Benang Merah Penyihir Kolot

Benang Merah Penyihir Kolot

Ketika Manusia dan Penyihir Jatuh Cinta

Penyihir itu ada, tetapi terbatas karena penyihir yang tinggal di bumi buangan dari dunia sihir setelah melanggar aturan. Kementerian sihir menetapkan jika seorang penyihir jatuh cinta dengan manusia sampai menikah, mereka harus meninggalkan dunia sihir selamanya. Sementara, keturunan mereka harus dihukum mati agar tidak menciptakan ras penyihir darah campuran.

Mereka pernah tinggal berdampingan bersama ras elf, devil, goblin, dan lainnya. Namun, manusia membangkang dengan aturan sihir, mereka memilih membuat aturan sendiri sehingga semua ras sepakat untuk mengusir manusia dari dunia sihir. Kementerian sihir ikut mengeluarkan keturunan penyihir darah campuran agar tidak ada lagi ras dari kasta terendah itu.

Ingatan mereka disegel agar tidak mengetahui keberadaan penyihir. Seiring waktu segel itu melemah sehingga darah campuran itu mengingat identitasnya sebagai penyihir. Mereka membuat kekacauan dengan memulai peperangan melawan penduduk sihir.

Sayangnya, mereka hanyalah persilangan manusia yang tidak memiliki kekuatan dan lemah sehingga mereka kalah melawan ras terkuat penduduk dunia sihir. Kementerian sihir mengambil keputusan untuk mencabut kekuatan mereka sehingga menjadi manusia biasa tanpa keturunan penyihir.

Namun, seorang penyihir membuat kesalahan besar, dia jatuh cinta dengan seorang wanita keturunan manusia. Penyihir itu bernama Denzel Seamus yang menikahi Emawati keturunan manusia murni. Denzel mendapatkan hukuman setelah menikahi manusia. Dia memilih jadi manusia seutuhnya, yang membuat hidupnya jauh lebih bahagia sehingga tidak ada penyesalan setelah kekuatannya dikembalikan ke alam sihir.

Pernikahan mereka dikaruniai seorang anak berusia 7 tahun bernama Difiar Seamus yang menjadi misteri darah siapa yang mengalir di tubuhnya? Mereka bertiga tengah menghabiskan waktu di lapangan menikmati senja yang akan datang. Suami istri itu bahagia anaknya bisa tumbuh normal seperti manusia pada umumnya.

“Ayah, Ibu, aku ke sana sebentar, ya!” teriak anak laki-laki yang melambaikan tangan ke orang tuanya.

Mereka menoleh melihat anaknya menunjuk pinggir lapangan.

“Udah mau sore, Nak. Ke sini dulu, sebentar lagi mau pulang!” jawab ibunya tegas, tetapi Difiar tetap kekeh ingin pergi.

Melihat istrinya cemas setelah kepergian putranya, Denzel meyakinkan jika tidak ada hal buruk yang menimpanya. “Nggak papa, istriku. Biar Difiar bergerak bebas, jangan mengekangnya. Kalau ada apa-apa nanti kita ke sana. Kenapa kamu jadi sering cemas, sih?”

Ema memilin jari-jarinya. “Kamu lupa Difiar keturunan kamu?”

“Terus?”

Karena suaminya yang terus menganggap enteng masalah, Ema menepuk pahanya agar dia cepat sadar. “Kita pasti kena hukuman karena diam-diam menikah. Imbasnya ke anak kita yang keturunan darah campuran!"

“Enggak kok, tenang aja.”

“Bagaimana kalau darah penyihir mengalir di tubuhnya?” tanya istrinya seraya melihat suaminya.

Lantas Denzel mengusap bahu istrinya agar tidak berpikir terlalu jauh lagi. “Aku yakin Difiar manusia seutuhnya!”

“Kita menikah sampai aku hamil kamu masih jadi penyihir. Bisa aja anak kita keturunan penyihir. Aku nggak mau Difiar jadi penyihir. Hidupnya pasti sengsara,” terang Ema diiringi kesedihan mendalam.

“Kita harus melindunginya. Kalau ada hal buruk yang menimpanya, 'kan ada kita yang jadi garda terdepan!” Denzel pun jongkok di depan istrinya sambil menepuk telapak tangannya. “Kamu berjasa di hidupku setelah melepas jabatan dan identitas penyihirku. Aku janji akan membahagiakan keluarga kecil kita.”

Istrinya salah tingkah. Dia tersenyum sambil menepuk bahunya. “Berdiri, nggak! Malu dilihat orang.”

Denzel ikut tertawa lalu kembali duduk di sampingnya. “Semoga dapat pekerjaan yang gajinya lebih besar.”

“Nggak perlu dipaksain, Sayang. Kamu mengurus anak kita aja biar aku yang kerja.” Ema tersenyum ke arah suaminya yang selalu mencemaskan hal itu.

"Memang aku nggak salah ambil keputusan."

Di pinggir lapangan, Difiar tengah mengamati aktivitas kelinci di halaman rumah tetangganya. Kelinci itu menggemaskan ketika makan sampai Difiar ingin memegangnya. Ketika Difiar berhenti di depan pagar, tangannya berusaha menggapai kelinci itu.

Dia ingin menyentuhnya, sayang sekali jarak antara tangan dan kelinci sangat jauh, tetapi tiba-tiba saja kelinci itu terbang mendekatinya. Sontak dia kaget lalu memegang tangannya. “Kenapa kelinci itu bisa terbang?”

Dirasa ada keanehan, Difiar pergi menuju kedua orang tuanya. Namun, anak kecil itu menangkap bayangan aneh di atas sana. Semakin dilihat benda itu kian jelas wujudnya.

“Orang naik sapu terbang? Jadi, penyihir yang diceritakan Ayah sebagai dongeng itu aslinya nyata?” gumamnya merasa heran pasalnya orang berjubah hitam itu menghampiri tempat orang tuanya berada.

Difiar melihat kedua orang tuanya terkejut setelah orang itu membuka tutup kepalanya. Rambut hitam bergelombang dengan campuran warna perak seakan warna yang baru Difiar lihat.

“Apa dia teman mereka?”

Pertanyaan Difiar pun terjawab ketika wanita berjubah itu mengeluarkan tongkat sihir dan mengayunkan ke arah ibunya. Difiar terlonjak ketakutan melihat ibunya kesakitan setelah sihir itu mengenai jantungnya.

“Mereka orang jahat!” tekan anak laki-laki itu yang bersembunyi di balik batu, tetapi dia bisa mengintip mereka. “Dia penyihir, mereka bukan dongeng tapi nyata.”

Denzel berusaha melindungi Ema yang menjadi sasaran penyihir itu. Namun, penyihir itu berusaha menyingkirkan Denzel yang menghalangi tujuannya. Usahanya digagalkan Denzel terus menerus membuat penyihir itu murka.

Sekali ayun tongkat itu mengeluarkan sihir yang memisahkan suami istri itu. Penyihir itu tersenyum miring dan mengayunkan ke arah Ema. Sihir itu dihalangi oleh Denzel yang langsung ambruk di tempat.

Ema menangis seraya memohon menggunakan kedua tangannya. Penyihir itu merasa dirinya menjadi paling kuat karena bisa mengalahkan mantan penyihir terkuat sepanjang sejarah.

Mendengar tawa penyihir itu membuat Difiar marah, sayangnya dia takut ke sana untuk melawan. Penyihir itu menoleh ternyata melihat keberadaan Difiar. Saat berjalan ke arahnya, Ema berusaha mencegah. Namun, penyihir itu melempar sihirnya ke arah Ema langsung tumbang seketika.

Difiar bersembunyi ketakutan setelah ketahuan. “Kalau bersembunyi terus, kapan kamu berani? Kata Ayah nggak boleh takut sama penyihir!”

Waktu Difiar keluar dari tempat persembunyian, penyihir itu tidak ada. Yang ada hanya orang yang menangisi kedua orang tuanya.

“Dia orang yang sama!” teriaknya ketika sadar rambutnya hitam bergradasi perak.

Difiar berdiri di belakang. “Kamu membunuh orang tuaku! Aku melihatnya langsung!”

Wanita itu menoleh, dia menghampiri anak kecil itu untuk menuntut jawaban. “Siapa dia? Siapa yang bunuh orang tuamu, Difiar?”

Difiar pun menunjuknya. Wanita itu menggeleng. “Kamu salah lihat, aku baru aja datang! Kamu ingat baik-baik bagaimana wujudnya!”

“Rambutnya sama seperti kamu!”

Wanita itu menggeleng. Lantas dia berpikir dan bertanya, “Apa dia penyihir?”

Difiar mengangguk. “Kamu nggak usah bohong! Kamu yang bunuh orang tuaku!”

“Ada apa denganmu, Difiar? Aku Bibi kamu, sahabat orang tuamu. Mana mungkin aku membunuh mereka. Lihat baik-baik,” pintanya yang memegang kedua tangan Difiar.

Difiar menyentak tangannya. “Rambutnya bergelombang.”

“Rambutku lurus dari dulu. Aku bukan pelakunya!” elak wanita itu, tetapi Difiar yakin jika dia pelakunya.

Difiar mendorong wanita itu. “Aku akan melapor kalau kamu pelakunya! Nggak usah menutupinya, aku jelas melihatnya!”

“Jangan! Kalau orang tau kematian orang tua kamu, mereka pasti cari tau penyebabnya. Kematian orang tua kamu nggak wajar, Difiar. Biar aku yang mengurusnya,” jelas wanita itu yang berusaha mengeluarkan sihirnya ke arah dua orang itu yang tubuhnya berubah warna menjadi merah jambu.

“Aku mohon bisa!” pintanya yang langsung digagalkan Difiar.

“Apa yang kamu lakukan? Orang tuaku berubah warna!”

Wanita itu melihat dan usahanya semakin parah. “Sihirnya semakin menyebar. Aku yakin dia penyihir terkuat yang berasal dari keturunan darah penyihir murni.”

Difiar tidak paham maksud ucapannya karena yang ada di pikirannya wanita baik itu aslinya seorang penjahat. “Pergi dari sini! Aku benci kamu pura-pura baik ternyata aslinya pembunuh!”

Wanita itu menggeleng. “Dia akan pergi setelah menyembunyikan kematian mereka.”

“Kenapa? Biar nggak ketahuan kamu pembunuhnya?”

“Bukan. Biar mereka nggak tau orang tua kamu dibunuh penyihir, karena masih ada manusia keturunan penyihir yang memiliki kenangan hidup di dunia sihir. Untuk mencegah keributan, biar aku yang mengurus mayat mereka, Difiar.”

Terpopuler

Comments

NT.RM

NT.RM

dulu aku suka bgt dan pengen jd penyihir. 😁

2024-12-01

0

NT.RM

NT.RM

baru baca awal dh ngeri kali ni pasti penuh intrik. 😭 good luck Thor i baca ni ye

2024-12-01

0

watix14

watix14

manusia cuma punya iman dan takwa mau lawan penyihir?🤣

2024-12-11

0

lihat semua
Episodes
1 Ketika Manusia dan Penyihir Jatuh Cinta
2 Bulan Semerah Darah
3 Fantasi Penyihir Kolot
4 Kecantikan Malena Safira
5 Cantik-Cantik Kok Sial
6 Pertahanan Serangan Napsu
7 Tarik Ulur Wanita Terhormat
8 Wanita Ular Markas Kotor
9 Dunia Jahat Untuk Orang Sebatang Kara
10 Semua Aku Disalahkan
11 Bertanya-tanya Siapa Aku?
12 Menukar Kebahagiaan Demi Harta
13 Kesalahan Fatal Berujung Penyesalan
14 Selamat Tinggal Kebahagiaan
15 Pertemuan Kedua Benang Merah
16 Kemurnian Hati Wanita
17 Hari Di Mana Dunia Berhenti
18 Hidup Tanpa Hati
19 Antara Kejadian Tidak Terduga
20 Cinta Penyihir yang Kandas
21 Cinta Pertama Penyihir
22 Jadi Selingkuhan, Berakhir....
23 Hari Sial Ada di Kalender
24 Gerhana Langka Datang Lagi
25 Ciuman Maut
26 Berakhir Sudah
27 Sumpah Serapah
28 Calon Untuk Sang Cucu
29 Pesanan Rahasia Bar Penyihir
30 Hilang Arah, Bar Penyihir Tujuannya
31 Kontrak Kerja Sama Penyihir
32 Denah Lokasi Bar Penyihir
33 Tugas Asisten Penyihir
34 Pertukaran Memutar Waktu
35 Penyihir Itu Ramah
36 Wanita Pecinta Roti
37 Jangan Kabur Dariku
38 Maju Tak Gentar
39 Perdebatan Kecil
40 Jual Mahal
41 Memori Kenangan Indah Jadi Jaminan
42 Demi Anak Ku Korbankan Semua
43 Bencana Keberuntungan
44 Pertarungan Lidah Melawan Berpengalaman
45 Kamu Datang Saat Ku Panggil
46 Akhir Dari Bar Penyihir
47 Rahasia Terbongkar
48 Berebut Wanita Impian
49 Terima kasih Telah Memilih Ku
50 Identitas Safira
51 Ternyata Oh Ternyata
52 Terikat Kalung Nenek
53 Tergoda Pacar Sendiri
54 Seranjang di Rumah Orang
55 Berbincang Dengan Penyihir Senior
56 Masa Lalu Penyihir dan Manusia Saling Cinta
57 Sial Sebuah Kutukan
58 Kamu Hanya Untukku
59 Percobaan Melamar
60 Samuel Menggila
61 Pertarungan Sengit Penyihir Tanpa Sihir
62 Setelah Ribuan Tahun Lamanya
63 Keluarga Mama Penyihir
64 Pelaku Utama
65 Pemilik Kalung Sebenarnya
66 Mengubah Takdir
67 Belum Sempat Bahagia
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Ketika Manusia dan Penyihir Jatuh Cinta
2
Bulan Semerah Darah
3
Fantasi Penyihir Kolot
4
Kecantikan Malena Safira
5
Cantik-Cantik Kok Sial
6
Pertahanan Serangan Napsu
7
Tarik Ulur Wanita Terhormat
8
Wanita Ular Markas Kotor
9
Dunia Jahat Untuk Orang Sebatang Kara
10
Semua Aku Disalahkan
11
Bertanya-tanya Siapa Aku?
12
Menukar Kebahagiaan Demi Harta
13
Kesalahan Fatal Berujung Penyesalan
14
Selamat Tinggal Kebahagiaan
15
Pertemuan Kedua Benang Merah
16
Kemurnian Hati Wanita
17
Hari Di Mana Dunia Berhenti
18
Hidup Tanpa Hati
19
Antara Kejadian Tidak Terduga
20
Cinta Penyihir yang Kandas
21
Cinta Pertama Penyihir
22
Jadi Selingkuhan, Berakhir....
23
Hari Sial Ada di Kalender
24
Gerhana Langka Datang Lagi
25
Ciuman Maut
26
Berakhir Sudah
27
Sumpah Serapah
28
Calon Untuk Sang Cucu
29
Pesanan Rahasia Bar Penyihir
30
Hilang Arah, Bar Penyihir Tujuannya
31
Kontrak Kerja Sama Penyihir
32
Denah Lokasi Bar Penyihir
33
Tugas Asisten Penyihir
34
Pertukaran Memutar Waktu
35
Penyihir Itu Ramah
36
Wanita Pecinta Roti
37
Jangan Kabur Dariku
38
Maju Tak Gentar
39
Perdebatan Kecil
40
Jual Mahal
41
Memori Kenangan Indah Jadi Jaminan
42
Demi Anak Ku Korbankan Semua
43
Bencana Keberuntungan
44
Pertarungan Lidah Melawan Berpengalaman
45
Kamu Datang Saat Ku Panggil
46
Akhir Dari Bar Penyihir
47
Rahasia Terbongkar
48
Berebut Wanita Impian
49
Terima kasih Telah Memilih Ku
50
Identitas Safira
51
Ternyata Oh Ternyata
52
Terikat Kalung Nenek
53
Tergoda Pacar Sendiri
54
Seranjang di Rumah Orang
55
Berbincang Dengan Penyihir Senior
56
Masa Lalu Penyihir dan Manusia Saling Cinta
57
Sial Sebuah Kutukan
58
Kamu Hanya Untukku
59
Percobaan Melamar
60
Samuel Menggila
61
Pertarungan Sengit Penyihir Tanpa Sihir
62
Setelah Ribuan Tahun Lamanya
63
Keluarga Mama Penyihir
64
Pelaku Utama
65
Pemilik Kalung Sebenarnya
66
Mengubah Takdir
67
Belum Sempat Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!