Tiga sekolah besar dibangun pemerintah untuk menampung anak-anak yang memiliki talenta. Salah satu dari tiga sekolah itu, membuat sebuah kelas khusus untuk mereka yang mempunyai potensi terpendam dan dapat membantu negara, dan dengan berbagai cara mereka mencari dan memasukan anak-anak yang memiliki bakat khusus untuk masuk kesekolah mereka.
Seorang programer yang merahasiakan identitasnya, tiba-tiba didatangi tiga orang kepala sekolah ternama, agar bergabung dengan mereka. Setelah bergabung, dia juga dimasukan ke kelas zero dengan kode name 'RAVEN', sebagai seorang programer dengan rekannya Mius, agar bisa dilatih menjadi agen rahasia pemerintahan.
Satu per satu identitasnya mulai bermunculan, bersamaan dengan kebenaran akan dirinya yang ada di sekolah itu.
.
.
.
.
semua itu terjadi di-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheanzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Night 25: Si Bungsu
~Singapura~
"Selamat datang, Tuan ..." ucap seorang pria.
Seorang pria menyambut kedatangan Julian dan juga Inka dan Nuha saat mereka keluar dari bandara. Mereka segera menaiki mobil yang sudah disiapkan pria tadi.
"Kalian berdua bagaimana? Mau menunggu di hotel atau ikut menjemput?" tanya Julian ke mereka berdua.
Mereka saling bertatapan. "Kami ikut ..." lanjut mereka semangat.
Pria itu terus melajukan mobilnya sesuai dengan instruksi dari Julian. Butuh beberapa waktu bagi mereka untuk sampai ditujuan dari bandara dan kini mereka berhenti dan beristirahat disebuah rumah makan yang sederhana.
"Ini pesanan kalian." ucap seorang gadis yang tiba-tiba muncul membawa pesanan mereka.
"Tunggu ... Farren Alfinda." cegat Julian saat gadis itu selesai meletakan pesanan mereka.
"Iya ..." jawabnya penuh dengan kewaspadaan menatap Julian.
"Bisakah saya bertemu dan berbicara dengan orangtuamu tentunya dengan kamu juga." pinta Julian lembut ke gadis didepannya itu.
"Hm ... akan saya tanya." ucapnya lalu tiba-tiba keberadaanya sudah tidak ada lagi.
Kemunculan dan kepergian gadis itu secara tiba-tiba membuat Inka dan Nuha diam tercengang. Tidak lama saat gadis itu pergi, dirinya sudah muncul dihadapan mereka lagi.
"Ayo ikut saya." ucap gadis itu lalu melangkah duluan
"Kalian makan saja duluan." ucap Julian ke Inka, Nuha dan pria yang menjemput mereka tadi.
"Oke ..." jawab mereka.
Julian segera menyusul gadis itu dengan menenteng tasnya. Sebuah ruangan yang ada dilantai dua dari toko itu, duduk dua orang yang tadi ingin ditemui Julian.
"Silahkan duduk ..." tawar seorang pria ke Julian.
"Terima kasih. Maaf jika saya mengganggu waktu sibuk kalian." tutur Julian.
"Tidak apa. Jika boleh, ada keperluan apa mencari kami?" tanya pria itu lagi.
"Oh, sebelum itu ... Perkenalkan, nama saya Julian Andrew, Kepala Sekolah Akademi Bright Hawk."
Julian memperkenalkan dirinya, begitu juga dengan orang yang didepannya yang menyebut diri mereka Ibu serta Kakak dari Farren Alfinda.
"Silahkan ..." tutur gadis itu menyuguhkan minuman diatas meja.
"Saya datang kesini ingin membawa Farren Alfinda."
"Maaf, panggil saja Alfi, tidak perlu memanggil dengan nama lengkap." celah Alfi memotong ucapan Julian.
"Maksudnya membawa adik saya?" tanya pria itu sedikit marah.
"Maaf, ucapan saya tadi belum selesai. Saya ingin Alfi masuk ke Akademi kami dan belajar di Sky Heaven." tutur Julian.
Ibu dan kakak Alfi memasang wajah bingung sedangkan Alfi sendiri memasang wajah datar dan tenang.
"Kenapa ...?" tanya Ibu dan kakak Alfi.
"Sebelum itu. Alfi ... ini untukmu." ujar Julian memberi sesuatu dari dalam tasnya ke Alfi.
"Untuk saya ...?" tutur Alfi mengambil benda itu. "Buku apa ini? Kenapa buku ini mengeluarkan cahaya?" tanya Alfi keheranan.
"Alfi ... Ada apa denganmu?" tanya kakaknya bingung dengan apa yang dilakukan dan di ucapkan adiknya itu.
"Buku itu tentang dirimu." jawab Julian.
"Buku tentang diriku? Apakah aku Valkyrie?" tanya balik Alfi ke Julian.
"Ya ..." jawab Julian dan Alfi langsung memasang wajah yang terlihat senang.
"Bisa anda jelaskan semua ini?" tanya Ibu Alfi yang kebingungan.
"Apa yang aku berikan dan dipegang Alfi, kalian memang tidak bisa untuk melihatnya. Jadi kalian tidak perlu bingung dan takut." tutur Julian.
"Benarkah, kakak dan Ibu tidak bisa melihat ini." tutur Alfi sambil memajukan tangannya yang memegang buku itu dan dijawab dengan anggukan.
"Saya akan menjawab keraguan awal kalian tadi. Kenapa saya ingin Alfi ikut dengan kami! Jika saya bilang kalau Alfi adalah anak yang terpilih, apakah kalian percaya dengan hal itu?" tanya Julian dan dibalas dengan keheningan.
"Sebenarnya bukan saya yang ingin Alfi sekolah di Sky Heaven. Saya hanya diperintahkan untuk menjemput begitu juga dengan dua Kepala Sekolah yang lainnya. Dan juga ini mungkin bisa meyakinkan kalian."
Julian memfoto Alfi yang masih memandangi buku itu, lalu Julian memberikan alat itu ke Ibu dan juga kakaknya Alfi.
[ Nama : Farren Alfinda (Rota Valkyrie)
Tanggal Lahir : 20 Juni 2077 (576 tahun)
IQ : 152
Hobby : Berlari, Menyendiri
Innate : ~Langkah Dewa, ~Nihility
(Valkyrie) ]
"Innate yang dia miliki itu yang bisa saya maksud bahwa Alfi itu anak yang terpilih." ujar Julian.
"Aku benaran Valkyrie ... terus Langkah Dewa dan Nihility itu apa?" tanya Alfi.
"Hal yang selama ini kamu lakukan dan juga yang kamu lakukan tadi. Sama seperti Innate yang ku miliki ini." ucap Julian lalu menghilang dan muncul tepat dibelakang Alfi. "Yang bernama 'Stealth' sama seperti 'Nihility' yang kamu miliki." lanjut Julian.
"Jadi selama ini karena Innate yang dia punya, membuat Alfi tiba-tiba menghilang." tutur kakaknya tertegun.
"Apakah kamu ingin ikut bersama kami juga?" tanya Julian ke kakaknya Alfi.
"Tidak, saya tetap disini membantu Ibu ditoko, biarkan Alfi yang melanjutkan sekolahnya." jawab kakaknya.
"Jadi kapan Alfi harus berangkat?" tanya Ibunya sedikit sedih.
"Kalau bisa hari ini. Dan ini untuk kamu pakai sebelum kita berangkat dan bersiap-siap serta berpamitan lah." tutur Julian.
"Tunggu ... Apa kedua gadis yang dibawah itu."
"Ya. Mereka akan menjadi saudarimu dan juga memegang buku itu." jawab Julian. "Baiklah, saya tunggu dibawah." lanjut Julian lalu menghilang.
Alfi segera merapikan barang-barangnya dan dibantu Ibunya, kakaknya kembali ke bawah ke toko. Setelah selesai Alfi mengganti pakaian yang diberikan Julian tadi. Seragam sekolah serba putih persis seperti yang dipakai Inka dan Nuha.
"Kamu cantik sekali ..." ungkap Inka dan Nuha melihat penampilan Alfi yang mengenakan seragam Sky Heaven dan bando yang melingkar dikepala dia.
"Kita berangkat sekarang." ucap Julian lalu bangkit dan berjalan diikuti yang lainnya kembali ke Sky Heaven.
......................