The Great Divine Lord (Tuan Ilahi Yang Agung)

...Permainan berakhir saat Raja kalah. ...

Pagi hari..

Ying Huanhuan terbangun dari tidurnya, melihat sinar matahari yang belum terbit. Tentu saja, ini masih jam 04:10.

Jadi, maklum saja kalau matahari masih belum terbit. Namun, waktu antara jam. 03:30 sampai 04:30 adalah waktu yang baik untuk berolahraga.

Ying Huanhuan, dia berjalan..

Melepaskan piyama nya, dan memakai gaun Giok milik nya. Gaun itu benar benar membuat nya terlihat sebagai Tuan Putri dari Surga. Benar-benar cantik.

Dia membuka pintu, yang ternyata Ying Xiaoxiao, dan Huangfu Jing sudah menunggu nya dari luar. Mereka menunggu Ying Huanhuan bangun untuk melakukan olahraga, dan ber kultivasi di pagi hari.

Mereka berjalan-jalan di akademi Bei Cang untuk melihat aktivitas pagi yang dilakukan oleh para murid disana. Namun, hasilnya nihil.

Mereka tidak melihat aktivitas apapun yang dilakukan oleh para murid akademi Bei Cang di pagi hari seperti ini. Namun, mereka langsung dikejutkan oleh sebuah seruan.

“Hei!!!!! minggir lah!!!!!!” sebuah suara seruan dari belakang.

Mereka bertiga terkejut, saat melihat ke belakang. Mereka bertiga langsung bergegas menyingkir dari jalan.

Sebuah sepeda langsung muncul melewati mereka, itu adalah Lin Tian yang melakukan balap sepeda bersama Chen Cang'an, dan Hu Xuan. Mereka selalu melakukan nya setiap pagi.

Meskipun ketiga nya terkenal suka begadang di malam hari, tetapi mereka selalu yang paling awal bangun.

“Aku tidak habis pikir dengan apa yang ketiga pemuda itu lakukan... Balapan sepeda di pagi hari? Mereka sangat mengejutkan.” ujar Huangfu Jing.

“Mungkin mereka memiliki kebiasaan tersendiri, jadi biarkan saja mereka.” ujar Ying Xiaoxiao.

Mereka bertiga kembali berjalan-jalan berkeliling akademi.

Sementara itu di rute balapan, Lin Tian memenangkan pertandingan karena memang staminanya yang di atas kedua teman nya.

“Kalian kalah lagi, sebagai ganti nya aku akan mentraktir kalian untuk sarapan harus ini. Lagipula di kantin, saat ini tidak ada mie instan kesukaan ku, jadi aku akan makan nanti saja.” ujar Lin Tian.

Hu Xuan menjadi heran. Dia bertanya, “Bukankah dari dulu taruhannya, siapa yang kalah dia yang mentraktir yang menang? Kenapa sekarang kau yang ingin mentraktir kami?”

“Aku sedang tidak terlalu bernafsu untuk memakan makanan. Ini uang nya, kalian makan saja sendiri, aku ingin menulis sesuatu dalam buku ku di dalam perpustakaan.” ujar Lin Tian sambil memberikan sekantong uang yang berisi 10 Koin Naga kepada Hu Xuan, dan Chen Cang'an.

“Baiklah kalau begitu.” ujar Chen Cang'an, dan Hu Xuan, mereka pergi ke kantin untuk membeli sarapan.

Harga sarapan dalam akademi sebenarnya tidak mahal. Yaitu, satu porsi sarapan hanya 100 koin emas, sedangkan uang saku, dan bayaran para murid dalam menjalankan misi adalah 1000 Koin Naga.

1 Koin Naga sendiri, setara dengan 1000 Koin Emas, jadi bisa dibilang semua nya itu kaya di dalam akademi, karena mereka mendapatkan imbalan yang besar dalam misi yang mereka jalankan, dan kiriman uang saku dari orang tua mereka.

Sementara Chen Cang'an, dan Hu Xuan memakan sarapan mereka dikantin, Lin Tian..

Dia duduk di dalam perpustakaan sambil menulis di sebuah buku yang terlihat sedikit kuno, dan berdebu.

Itu adalah buku yang dia kumpulkan dari kertas kertas yang berjatuhan dikelas, dia menyatukan semuanya hingga membentuk sebuah Buku dengan lembaran sebanyak seratus ribu lembar.

Tidak ada yang tahu bagaimana dia mengumpulkan lembaran kertas sebanyak itu. Namun, di dalam nya dia menuliskan kisah nya yang ditulis oleh penulis, juga menulis beberapa seni bela diri yang dia ciptakan, dan dia dapatkan.

Dia menulis seni bela diri yang dia ciptakan, dan yang dia dapatkan di beberapa tempat, lalu dia tingkatkan dengan kreativitas nya sendiri.

Pertama-tama, dia menulis tentang cara penggunaan teknik seni bela diri Budha Ashura. Teknik yang dia dapatkan saat menjalani bencana terobosan ranah Ranker.

Dia menulis cara-cara menggunakan kekuatan dari teknik Budha Ashura dengan teliti, dia juga menuliskan sebuah kemampuan meningkatkan kekuatan dari seni bela diri Budha Ashura.

Yaitu, Dharmakaya.

Dharmakaya, itu adalah nama dari sosok kolektif yang berisi semua Budha, dia juga dikenal sebagai Adi Budha, Hyang Tathagata, dan lain nya. Dia disebut sebagai Budha Sejati, dan entitas yang menopang seluruh kekuatan keilahian Budha.

Sedangkan, alasan Lin Tian mengambil nama itu karena sesuai dengan teknik bela diri Budha Ashura yang dia tingkatkan, memiliki kemampuan untuk memunculkan kekuatan Dharmakaya.

Saat yang bersamaan, Mu Hongling bersama Huangfu Jing, Ying Xiaoxiao, dan Ying Huanhuan datang ke perpustakaan akademi Bei Cang untuk melihat buku-buku yang ada di dalam nya.

Mereka melihat Lin Tian yang sedang menulis sesuatu di sebuah buku yang terlihat kuno, namun memiliki lembaran kertas yang begitu banyak, mungkin sekitar seratus ribuan kertas.

Namun, dari seratus ribuan kertas itu, Lin Tian menyusun nya menjadi 20 Buku, dan Buku terakhirnya adalah tentang seni bela diri.

Karena restart alam semesta yang dilakukan Lin Tian, hal itu membuat Mu Hongling tidak mengingat dirinya yang dikalahkan oleh nya, jadi bisa dibilang mereka semua tidak mengenal Lin Tian.

Melihat aura tidak biasa dari pemuda itu, Mu Hongling mencoba mengujinya dengan kemampuan pesona nya.

Sebuah aroma seperti bunga yang harum terpancar di seluruh sudut ruangan, bau ini mengandung pesona yang akan memikat hati para pria, dan pemuda.

Mu Hongling berjalan dengan anggun, gaun yang dia pakai menambah pesona nya, membuat para murid laki-laki terkejut, dan terpikat oleh pesona Mu Hongling.

Mu Hongling berjalan mendekati, Lin Tian.. Dia mencoba merayunya.

“Tuan muda Lin.. ayo ikutlah berkencan dengan ku. Kamu benar-benar tidak akan menyesal.” ujar Mu Hongling dengan suara yang memikat.

Lin Tian hanya diam, dia tidak menanggapi perkataan Mu Hongling.

Mengetahui hal tersebut, Mu Hongling terus berusaha menggoda, dan merayu nya. Hal itu, membuat Lin Tian menjadi jengkel.

“Tuan muda Lin, anda tidak akan menyesal jika mendapatkan gadis secantik diriku. Aku menginginkan mu Tuan muda Lin, kamu...”

BAM!!

Lin Tian memukul Mu Hongling, tepat di pipi nya dengan keras tanpa memberikan rasa kasihan. Bahkan, Hongling sampai terpental menghantam tembok hingga menghancurkan dinding itu.

“Tidak memenuhi kualifikasi.” Lin Tian mengatakan nya sambil menulis di buku kuno dengan ekspresi dingin.

Dia berkata, “Berani mengganggu ku, jangan salahkan aku jika aku berbuat kasar.”

Dia berdiri dari tempat duduk nya, dan berjalan menuju ke arah pintu perpustakaan, dia pergi dari tempat itu.

Ying Huanhuan, Ying Xiaoxiao, dan Huangfu Jing terkejut, mereka tidak menyangka, bahwa bocah itu, mampu mengalahkan Mu Hongling hanya dengan satu serangan.

Sungguh kuat!

Mu Hongling segera bangkit, dia mengejar Lin Tian. Dia berteriak, “Hei!! Apakah kau gila? Kenapa kau memukul ku dengan keras?!”

“Gadis sialan seperti mu mana tahu aturan dalam sebuah permainan.” ujar Lin Tian.

“Apa? Kau bahkan lebih sialan daripada diriku! Kenapa kau bisa menangkis pesona, dan memukul ku dengan keras? Pria seperti mu bahkan tidak bisa hidup tanpa wanita!” seru Mu Hongling.

Semua pria, dan wanita yang ada disana terkejut dengan pernyataan Mu Hongling, tapi yang dikatakan oleh Mu Hongling memang ada benar nya juga.

Menanggapinya, Lin Tian masih tenang, dia berbalik ke arah Mu Hongling.

“Aku ingin mengatakan sesuatu untuk mu, kau mengatakan kalau seorang pria tidak akan bisa hidup tanpa wanita, tapi kau lupa?”

Mu Hongling tertegun dengan ucapan Lin Tian.

“Permainan akan berakhir saat Raja yang kalah bodoh! Bukan saat ratu yang kalah!” ucapan Lin Tian sontak membuat semua orang terkejut, dan gempar.

...****************...

......................

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...