Rebirth Of Queen

Mendengar kabar jika Queen akan datang dalam satu jam lagi, semua karyawan di Q.A Technology merasa tegang.

Bukan karena mereka melakukan hal yang melanggar perusahaan, tapi karena takut mereka tidak sengaja melakukan kesalahan saat Queen berada di sana.

Meskipun pada dasarnya, semua orang yang bekerja di perusahaan adalah orang-orang terpilih dari yang terbaik di bidangnya. Tetap saja mereka sedikit gugup jika harus berhadapan dengan legenda di puncak bisnis negara ini.

Namun mereka juga sangat antusias, karena biasanya jika Queen datang. Itu berarti akan melakukan terobosan baru di bidang teknologi.

Direktur Q.A Technology, Dirga. Mengatur semua bawahnya agar tidak ada yanv melakukan kesalahan saat Queen datang.

Di mulai dari kebersihan, data terkini yang harus di siapkan. Takut jika di tanyai oleh Queen mengenai laporan terkini.

Para ahli terbaik juga Stand by, siapa tahu Queen akan melakukan penelitian project terbaru.

Segala sesuatunya sudah di persiapkan untuk mencegah Queen merasa kurang puas terhadap kinerja karyawan di Q.A Technology.

...

Sejam kemudian Aurelie datang bersama dengan Daniel. Mereka di sambut oleh Dirga dan yang lain, dan berjalan menuju ruangan Direktur.

Dirga meminta sekretarisnya untuk menyiapkan air minum dan camilan.

Di ruangan Direktur, Aurelie duduk di kursi kebesaran milik Dirga, ia fokus mengecek laporan. Sedangkan Dirga yang tidak ingin mengganggu Aurelie, keluar bersama Daniel, mengecek langsung pekerjaan karyawan.

BRAK!

Itu terbuka tiba-tiba

"Sayang aku datang! Kamu harus pecat sekretaris kamu yang melarangku untuk masuk" ucap seorang wanita berusia sekitar 25 tahun yang menerobos masuk ke ruangan kerja Dirga.

Sekretaris yang tahu hal itu, mengangguk sopan pada Aurelie. Lalu ia langsung berlari mencari keberadaan Dirga, untuk memberi tahu situasi yang bisa jadi akan menjadi bumerang untuk semua orang di sana.

Aurelie yang merasa terganggu, mendongak melihat siapa yang yang mengganggunya. Di lihatnya wanita cukup cantik dengan pakaian super se*si di depannya. Layaknya wanita yang ingin datang ke Bar, bukan ke perusahaan dengan pakaian model begini.

"Siapa anda? Kenapa anda menerobos masuk ke dalam ruangan Direktur?" ucap Aurelie dengan dingin dan sorot matanya yang tajam.

Wanita itu sedikit syok dan tertekan karena aura milik Aurelie yang mendominasi itu. Namun ia menenangkan diri dan memberanikan diri untuk angkat bicara.

"Harusnya aku yang tanya kamu siapa? Kenapa kau berada di ruangan dan duduk di kursi kerja tunanganku?" ucap Wanita itu dengan tangan sedikit bergetar.

Aurelie melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan indahnya. Waktu menunjukkan pukul 10.35 yang berarti waktu istirahat masih ada 1 jam lagi menuju jam makan siang.

Ia menoleh ke arah wanita di depannya, mungkin wanita itu memiliki kebutuhan yang mendesak, sehingga datang di waktu yang bukan seharusnya, karena saat ini masih jam kerja dan sepertinya wanita ini tidak memiliki janji sebelumnya.

"Apa ada sesuatu hal yang penting hingga kau datang dan menerobos ke ruangan kerja saat jam kerja?" ucap Aurelie masih dengan nada dinginnya.

Aurrlie sebenarnya kurang suka karena ucapan wanita itu tentang menyuruh Dirga memecat sekretaris yang mungkin tidak memiliki kesalahan apapun dalam bekerja.

"Aku ingin bertemu Dirga, tentu saja ada hal penting" ucap Wanita itu arogan

"Tunggu di sana!" ucap Aurelie seperti perintah

"Ya" Ucapan Aurelie yang seperti ultimatum, membuat wanita itu secara tidak sadar menuruti perkataannya dan duduk di sofa tamu.

..."Sialan!! Kenapa aku ikutin perintah tuh cewek?? Siapa dia sih? Jangan-jangan dia selingkuhan Dirga. Tidak bisa di biarkan!" Gumam wanita itu dalam hati...

Aurelie yang mendengar itu diam saja dan meneruskan pekerjaannya.

"Siapa kamu??" tanya wanita itu dengan sedikit nada sinis.

BRAK!!

Pintu terbuka cukup keras dari luar.

Dirga masuk ke dalam ruangannya buru-buru, ia takut wanita yang di jodohkan dengannya itu membuat ulah. Daniel berjalan di belakangnya juga, ia khawatir tentang Aurelie.

"Dirga" ucap wanita itu berbinar melihat tunangannya

"Tari, kenapa kamu ada di sini? Aku sudah bilang jangan datang ke kantor saat aku sedang jam kerja" ucap Dirga kesal namun ia menekan nada suaranya agar tidak kencang.

"Biarkan saja, apa salahnya? Aku datang jelas ingin bertemu denganmu, aku ingin kau mengantarku sekarang untuk shoping. Ada tas yang baru launching dan aku ingin membelinya sebelum sold out" ucap Utari

"Apa kau sudah gila?? Aku sedang bekerja sekarang, tidak bisakah kau tidak menggangguku sehari saja dengan permintaan anehnya itu? Aku sedang bekerja bukan sedang bersantai atau liburan. Ikut aku keluar sekarang!" ucap Dirga menekan keningnya yang sedikit berdenyut.

"Tunggu! kau harus memecat sekretaris mu yang melarangku masuk barusan. Dan Jelaskan dulu, siapa wanita itu? Kenapa dia ada di ruanganmu dan duduk di kursimu?" tunjuk Utari pada Aurelie

Utari adalah wanita yang di kirimkan oleh orang tuanya, Dirga tidak bisa menolaknya sama sekali meskipun ia tidak mencintainya. Karena Dirga tidak ingin membuat orangtuanya kecewa padanya.

Namun saat ini Utari sedikit keterlaluan, padahal Dirga sudah berkali-kali memperingati tunangannya itu. Apalagi saat ini ada bos besarnya di sana.

Dirga sudah tidak tahan lagi, mungkin ini bisa menjadi alasan pada orang tuanya untuk mengakhiri pertunangan mereka.

"Jangan menunjuk jari kotormu pada Nona Queen, Tari!!! Kau keterlaluan, tidak ada yang aku pecat, kau memberiku beban setiap hari, aku muak. Keluar sekarang!!!" teriak Dirga mencoba menyeret Utari keluar.

Namun Utari kekeh tidak mau keluar dari ruangan. Aurelie yang melihat dan mendengar itu menghela nafasnya. Ia sangat terganggu kali ini.

"Niel, telepon security suruh mereka naik, bawa wanita ini keluar!! Aku terganggu" ucap Aurelie pada Daniel

"Baik" ucap Daniel

"Tunggu! Apa hak kamu mengusirku, dasar wanita penggoda!!" ucap Utari sarkas

"Tariiiii!!! Jaga ucapanmu!!" teriak Dirga

"Apa kau mengatakan itu untuk dirimu sendiri, Nona? Tentu saya punya hak, karena perusahaan ini milikku" ucap Aurelie ringan dan datar.

Wanita itu tersentak kaget, ia baru menyadari jika Dirga menyebutnya Queen.

"Astaga, ja-jangan-jangan di-dia, Queen!!b Pemilik Q.A Group? Ya Tuhan, sepertinya aku sudah mengusik orang yang tidak seharusnya aku usik" ucap Utari dalam hati

"Dirga bawa keluar tunanganmu! Ini yang pertama dan terakhir kalinya hal seperti ini terjadi. Atau aku akan memberimu uang pesangon sekarang juga" ucap Aurelie dingin menusuk

"Ba-baik nona, maafkan keteledoran saya" ucap Dirga

Bersamaan dengan itu security datang dan menyeret Utari keluar.

"Hais, mengganggu sekali" ucap Aurelie

"Saya buatkan teh dulu untuk anda Nona" ucap Daniel, melihat teh di sana pasti sudah dingin.

"Hmm, jangan terlalu manis Niel. Seperti biasa" ucap Aurelie

"Baik" jawab Daniel lalu pergi membuat minuman.

Sedangkan Aurelie melanjutkan pemeriksaan dokumen di depannya. Sebelum ia melakukan penelitian project yang baru.

...