Midnight Class
SMA Army, SMA Bright Hawk, dan juga SMA Sky Heaven, adalah tiga sekolah yang banyak peminatnya dan menjadi sekolah unggulan dengan prestasi lulus yang cukup tinggi dan alumninya dengan mudah dilirik langsung terjun ke masyarakat ataupun perusahaan yang sungguh besar dan terkenal, namun resikonya juga cukup tinggi. Tes ujian masuk yang sungguh berlimpah dan ketat diberikan bagi para pendaftar dan hanya orang-orang yang benar-benar terpilih yang bisa mencicipi belajar disalah satu diantara ketiganya.
Sedikit penjelasan dari ketiga sekolah itu.
Pertama, SMA Army, sesuai artinya, sekolah ini mengkhususkan bagi mereka yang ingin terjun ke dunia militer.
Kedua, SMA Bright Hawk, aku tak tahu kenapa sekolah ini diberi nama seperti itu, namun sekolah ini menciptakan para lulusan yang ingin langsung bekerja didunia politik, bisnis atau dibidang hukum.
Dan yang ketiga, SMA Sky Heaven, bisa dibilang sekolah ini adalah sekolah bagi kalangan elit dan juga kumpulan anak-anak yang dijuluki genius.
Yah, paling nggak begitulah penjelasan singkat tentang ketiga sekolah yang dibilang unggulan, dan salah satu dari sekolah itu akan merubah kehidupan normal dan biasa ku selama ini.
...*+*+*+*+*+*+*+*...
Perkenalkan. Namaku, Junian Arghantia. Aku lebih sering dipanggil dengan nama Jun, umurku baru beranjak 15 tahun dan sekarang duduk dibangku kelas 1 SMA.
Sekolahku bukan sekolah unggulan, bukan sekolah elit, sekolahku hanya sebuah sekolah negeri pada umumnya. Nilai akademik ku terbilang cukup dengan nilai standar lulus KKM.
Ada satu hobi ku yang tak diketahui oleh banyak orang, yaitu aku adalah seorang programer, beberapa game digital sudah pernah ku buat.
Namun, dan mungkin kurasa, aku tidak bisa untuk melakukan hobi rahasia ku itu lagi, dikarenakan sebuah paket yang datang kerumahku dan seseorang yang datang mencari ku saat aku di sekolah pagi tadi.
...***...
Ting tong...
Ting tong...
Ting tong...
"Ya sebentar." jawabku
"Ya, ada yang bisa saya bantu?" Tanya ku saat setelah membuka pintu
"Ini, ada kiriman paket atas nama Junian Arghantia." tutur kurir itu
"Iya, itu dengan saya sendiri." jawabku
"Bisa tanda tangan disini?"
Aku pun menandatangani tepat di tempat dimana kurir itu menunjuk tadi, paket itu dia serahkan ke aku dan dia segera pergi, melanjutkan tugasnya.
"Jun, siapa tadi?"
"Kurir ngantar paket Ma."
"Paket? Paket apaan sayang, buat siapa?"
"Paketnya ditujukan buat aku Ma, isinya... Jun nggak tahu Ma, soalnya belum Jun buka. Ma, kotak paketnya Jun letakan di meja ya Ma, Jun mau berangkat sekolah nih, takut telat."
"Hati-hati dijalan sayang."
"Iya Ma, Jun berangkat." ujar ku
Aku segera menyandang tasku dan memakai sepatu lalu segera menuju sekolah dengan menggunakan sepeda.
"Paket apaan ni?" ujar Mama sambil mencoba membuka paket itu
...***...
#SMA 20, Nusa Indah
"Pagi..."
"Pagi."
Suara sapa dari setiap siswa yang saling berpapasan satu sama lainnya.
"Junian..." panggil seseorang sambil menepuk pundakku dan membuat aku sontak terkejut dan mencondongkan tubuh kedepan karena dipukul
"Aila..." ujarku geram
"Nyapanya biasa aja dong, kalau aku kena serangan jantung lalu mati gimana?" lanjut ku
"Itu mah salah kamu sendiri, dipanggil dari tadi nggak ada nyaut, lagi ngelamunin apaan nih?" tanyanya
"Aku mikirin isi paket pagi tadi."
"Memang paket apaan sampai kamu lamunin segala."
"Ya mana ku tahu, bukanya aja belum gimana mau tahu isi paketnya."
"Aduh, Jun, Jun, kan pulang nanti bisa lihat isi dari paketnya, lebih baik sekarang kita segera kekelas deh, dalam hitungan...
5...
4...
3...
2...
1...
Teng.... Teng.... Teng...., lonceng sekolah berbunyi dan menggema di sekolah
"Lonceng berbunyi, hehehe." lanjut Aila
"Seperti biasanya, prediksi kamu tepat..." tutur aku memuji Aila
"Aila gitu loh."
Semua siswa-siswi mulai berlarian memasuki kelas mereka saat lonceng dan juga bel sekolah berbunyi. Dewan guru juga sudah mulai berjalan menuju kelas yang akan diajarin oleh mereka, begitu juga dengan kelasku, 10-5.
"Selamat pagi anak-anak." sapa guru itu meyapa kami
"Selamat pagi bu..." jawab kami kompak
Ketua kelas lalu menjalankan tugasnya, setelah itu kegiatan belajar mengajar terus berlanjut, beberapa penjelasan terus dijelaskan, beberapa pertanyaan juga kami lontarkan, tugas dan latihan juga kami kerjakan.
"Permisi." tutur suara wanita yang sangat-sangat kami kenal, suara itu tak lain adalah suara dari kepala sekolah kami.
Pintu ruangan kelas kami yang tertutup, akhirnya terbuka bersamaan dengan suara dari kepala sekolah tadi, bukan hanya itu, ada seseorang yang berjalan juga dibelakang kepala sekolah.
Kehadiran kepala sekolah aja sudah membuat tanda Tanya bagi kami ditambah lagi dia bersama dengan seseorang, makin membuat tanda Tanya besar dari kami.
"Maaf bu, ada yang dapat dibantu." Tanya guru yang sedang mengajar kami
"Saya mencari Junian."
"Ehh, ibu mencari saya, ada apa bu?"
"Sebenarnya, beliau yang ingin bertemu dengan kamu Jun." jawab kepala sekolah sambil menunjuk kearah orang yang bersamanya
"Beliau adalah kepala sekolah SMA Sky Heaven." lanjutnya
"APA..." Teriak seisi kelas
Wajah seisi kelas mulai berubah, diawal yang penasaran menjadi wajah terkejut tak percaya, bahkan guru yang tadinya mengajar kami juga memasang wajah tak percayanya.
"Perkenalkan saya Han Li Yan, panggil saya dengan tuan Li, saya kepala sekolah SMA Sky Heaven." tuturnya
"Benaran dia kepala sekolah SMA itu! Bukannya sekolah itu salah satu dari tiga sekolah ternama, kan!? ada apa dia mencari Jun." tutur mereka penasaran
"Jun, kamu nggak ada bikin masalah dengan sekolah itu kan." ujar Aila ke aku
"Aku nggak pernah menyinggung sekolah itu, apalagi cari masalah disana." jawabku ke Aila
"Maaf. Kenapa tuan Li, yang pasti orang yang sibuk ini, mencari saya, bahkan dengan sendirinya datang kesini?"
"Sebelum saya jawab, apa paketnya sudah sampai?"
"Paket...???" ujarku sedikit bingung
"Ya, paketnya sudah sampai, apa jangan-jangan paket itu dari anda."
"Kalau dibilang itu dari saya, rasanya tidak benar juga. Jadi saya akan langsung ke intinya, maukah anda bergabung dengan sekolah kami?" ujar Li serius dan tegas
"HHHHAAAAA..." seisi kelas mulai riuh mendengar itu
"Saya? Kenapa? Bukannya Sky Heaven itu, hanya menerima anak-anak jenius dan kaya kan, lalu saya ini hanya orang biasa, nilai akademik saya saja untung-untungan lulus KKM, lalu kenapa anda ingin saya masuk ke SMA itu." jawabku
"Aww, sakit tahu, siapa yang narik rambutku!!" teriakku kesal sambil mengusap rambutku yang tergerai itu
Seseorang tiba-tiba muncul dan berjalan kearah Li dengan memegang sehelai rambut, yang tak lain itu adalah rambutku yang ditariknya tadi.
Han Li Yan mengeluarkan sebuah benda yang berbentuk mirip tablet dan diletakkannya rambutku tadi di benda itu dan tiba-tiba muncul sebuah proyeksi yang menampilkan tulisan dan juga gambar diriku. Hal itu membuat seisi kelas terkagum-kagum dengan alat itu.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments