Ara harus cepat-cepat kembali ke Indonesia karena mendengar bundanya sakit. Dia sampai harus kehilangan kontrak kerjasama dengan salah satu perusahaan yang sudah lama diincarnya karena mengkhawatirkan kondisi sang bunda. Namun apa yang terjadi di Indonesia tidak sepanik seperti apa yang ada dalam benak Ara.
Bahkan ini semua hanya rencana sang bunda untuk menjodohkan Ara dengan putra dari teman baiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niken Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 3
"Apa maksudmu?"Angga tidak habis pikir dengan apa yang dilihatnya.
"Aku bisa jelaskan semua ini ngga."
"Kamu memang teman baikku, tetapi aku tidak akan segan-segan menghajarmu kalau kamu ingin mempermainkan kedua adikku,"ancam Angga. Dia menatap Abimanyu dengan tatapan tajam.
"Ini semua salahku. Aku yang tidak bisa mengontrol diriku sendiri."
"Jadi kamu akui kalau kamu bermain dengan Anggi di belakang Ara!"bentak Angga.
Abimanyu hanya terdiam. Dia melihat amarah sudah menguasai teman baiknya ini. "Aku minta maaf, tidak ada maksudku untuk...."
Bug! Bug! Bug!
"Bajingan kamu! Kamu pikir adik-adik ku adalah mainan buatmu, heh!"Angga yang sudah emosi tidak tahan untuk tidak memukul wajah temannya itu. Dia benar-benar marah mengetahui kedua adiknya ternyata jatuh cinta dengan orang yang sama. Dan lelaki itu juga tidak memiliki pendirian yang tegas untuk memilih diantara mereka.
"Ara sudah tahu?"tanya Angga kepada Abimanyu yang hanya dijawab dengan anggukan.
"Bajingan kamu!"Angga kembali memukul wajah Abimanyu.
"Aku tidak menyangka kamu akan berbuat seperti ini kepada saudari-saudariku."
"Cukup, kak, hentikan!"Ara berusaha melepaskan tubuh kakaknya yang berada di atas tubuh Abimanyu sambil menghajarnya.
"Cukup, kak. Dia bisa mati,"teriak Ara membuat Angga sadar akan perbuatannya.
"Hentikan, kak. Jangan lakukan itu,"ucap Ara sambil terisak. Angga berbalik dan memeluk tubuh adik bungsunya. Dia ikut merasakan bagaimana hancurnya hati adiknya itu. Dia tahu berapa lama adiknya mencintai lelaki itu dan merubah dirinya agar sempurna jika bersanding dengan seorang Abimanyu Permana.
"Maafkan kakakmu, kakak tidak bisa menjaga mu, tidak bisa menjaga kalian dengan baik."
**
Ara menata pakaian yang akan dia masukkan koper. Dia berencana akan tinggal di sana untuk waktu yang tidak dapat dia tentukan.
Dia memang sudah memutuskan untuk pergi dari rumah setelah pernikahan Anggi dan Abimanyu.
"Kamu tetap akan pergi?"tanya Angga dengan raut wajah sedih.
"Aku pergi juga untuk melanjutkan pendidikan ku kak, apa yang kakak takutkan,"ujar Ara sambil tersenyum. Dia tidak ingin membuat kakaknya merasa khawatir.
"Aku tahu kamu pergi bukan hanya untuk itu. Kamu hanya tidak ingin melihat mereka kembali. Tetapi apakah kamu tidak ingin pulang lagi ke sini?"tanya Angga.
"Disini ada bunda dan juga kakak. Mana mungkin aku tidak ingin pulang ke sini. Aku tentu akan pulang saat ada waktu nanti,"ujar Ara.
Angga menarik adiknya itu ke dalam pelukannya. Dia memeluk Ara erat sebagai tanda perpisahan. "Jangan pergi terlalu lama, segeralah kembali,"pesan Angga.
"Aku pasti kembali, kak,"janji Ara.
"Baik, aku pegang janjimu."
**
"Kamu jangan lupa makan, jangan keluyuran malam-malam sendirian. Jangan terlalu keras belajarnya,"pesan ibunda Ara saat mengantarkan putrinya ke bandara.
"Bunda tenang saja, Ara bisa jaga diri kok, percaya dengan Ara,"ujar Ara. Kemudian keduanya pun berpelukan sebelum Ara masuk ke dalam.
"Bima dan Anggi tidak bisa datang mengantar, Anggi sakit, mereka titip salam padamu untuk hati-hati selama di sana,"ujar Angga dan respon Ara seperti biasa hanya tersenyum menunjukkan bahwa dia baik-baik saja.
"Salam ku untuk mereka berdua ya, kak,"ujar Ara kepada Angga yang dijawab dengan anggukan.
"Sering-seringlah kirim kabar,"ujar Angga sambil memeluk tubuh Ara.
"Iya, kak, pasti,"jawab Ara.
Mereka bertiga pun berpisah. Ara masuk ke dalam ruangan karena hari itu dia akan terbang ke Paris, Perancis.
Keputusan ini semoga adalah keputusan terbaik yang kubuat. Semoga kalian berbahagia.