Hukuman utk penabrak ternyata tidak bisa menyentuhnya, dengan angkuhnya pria itu menutupi kasus tabrakan dengan sejumlah uang. Akan tetapi adik korban tidak menyetujuinya, justru memaksa penabrak menikahi anak korban, Salma. Dengan terpaksa Kavin, pria arogan menikahinya.
Rasa benci kepada si pelaku sudah tertanam di hati Salma namun sayang tidak bisa dilampiaskan. Karena Kavin sudah meninggalkan acara akad nikah, sebelum mereka berdua akan di pertemukan. Tragis nasib Salma dan Kavin yang tidak tahu jelas nama dan wajah pasangannya.
"Baguslah kalau perlu mati dijalan sekalian! Salma tidak perlu melihat pria itu!!" emosi gadis itu.
Doanya seketika terkabul, tapi apa yang mati??
Akankah nikah paksa tiga tahun lalu terkuak setelah sekian lama Salma dan Kavin tidak bertemu? Dan sekarang di pertemukan kembali sebagai Bos dan Karyawan.
Ini bukan kisah romantis, tapi kisah dua orang yang saling membenci. Apakah mereka melanjutkan rumah tangganya? atau berpisah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berteman dengan Andri
Ruangan Direksi siang ini terasa ramai, ada Mama Rossa, Kavin, Andri, Ari serta Salma. Tampaknya Andri benar-benar nyaman serta menikmati pembicaraan bisnisnya dengan Kavin di ruangan Mama Rossa.
Tapi buat Kavin sungguh tidak nyaman suasananya, berulang kali pria itu melirik gadis yang berada di meja kerjanya, terlihat serius dan seperti tidak ternganggu dengan kehadiran dirinya, padahal mereka berdua tadi pagi habis bertengkar hebat.
Andri sekilas melirik jam tangannya. “Sudah waktunya makan siang, bagaimana kalau kita makan di luar, Kak Kavin, Tante Rossa.” ajak Andri.
“Boleh, restoran di mana Andri? Biar nanti saya telepon Yasmin untuk menyusul ke sana?” tanya Kavin, pria itu terbiasa makan siang bareng istrinya.
“Restoran Z aja,” balas Andri.
“Oke,” pria itu langsung mengirim pesan ke istrinya, Yasmin.
“Kalau begitu kita berangkat sekarang,” Andri beranjak dari duduknya, lalu menghampiri meja kerja Salma.
“Salma, kamu ikut makan siang bersama ya,” pinta Andri.
Sekilas Salma menatap Mama Rossa, seperti menunggu persetujuan. Mama Rossa menganggukkan kepalanya.
“Baik, Pak Andri,” jawabnya setelah mendapat anggukan Mama Rossa, lalu merapikan meja kerjanya. Andri terlihat menunggu gadis itu beranjak dari duduknya.
“Andri, kamu mau menunggu siapa, ayolah katanya mau makan siang,” ujar ketus Kavin terlihat tidak senang.
“Jalan duluan aja Kak Kavin, aku tunggu Salma dulu."
Mulut Kavin berdecih tak senang dengan jawaban Andri. “Kenapa juga harus di tungguin,” pria itu lantas keluar dari ruangan di ikuti Mama Rossa.
Mama Rossa hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat putranya yang terlihat kesal.
Tak lama kemudian Andri dan Salma keluar dari ruangan dan menyusul turun ke lobby, pria angkuh itu ternyata masih menunggu mereka berdua.
“Kak Kavin, aku dan Salma satu mobil. Kak Kavin sama Tante Rossa aja,” pinta Andri, sambil mengedipkan salah satu matanya ke saudara sepupunya.
Meradang hati Kavin. “Tidak bisa Salma sekretarisku, jadi harus satu mobil dengan saya,” Kavin menolak permintaan Andri.
“Kavin biarkan Salma satu mobil dengan Andri, jangan di ributkan,” Mama Rossa menengahi, agar tidak terjadi perdebatan diantara kedua pria itu.
“Tante Rossa sungguh pengertian,” jawab Andri dengan tersenyum lebar.
“Ayo Salma,” ajak Andri, untuk menuju mobilnya.
Untuk sementara gadis itu menuruti ajakan Andri, lagi pula dia juga butuh ruang agar bisa bernapas, menjauhi pria arogan tersebut untuk sementara waktu.
Lagi dan lagi Kavin tidak bisa berkutik jika Mama Rossa ikut campur.
“Wajahmu tidak perlu masam melihat mereka berdua, apa salahnya jika Andri mendekati Salma. Mereka sama-sama jomblo,” Mama Rossa sengaja memanasi Kavin.
“Memangnya Andri gak bisa apa cari wanita yang selevel, kenapa harus mendekati Salma, wanita yang tidak jelas asal usulnya,” jawab ketus Kavin, ketika mereka berdua berjalan menuju mobilnya yang telah di siapkan Ari.
Andai kamu tahu Kavin, Salma istri keduamu, wanita yang kamu benci selama ini. Tapi tampaknya kamu terlihat tertarik dengannya...batin Mama Rossa.
“Tidak perlu urusi masalah pribadi Andri dan Salma, jika mereka cocok apa salahnya,” balas Mama Rossa.
Terkepal sudah salah satu tangan Kavin, di tambah lagi melihat Andri yang membukakan pintu untuk Salma, rasanya pria itu ingin meneriaki mereka berdua dari kejauhan. Lagi dan lagi Kavin melihat senyuman Salma ketika di tatap Andri sepupunya, semakin sesaklah dada pria itu.
🌻🌻
Andri, pria yang belum menemukan jodohnya, setelah melihat cinta pertamanya Alya sudah berbahagia dengan suaminya Erick, apalagi sudah memiliki dua anak yang sangat tampan, membuat pria itu mundur teratur. Dan mencoba menghapus cintanya yang pernah ada untuk wanita cantik itu, Alya Zafrina Sadekh.
Pria tampan itu sekarang duduk satu mobil dengan gadis yang sama cantiknya dengan sang pujaan hatinya Alya, kesan pertama melihatnya langsung terpesona.
“Sudah berapa lama kerja di perusahaan Kak Kavin?”
“Baru dua hari Pak Andri.”
“Oh baru dua hari, pikirku sudah sebulan,” agak kaget dengar baru dua hari kerja, tapi berasa kayak sudah lama kerja di sana.
“Lulusan universitas apa?”
“Belum lulus, sedang nyusun skripsi. Saya kuliah di universitas negeri, Pak,” jawab Salma.
“Salma jangan panggil aku pak, berasa tua lagi pula aku bukan atasan kamu. Panggil aku Kak Andri aja,” pinta Andri.
“Ta-tapi Pak, saya tidak enak dengan Nyonya Rossa dan Tuan Kavin kalau panggil Pak Andri jadi Kak Andri,” imbuh Salma.
“Kamu hiraukan saja, lagi pula mereka pastinya juga tidak masalah. Jadi mulai sekarang panggilnya Kak jangan Pak, oke.”
“Baik Pak...eh Kak,” langsung di ralat oleh Salma.
Sambil mengemudikan mobilnya, Andri menoleh ke samping dan tersenyum hangat ke Salma, sedangkan gadis itu terlihat biasa saja.
“Salma sudah punya pacar?” tanya Andri.
“Be-belum punya,”
Pacar belum punya tapi sudah punya suami....batin Salma mendesah.
Yess....Salma belum punya pacar berarti ada peluang untuk di dekati....batin Andri.
“Masa wajah secantik ini tidak punya kekasih, kamu pasti berbohong,” ujar Andri.
“Saya belum ada kepikiran untuk punya pacar atau dekat dengan pria, Kak Andri. Saya masih fokus menyelesai kuliah saya dan mengejar cita-cita terlebih dahulu menjadi wanita yang mandiri dan sukses,” jawab lembut Salma tapi terkesan tegas.
Buyar sudah seketika angan-angan Andri untuk mendekati Salma.
“Jadi kamu tidak ada keinginan untuk dekat dengan seorang pria, begitukah?”
“Ya saya tidak ada niatan untuk dekat dengan pria mana pun, untuk saat ini,” jawab Salma.
Salma sangat paham dan bisa membaca gelagat Andri yang ingin mengenalnya lebih jauh lagi, namun sayangnya gadis itu tak akan goyah. Karena Andri bukan pria pertama yang ingin mengenalnya, tapi sudah banyak.
“Tapi bolehkah aku jadi temanmu, sekedar teman saja,” pinta Andri.
Gadis itu sedikit menundukkan kepalanya lalu kembali menegakkan wajahnya. “Boleh, jika hanya sekedar teman.”
“Terima kasih, sudah mau berteman denganku,” ucap Andri kembali mengulas senyum tampannya. Biarlah menjadi teman terlebih dahulu, siapa tahu bisa lebih dari sekedar teman, begitulah yang terpikirkan oleh Andri.
Sedangkan yang ada di pikirkan oleh Salma, mau siapa pun pria yang mendekati dirinya atau menyatakannya cinta padanya, tetap saja tidak bisa menerimanya. Nasibnya di gantung oleh nikah paksa dari Paman Didit. Haruskah gadis itu mulai mencari siapa pria yang menikahinya! Lalu membalaskan dendamnya! Dan minta di talak agar bebas dari nikah paksa ini!
Tunggu...tunggu aku menyelesaikan skripsiku, lalu aku akan mencarimu, wahai pria yang telah membunuh bapakku!!
Perjalanan menuju restoran Z, terasa nyaman buat Andri, sesekali dalam mengendarai mobilnya, sambil melirik gadis yang duduk di sampingnya. Selain cantik, gadis itu juga wangi membuat Andri semakin nyaman.
Lalu bagaimana dengan Kavin yang berada di mobilnya, pria itu sibuk mengirim pesan ke Salma, namun sayangnya gadis itu tidak tahu karena dia tidak membawa handphonenya. Selamat menikmati rasa kesalmu Kavin.
*bersambung........
Kakak Readers jangan lupa tinggalkan jejaknya, like, komen, klik favorit, rate ⭐⭐⭐⭐⭐, vote nya, di kasih poin juga boleh, biar tambah semangat cari ilhamnya. Makasih 🙏🙏🙏
Love You sekebon 🌻🌻🌻🌻🌻🌻*