Sungguh malang nasib seorang pria miskin nan buruk rupa. Jonatan selalu dihina oleh sang mertua dan dia tak pernah mendapatkan cinta dari sang istri yang sudah satu tahun dia nikahi, bahkan mereka selalu tidur dengan terpisah.
Suatu hari, Jonathan tidak sengaja membunuh seorang preman demi melindungi sang istri, sehingga Jonathan harus dipenjara dan divonis hukuman mati. Nasib Jonathan semakin memilukan ketika dia harus kehilangan adiknya yang mati dengan cara yang sangat mengenaskan.
Disaat perjalanan dari pengadilan menuju lapas, tiba-tiba terjadi sebuah kecelakaan yang membuat Jonathan telah dikira mati, padahal sebenarnya dia ditolong oleh seorang pria yang mengaku bahwa dia adalah kepercayaan ayahnya.
Lima tahun berlalu, Jonathan kembali ke Indonesia mengubah identitasnya menjadi Rafael Wilson. Menantu yang dulu buruk rupa kini telah berubah menjadi seorang pria yang sangat tampan. Dan dia adalah sang penguasa di dunia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
"Pak, saya tidak bersalah. Saya tidak membunuh preman itu. Saya dijebak." Teriak Jonathan dibalik jeruji besi. Sampai matipun dia tidak akan pernah mau mengakui kesalahan yang sama sekali tidak dia perbuat.
Sudah beberapa kali dia mengucapkan kalimat tersebut, tapi tidak ada satu orang polisi pun yang mau mendengarkannya.
Sudah tiga hari Jonathan ditahan atas tuduhan pembunuhan berencana, kamera CCTV disana memang sengaja telah dirusak. Seakan semuanya sudah direncanakan, bahkan mungkin saja Arga telah bekerjasama dengan polisi untuk menghapus nama Luna sebagai saksi, membuat seolah-olah Luna tidak berada disana.
Sebuah rencana yang sempurna, bahkan Arga telah menghadirkan dua orang saksi bayaran yang seolah-olah mereka berdua berada di TKP, melihat ketika Jonathan membunuh Bima.
Jonathan telah dituduh sebagai seorang pelaku pembunuhan berencana atas Bima, dengan alasan Jonathan memiliki hutang kepada Bima, tapi Jonathan enggan untuk membayar hutang pada Bima, sehingga Jonathan membunuh Bima ketika bertemu dengan Bima di jalanan, karena Jonathan tidak terima dengan sikap Bima yang terus menagih hutang padanya.
Itulah yang diungkapkan oleh seorang saksi bayaran, bahkan polisi dapat membuktikannya dengan tersimpannya buku catatan siapa saja yang memiliki hutang kepada Bima sebagai seorang rentenir di saku jaket Bima, dan disana tertulis salah satu orang yang berhutang kepadanya adalah Jonathan.
Kemungkinan besar Jonathan bisa divonis hukuman mati di pengadilan nanti, karena Jonathan dituduh telah melakukan pembunuhan berencana, menuduh seolah-olah Jonathan sengaja membawa belati dari rumah, untuk melukai Bima.
Jonathan duduk di sudut sel tahanan, pria itu terlihat begitu menyedihkan, hidupnya benar-benar hancur. Bahkan namanya kini telah tercoreng, semua orang telah menganggapnya sebagai seorang pembunuh. Bahkan wajahnya telah tersebar di sosial media dan juga di berbagai acara berita yang ada di televisi.
Kemarin adalah jadwal adiknya pulang dari rumah sakit, Jonathan sangat mengkhawatirkan kondisi adiknya yang sering sakit-sakitan itu. Jika dia dipenjara, siapa yang akan melindungi adiknya? Siapa yang akan merawat adiknya?
Jonathan masih ingat saat dia terakhir bertemu dengan Vanya, Jonathan berkata kepada Vanya, "Kalau kamu pulang ke rumah nanti, kamu mau kakak masakin apa, dek?"
Dan Vanya pun menjawab pertanyaan dari sang kakak dengan ceria. Walaupun kondisinya lemah, Vanya tidak ingin terlihat menjadi seorang adik yang menyedihkan di depan kakaknya. "Aku ingin makan sayur bayam buatan kakak, masakan kakak memang sangat enak. Dan aku juga ingin setelah aku sembuh, kita liburan bersama ke pantai. Ajak kak Luna juga."
Vanya dan Luna memang cukup dekat, sikap Luna kepada Vanya sangat berbeda dengan sikap Luna kepada Jonathan. Walaupun begitu, Jonathan sangat merasa lega karena walau Luna adalah seorang wanita yang sangat angkuh, tapi dia bisa bersikap baik kepada adiknya.
Namun, Jonathan tidak paham, selama tiga hari ini mengapa Luna tidak menemuinya? Bahkan Luna sama sekali tidak mengirim pengacara untuknya. Bukan hanya itu saja, mengapa berdasarkan keterangan saksi, seolah-olah Luna sama sekali tidak berada di TKP?
Jonathan segera berlari saat melihat ada seorang polisi melewati sel tempat dia ditahan. "Pak, tolong bantu saya. Saya ingin berbicara dengan Luna, CEO di YBS itu adalah istri saya. Dia yang akan membuktikan kalau saya sama sekali tidak bersalah. Dan saya ingin tahu bagaimana kabar adik saya. Saya mohon."
Polisi itu pun berkata, "Jangan membuat sebuah berita kebohongan. Sudah beberapa kali kamu mengatakan hal itu. Tapi nyatanya Luna Xander saat ini tidak sedang berada di Indonesia. Saya dengar dia sedang ada perjalanan bisnis ke luar negeri."
Jonathan tercengang mendengar pertanyaan yang diucapkan oleh polisi tersebut, mengapa di situasi genting seperti ini Luna harus pergi ke luar negeri?
"Lalu dimana polisi yang menangkap aku? Bukannya mereka melihat ada Luna bersamaku waktu itu? Bahkan Luna sudah bilang kepada mereka kalau aku sama sekali tidak bersalah?" Jonathan berkata dengan emosi.
Malam itu saat kejadian meninggalnya Bima, Luna memang sudah mengatakan kepada polisi yang menangkap Jonathan bahwa dia siap dijadikan saksi, karena memang Jonathan sama sekali tidak bersalah.
Dan polisi yang menangkap Jonathan bilang kalau mereka akan menindaklanjuti terlebih dahulu kasus kematian Bima itu.
Namun, polisi tersebut sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari Jonathan, dia pergi begitu saja meninggalkan pria itu.
Jonathan nampak mematung, mengapa Luna harus pergi ke luar negeri? Apakah mungkin Luna telah membohonginya? Padahal wanita itu adalah satu-satunya saksi yang bisa membuktikan bahwa Jonathan sama sekali tidak bersalah, bahkan Luna telah mengingkari janjinya untuk mengirimkan pengacara kepadanya. Padahal dia terjebak di situasi seperti ini demi menolong istrinya itu.
Apakah mungkin Jonathan telah dijebak? Mungkin saja orang yang menjebaknya memiliki kekuasaan sampai bisa bekerjasama dengan polisi.
Tangan pria itu pun terkepal kuat, sebegitu hinakah dirinya sampai dia harus diperlakukan seperti ini oleh semua orang? Hanya karena dia seorang pria buruk rupa dan hidup miskin, semua orang selalu memandang jijik kepadanya dan menghinanya dengan sesuka hati. Bahkan dengan teganya dia telah dijebak seperti ini, membuat dia harus mendapatkan hukuman yang sama sekali tidak dia perbuat.
Hati Jonathan saat ini begitu resah dan gelisah. Jika Luna berada di luar negeri, lalu selama tiga hari ini siapa yang menjaga adiknya? Demi Tuhan, Jonathan tidak akan pernah memaafkan Luna dan siapapun yang telah menjebaknya jika terjadi sesuatu yang buruk terhadap adiknya.
Seandainya Jonathan tahu apa yang sudah dialami oleh Luna demi dirinya, apakah dia akan tetap membenci Luna?