NovelToon NovelToon
Not Life In A Dream

Not Life In A Dream

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Cintamanis / Model / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Salsa Salsa

Dipaksa pulang karena suatu perintah yang tak dapat diganggu gugat.
ya itulah yang saat ini terjadi padaku.
seharusnya aku masih berada dipesantren, tempat aku belajar.
tapi telfon hari itu mengagetkanku
takbisa kuelak walaupun Abah kiyai juga sedikit berat mengizinkan.
namun memang telfon ayah yang mengatas namakan mbah kakung tak dapat dibantah.
Apalagi mbah kakung sendiri guru abah yai semakin tak dapat lagi aku tuk mengelak pulang.

----------------------------------
"entah apa masalahmu yang mengakibatkan akhirnya kita berdua disini. tapi aku berharap kau tak ada niat sekali pun untuk menghalangiku menggapai cita2ku" kataku tegas. takada sama sekali raut takut yang tampak diwajahku

masabodo dengan adab kali ini. tapi rasanya benar2 membuatku ingin melenyapkan seonggok manusia didepanku ini.

" hei nona, bukankah seharusnya anda tidak boleh meninggikan suara anda kepada saya. yang nota bene sekarang telah berhak atas anda" katanya tak mau kalah dengan raut wajah yang entah lah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsa Salsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30

BAB 30

“Assalamualaikum yah”. Sapa Dipta di seberang sana.

“Waalaikumsalam, sehat nak”. Tanya ayah balik.

“Yah alhamdulillah. Ayah sekeluarga bagai mana?”.

“Alhamdulillah kami semua baik nak. Bagaimana kerjanya?. Papamu bilang kamu ada kerja diluar kota ya”.

Senyum terbit menghiasi wajah Dipta. Mertua yang begitu perhatian terhadapnya. “Lancar yah. Tempatnya juga nyaman sekali”. Jawab Dipta tanpa sedikit pun mengurangi senyum di wajahnya itu. Membayangkan kalau ternyata dia bisa satu tempat dengan sang istri saja sudah membuatnya begitu bahagia. Masa bodoh dengan banyaknya orang yang ternyata menyukai istrinya saat ini. Hal itu bisa diurus nanti. Apalagi dengan mertua yang begitu peduli dengannya. Itu sudahlah sebuah keberuntungan bukan.

“Alhamdulillah kalau ternyata tempat kerjanya membuat nak Dipta nyaman”. Terdengar helaan nafas dari seberang sana.

“Apa ayah ingin mengatakan sesuatu?”. Tanya Dipta mendahului karena sepertinya sang mertua memang sedang ingin mengutarakan sesuatu hal.

Helaan nafas terdengar lagi tampak sangat jelas. “Ayah ada masalah”. Tebak Dipta takut- takut. Dia sepertinya merasa tak enak sekarang.

“Apa kamu sudah bertemu dengan Aliya?”.

Dek.

Pertanyaan yang sebenarnya sangat mudah untuk dia jawab. Tapi entah kenapa sepertinya mulutnya kali ini tak dapat di ajak kerja sama. Hanya diam yang bisa Dipta lakukan.

“Ayah tau dari papamu nak. Kamu berada di Pasuruan kan sekarang?. Pun juga papamu bilang dimana tempat yang sekarang kamu tinggali”.

“Papa bilang apa saja kepada ayah?”. Tanya Dipta lirih sedikit takut sebenarnya. Takut dianggap tak sopan atau sejenisnya.

“Banyak, papamu bilang tentang tawaran pekerjaanmu itu yang sebenarnya akan kau tolak. Tapi ternyata mamamu tahu lalu memaksamu untuk tetap menerima tawaran itu”. Jawab ayah sudah santai sepertinya.

Kali ini bukan lagi terikan nafas dari seberang telepon tapi tarikan nafas dari Dipta lah yang tercipta. Dia bingung harus apa sekarang. Menceritakan semuanya kepada sang mertua yang sayangnya begitu baik kepadanya. Atau malahan menyembunyikan hal ini lebih lama entah sampai kapan.

Malam semakin larut tapi rasanya malah semakin membuat Dipta tak enak hati.

“Nak ayah pernah ada diposisimu saat ini. Tapi ini sudah terlalu lama. Lebih dari setahun waktu telah terlewati bukan. Jadi terbukalah. Kalu berhak atas dia mutlak tanpa ada celah. Ingat itu baik- baik”. Terang ayah seperti menyudutkan Diptan tanpa sadar. Walaupun sepertinya dia tak berniat sedikit pun akan hal itu.

“Iya yah, aku sudah melihatnya. Tapi entah apakah dia juga tahu kalau aku berada di sini atau tidak”.

“Tidak apa- apa nak. Kalian masih punya waktu untuk saling memantaskan diri dan juga menyiapkan hati. Menata perasaan yang mungkin dulu masih dimiliki oleh orang lain. Jangan pernah merasa kamu tak pantas karena sejatinya kamu sudahlah yang pemenangnya berarti kamu si pantas dari yang paling pantas”. Kata ayah yang sepertinya tahu benar apa yang sekarang ini dirasakan oleh Dipta.

“Iya yah akan aku usahakan”.

“Yah bagus lah. Jadilah laki- laki yang bertanggung jawab. Itu yang wajib. Kamu masih ingat kan apa yang ayah sampaikan malam itu”.

“Iya yah. Masih dan pastinya akan selalu saya ingat itu”.

“Oh ya”. Kata ayah memberi jeda. Sedang Dipta pun tak ada niatan untuk menyela. “Sepertinya pendidikan Aliya mungkin tak akan lama lagu usai. Jadi cepat siapkan dirimu anak muda. Ayah tutup. Beristirahatlah sudah larut bukan saat ini. Assalamualaikum”. Tutup ayah dengan sedikit godaan ia tahu kalau sang menantu pasti sedang dilanda beban pikiran yang lumayan menguras tenaga. Apalagi pekerjaan yang terus berjalan bukan.

Senyum Dipta terukir indah. “Waalaikumsalam”. Jawab Dipta lalu menutup sambungan telepon.

Sudah sangat sunyi. Para santri sepertinya sudah banyak yang terlelap beristirahat.

Dipta mendongakkan kepalanya ke atas. Melihat indahnya langit pedesaan yang pastinya jelas sekali terlihat gugusan bintang- bintang. Sangat berbeda dengan langit malam si kota metropolitan.

*******

Sial aku tak dapat memejamkan mata.

Kenapa perkataan ayah tadi malahan terngiang- ngiang di kepala. Kubolak- balik badan ini diatas kasur sempit yang hanya bisa menampung satu orang saja.

“Kenap lo bro”. Tanya salah satu aktor pendukung dalam projek ini.

“Enggak”. Jawabku sekenanya sambil masih berusaha mencari posisi yang wenak.

“Dih jawabannya kayak cewek lagi pms lo”. Tanggapnya dibarengi dengan tawa yang sedikit keras.

Akhirnya aku menyerah. Untuk mencari cara agar bisa tertidur dengan begitu nyenyak.

'Duh nona kenapa kau buat hidupku serasa tak tenang lagi sekarang nona. Kenapa kau punya benteng yang begitu tinggi nona'.

1
Nurul Awula
kak kenapa belum up kk
Nurul Awula
up lagi dong tor ♥️
Nurul Awula
penasaran banget udah ini cerita kamu bikin nagih tor ♥️🤭
Nurul Awula
tor ayo up dong tor😌
Nurul Awula
masih tetap menunggu tor ♥️😊
sabil: ok tunggu ya kak🫶🫶🥰🥰🥰
total 1 replies
sabil
malam ya kak ya.
kalo siang ada jadwal yang lebih penting.
makasih ya dukungannya🙏🙏🫶🫶
Nurul Awula
aku selalu menunggu nya tor sehari sampe tiga kali cek hp udah up atau belum ♥️🤭
Nurul Awula
up dong tor cinta banget sama alur ceritanya ♥️
sabil: sabar ya kak
total 1 replies
Gái đảm
Nggak percaya aku bisa habisin baca cerita ini dalam sehari!
Yusuo Yusup
Bikin terinspirasi.
sabil: makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!