Vino Bimantara bertemu dengan seorang wanita yang mirip sekali dengan orang yang ia cintai dulu. Wanita itu adalah tetangganya di apartemennya yang baru.
Renata Geraldine, nama wanita itu. Seorang ibu rumah tangga dengan suami yang cukup mapan dan seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Entah bagaimana Vino begitu menarik perhatian Renata. Di tengah-tengah kehidupannya yang monoton sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga yang kesehariannya hanya berkutat dengan pekerjaan rumah dan mengurus anak, tanpa sadar Renata membiarkan Vino masuk ke dalam ke sehariannya hingga hidupnya kini lebih berwarna.
Renata kini mengerti dengan ucapan sahabatnya, selingkuh itu indah. Namun akankah keindahannya bertahan lama? Atau justru berubah menjadi petaka suatu hari nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30: Pesta Pertunangan
"Kalau gitu ya udah kita batalin aja pertunangan ini," saran Vino.
"Ya gak bisa dong, Vin. Lo tahu gimana antusiasnya keluarga gue dan juga keluarga lo buat pesta tunangan ini kan? Seenggaknya kita harus tetep tunangan dan biarin mereka mikir kita udah nyoba buat memenuhi ekspektasi mereka."
"Iya juga, sih. Gue gak nyangka mereka bakal bikin pesta segede gini. Padahal ini baru tunangan. Gimana kalau kita kawin?"
"Bokap sama nyokap gue emang antusias banget karena gue anak cewek satu-satunya. Ditambah mereka bakal dapetin menantu seorang pewaris utama dari orang terpandang kayak kakek lo. Jadi mereka bikin acara segede ini."
"Tapi lo yakin cowok lo itu bakal nikahin lo?"
"Yakinlah. Dia sendiri yang ngomong."
"Terus gimana cara lo nanti yakinin bokap sama nyokap lo buat nikah sama karyawan biasa di firma hukum bokap lo? Apa mereka gak akan nentang?"
"Dia manager ya, bukan karyawan biasa," koreksi Marsha.
"Iya tetep aja jatohnya karyawan biasa, bukan dari kalangan lo. Yakin lo bakal dapet restu?"
"Mau gak mau mereka harus ngerestuin. Gue bakal bilang nanti kalau gue hamil. Jadi mereka pasti bakal gak bisa apa-apa. Gue udah berharap kalau gue hamil dari sejak lama supaya Gavin nikahin gue. Tapi gagal terus. Baru kali ini keinginan gue ini terwujud," ujar Marsha sumringah seraya mengelus perutnya.
Marsha teringat aktingnya saat ia memberitahukan bahwa ia mengandung benihnya pada Gavin waktu itu. Ia menangis sampai sesenggukan demi meyakinkan Gavin. Dan air mata buaya itu membuahkan hasil, Gavin akhirnya bersedia menikahinya.
Namun Vino justru tak langsung percaya begitu saja dengan kata-kata Marsha. Ia tidak yakin Gavin akan benar-benar menikahi Marsha dan meninggalkan Renata. Vino tahu betul pria itu sangat mencintai Renata.
Satu yang Vino yakini sekarang, ia harus bisa merebut Renata sepenuhnya dari Gavin. Karena mau tidak mau, Gavin harus bertanggung jawab. Dan Vino tidak akan membiarkan Renata diceraikan atau mengalami kemungkinan lainnya, yaitu Renata dimadu.
Vino tidak akan membiarkannya. Ia akan membuat Renata yang menceraikan Gavin lebih dulu.
Kemudian acara pertunangan pun dilangsungkan. Vino harus menahan rasa enggannya pada acara itu. Ia harus menebar senyum palsu dan membuat Marsha terus menggandeng tangannya. Bagaimana pun pertunangan itu akan membuatnya tetap berada di Bali.
Selama ini terjadi transisi dalam hati Vino. Transisi dari hatinya yang dipenuhi Rania, menjadi dipenuhi Renata. Sekarang hati Vino sudah semakin terbiasa dengan kehadiran Renata. Bahkan Rania sudah semakin terlupakan oleh Vino. Maka dari itu penting baginya untuk tetap berada di Bali. Vino harus tetap berada di Bali dan merebut Renata dari Gavin.
Di tengah-tengah pesta, ia melihat seorang sahabat lamanya menghampirinya.
"Hazel," sapa Vino seraya menjabat dan memeluk pria bernama Hazel itu.
"Selamat ya, Vin," ucap Hazel. Kemudian ia menjabat dan memeluk sekilas juga Marsha, "Sha, selamat ya. Gak nyangka kalian tunangan kayak gini. Sumpah gue kaget banget waktu dapet undangannya."
"Ya gitu deh. Kita melestarikan budaya zaman dulu, dijodohin orang tua," terang Vino.
"Sejak kapan lo jadi anak yang berbakti sama opa lo?" canda Hazel.
"Yah, gak selamanya gue jadi ABG. Sekarang udah mulai ngalah ajalah sama orang tua."
"Mana Nessie, Zel?" tanya Marsha bertanya kenapa Hazel tak bersama sang kekasih.
"Dia udah balik ke Korea. Gak diizinin lama-lama sama agensinya."
"Susah ya punya pacar idol kpop," ujar Vino.
"Yah lumayan sih. Tapi tinggal 2 tahun kontraknya. Seudah ini dia bakal pindah ke US. Gue bakal ngikut ke sana."
"Serius? Itu artinya kalian bakal nikah?" tanya Marsha.
"Iya gitu deh," Hazel terlihat salah tingkah. "Doanya aja semoga rencana gue sama Nessie berjalan sesuai rencana."
"Amin," Marsha dan Vino mengaminkan.
"Thanks, Vin, Sha. Eh Vin, gue bakal ke Bali nanti, ada kerjaan dikit."
"Kabarin kalau gitu. Kita hang out nanti."
"Sip. Kebetulan gue butuh tour guide juga," canda Hazel.
"Lo beruntung berarti temenan sama tour guide kayak gue. Gue bakal bawa lo ke tempat-tempat keren yang belum banyak orang tahu," timpal Vino.
"Eh tapi lo emang nanti udah nikah mau tetep di Bali? Lo tetep di travel?"
"Sampe kontrak gue beres kayaknya. Selanjutnya gue bakal ambil satu bisnisnya opa gue," dusta Vino.
"Oh ya? Akhirnya lo mutusin buat lanjutin bisnis Kakek lo juga. Bisnis yang mana? Perusahaan opa lo kan banyak," tanya Hazel antusias. "Siapa tahu kita bisa kerja sama entar."
Vino segera berpikir cepat. "Bisnis tambang kayaknya," jawab Vino asal. Karena Hazel yang kini masuk ke bisnis keluarganya yang bergerak di bidang manufaktur, Vino jadi terpikir satu perusahaan tambang sang kakek.
"Wah, cocok. Beneran ini, kita harus saling investasi nanti."
"Gampang, ntar kita agendain lagi," ujar Vino tak bersungguh-sungguh.
Ketika sedang asyik mengobrol, dari kejauhan muncul sepasang pria dan wanita. Sang pria dengan mata sipitnya menatap ke arah Vino dengan tajamnya. Di sampingnya seorang wanita cantik melingkarkan tangannya di tangan sang pria.
"Renata..." gumam Vino tanpa sadar, namun tak cukup keras sehingga Marsha dan Hazel bisa mendengarnya.
Keduanya melangkah mendekat kepada Vino, Marsha, dan juga Hazel. Sontak Vino tersadar melihat rambut si wanita yang panjang menutupi punggungnya. Juga kulitnya yang lebih putih dibandingkan Renata. Wanita itu bukan Renata, tapi Rania, sang wanita pencuri hati seorang Vino Bimantara.
Vino menyadari sesuatu saat itu. Saat melihat Rania, ia langsung mengenalinya sebagai Renata. Sekilas ia merasa cemburu melihatnya bersama dengan seorang pria dan terlihat begitu mesra. Namun saat menyadari bahwa wanita itu bukanlah Renata, melainkan Rania, seketika rasa cemburu itu menghilang.
Ini pertama kali Vino tak merasa sakit hati saat melihat Rania bersama suaminya, yang adalah rivalnya sejak mereka masih di bangku SMA. Vino keheranan sendiri, ternyata Renata sudah benar-benar menggantikan posisi Rania di hatinya kini.
Kedua orang itu kini berdiri tepat di depan Vino dan Marsha. "Vin, maaf ya Kakak dateng telat. Selamat ya, Kakak ikut seneng buat kamu," sapa Rania.
Kemudian Rania menatap ke arah Marsha dan menghampirinya kemudian memeluknya sekilas, "Marsha, selamat ya atas pertunangan kalian. Semoga lancar semuanya sampai hari pernikahan kalian nanti."
"Aku gak dipeluk juga, Ran?" protes Vino.
"Gak ada. Gue gak akan biarin lo meluk istri gue," sahut Logan.
"Mas, Vino udah tunangan sama Marsha loh. Kenapa masih gitu sih. Sampai bosen aku ngingetin Mas kalau Vino ini udah aku anggap sebagai adik aku."
"Iya sih, Gan. Ini udah 5 tahun lo masih sensi aja sama si Vino," timpal Hazel setuju.
Logan pun menghela nafasnya. "Ya udah peluk sekali aja. Jangan lama-lama. Sekalian salam perpisahan juga."
"Perpisahan?" ulang Vino.
"Gue bakal bawa istri sama anak gue pindah ke Miami. Gue lagi tahap pembangunan Logan Ritz di sana. Jadi beberapa tahun, kita bakal di sana dulu."
Rania pun menghampiri Vino dan melingkarkan tangannya di leher Vino. Dalam pelukan itu Rania berkata, "selamat ya adik. Bahagiain Marsha, jagain dia. Kakak ikut bahagia buat kamu."
tunggu update aku besok. thx. lv u 💙
semoga endingnya membahagiakan semuanya sich 🤭😁🤪
move on vino dari Rania 💪
lanjutin jaa Renata ma vino 🤭🤭🤭 situ merasa bersalah sdngkn suami mu sendiri dh selingkuh duluan 🙈😬😞😞