Menjadi Ratu Genit

Setelah memacu kudanya seperti orang gila, William sampai di lokasi longsor. Dia turun dari kuda, mengikatnya ke pohon terdekat dan mulai mencari gua yang dimaksud oleh pelayan Ratu.

Menyusuri jejak longsor salju, William terus menajamkan penglihatan. Mencoba menemukan lubang yang mungkin bisa dilalui seorang manusia. Dari ukuran tubuh pelayan Ratu, maka lubang itu pasti kecil.

Disana!

William menemukan sebuah lubang yang kecil tapi dalam, dengan kemiringan aneh. William mencoba memperbesar lubang. Setelah beberapa lama, William menemukan gua yang dimaksud pelayan Ratu. Dia menyalakan lilin dan menemukan tubuh wanita itu.

Wajah wanita itu begitu pucat memutih. Apa Ratu telah mati? Apa dia akan membawa tubuh Ratu yang telah membeku ke bawah?

Dengan harapan tinggi, William menyentuh kening Ratu.

"Panas"

Ternyata wanita itu belum mati. Tapi demam tinggi. Kalau dibiarkan demam tinggi terus menerus, wanita itu bisa mati. Yang terpenting sekarang adalah menurunkan demam Ratu.

William mengeluarkan kayu kering dari kantong yang dibawanya. Dengan mudah dia membakar kayu itu, menghadirkan udara hangat di dalam gua. Lalu dia membuat air dari salju yang dicairkan. Ratu harus minum air, agar demamnya cepat turun.

Tapi, tubuh Ratu terlalu kaku untuk digerakkan. Bagaimana caranya membuat Ratu minum? William memasukkan air ke dalam mulutnya dan memindahkannya langsung ke mulut Ratu. Dia melakukan itu beberapa kali dan akhirnya ada pergerakan dari wanita itu.

"Jane!!" panggil wanita itu lemah.

Jane? Pasti itu nama pelayan Ratu.

William menunggu beberapa saat dan demam Ratu tidak kunjung turun. Dia harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan wanita itu.

Dia menutup lubang yang sudah digali agar angin dingin tidak masuk ke dalam gua. Menggeser tubuh wanita itu mendekati api. Kemudian melepaskan semua kain yang menutupi tubuh wanita itu. Dia melakukan hal yang sama kemudian memeluk Ratu. Dengan berbagi suhu tubuh seperti ini, demam Ratu akan segera turun.

Tapi, kenapa dia merasa sangat aneh? Ini bukan pertama kalinya dia menyentuh tubuh telanjang wanita. Tapi sepertinya ini adalah pertama kalinya dia merasa sangat ... Terangsang.

Tangannya yang semula diam, kini mulai menjelajahi tubuh Ratu. Dari atas sampai bawah, tubuh wanita itu sangat indah. Dipahat sempurna oleh Tuhan, khusus hanya untuknya. Wanita yang memang diciptakan untuk menjadi miliknya seutuhnya.

Wanita itu mulai mendesah karena William tidak ragu untuk menyentuh bagian paling tersembunyi itu.

Dia akan menjadi pria paling jahat kalau melakukan hal ini pada orang yang tidak dalam keadaan baik. Tapi desakan gairah yang dirasakan tubuhnya tidak dapat dia tahan lagi.

"Aku akan melakukannya dengan perlahan" bisiknya lalu mencium bibir Ratu.

William mengangkat satu kaki Ratu dan memaksakan dirinya ke dalam tubuh wanita itu.

Rasa ini. Kenapa dia merasa kalau sekarang adalah pertama kalinya dia melakukan ini? Bukankah seharusnya ini kedua kalinya? Setelah dia bercinta dengan Mary saat itu.

Setiap gerakan yang dia lakukan saat ini, membuat tubuhnya menjadi lebih perkasa juga ringan dalam waktu yang bersamaan. Dia tidak bisa berhenti dan memaksa wanita itu untuk bergerak sedikit.

Setelah berada di atas tubuh Ratu, William menjadi semakin leluasa melakukannya. Dia tidak lagi merasa rendah karena melakukannya pada orang sakit. Karena dia berhak melakukan ini pada Ratu. Ratu adalah wanita miliknya. Hanya miliknya.

Keira tidak menyangka akan kembali tersadar dari kematian yang sunyi, gelap dan dingin. Dia bisa merasakan udara menjadi lebih hangat. Tercium aroma kayu terbakar dan mendadak sebuah wajah mendekat. Seorang pria yang tampan, dengan garis rahang jelas. Mata berwarna coklat dan hidung mancung. Dia kenal wajah itu. Dia mengenal dan sangat membenci pemilik wajah itu.

Air mendadak masuk ke dalam rongga mulut dan kerongkongannya. Pria jahat itu ternyata memberinya minum melalui mulut. Ingin sekali Keira menolak, apa daya tubuhnya tidak bisa bergerak. Saat pria jahat itu berhenti memberinya minum, Keira merasa sedikit lebih baik dan ingin bertanya tentang Jane. Tapi suaranya begitu lemah, Raja pasti tidak mendengarnya.

Tapi ... kenapa Raja datang ke gua ini? Apa pria jahat itu sengaja mencarinya? Untuk apa? Bukankah lebih baik bagi Raja kalau dia mati? Dengan begitu, Nona Mary akan lebih mudah menggantikan Keira menjadi Ratu Galespire.

Terdengar pergerakan lagi dari pria jahat itu. Suara angin yang menderu tak lagi mengganggu. Lalu tubuh Keira digeser mendekati api.

Apa Raja ingin membakar tubuhnya? Tanya Keira dalam hati.

Ternyata yang terjadi sangat berbeda dari perkiraannya. Raja, pria jahat itu kini mendekapnya erat dalam keadaan telanjang. Keira pernah belajar di sebuah buku yang ditunjukkan Rupert. Kalau pertukaran suhu tubuh seperti yang sedang dilakukan Raja saat ini adalah cara paling ampuh untuk menyembuhkan orang demam karena kedinginan.

Raja sedang menolongnya sekarang. Berusaha menyelamatkannya. Sama sekali tak terduga. Tapi Keira bersyukur karena pria jahat itu masih memiliki hati. Setidaknya untuk saat ini.

Dan tak lama, Keira harus menarik kekagumannya pada Raja. Karena pria itu ternyata melakukan hal lain saat mereka sedang berada dalam keadaan seperti ini.

Bajingan. Bagaimana bisa Raja melakukan ini disaat Keira sedang berada dalam kondisi yang tidak sehat? Pria jahat itu terus bergerak di dalam tubuh Keira, membuatnya tidak bisa menahan desahan lagi.

Saat pria jahat itu selesai melakukannya, mereka kembali berpelukan. Napas Raja yang memburu terdengar di telinga Keira. Pria itu benar-benar menikmati apa yang dilakukannya.

Dasar jahat!! Umpat Keira dalam hati. Tunggu saja kalau dia bisa bergerak dengan bebas nanti. Dia memastikan untuk membalas dendam atas apa yang dilakukan Raja padanya.

Tapi ... Ini adalah pertama kalinya mereka bercinta. Setelah menjadi suami istri yang resmi. Sungguh menyedihkan. Keira mendapatkan pengalaman pertamanya di dalam gua penuh es, dengan kondisi tubuh sekarat. Sedangkan wanita licik itu mendapatkannya di atas ranjang yang hangat.

Perlahan Keira merasa kepalanya menjadi ringan dan tertidur. Dia terbangun dalam keadaan lebih baik dari kemarin. Tapi pria jahat itu tak lagi berada di sebelahnya.

Keira berusaha bangun dan memakai semua pakaiannya lagi. Bersamaan dengan seseorang yang mendadak menerobos masuk dan berteriak.

"Ratu!!" teriak Rupert yang masuk ke dalam gua.

"Rupert" seru Keira senang.

"Apa Anda baik-baik saja?" tanya Rupert penuh energi.

"Baik"

"Sepertinya tidak" kata Rupert yang menyentuh keningnya.

"Kemarin aku demam, tapi sekarang sudah lebih baik" jelas Keira melewatkan bagaimana cara demamnya bisa turun.

"Saya akan membawa Anda keluar dari sini" kata Rupert lalu membungkus tubuh Keira dengan erat. Mengangkat tubuhnya seperti bulu yang ringan dan keluar dari gua. Selayaknya prajurit yang menyelamatkan putri dari gua naga.

Keira tidak pernah tahu kalau Rupert ternyata sekuat ini.

Tidak, ada pria yang lebih kuat semalam. Tapi ... Keira bermaksud untuk menghilangkan kenangan itu dari pikirannya. Tidak ada yang boleh tahu dia dan Raja telah bercinta di dalam gua.

"Terima kasih sudah menyelamatkanku Rupert" kata Keira membuat pria itu tersenyum.

"Saya akan melakukan apapun demi Anda, Ratu"

Sungguh kata-kata yang menyenangkan untuk didengar. Sepertinya dia akan segera sembuh hanya dengan mendengar kata-kata manis Rupert.