NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kedua Om Komandan

Menjadi Istri Kedua Om Komandan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Adinda Aisyah Zakirah adalah gadis berusia 19 tahun.

"Kakak Adinda menikahlah dengan papaku,"

tak ada angin tak ada hujan permintaan dari anak SMA yang kerapkali membeli barang jualannya membuatnya kebingungan sekaligus ingin tertawa karena menganggap itu adalah sebuah lelucon.

Tetapi, Kejadian yang tak terduga mengharuskannya mempertimbangkan permintaan Nadhira untuk menikah dengan papanya yang berusia 40 tahun.

Adinda dihadapkan dengan pilihan yang sangat sulit. Apakah Adinda menerima dengan mudah lamarannya ataukah Adinda akan menolak mentah-mentah keinginannya Nadhira untuk menikah dengan papanya yang seorang duda itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 20

Di sasana kickboxing atau tempat gym itu hanya orang nomor satu di tempat tersebut yang mengetahui kalau Baruna adalah seorang anggota polisi. Mereka yang sering latihan dan sparing dengan Baruna pun tak mengetahui identitas asli sang Kapolsek.

“Kenalkan pak Baruna, dia adalah anggota baru di tempat kita ini namanya Pak Andre dia seorang anggota TNI Angkatan Darat,” jelasnya Dhanis sang pemilik tempat tersebut.

Baruna menundukkan kepalanya,”salam kenal Pak Andre dari masyarakat biasa ini. Apa Anda sudah siap bertanding denganku?”

Andre menatap merendahkan ke arah Baruna yang menganggap Baruna tidak ada apa-apanya karena bodynya lebih besar dibandingkan dengan Baruna meski postur tubuh Baruna lebih tinggi daripada Andre.

“Semoga bapak Baruna tidak menyesal setelah ini,” ucapnya pongah.

Setelah sekedar berbasa-basi keduanya pun memakai alat pelindung di kepala dan tangannya. Pertandingan pun dimulai, cukup banyak yang menyaksikan langsung pertarungan itu, tapi semua orang diminta untuk mematikan ponsel, kamera dan apapun alat yang bisa dipakai untuk mengambil gambar ataupun suara semuanya diamankan oleh pihak pemilik sasana.

Andre terus menyerang membabi buta tanpa mengendurkan serangannya sedangkan Baruna masih berusaha untuk menghindari setiap pukulan yang dilayangkan ke wajah dan dadanya.

“Kamu cukup lihai dan lincah menghindar dari pukulanku,” sinis Andre.

“Makasih banyak atas pujiannya Pak Andre,” balasnya Baruna yang tidak terprovokasi oleh ucapannya Andre.

Setelah itu pertarungan barulah menjadi serius. Mereka jual beli serangan dan tidak ada yang mau mengalah saling bergantian ingin menumbangkan lawan masing-masing.

Baruna terkena pukulan tepat di wajahnya, ada cairan darah yang merembes di sudut bibirnya.

Baruna menyeka cairan kental yang terasa asing itu,” kamu boleh juga!”

Baruna yang tidak mau mengalah membalas pukulan Andre beberapa kali hingga tubuhnya Andre terdorong ke belakang mengenai pembatas ring tinju. Baruna melakukan tendangan, pukulan bahkan kuncian yang cukup mematikan.

Suara riuh penonton membuat suasana sore itu semakin ramai dan penuh semangat.

“Bagaimana Pak Andre, masih ingin dilanjutkan?” Tanyanya Baruna dengan senyum smirknya.

Kuncian tepat di leher dan tangannya Andre membuatnya tak berkutik lagi dan akhirnya angkat tangan untuk menyerah. Kedua petarung itu wajahnya sama-sama bonyok babak belur, tapi yang paling parah adalah Andre.

Baruna bangkit dari atas tubuhnya Andre kemudian membantu lawan mainnya untuk berdiri.

“Aku akui Anda memang hebat Pak Baruna,” pujinya Andre.

“Tidak perlu pakai embel-embel bapak serasa ketuaan banget usiaku kalau seperti itu,” candanya Baruna.

“Senang bertemu dengan Anda pak Baruna semoga dilain hari kita masih diberikan kesempatan untuk bertemu kembali,” balasnya Andre.

“Insha Allah, Saya pamit masih mau jemput istriku soalnya, assalamualaikum,”

“Waalaikumsalam, hati-hati Bro,”

Setelah melakukan sparing Baruna segera berjalan ke arah kamar mandi dan mengambil perlengkapan mandinya di mobil, biasanya setelah melakukan latihan apapun dia langsung balik ke rumah.

Tetapi, karena dia harus menjemput istri kecilnya dia tidak mungkin bolak balik kota dan kabupaten tempat tinggalnya.

Baruna bercermin setelah berpakaian dan memperhatikan wajahnya yang sedikit memar. Dia mengoleskan obat yang cukup ampuh untuk menghilangkan rasa nyeri dan bekasnya sehingga bisa tersamarkan dengan cream khusus itu.

“Saatnya menjemput istri tersayang,” cicitnya sambil bersiul.

Sudah diakui nih yeh istri tersayang. Ada kemajuan rupanya. Kayaknya pak Kapolsek kita ini butuh dites uji nyali eh ujian hati agar dia mengetahui isi hatinya sendiri.

Baruna kembali memakai setelan pakaian santai dan selalu membuat penampilannya semakin macho dan awet muda serta tetap berkharisma.

Baruna kemanapun perginya membawa pakaian ganti dan perlengkapan mandi di dalam bagasi mobilnya.

Outfit yang dipilihnya sore ini adalah celana kain drill warna coksu dipadukan dengan baju kaos putih berstrip hitam di kerah dan lengannya, sepatu sneaker putih tentunya semakin membuat pesona pria 40 tahun itu semakin terpancar meski wajahnya sedikit memar.

Baruna membunyikan tape di mobilnya dan memilih lagu-lagu bertema romantis. Sesekali dia berdendang dan bersenandung mengikuti irama lagu itu.

Baruna sampai lebih cepat dari jadwal kepulangan Adinda dari kampusnya. Dia mengirim pesan chat ke nomor istrinya.

“Aku tunggu kamu di tempat parkiran mobil,”

Send..

Adinda yang masih mengikuti mata kuliah terakhirnya hari belum memeriksa ponselnya karena dosennya kali ini cukup killer dan disiplin.

Baruna masih betah di dalam mobilnya sambil memperhatikan sekitarnya. Dia kemudian berjalan ke arah luar dan berdiri di dekat kap mobilnya dengan bersandar sambil memainkan ponselnya.

Semua mahasiswa dan mahasiswi memperhatikan Baruna. Pusat perhatian para ciwi-ciwi tertuju kepada lelaki dewasa itu yang memancarkan sejuta pesonanya.

“Masya Allah siapa cowok ganteng itu yah? Apa dia mahasiswa baru?” Tanyanya Dania.

“Cakep bener! Kalau Spec seperti ini sih gue demen banget,”ceplos Naira.

“Kalian kayak tidak pernah lihat cowok ganteng saja! Lebih cakepan kak Zihan kemana-mana kok,” protesnya Viona yang masih asyik stalking sosmed Zihan.

“Cowok ini kalau boleh jujur sudah macho, cakep gak ketulungan abis, bahkan kekasihmu itu tidak ada apa-apanya dibandingin dengan pria cool satu ini,” ujarnya Naira.

Viona yang sibuk memainkan gadgetnya mendongak dan melihat ke arah pusat perhatian kedua teman durjana nya itu.

Kedua bola matanya membulat sempurna melihat siapa pria yang mereka maksudkan.

“Itukan Abang Baruna, kekasihnya kakak sepupuku Mbak Tisha, Bang Baruna memang pria yang kegantengannya paripurna,” ngaku Viona.

“Apa!? Jadi dia kekasihnya kakak sepupumu yang model itu kan?” Tanyanya Dania ingin memastikan.

“Yoi! Benar banget. Yuk kita samperin saja,” usulnya Viona yang kepedeannya sudah melewati batas ambang tidak normal.

Ketiganya berjalan ke arah Baruna yang lagi asyik saling berbalas chat dengan anak dan istrinya itu terusik dengan kehadiran ugek-ugek tidak jelas itu.

“Assalamualaikum Abang Baruna,” sapanya Viona.

Baruna hanya melirik sekilas kemudian melanjutkan mengirim chat balasan ke nomor hpnya Adinda.

“Waalaikumsalam,” lirih Baruna yang enggan memperdengarkan suaranya di depan tiga cabe-cabean bibit pelakor itu.

Viona menjadi salah tingkah karena sapaannya tidak digubris oleh Baruna.

“Maaf Abang kesini ada perlu apa? Gimana hubungannya dengan Mbak Tisha kapan kalian berencana untuk menikah?”

Dania dan Naira diam-diam mengambil gambar Baruna melalui kamera ponsel mereka.

“Apa saya harus menjelaskan dan melapor kepadamu kalau saya akan kemana dan tujuan apa saya kesini!” Baruna menatap tajam ke arah Viona.

“Aku cuma bertanya doang kok Abang,” cicitnya Viona.

“Kamu perlu ingat baik-baik dan jangan sampai lupa kalau saya tidak punya hubungan apapun dengan kakak sepupumu itu yang bernama Tisha Bianca karena saya sudah menikah!” Tegasnya Baruna kemudian berjalan meninggalkan ketiga perempuan muda itu.

Viona, Dania dan Naira menatap punggung lebar Baruna. Raut wajahnya Viona memerah menahan amarahnya dan rasa malunya diperlakukan seperti itu oleh Baruna. Ketiganya auto kena mental tuh.

“Sial!! Gue harus klarifikasi hal ini kepada mbak Tisha gegara dia gue dipermalukan oleh Abang Baruna,” kesalnya Viona kemudian meninggalkan area parkiran.

“Semoga gue bisa ketemu lagi dengan Abang Baruna, gue yakin gue lebih cantik dan seksi dari istrinya,” batinnya Dania.

“Sungguh bahagia hidup ini lelaki speck aktor Hollywood itu menjadi kekasihku jadi ani-aninya pun aku rela,” Naira membatin sambil mengikuti langkah Viona.

Kira-kira konsep ketiga mahasiswi ini apa coba. Bikin geleng-geleng kepala karena di luar nurul yah bestie.

Setelah ketiga ulat bulu itu pergi, Baruna berjalan kembali ke arah mobilnya. Dia sungguh dibuat ilfeel dan moodnya kacau gara-gara Viona end the geng.

Adinda terkejut membaca tulisan pesan dari suaminya itu, dia misuh-misuh tak jelas sambil merapikan buku-bukunya ke dalam tas punggungnya.

“Kenapa sih Om Baruna harus datang jemput aku!? Aku kan rencananya mau pulang ke rumahnya ibu dulu,” sungut Adinda.

Cahaya dan Elyna memperhatikan apa yang dilakukan oleh sahabatnya itu.

“Kamu kenapa? Sedari tadi kayak galau gitu?” Tanyanya Elyna.

“Nggak apa-apa kok, oiya gue pulang duluan yah, gue gak jadi nebeng mobil kamu,” sesalnya Adinda kemudian tergesa-gesa berjalan ke arah luar karena tidak ingin ada temannya yang melihat dia di jemput oleh suaminya.

“Oke, gak apa-apa kok lain kali saja, kamu hati-hati kalau gitu,” balasnya Elyna.

Adinda berjalan cepat bahkan tidak peduli dengan tatapan aneh orang-orang yang ditujukan padanya karena beberapa kali menabrak mahasiswa yang berpapasan dengannya.

“Sory!!” Adinda kembali berjalan terburu-buru.

"Sory! Kalau sory diterima buat apa ada polisi!" ketus cewek yang ditabraknya.

Adinda seperti seolah-olah orang yang sedang dikejar oleh depcolektor karena terjerat pinjaman online.

“Maaf saya tidak sengaja, Kak,” ucap Adinda kemudian berlari kecil ke arah parkiran.

"Kalau jalan itu pakai mata jangan pake dengkul!" kesalnya pria yang ditabrak oleh Adinda.

Elyna dan Cahaya diam-diam mengikuti perginya Adinda karena seperti ada yang tidak beres.

Baruna yang melihat kedatangan istrinya memperlihatkan senyuman termanisnya dia berjalan ke arah Adinda. Sedangkan sang istri malah menarik tangannya Baruna ke dalam mobil.

“Ayo buruan Om kita pulang ke rumah, saya mau buang air soalnya,” kilahnya Adinda.

Baruna hanya terbengong-bengong melihat sikapnya Adinda.

“Kamu kenapa gak ke toilet umum saja dulu, kenapa harus di rumah bukannya itu butuh waktu lama,” sanggah Baruna.

“Saya lapar Om, tidak perlu banyak tanya apalagi protes Om! ayolah cepat masuk Om jalankan mobilnya,” Adinda sudah duduk di kursi jok penumpang.

Baruna tidak ingin memperpanjang pertanyaannya dia tidak ingin merusak moodnya yang sudah bahagia karena kedatangan istrinya.

Tapan sepengatahuan keduanya, ternyata diperhatikan oleh beberapa orang yang mengenal Adinda.

“Bro bukannya dia itu Adinda yah? Cewek crushnya ketua BEM kita?” Tanyanya Fatur.

Julian mengikuti arah telunjuk Fatur,” Yoi! Benar banget dia itu Adinda, tapi kok dia bergandengan tangan dengan pria lain!?"

"Itukan pria membuat para cegil histeris melihat kedatangannya? yang sanggup mencuri perhatian semua mahasiswi yang melihatnya.”

“Cepat ambil foto mereka, ini berita bagus buat Zihan,” pintanya Julian.

Bukan hanya kedua sahabat baiknya Zihan yang melihat mereka tapi, Cahaya dan Elyna pun melihat apa yang kedua pasutri itu lakukan sehingga membuat kedua sahabatnya menduga-duga hubungan keduanya.

“Cahaya, bukannya itu pria yang sedari tadi menjadi topik hangat kan?” Tanyanya Elyna.

“Iya betul banget, dia pria tampan yang membuat teman-teman se kampus pada heboh melihatnya," jawab Cahaya

"Apa hubungannya dengan Adinda yah? Apa dia saudaranya Adinda secara wajah mereka agak mirip gitu,” terkanya Elyna.

“Maybe no maybe yes, kita tanyakan besok saja tapi Lo ambilkan foto mereka?”

Cahaya mengangguk sambil mengacungkan jempolnya,"semoga dugaanku tidak benar adanya," gumamnya Cahaya.

1
Ai srk
sungguh bersyukur karena mendapatkan suami yang setia
Ai srk
jangan bnyak pikiran
Sry Handayani
sukses selalu untuk karyanya Thor di tnggu lanjutan nya
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: makasih banyak sudah mampir kakak' 🥰🙏🏻 insha Allah besok dilanjut
total 1 replies
Ai srk
gak pernah asi kali yah Om 🤣🤫😂
Ai srk
manis banget si Om
Amiera Ismail
aku yakin dia itu mantan kekasih adinda
Amiera Ismail
romantisnya Om Baruna
Amiera Ismail
ya Allah ampun deh Om pikirannya ke sono mulu
Amiera Ismail
hahaha diolok-olok
Amiera Ismail
perlu beli kayaknya alat ginian
Amiera Ismail
ceritanya sangat menghibur
Chaca Lee💗
apakah dia Azriel???
Chaca Lee💗
cor juga 😂🤭
Chaca Lee💗
sudah terang-terangan mengungkapkan perasaannya
Yuliana Tunru
apa pak.pol mantan x adinda dulu ya..smoga nadhira benar2 dicintai ya bkn krn apa2 x..lanjutttt
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: nanti akan terjawab Akak 😚🥰🙏🏻

insha Allah besok lanjut nya 🥰🥰
total 1 replies
Abz
jangan bilang yg sekampung sama adinda , lupa nama nya 🤭
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: kakak pinter banget Aah nebak nya 😂🤭
total 1 replies
Fadila Bakri
Alhamdulillah mereka sudah bahagia
Masitha Hamrud💗
bahagia selalu pasutri
Farhana
lanjut kakak
Farhana
oh tentu bakal hati-hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!