju mobil mereka.

Awan membukakan pintu mobilnya untuk sang istri. Lalu dia pun juga menyusul masuk. Seperti biasa dia memasangkan seet belt untuk Senja.

Sedangkan mobil yang ditumpangi Mommy dan Daddy mereka sudah melaju lebih dahulu.

Mereka semua kini menuju kota Surabaya, setelah empat jam perjalanan mereka akhirnya mereka sampai di mansion.

Karena sangat lelah baik Senja dan Mommy Arumi langsung masuk kekamar meraka masing-masing untuk istirahat.

Tapi ada hal yang berbebeda, saat diperjalanan Senja tertidur hingga sampai mansion. Karena Awan tak tega membangunkan istrinya dia menggendong istrinya itu sampai ke dalam kamar.

Hal itu membuat semua mata melihat kebucinannya itu pada Sang istri, tapi dia tak peduli sama sekali.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dilain tempat, seorang wanita sedang mengamuk didalam kamarnya.

Semua barang2nya berserakan dilantai, matanya sembab penuh air mata. Sesekali dia berteriak dan penuh amarah.

Wanita itu adalah Felisya, saat ini dia sedang meratapi nasipnya. Menumpahkan semua kemarahannya didalam kamar pribadinya.

Dia begitu marah mendengar kabar Awan dan Senja telah menikah. Apalagi beberapa hari yang lalu dia mendapati suaminya Marco telah berselingkuh dibelakangnya.

Sakit tentu saja, meski dia tidak begitu mencintai Marco tapi egonya sangat terluka. Bagaimana seorang Felisya diselingkuhi suaminya.

"Ah....sialan. Bajingan kalian semua"! Teriaknya marah didalam kamar.

"Brak...Brak.."! Semua barang didepan meja riasnya dibanting dan diacak-acak begitu saja. Saat ini emosinya benar-benar ditingkat tertinggi. Penyesalan menyeruk diadalam hatinya. Merasa kalah dari Senja tentu saja membuatnya begitu nelangsa.

Namun penyesalan memang selalu datang terlambat bukan. Tidak ada yang bisa menghentikan takdir.

"Awas kalian semua bakal ku bales satu persatu. Lihat saja Awan pasti bisa kudapatkan kembali. Tidak akan ku biarkan mereka semua berbahagia sedangkan aku harus menderita. Enak saja, aku tidak akan kalah dan mengalah dari siapa pun" ucapnya disela-sela kemarahan.

1
Dwi endah Susanti
keren di???
Diana Larasati: terimakasih kakak🥰tunggu update selanjutnya..
total 1 replies
Webcomics fan #2
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Ermintrude
Masa sih, update aja nggak susah 😒
Diana Larasati: iya nih kak...masih baru dan amatiran/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!