Menikah dengan ketua preman bagaimana bisa?
Ayunda Putri hanya berniat berteduh saat hujan disebuah pos ronda sepi sepulang kerja.
Tapi diwaktu bersamaan seorang pria berpenampilan preman tiba tiba datang ketempat itu dengan mengaku sedang dikejar oleh seseorang padanya dan memintanya untuk diam agar si pengejar tidak bisa menemukan sipria.
Awalnya semua baik baik saja sampai kejadian tidak terduga terjadi dengan mereka berdua yang membuat mereka harus dinikahkan paksa malam itu juga oleh penduduk kampung setempat..
Nasib sial atau malah keberuntungan bagi Ayunda karena harus menjadi istri dadakan Sulaiman Yazid seorang ketua preman yang sangat ditakuti oleh banyak orang?
Penasaran cus silahkan baca ya reader🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33.Ajakan Makan Siang Bareng
"Yun siang ini kita makan bareng ya",pinta Widia saat mereka berpapasan dilift karena Ayunda disuruh membelikan kopi oleh pak Samsul.
"Insyaallah ya Wid soalnya aku bisa tiba tiba disuruh sama pak Samsul seperti sekarang padahal kan tadi aku juga berencana mau menemuimu untuk ngajak makan siang bareng di kantin",terang Ayunda yang membuat wajah Widia langsung muram.
"Yah...mau ketemu Lo kok susah amat sih Yun padahal baru juga jadi cleaning servis pak manajer lha nanti kalau Lo jadi istrinya jangan jangan hubungan kita benar benar putus dong", gerutu Widia dengan mengikuti Ayunda berjalan kekafe tempat menjual kopi yang akan dibeli gadis itu.
"Putus putus emang kita pacaran! Sembarangan Lo",balas Ayunda dengan mencubit Widia yang tidak berhasil karena Widia sudah lebih dulu menghindar.
"Ya gimana nggak putus kalau teman bergaulmu nanti bakal ganti menjadi ibu ibu Sosialin...tah... kalau Lo nikah sama si manajer baru itu".
Kali ini Ayunda berhasil mencubit Widia dan kesempatan itu digunakan Ayunda untuk mencubit pinggang gadis bawel itu dengan keras sampai membuat Widia terpekik kesakitan.
"Auwww Yun!!!Lo beneran ya nyubitnya sakit tau",protes Widia kesal.
"Syukurin!Siapa suruh punya mulut lemes kaya gitu",hardik Ayunda kesal.
"Lho? Emangnya gue salah ngomong ya? Kan bener".
"Bener apanya?",tanya Ayunda tidak mengerti.
"Menurut Khabar yang beredar digeng pergosipan kalau manajer baru kita itu masih muda tampan mapan dan lagi memberi Lo harapan buat ikut kandidat jadi nyonya manajer makanya Lo dipindahkan kerja dikantornya".
Tuing
Ayunda kali ini menoyor kepala Widia karena kesal mendengar ucapan yang keluar dari mulut gadis ceriwis itu.
"Yun!",hardik Widia kesal dengan memegangi kepalanya yang baru saja ditoyor Ayunda dengan keras.
"Hati hati Wid kalau ngomong soal itu karena itu nggak bener dan awas kalau Lo bilang gue bohong!",hardik Ayunda dengan menatap Widia tajam.
"Kok Lo semarah itu sih kan aku bilang tadi menurut Khabar..".
"Itu nggak bener Wid.Karena sampai detik ini aja gue belum pernah melihat bentuk manajer yang kalian gosipkan tampan itu. Jadi bisa bisanya kalian bilang kalau gue calon kandidat sih dasar geng nggak ada akhlak!",gerutu Ayunda dengan kesal dan berjalan pergi meninggalkan Widia karena pesanan kopi yang diminta pak Samsul tadi sudah selesai dibuatkan oleh pegawai kafe.
"Yun tunggu!",panggil Widia dengan menjajari langkah Ayunda yang sudah berjalan cepat menuju lift yang akan membawanya kelantai 4 tempatnya bekerja sekarang.
"Gue buru buru Wid takut pak Samsul nungguin kopinya",balas Ayunda dengan melambai kearah Widia yang terpaksa tidak mengikuti lagi Ayunda karena Ayunda sudah masuk kedalam lift.
***
"Pak Samsul ini kopi bapak",ucap Ayunda dengan menyerahkan kopi yang tadi dibawanya pada pria paruh baya itu.
"Oh iya makasih Ayunda.Yun sore ini tolong bersihkan ruang pak Manajer ya karena besok beliau sudah Kembali dari tugasnya diSurabaya".
"Iya pak akan saya lakukan. Sekarang ada lagi yang perlu saya lakukan pak kalau nggak ada saya mau pergi makan siang dulu",terang Ayunda.
Mendengar ucapan Ayunda pak Samsul melihat jam dipergelangan tangannya lalu saat melihat ternyata sudah hampir pukul 12 siang dia lalu mengangguk pada Ayunda.
"Pergilah kalau kamu mau makan siang dulu tapi usahakan jangan sampai pukul 2 siang ya",perintah pak Samsul yang diangguki oleh Ayunda dengan perasaan senang lalu keluar dari ruangan pak Samsul.
Ayunda berniat menghubungi Widia untuk mengajaknya makan siang bersama tapi batal karena disaat bersamaan Iman menelponnya.
"Halo bang",jawabnya dengan pergi dari tempatnya saat itu untuk mencari tempat yang cukup sepi agar bisa lebih nyaman bicara ditelpon dengan Iman.
"Lo siang ini istirahat nggak?",tanya Iman dari seberang telpon.
"Ini sekarang aku baru istirahat buat makan siang.Emang kenapa bang?",tanyanya penasaran.
"Keluar bisa nggak?".
"Maksud Abang keluar ke..".
"Gue ada dilantai dasar Mall mau nggak Lo kesini buat makan siang bareng gue",pinta Iman yang reflek diangguki oleh Ayunda tapi baru ingat kalau mereka sekarang sedang bicara ditelpon jadi dia mengulang jawabannya pada Iman.
"Iya bang aku kesana sekarang tunggu ya",balasnya dengan berjalan cepat menuju lift yang akan membawanya kelantai 1 Mall Tapi saat keluar dari lift karena ingin cepat cepat menemui Iman Ayunda hampir saja bertabrakan lagi dengan pria yang beberapa hari lalu pernah bertabrakan dengannya.
"Oh maaf",celetuknya dengan reflek mundur kebelakang agar dia tidak menabrak pria itu yang sepertinya berniat naik kedalam lift yang baru saja di naikinya itu.
"Oh....iya nggak papa.E...kita pernah bertemu beberapa hari yang lalu kan?", tanya Hafiz dengan menatap kearah Ayunda yang langsung mengangguk begitu tau siapa yang hampir ditabraknya barusan.
"Mas Hafiz ya",tegur Ayunda yang dibalas Hafiz dengan tersenyum ramah pada Ayunda.
"Ternyata kamu masih ingat sama namaku ya kupikir kamu sudah lupa karena nggak mau menghubungi meski aku sudah memberimu kartu nama saat itu".
"Oh...maaf...aku nggak menghubungi mas karena aku kan nggak kenapa napa akibat tabrakan kita waktu itu",terang Ayunda dengan tersenyum ramah pada Hafiz yang kembali membuat Hafiz terpesona pada kepolosan sikap gadis muda dihadapannya itu.
"Padahal menelpon juga nggak papa Lo jadi kita punya alasan buat kenal lebih dekat lagi",balas Hafiz yang langsung membuat wajah Ayunda memerah membuat Hafiz merasa gemas dibuatnya.
"Oh maaf aku nggak tau kalau mas ngasih itu buat niat kenalan sama aku",jawabnya dengan menundukan wajahnya untuk menutupi wajahnya yang memerah saat itu.
"Ya udah nggak papa kalau gitu kita kenalan langsung aja sekarang dan kebetulan ini waktu istirahatmu kayaknya dilihat dari ekspresimu sekarang".
"Mas benar ini memang waktu istirahatku tapi..".
"Gimana kalau aku traktir kamu makan siang sekarang supaya kita bisa ngobrol lebih lama kebetulan aku belum makan",tawar pria itu.
Ayunda merasa bingung untuk menolaknya tapi tidak mungkin menerimanya karena melihat ekspresi Hafiz yang sangat berharap dia menerima ajakan pria itu.
Disaat Ayunda sedang bingung mau menjawab apa tiba tiba ponselnya berdering dan saat dilihatnya ternyata Iman yang kembali menghubunginya segera dia mengangkatnya.
"Iya bang".
"Masih lama ya Sayang?",tanya Iman dari seberang telpon yang reflek membuat wajah Ayunda merah padam karena Iman tiba tiba memanggilnya dengan mesra.
"E...ini aku sudah dilantai dasar kok. Abang ada dimana sekarang?".
"Aku ada didepan pintu masuk Mall",jawab Iman.
"Tunggu! Aku kesana sekarang bang",lalu Ayunda mematikan panggilannya dan sebelum pergi dia kembali menatap kearah Hafiz yang dari tadi tidak melepaskan tatapannya dari Ayunda sejak dia menjawab telpon nya itu.
"E...maaf mas Hafiz sekarang aku sudah ada janji sama teman aku insyaallah lain kali aja saya temenin mas Hafiz makan siangnya ya",ucap Ayunda lalu pergi dari hadapan Hafiz dengan langkah terburu buru yang membuat Hafiz tau kalau yang akan ditemui gadis manis itu bukanlah teman biasa.
kekuatan juga balik
tq
Hafiz yg sudah merebut Aisyah.
akan merebut juga Ayunda....
Hajar aja Man......
pala pucing ya..... kacian....