NovelToon NovelToon
Rujuk

Rujuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Angst / Menikah Karena Anak
Popularitas:105.6k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Naura ayu harus menelan pil pahit ketika calon suaminya arfan harlan berselingkuh dengan seorang wanita bernama elviana stefany, padahal beberapa hari lagi mereka akan menikah.
Naura pun mencari tahu siapa wanita yang menjadi selingkuhan calon suaminya itu, dan ternyata ia adalah wanita bersuami akhirnya mau tak mau naura mengadu pada suami elvi yang ternyata adalah jendral arsyad. pria dimasa lalunya.
Siapa jendral arsyad itu ? apa hubungan mereka berdua dimasa lalu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertengkaran dua wanita.

Tak ingin berdebat dengan mantan selingkuhan pacarnya, naura memilih untuk tak menghiraukannya. Wanita itu segera memungut barang belanjaan miliknya dan temannya itu.

Namun, tidak bagi elviana! Dari jauh, ia sudah berniat ingin mempermalukan wanita yang dianggap mirip dengannya itu.

Malam sebelumnya pun, ibunya mulai melirik naura sebagai Kakak kembarnya yang meninggal itu. Alisha stefany, saudara kembarnya yang dibilang lebih cantik dari dirinya. Yang selalu membuatnya merasa tersingkir dari hati sang ibu.

Tentu ia juga tak mengingkan hal itu.

Elviana menginjak pakaian yang hendak dipungut naura, dengan berseringai licik ia juga menginjak pakaian lainya.

" Mba, tolong jangan injak bajunya!" pinta naura memekik.

" Kamu orang miskin punya uang dari mana bisa belanja banyak begini, jadi pelakor ya" ejek elviana yang sengaja menggerakkan kakinya untuk merusak pakaian yang di injaknya.

Naura menarik pakaian itu, tak peduli dengan apa yang elviana katakan. Sungguh hatinya masih sakit dengan perkataan wanita itu, kala perselingkuhan mereka akhirnya diketahui oleh dirinya.

" Gak bisa naura, lo gak bisa dapetin jendral lagi. Dia milik gue" ujar elviana semakin meremehkan wanita yang masih berusaha diam tak melawannya.

Naura menengadah menatap elviana dengan menatapnya tajam.

 "Kenapa? Kesal! Benci! Harusnya gue yang bilang begitu" katanya dengan suara meninggi agar menjadi pusat perhatian semua orang.

Naura meremas kuat pakaian yang di injak itu, lalu berdiri menyeimbangkan posisi nya dengan elviana.

" Terus mau elo apa? Hah ... Arfan, ambil! Jendral, ambil aja! Wanita yang menuduh pelakor sama orang lain tanpa bukti sejatinya dirinya sendiri yang pelakor" dengan suara tinggi naura mengucapkannya.

" Maling bilang maling, gak tahu malu" sindirnya.

Naura tak lupa siapa elviana, dia adalah anak bosnya yang sekarang. Namun, ia juga tak ingin dihina dan diremehkan yang sudah jelas ia sendirilah korbannya.

Elviana mendorong kuat tubuh naura hingga terjerembap. " Kurang ajar banget elo!" umpatnya.

Hendak mendekat tubuh elviana dihalangi oleh reva "eits ... Elo lagi elo lagi. Udah jadi janda lo sekarang, makanya kurang kerjaan" sindir reva.

" Minggir lo gak usah ikut campur " bentak elviana.

" Oh ya, tapi gue pengen ikut campur" ujar reva yang langsung menjambak rambut elviana, membuat wanita itu meringis kesakitan.

" Dasar jalang!" umpat elviana membalas apa yang dilakukan reva.

Dua wanita itu saling menjambak rambut lawannya, juga saling mencakar wajah lawannya. Mereka tak peduli menjadi tontonan orang-orang yang berbelanja di tempat itu.

Naura bangkit dan mencoba melerai keduanya, namun dia malah didorong oleh elviana. Saat menghalangi wanita itu menampar temannya.

" Kurang aja lo ya" bentak reva yang kembali menyerang elviana, setelah sempat melihat naura tersungkur.

" Ada apa ini ?" tanya satpam yang mendekat ke arah dua wanita yang masih saling serang.

Dua satpam itu melerai mereka dan membawa mereka ke ruang keamanan. Naura menyusul, setelah barang-barangnya dan reva dia pungut.

Diruang kontrol keamanan mereka berada kini, satpam akhirnya menghubungi orang tua mereka untuk mendamaikannya.

Akhirnya, setelah cukup lama menunggu, orang tua dari dua wanita itupun datang juga.

Bu vanya dan pak wisnu terkejut melihat tampilan anaknya, rambut awut-awutan, luka cakar dipipinya juga sudut bibir yang sedikit berdarah.

Sangat berbeda dengan reva yang hanya rambutnya saja yang berantakan, karena ia sempat terhalang oleh naura saat elviana menyerang balik.

" Ada apa ini sebenarnya pak?" tanya ibunda reva dengan wajah cemas.

" Mereka berkelahi bu" jawab satpam laki-laki yang berbadan tinggi nan kekar itu.

" Apa!" pekik bu vanya menoleh ke arah elviana.

" Elviana yang mulai mah, karena jendral mau rujuk sama naura. Dia balas dendam gitu sampe dua kali dorong naura, ya aku balas lah di orang nya kasar" kata reva berapi-api tak peduli ada bosnya dihadapan mereka.

Pak wisnu dan bu vanya saling tatap, apa maksud ucapan wanita disamping naura itu? Rujuk apa maksudnya?

" Pak bos, saya rela kalo dikeluarin, tapi setidaknya ganti rugi lah sama naura dia yang paling terluka disini" ujar reva lagi.

Sedangkan naura hanya diam menunduk sambil memeluk barang belanjaannya.

Elviana mengerutkan alisnya, " Pak bos, maksudnya kalian bekerja di perusahaan papaku ya" ucapnya memperjelas, lalu tertawa.

" Pah, pecat mereka sekarang juga biar mereka tahu siapa aku" ucap elviana dengan angkuhnya.

Namun, pak wisnu masih diam melirik ke arah naura begitu pun bu vanya.

" Pah, papah" panggil wanita itu, lalu melihat ke arah pandangan orang tuanya saat sadar bahwa dirinya di acuhkan.

Naura, mereka menatap ke arah wanita itu. Dengan iba, tentu saja elviana cemburu. Dia beranjak dari kursinya dan pergi dari tempat itu. Merasa bahwa dirinya diabaikan.

" Ana !" panggil bu vanya mencoba mengejar, namun sang suami menarik tangannya.

" Biarkan saja dia" ucap pak wisnu menghalangi.

" Apa sekarang kami boleh pergi?" tanya ibunda reva yang ingin segera pergi.

" Iya, boleh bu silahkan" jawab satpam tersebut merentangkan tangan kanannya untuk mempersilahkan mereka pulang.

Bu vanya, hanya bisa diam membiarkan naura pergi bersama temannya. Ingin rasanya dia memeluk wanita muda itu dengan erat, hatinya dipenuhi kerinduan yang bercampur dengan rasa bersalah. Salah karena kecerobohannya yang sudah meninggalkan alisha saat kebakaran itu terjadi.

Andai Tuhan itu benar Maha Mendengar, wanita paruh baya itu ingin sekali membawa naura pergi bersamanya.

Pak wisnu yang sudah selesai berbicara dengan satpam itu pun, segera mengajak sang istri pulang.

...****************...

Jendral tengah membacakan buku cerita sore itu, anak-anak panti begitu serius mendengarnya. Sampai tak ada suara yang menghentikan bibir lelaki itu bergerak.

Gala diam, tak memperhatikan ceritanya. Melainkan melihat wajah sang papa yang tak jauh darinya. Ia tampan persis seperti wajahnya, benar kata arhan dirinya sangat mirip dengan om jendral.

" Baiklah anak-anak ceritanya selesai" ucap jendral menutup buku cerita tentang kancil dan buaya.

" Om! Kenapa buaya nya bodoh ya, emang gak punya otak gitu?" tanya anak laki-laki yang masih berusia 6 tahun dengan rambut kriting itu.

" Otaknya ada andi, cuma karena kepalanya gepeng, jadi otaknya gak utuh" sahut arhan menjahili.

Semua anak tertawa, begitu juga jendral dan bunda astrid yang sampai menggelengkan kepalanya.

" Oh, kalo kepalanya gepeng berarti dia bodoh ya om" tanya andi lagi dengan sebegitu polosnya.

" Ya begitulah" sahut jendral tak bisa menahan tawanya.

" Iya, jangan sampe otaknya gede, tapi gak ada isinya" ujar jena menimpali.

" Kaya otaknya arhan tuh" ujar yang lainnya.

" Apaan sih otakku gede isinya juga banyak" bantah arhan melihat ke anak yang menuduhnya.

" Otaknya gede isinya mikirin makanan" ujar jena yang langsung ditutup mulutnya oleh arhan.

" makanan sebaskom aja habis tuh, makanya suka ngompol" timpal yang lain dan mereka kembali tertawa.

" Ssssstttt ... Jangan bilang-bilang! Buka aib orang itu dosa" ucap arhan membela diri.

Ketika semua orang tertawa, gala hanya memangku dagunya dengan tangan kanan yang sikunya bertumpu pada kakinya yang bersila.

Jendral menatap anaknya. Ingin dekat, tapi butuh waktu, mungkin itulah yang ia fikirkan tentang gala. Ia ingat sikap tadi saat dihadapan arfan sungguh tak pernah dia duga. Gala mengakuinya.

Jendral pulang karena waktu yang sudah hampir malam, setela sampai teras dan semua anak bubar. Gala mendekatinya meraih tangan kanan lelaki itu dan bersalim.

" Hati-hati pah" ucap gala membuat hati lelaki itu menghangat.

Bibirnya melukis senyum yang tak pernah ia harapkan sebelumnya. Gala kembali memanggilnya papa. Sungguh jendral ingin salto sekarang.

" Iya, jadi papa boleh kesini lagi?" tanya jendral dan gala mengangguk.

" Tapi, ada syaratnya. Papa harus bawa makanan yang banyak buat aku dan temen- temen" ucap anak lelaki itu dengan suara tegas layaknya orang dewasa.

" Siap komandan!" jawab jendral sambil berpose hormat pada gala, yang akhirnya tersenyum memunculkan lesung pipinya. Menambahkan ketampanan anak itu.

...****************...

Malam harinya ...

Naura mendapat telepon dari no yang tak dikenal. Wanita itu menggeser tombol hijau di aplikasi hijau itu, lalu menempelkannya ditelinga.

" Hallo " sapanya.

" Hallo naura ... " suara tak asing terdengar di sebrang sana.

Matanya melebar dan menggenggam kuat ponsel miliknya.

1
IamEsthe
kata 'by the way' adalah bahasa asing/daerah, pergunakan font italic sebagai penanda.
Azthar_ noor: iya sip...
IamEsthe: oke. sama2. Belajar lagi tentang dialog
total 3 replies
IamEsthe
BELAJAR TENTANG DIALOG.


"Jadi, Minggu depan. Undangannya juga udah dicetak," jawabnya.

Setelah tanda petik dua (") tidak perlu spasi dan setelah kalimat berakhir ada akhiran titik (.), koma (,), seru (!) dan tanya (?) yang memiliki fungsi masing2, bukan asal2an aja.
Azthar_ noor: ya mba mksud ku gak gitu udah biasa juga ... 🤣habisnya aku gak tahu itu kebawa emosi ke dunia nyata... saking gregetnya itu sama protagonis
IamEsthe: kenapa menghujat? aku disini lebih ke koreksi aja sih, bagi2 ilmu aja biar dunia kepenulisan lebih bagus, enggak asal2an. Ya maaf maaf juga kalo kadang ngetiknya rada menyakiti hati.
total 6 replies
IamEsthe
Tidak perlu spasi setelah tanda petik dua (") dalam dialog.

"Ra, jadi nikah enggak?" tanya wanita bla bla.

dibandingkan kata itu?

"Ra, kamu beneran bakal nikah?" tanya bla bla bla.


dan untuk pemenggalan nama, itu pake tanda koma (,) bukan tanda seru (!). Perhatikan penggunaan tanda2 dalam kalimat, karena itu mempengaruhi kalimat kamu nantinya.
Azthar_ noor: ok ka maksih
total 1 replies
IamEsthe
di departemen.

bedakan antara 'di' sebagai kalimat dg 'di' sebagai penunjuk tempat
Azthar_ noor: oh iya
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Rabiatul Addawiyah
Trus perjuangkan cintamu Jend...semongko 💪💪💪💪
Azthar_ noor
makasih semuanya ... 😘
Azthar_ noor
makasih 🥰
Yuningsih
like &🌹 untuk mamah 💪💪
Yuningsih: sama-sama ☺️
Azthar_ noor: aduh makasih teteh ...🥰
total 2 replies
Machmudah
semangat Jendral Dan othor💪💪💪
Rabiatul Addawiyah
jangan mancing2 jendral dong Naura, di terkam dia bisa2 Gala punya adik deh 😅
Nur Adam
lnju
vj'z tri
cieeeeeee cieeeeeee 🤭🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
kayak nya perlu ke dokter THT nih lampir 🫣🤣🤣
Azthar_ noor: 🤣 mungkin... biar diperiksa ..
total 1 replies
Rabiatul Addawiyah
Semangat dong Jend..klo cinta sm Naura ayooo perjuangkan cintamu 💪💪💪💪
Azthar_ noor: iya ayooo... makasih semangatnya kaka🥰
total 1 replies
twocafenov
terlalu byk ngalah naura ny, kalo gala dijadiin target am ana baru tau rasa, geregetan bgt
vj'z tri
jangan sekali nampar nya ber lulang2 aku ikhlas kok 🤣🤣🤣
Nur Adam
lnjur
Rabiatul Addawiyah
Naura jgn 1 x tampar si elviana hrsnya 10 x biar jera & mulutnya kasih cabe rawit.
Rabiatul Addawiyah
kasuh cabe rawit tuh hrsnya mulut si Elviana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!