Kisah Sang Naga Kuno

Apa yang dikatakan oleh Azrael benar-benar mengejutkan semua orang yang hadir saat ini, Iblis yang terkenal sombong itu meminta maaf dan mencoba menjadi bawahan Kyros.

"Dengarkan ini." kata Kyros dan Azrael mendongak keatas.

"Kau beruntung karena adik-adikku muncul jika tidak kau akan mati, tapi tidak ada kesempatan kedua mengerti."

Kata Kyros sambil melotot kearah Azrael, kemudian dia menyembuhkan semua luka yang ada si tubuh Azrael dan iblis itu sangat berterima kasih tak lupa juga Frostella turut mengucapkan hal yang sama.

"Kakak pertama terima kasih sudah mengabulkan permintaanku."

"Tidak masalah lagian dari awal aku tak bertujuan membunuhnya, hanya memberinya sedikit tamparan saja."

Kata Kyros sambil mengangkat kedua bahu Frostella agar dia berdiri dari sikap berlututnya kemudian dia menoleh kearah Nyx.

"Halo adik kecil, ini sudah lama yah?"

Kyros mengulurkan tangannya untuk memeluk Nyx yang sudah lama tidak bertemu.

"Kak Kyros, ini sudah ribuan tahun."

Nyx berlari menghampiri Kyros dan memeluknya, Kyros menepuk kepala adiknya dalam pelukanya.

"Aku bangga padamu, kau sudah tumbuh besar dan sudah punya keluarga sendiri."

Kata Kyros sambil tersenyum menatap Nyx yang masih berada dipelukannya.

"Namamu Helena, istri adikku kan? Perkenalkan aku Kyros Temperor kakak tertua dari Nyx."

Kyros menyapa Helena dengan lembut dan menyuruhnya untuk menghampirinya.

"Salam kenal juga kakak ipar, nama saya Helena Solarius dan yang disana adalah putri kami Celestia Temperor."

Helena memperkenalkan dirinya kepada Kyros juga memperkenalkan Celestia tetapi tampaknya Celestia tidak mendengarkan ibunya karena entah darimana Khaos datang mengajak Celestia mengobrol.

"Perkenalkan saya Khaos Temperor sang Pangeran Kehampaan dan siapakah dirimu gadis kuning?"

Khaos membuka obrolan dengan memperkenalkan dirinya kepada Celestia sebagai putra dari Kyros.

"Aku Celestia Temperor putri dari Naga Surgawi salam kenal sepupu baru."

Kedua anak itu terus melanjutkan pembicaraan mereka sehingga dengan muda keduanya menjadi akrab satu sama lain.

"Ngomong-omong sepupuku, kau itu kuat kan?"

Tanya Celestia yang saat ini memandangi seluruh tubuh Khaos dari bawah hingga keatas dan itu membuat Khaos waspada.

"Gadis kuning ini bagaimana bisa dia bisa mengetahuinya, ini menarik."

Ujar Khaos dalam hatinya akan tetapi tak lama kemudian Null, Leonis, Azrael dan Spiritea mendatangi mereka.

"Hey Iblis kecil ketahuilah anak kecil bertopi yang merupakan putra dari saudaraku adalah Naga Kehancuran yang pernah kau lawan."

Mendengar perkataan dari Null seketika Azrael dan Spiritea terdiam karena mereka tak menyangka anak laki-laki yang hawa keberadaannya sebanding dengan manusia biasa adalah lawan yang pernah mereka hadapi.

"Astaga aku tak mengira kalo itu adalah dia."

Kata Spiritea sambil memegang kepalanya dia membayangkan kekacauan apa yang terjadi jika Celestia dan Khaos bertemu.

Sementara Azrael dan Spiritea dibuat pusing dengan keberadaan dua anak bencana alam, Leonis terlihat ingin adu kekuatan dengan Khaos.

"Apa aku punya kesempatan untuk menguji kekuatanku dengan anak laki-laki itu."

"Hey bung, aku dan spiritea saja sangat kerepotan ketika melawanya."

Azrael mengatakan pada Leonis jika ingin melawan salah satu dari Celestia atau Khaos maka harus menghadapi dirinya dulu.

Tak jauh dari situ terlihat Kyros yang masih asik berbincang dengan Nyx, Frostella, Helena dan Ignis.

"Kakak selanjutnya kau mau kemana?"

Tanya Ignis kepada Kyros kemudian Kyros menjawabnya

"Apakah kalian ingin ikut?"

"Kakak pertama tolong izinkan aku dan Ignis ikut denganmu."

Frostella dan Ignis, kedua Naga Kuno ini ingin mengikuti kemana Kyros akan pergi, keduanya ingin akrab dengan Kyros yang paling tua diantara mereka.

"Baiklah tapi untuk Nyx dan yang lainya segera ikut Null ke Palace Emptiness."

Terlihat Nyx memasang wajah cemberut setelah mendengar perkataan dari Kyros, Helena yang berada disampingnya berusaha menghiburnya.

"Putraku apa kau mau ikut ayah sebentar?"

Terdengar Kyros memanggil putranya karena sebentar lagi dia akan melanjutkan perjalanan untuk menemui Amarok adiknya yang paling muda.

"Tapi ayahanda aku masih ingin mengobrol dengan gadis kuning ini."

Gumam Khaos yang masih bersama Celestia, kedua anak ini masih ingin bermain bersama dan Kyros mengizinkan Khaos untuk bermain.

Lalu mereka semua membubarkan diri Null mengajak Nyx dan yang lainya untuk berkunjung ke Istana Palace Emptiness sementara Frostella dan Ignis mengikut Kyros.

Sebelum mereka berpisah, Kyros mendengar dari Nyx bahwa Amarok adalah adik laki-laki yang lucu dan konyol tetapi dari sudut pandang kedua adik perempuannya yaitu Frostella dan Ignis ceritanya berbeda.

"Kakak pertama kenapa kau ingin menemui naga bodoh yang suka membuat ulah itu."

Frostella mengomel mengenai Amarok.

"Saya juga setuju."

Ignis setuju dengan perkataan dari Frostella menurut mereka Amarok adalah naga yang sejak lahir selalu berbuat masalah.

"Tenanglah kalian berdua."

Kyros meminta kedua adik perempuannya untuk tidak berisik.

"Maaf kakak."

Keduanya meminta maaf kepada Kyros, Kyros tahu bahwa Amarok memang memiliki masalah dengan sikapnya.

"Memangnya apa yang dia lakukan sehingga kalian berdua tidak menyukainya?"

Kyros tetap ingin mendengar apa yang dilakukan oleh Amarok sehingga kedua kakak perempuannya membencinya.

"Saat kami merayakan ulang tahun Ignis, naga bodoh itu justru membakar satu Istana menyebabkan banyak pelayan yang terbunuh."

Frostella terus mengomel.

"Aku tidak tahu mengapa Amarok disebut naga bumi tapi lebih tepat jika dia disebut naga lumpur."

Ignis tidak kalah kesalnya mengingat pestanya pernah dirusak oleh Amarok sehingga dia dan Frostella memutuskan menyegel Amarok didalam sebuah gua.

Sementara di tempat lain...

"Selamat datang di Istana Emptiness semuanya."

Null membuka sambutan setelah Nyx dan yang lainya sampai di Istana Emptiness kemudian dia segera mengajak semuanya untuk berkeliling.

Tempat pertama yang mereka kunjungi adalah arena latihan yang pernah digunakan oleh Null untuk melatih Nyx.

"Ditempat inilah aku mengajari Nyx banyak hal."

Null lalu menceritakan tentang Nyx saat masih anak-anak kepada semuanya dan mereka tampak menikmati itu.

"Di tempat latihan ini memberiku kenangan buruk."

Nyx mengingat ketika dia masih dilatih oleh kakak keduanya Null, itu adalah latihan neraka baginya, lalu mereka melanjutkan tour keliling Istana ke taman.

"Aku pernah menggendong adik kecil disini setiap saat selesai latihan."

Null menjelaskan setelah latihan itu Nyx selalu pingsan kehabisan tenaga.

"Kakak kedua tolong hentikan ini memalukan!"

Nyx menggerutu didalam hatinya mengutuk tindakan Null, dia menatap orang-orang di sekitarnya.

"Sepertinya masa kecil dari Suamiku sangat menyenangkan."

Kata Helena yang bergandengan tangan dengan Nyx, sedangkan Leonis dan Azrael mencoba menggunakan arena latihan untuk berduel setelah Null memberi mereka Izin.

"Adik ipar kamu ras manusia kan? Itu artinya kamu masih terikat dengan umur."

Null bertanya kepada Helena tapi perkataannya tampaknya tidak benar.

"Kakak ipar, Leonis adalah pahlawan sementara aku adalah Priest jadi kami berdua tidak terikat konsep umur karena bukan manusia biasa."

Helena menjelaskan kepada Null sementara Nyx hanya menganggukkan kepala pertanda jika apa yang dikatakan Istrinya adalah benar sedangkan Spiritea sepertinya menonton duel antara Leonis dan Azrael di arena latihan.

Jauh didalam Istana ternyata ada dua anak kecil yang asik berjalan-jalan mereka adalah Khaos dan Celestia yang sudah menjadi saudara akrab.

"Aku pernah disegel paman Nyx disini."

Khaos mengatakan jika dirinya pernah dikurung oleh Nyx dalam Istana, mendengar itu Celestia meminta maaf tapi Khaos tak mempermasalahkannya.

"Tidak masalah gadis kuning justru karena itu aku bisa bertemu ayahandaku."

"Khaos ayo kita segera kembali pada paman Null jika tidak maka mereka pasti akan mencari kita."

Kata Celestia dan kedua anak itu segera kembali ke taman tempat dimana semua orang masih berkumpul.