Dahlia anak yatim piatu yang menikah di usia 23 tahun dengan Roy atas dasar cinta. 2 tahun pernikahan tanpa kehadiran buah hati membuat dahlia direndahkan oleh mertuanya dan selalu dibandingkan dengan cyntia istri dari arya adek kandung roy, karena pekerjaan membuat arya hidup terpisah dengan cyntia sehingga roy yang mengambil alih tugas arya selama kehamilan cyntia, perhatian roy membuat cyntia ingin memiliki roy hingga sengaja membuat kesalahpahaman antara roy dan dahlia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linhakarken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
05 KMK
Akhirnya hari wisuda datang juga, dengan memakai kebaya modern dengan warna hijau tosca aku yang ditemani susan menuju tempat rias harus menunggu giliran karena tempat rias yang aku pilih sudah penuh dengan calon wisuda dari berbagai universitas.
"ramai li, ternyata banyak juga ya yang wisuda hari ini, lu gak tegang mau wisuda?" susan memperhatikan antrian yang akan dirias untuk acara wisuda hari ini "nih tangan gue aja udah dingin sa" kupegang tangan susan menunjukan kalau tanganku dingin "ini mah gara gara kita tadi naek motor keles, lu sih gak pakai sarung tangan sama jaket jadi dinginkan" ucap susan menghempaskan tanganku karena kesal.
"haa...haa....haa.....yah kan gak nyangka bakal sedingin ini san, pikirku wong jaraknya dekat aja jadi ngapain pakai jaket segala" jawabku yang sibuk mengosok gosok kedua tanganku.
"hei.. markonah dimana mana itu habis subuh itu pasti dingin lu nya aja yang baru ngeh, sorry ya gue juga lagi kedinginan jadi gak bisa minjemi jaket " susan merapatkan jaketnya "kalau gitu gue dibelakang lu aja ya lumayan anginnya ketutupan sama badan lu hii..hii.. Hii.."
"li tuh sekarang giliran lu, gue beli makan dulu ya" ucap susan yang akan pergi "san titip belikan roti sama susu cokelat ya" susan hanya mengacungkan jempol dan berlalu pergi. Setengah jam aku baru selesai dirias, rambut sengaja gak disanggul hanya dirapikan dan di ikat biasa karena nanti pakai toga kalau disanggul malah jadi berat.
"nih li dimakan dulu rotinya, setelah itu baru ke kampus" kuterima roti yang tadi dibeli sama susan "lu gak makan juga?" tanyaku karena gak ngelihat susan makan "tadi gue udah makan pecel baru beli roti terus kesini deh" jelas susan yang duduk anteng di dekatku dan menyerahkan susu cokelat.
"Pak roy entar datang? Lu kan udah punya pacar ya kenapa jadi gue yang repot gini" tanya susan " entar dia langsung datang pas acara, kan kita besti san, selalu bersama dalam duka dan suka" jawabku dengan menaik turunkan alis. "hhmmmmm.." sahut susan "haa...haa...haaa.. Jadi tambah sayang deh" kupeluk susan dengan hangat. "dah ayo berangkat ke kampus takutnya telat" susan menepuk pundakku dan kami bersiap berangkat.
"eh li tapi entar habis nganter lu gue pulang dulu ya entar gue balik lagi" ucap susan yang sudah memarkirkan motor "nih kontak lu gue pulang naik mobil aja" susan menyerahkan kontak motorku "makasih ya san, lu hati hati dijalan" ucapku saat susan akan masuk ke dalan mobilnya, ku lambaikan tangan saat susan akan melajukan mobilnya.
Setelah susan cukup jauh aku langsung menuju aula dan berkumpul dengan wisudawati yang sejurusan denganku, serangkaian acara telah terlewati dari sambutan rektor,dekan dan mahasiswa terbaik sekarang giliran nama nama para wisuda di panggil untuk maju menerima surat kelulusan dan pelantikan secara resmi. Air mata haru menetes saat giliran namaku dipanggil teringat akan ayah dan ibu yang menginginkan aku jadi sarjana dan kini sudah ku wujudkan, kelulusan ini untuk kalian semoga kalian bangga melihat anak kalian wisuda gumamku dalam hati.
"Selamat ya li" susan datang dengan buket cokelat "makasih ya san lu selalu ada di sisi gue" sahutku menerima buket cokelat dari susan. " ciee..bentar lagi ceritanya tutup buku buka terop nih" goda susan saat melihat mas roy mendekat "husstt.." sahutku agar gak ada yang denger ocehannya susan.
"Selamat ya dahlia" mas roy menyerahkan buket bunga mawar yang terangkai indah "Makasih mas" seruku dengan senyum malu. "cieee....jadi kapan nih pak roy?" goda susan Lagi emang dasar susan yang kalau ngomong gak bisa pelan semua jadi menoleh ke arah kami kan "Ditunggu aja ya, insyaallah secepatnya" jawab mas roy tegas "cieee....." semua kompak menyoraki kami, ku tarik lengan mas roy keluar dari aula dan menuju parkiran mobil.
"Mas anterin pulang dulu ya, tadi aku bawa motor tapi biar ditaruh di parkiran aja besok baru aku ambil" ajakku dan mas roy menyetujui untuk mengantarku pulang. "mas maafin sikap susan ya orangnya emang kadang radak resek tapi baik kok" ucapku memulai obrolan di dalam mobil "iya gak masalah tenang aja" jawab mas roy yang fokus menyetir.
Setibanya dirumah kepersilahkan mas roy masuk "Masuk dulu mas, bentar ya aku ambilkan minuman dingin" segera aku menuju dapur dan mengambil minuman untuk mas roy "nih mas diminum dulu, aku tinggal bentar ya mas" setelah pamit aku menuju kamar untuk mengganti baju yang lebih santai.
"maaf mas kalau lama nunggunya" ucapku saat menghampiri mas roy "santai aja lia,duduk dulu ada yang mau mas bahas soal hubungan kita" akhirnya aku duduk berhadapan dengan mas roy, sebelum mulai bicara mas roy meneguk minuman.
"Ibu sudah merestui hubungan kita" ucap mas roy tangannya mengeluarkan kotak kecil dari dalam sakunya, dan berlutut dihadapanku
"Dahlia apa kamu bersedia menerima mas sebagai suamimu kelak?mas ingin melamarmu menjadikanmu istri mas hingga maut memisahkan kita" ungkap mas roy
"Aku terima mas" jawabku terharu lalu mas roy memasangkan cincin kejari manisku. "makasih ya sayang" ucap mas roy setelah memasangkan cincin dan kembali duduk ditempatnya semula
" ibu minta agar kita segera nikah, menurutmu gimana?" seru mas roy lagi
"Sebenarnya aku masih pengen kerja dulu mas baru memikirkan soal pernikahan, rasanya sayang kalau ijazahku gak dipergunakan"
"Mas gak masalah kalau kamu bekerja saat kita sudah menikah nanti, jadi gimana?"
"Baiklah mas aku setuju" jawabku pasrah.
"Kalau gitu kamu siapkan dokumen yang dibutuhkan untuk mengurus pernikahan kita" ucap mas roy antusias
"hah...secepat itu mas?" jawab ku kaget
"Niat baik harus disegerakan dahlia, untuk keperluan acara dan resepsi biar mas yang atur semuanya, jadi nanti kamu tinggal duduk manis, serahkan semuanya ke mas" mas roy menggenggam tanganku dan tersenyum hangat. "makasih ya sayang" ucap mas roy kemudian.
"kita pesan makan ya, mas tahu kamu pasti belum makan dari pagi kan?" seru mas roy membuka aplikasi untuk pesan makanan secara online "kamu pengen makan apa?" tanya mas roy "emmm...pesan nasi padang pakai rendang aja mas" jawabku yang langsung membayangi lezatnya makan nasi padang "minumnya enaknya es teler aja mas gimana?" sambungku lagi. " siap.. Udah mas pesan nih" sahut mas roy.
"Kalau kita sudah nikah nanti kita akan tinggal terpisah dari ibu biar kamu lebih nyaman, mas sudah siapkan hunian untuk kita, kapan kapan mas ajak kamu ngelihat rumah kita ya" ucap mas roy, aku bangga sama mas roy yang mau hidup terpisah dengan ibunya.