Setelah membaca biasakan tekan like ya.
Sasha gadis SMA yang cantik dan ceria.
Saat dia pulang bersama teman-temannya tanpa sengaja tas miliknya di jambret. Tanpa berfikir panjang Sasha dengan berani mengejar pria yang menjambret tas nya tadi. Dia meminta teman-temannya itu menunggu di tempat biasa, mereka setuju karena tahu kalau Sasha jago bala diri.
Namun tanpa di duga pria itu justru memanggil teman-temannya, melihat itu Sasha ketakutan dan berbalik pergi karena tahu dia tak mungkin menang melawan 7 orang pria berbadan kekar itu, dengan sekuat tenaga Sasha berlari, melihat ada mobil mewah dan pintunya terbuka tanpa pikir panjang Sasha masuk dan bersembunyi.
Sedangkan pemilik mobil mewah itu sedang sibuk menelpon seseorang tanpa tahu ada Sasha yang bersembunyi di dalam mobilnya.
Bagaimana kisah Sasha selanjutnya. Yuk kepoin terus cerita receh author.
Cerita ini hanya karangan author, mohon maaf kalau ada salah penulisan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ismiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Memikirkannya
"Apa bisa ya aku bertemu dengan Kenzo lagi, lagian selama ini kita bertemu karena kebetulan saja," guman Sasha pada dirinya sendiri, entah kenapa dia selalu menantikan pertemuan mereka lagi. Wajah tampannya selalu teringat di hati Sasha.
"Apa aku kangen Kenzo," batin Sasha. Namun dengan cepat dia mengelengkan kepalanya.
"Ehemmm tidak baik anak gadis melamun siang-siang begini," tegur Tante saat melihat Sasha sedang duduk di teras namun entah apa yang dia pikirkan saat ini sehingga Sasha mengelengkan kepalanya, itulah yang dilihat oleh Tante.
"Ish apaan sih Tante, siapa juga yang melamun," kata Sasha membantah, mana mungkin dia bilang jujur kalau dia sedang memikirkan Kenzo, bisa-bisa tantenya itu kepo dan bertanya terus tak ada habisnya apalagi kalau sang nenek atau ayahnya tahu pasti makin runyam urusannya, itulah yang Sasha pikirkan.
Tante pun duduk di dekat Sasha menatap keponakannya yang cantik itu dengan senyuman.
"Ah pasti Sasha lagi mikirin pacarnya ya, ayo ngaku aja," kata Tante menggoda Sasha membuat Sasha malu.
"Tante.... Ngarang aja, pacar apaan sih. Sasha ini masih jomblo belum di bolehin sama bunda dan ayah untuk pacaran, Sasha masih harus fokus sekolah dulu nih uang jajan aja masih minta Ayah," kata Sasha dengan jujur.
"Terus mikirin apa?" Tanya Tante heran.
"Sasha itu cuma duduk sambil menikmati udara segar aja," jawab Sasha sedikit berbohong.
"Ah Tante jadi ingat dulu Sasha waktu kecil sering main ayunan di bawah pohon itu," kata Tante menunjukkan ke arah pohon di depan rumah.
"Iya Sasha ingat. Pohon itu masih ada ya Tan, Sasha kira sudah di tebang," kata Sasha sambil tersenyum mengingat masa kecilnya.
"Selagi masih berbuah kenapa di tebang. Mana tega Tante tebang tuh pohon, pohon itu banyak kenangannya, Tante ingat dulu kakek kamu yang tanam pohon itu," jawab Tante mengingat masa lalu.
"Ah sayang sekali saat ini belum berbuah, padahal Sasha kangen rasa buah itu," kata Sasha dengan lesu.
"Sasha sih sudah lama tidak main kesini," kata Tante.
"Iya sih Tan, Sasha sibuk banget," jawab Sasha.
Tante pun berdiri dan menatap ke arah Sasha.
"Ayo masuk, kamu istirahat saja dikamar daripada di sini nyari angin nanti bisa kembung," ajak Tante masuk kedalam rumah. Sasha mengangguk dan mengikuti Tante masuk kedalam rumah.
"Kamu istirahat di kamar Saha," kata Tante takut Sasha lelah.
Sasha pun masuk kedalam kamar dan merebahkan tubuhnya di kasur namun bukannya tidur Sasha justru memikirkan sesuatu.
"Hoamm...." Sasha menguap namun matanya tak kunjung mengantuk.
"Ah main game aja biar ngantuk," kata Sasha mengambil ponselnya dan membuka game yang sering dia mainkan.
15 menit berlalu..
Bukannya mengantuk, Sasha pun merasa bosan.
"Ah buka sosmed deh," kata Sasha.
Tiba-tiba wajah Kenzo muncul di pikirannya.
Sasha menatap ponselnya antara ragu dan takut. "Bagaimana ya kabar dia," batin Sasha.
"Aisss kenapa sih aku selalu memikirkannya," gerutu Sasha di dalam hatinya saat ini. Ya meskipun berkata begitu Sasha masih saja tak bisa menghilangkan nama Kenzo dari pikirannya, Sasha semakin dilanda rasa penasaran.
"Eh apa Kenzo punya sosmed ya, kok aku penasaran," kata Sasha penasaran.
"Ah coba deh cari sosmed dia kali aja Nemu," kata Sasha kemudian tangannya dengan lincah mengetik sesuatu, tatapan matanya fokus tak ingin terlewat satu pun.
"Ah ketemu," seru Sasha dengan gembira karena apa yang dia cari akhirnya ketemu.
"Uhhh tampan banget sih meskipun dia pakai masker dan kacamata tetap saja pesonanya gak kaleng-kaleng," guman Sasha dan tangannya masih setia di layar ponsel, Sasha melihat satu persatu postingan milik Kenzo.
"Katanya dia duda tetapi tak ada satu pun foto mantan istrinya, ah mungkin sudah dia hapus karena sakit hati," kata Sasha masih setia melihat foto-foto Kenzo.
Semakin melihat Sakin Sasha kesal di buatnya.
"Ck apaan foto dia cuma 5 itupun pakai kacamata dan masker jadi tak bisa lihat dengan jelas wajahnya, selebihnya cuma foto pantai, gunung dan apa ini masa ikan juga dia foto. Random banget sih nih orang tetapi itu semakin membuat orang penasaran," Sasha tak berhenti mengomel karena melihat foto-foto yang di upload Kenzo yang isinya membuat dia geleng-geleng kepala.
"Ah followers dia banyak banget tetapi tak ada yang dia ikuti," kata Sasha masih setia berkomentar saat melihat akun milik Kenzo yang membuatnya mengelengkan kepalanya.
Sedang asyik melihat-lihat isi sosmed milik Kenzo, Sasha di buat kaget dengan teriakan sang Bunda.
"Sasha.... Sha, ayo makan," teriak Bunda dari balik pintu.
"Iya Bun," jawab Sasha. Setelah mendengar jawaban dari sang putri, Bunda pun pergi berlalu.
"Bunda mah kebiasaan teriak-teriak, tinggal masuk dan bilang juga bisa padahal pintunya juga tidak Sasha kunci," gerutu Sasha yang sedikit kesal karena Bunda masih saja suka berteriak di depan pintu kamar, padahal ini bukan di rumah mereka.
Di tempat lain....
"Tuan ini pesanan anda," kata sekertaris cantik itu menyerahkan makan siang yang diminta atasannya itu, sekertaris bernama Karin itu menatap Kenzo penuh harap. Ya berharap Kenzo melihat dirinya walaupun sebentar.
"Dimana Radit?" Tanya Kenzo tanpa menatap ke arah Karin.
"Em tuan Radit ada keperluan jadi dia meminta saya untuk mengantarkannya," jelas Karin.
Kenzo tak menjawab, dia masih fokus menatap dokumen.
Merasa sekretarisnya itu masih memperhatikan dirinya, Kenzo menjadi risih. Biasanya semua kebutuhannya di atur oleh Radit.
"Kenapa kamu masih disini," kata Kenzo tak melirik Karin sama sekali.
Karin merasa gugup namun dia masih tersenyum manis.
"Saya takut tuan membutuhkan sesuatu," kata Karin masih menatap Kenzo dengan penuh kekaguman.
"Tidak perlu, kamu boleh pergi sekarang," perintah Kenzo dengan datar.
"Saya permisi," kata Karin dengan kecewa. Padahal dia berharap atasannya itu meliriknya walaupun cuma sebentar.
Setelah Karin keluar dari ruangan Kenzo.
"Karin kenapa wajahmu jelek begitu?" Tanya seseorang wanita bernama Naya saat melihat wajah Karin jelek.
"Tuan Kenzo dingin banget sih, melirik aku saja tidak," kata Karin dengan wajah cemberut.
"Ha ha ha ha ha ha, memang tuan Kenzo dari dulu seperti itu, kenapa kamu masih saja kesal," jawab Naya sedikit tertawa.
"Sudah jangan cemberut begitu, masih banyak waktu buat cari perhatian tuan Kenzo selama dia masih belum punya pasangan," kata Naya sebelum pergi meninggalkan Karin.
Karin pun duduk di kursinya, dia menghela nafas panjang.
"Benar kata Naya, masih banyak waktu," kata Karin.
Setelah itu dia fokus menatap berkas yang ada di depannya.
Bersambung...
biar jadi Squad bumbu dapur /Facepalm/