NovelToon NovelToon
Diantara Dua Pilihan

Diantara Dua Pilihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Cintamanis / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:775
Nilai: 5
Nama Author: Jaena19

Fanya dipertemukan oleh dua laki-laki yang lebih muda darinya,benar-benar membuat hidupnya begitu berliku.Perjalanan asmara yang rumit tak lepas dari ketiganya.Bagaimana kisah selanjutnya?

Meski Lo mutusin buat pisah,satu hal yang harus Lo tau,gue kan tetap nunggu Lo.Sama seperti dulu,gue gak akan dengan mudah melepas Lo gitu aja,Fanya.Sekalipun nanti Lo bersama orang lain,gue akan pastiin pada akhirnya Lo akan tetap kembali bersama gue.Ingat ini Fanya,takdir Lo cuma buat gue,bukan untuk orang lain - Baskara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jaena19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua puluh tiga

Fanya langsung berdiri dan memeluk tubuh sagita. Sagita juga berlan untuk memeluknya. Dari belakang Fanya mendengar suara tawa dari Rafka ketika melihat drama mereka yang saling memeluk.

"Kalian bicara aja ya,gue tinggal.Nanti kalau udah selesai langsung pulang,oke,"ucap Rafka kemudian pergi meninggalkan Fanya dan Sagita.

Sagita menarik tangannya untuk duduk di kursi yang tadi di duduki olehnya dan Tiba-tiba Sagita memukul bahunya.

Fanya memekik,ia langsung mengusap bahu nya yang di pukul oleh Sagita.

"Sejak kapan Lo kabur-kaburan kayak gini,hah?! Pake segala matiin hp lagi.Gak kurang jauh kabur sampai ke London?" maki Sagita.

"Maaf,Lo gak kerja?"

"Maaf Lo bilang? Nih gue rela izin lagi demi nyusul Lo ke sini.Gue kalang kabut gara-gara Lo gak bisa dihubungin.Sehari dua hari masih bisa gue maklumin.Lah ini hampir seminggu tapi Lo masih gak ada kabar.Gue coba buat samperin ke apartemen dan rumah Lo tapi gak ada,gue tanya sama orang rumah mereka juga gak mau ngasih tau gue.Gue tanya Al,dia juga gak tau keberadaan Lo.Bahkan gue sampai tanya Baskara,kurang ajar emang Lo!"ujar Sagita.

"Maaf,Gitu.Gue cuma butuh waktu sendiri buat berpikir,"ucap Fanya sembari menunduk.

Sagita menghela napasnya,ia menatapnya lalu duduk bersandar sambil menatap ke arah sungai.

"Gue udah denger semua yang Lo bicarakan sama Rafka tadi,"ucap Sagita pelan.

"Apa?!" pekik Fanya.

"Gue udah denger semuanya,kenapa Lo gak jujur aja dari awal si, Nya?"

Fanya hanya bisa tersenyum menanggapi ucapan Sagita.

"Lo cinta sama dia,"ujar Sagita terdengar seperti gumanan.

"Apa?" tanya Fanya tak mendengar dengan jelas apa yang diucapkan oleh Sagita.

"Lo cinta sama Baskara?" tanya Sagita dengan suara sedikit keras.

"Iya, gue cinta dia."

Terlihat Sagita menghela napasnya.Dia terlihat ingin berbicara lalu mengurungkannya,begitu terus untuk beberapa kali.

"Git,gue boleh tanya sesuatu?"

"Kenapa?" Sagita balas bertanya.

"Gue penasaran,kenapa dulu Lo minta gue buat berjanji gak saling berhubungan dengan saudara masing-masing? Terutama buat gue dan Baskara."

Sagita kembali menghela napasnya.

"Gue gak mau ditinggalin dan gue benci itu,"jawab Sagita.

"Tunggu, maksudnya gimana?" tanya Fanya tidak mengerti.

"Gue gak mau ditinggalin sama lo.Lo pasti akan lebih pilih jalan sama Baskara dari pada gue. Yang paling gue takutin adalah kalau kalian berantem lalu putus pasti lo gak akan mau lagi ketemu sama gue. Dulu, gue pernah jadi korban bully, meskipun gak terlalu parah tapi berhasil buat gue sedikit trauma. Karena hal itu juga gue di jauh sama temen-temen gue karena takut mereka jadi target bully juga kalau deket sama gue Hingga pada akhirnya mamah  kenalin Lo sebagai anak dari partner bisnisnya.Saat itu gue seneng,apalagi Lo memperlakukan gue dengan baik.Jadi itu alasan kenapa gue gak mau Lo jadian sama Baskara,gue gak mau ditinggalin sahabat gue sendiri,"ucap Sagita lirih.

Fanya membelalakkan matanya,jadi itu alasannya.

"Git,Lo itu sahabat gue.Mana mungkin gue ninggalin Lo.Bahkan selama gue pacaran sama Baskara aja,gue gak pernah ninggalin Lo.Saat ini gue dan Baskara putus pun,gue tetap gak ninggalin Lo,"ujar Fanya lembut

Sagita mengangguk,ia lalu terisak.

"Gue ngerasa jadi orang jahat,tau gak?" isak Sagita.

"Lo bukan orang jahat," ucap Fanya sembari merangkul sahabatnya.

"Tapi gue tutup mata dengan perasaan lo sama Baskara.Gue tutup mata karena gak mau gue sakit hati dan gue egois karena gak mikir perasaan kalian berdua."

"Gue juga salah, Git. Harusnya gue inget perjanjian kita dan bilang sejak awal soal hubungan gue sama Baskara."

"Sagita menatapnya dengan mata yang masih basah.

"Kalau Lo egois,terus gue apa? Gue udah jadi penghalang buat hubungan kalian berdua,dan gue malah mikirin perasaan gue sendiri," Sagita menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Udah jangan nangis lagi,Lo itu udah gede tapi masih aja cengeng."

"Sialan, gue lagi sedih juga,"kekeh sagita diantara tangisannya.

"Lo kok bisa kepikiran buat hubungin kak Rafka?" tanya Fanya pada Sagita.

"Tante Risa,tante emang gak mau bilang kemana Lo pergi ,tapi cuma nyuruh gue buat hubungin Rafka.Makanya kemarin gue langsung hubungin Rafka,taunya bener Lo kabur ke sini.Gila sih Lo,gue sampai kepikiran terus.Ada salah apa gue sampai Lo nekat kabur begini,ke London pula,"ujar Sagita sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Impulsif banget ya gue,"kekeh Fanya.

"Iya,tapi gue jadi sadar.Gue juga udah ngobrol sama banyak orang,kayak mamah, Alex ,bahkan sama Al.Gue jadi sadar kalau di sini gue yang salah.Gue gak pantes jadi penghalang buat Lo sama Baskara.Kalian itu orang-orang yang paling gue sayang tau."

"Thank you, Git.Lo gak tau gimana berharganya Lo dan persahabatan kita,"ucap Fanya sambil tersenyum.

"Gue jadi ngebayangin Lo jadi adik ipar gue,"ucap Sagita terkekeh geli.

Setelah mengucapkan itu,mereka berdua kembali diam. Fanya tersenyum kecil, sekarang ia merasa seakan setengah bebannya menghilang.

"Kapan Lo sampe?" tanya Fanya.

"Tadi pagi,"jawab Sagita.

"Udah ya,kita lupain dulu masalah ini.Kita jalan-jalan dan bersenang-senang, mumpung kita ada di London,"ujar Fanya bersemangat.

Sagita memekik gembira,ia berdiri sambil menarik tangannya agar ikut berdiri.Meereka berusaha langsung pergi untuk bersenang-senang.

Mereka tiba di apartemen Rafka tepat jam 10 malam. Begitu pintu terbuka, Rafka segera mendekati mereka dengan kedua tangan di pinggangnya.

"Ehm,jam berapa ini? Dari mana aja kalian jam segini baru pulang?" ucap Rafka dengan nada khas ibu-ibu yang mengomel.

"Maaf kak,tadi kita jalan-jalan dulu,"ujar Fanya sambil menundukkan kepalanya.

""Kenapa tidak kabari kakak? Hampir saja kakak telepon polisi kalau dalam 10 menit lagi kalian tidak datang."

"Aku gak bawa hp kak,hp Sagita juga kehabisan daya,"ucap Fanya pelan.

Rafka mendengus.

"Lain kali jangan gitu ya,kakak gak apa-apa kok kalau kalian pergi berdua.Tapi,jangan lupa kabarin kakak.Selama di sini,kalian adalah tanggung jawab Kakak.Ngerti?" tanya Rafka padanya dan Sagita.

"Iya,maafin gue."

"Iya kak."

"Yaudah,masuk deh kalian.Kalian udah makan malam?" tanya Rafka pada mereka.

"Udah,tadi kita makan burger.Ini kita juga bawain buat Lo,"jawab Sagita sambil memberikan kantong kertas berisi burger pada Rafka.

Rafka menerima pemberian itu dengan wajah berbinar.

"Nah gitu dong,inget sama kakak.Makasih ya.Oh iya,Gita Lo tidur berdua sama Fanya aja,biar gue nanti tidur di sofa,"ucap Rafka.

"Gak usah,Raf.Gue bisa pesan hotel deket-deket sini,"ujar Sagita tidak enak.

"Santai aja,Udah sana kalian bersih-bersih terus tidur,"ujar Rafka,kemudian dia masuk ke dapur sambil membawa burgernya

Sedangkan Fanya dan Sagita masuk ke dalam kamar Rafka untuk bersih-bersih dan mendiskusikan tujuan mereka besok.

____

Tak terasa sudah empat hari Sagita di sini dan itu artinya sudah delapan hari dirinya di London.Sore ini mereka sedang bersantai di taman dekat gedung apartemen kakaknya.

"Lo kelamaan libur emangnya gak apa-apa?" tanya Fanya.

"Gak apa-apa,itu perusahaan punya papah. Gue juga udah bilang sama papah buat cuti selama seminggu."

"Apa?!" pekik Fanya tidak percaya.

"Pantes aja,tapi tetep aja Lo kerja di sana,Git,"ujar Fanya lagi

"Iya si,gak apa-apa nanti gue minta papah buat pindah ke anak perusahaan lain yang lebih kecil. Itung-itung itu hukuman buat gue karena kerja seenaknya,"ujar Sagita.

"Oh,yaudah."

"Besok ikut gue balik ya ,"ucap Sagita.

"Tapi gue masih betah di sini,"tolak Fanya.

"Gak, pokoknya Lo harus ikut gue pulang besok,"ujar Sagita sambil menatap tajam ke arahnya.

"Liat nanti aja deh."

"Gak bisa liat nanti, besok Baskara ulang tahun dan dia rayain ulang tahunnya di rumah."

"Terus kenapa? Gak ada hubungannya sama gue,"ujar Fanya cepat.Sebenarnya ia belum siap bertemu langsung dengan Baskara.

"Ya,Lo harus datang Fanya,gimana si?" kata Sagita dengan nada sebal.

"Ngapain?"

"Emangnya Lo gak mau balikan sama Baskara?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!