Tertukar itu kadang terjadi pada barang bawaan ditengah keramaian. Ada juga pada hal lain ditengah-tengah jumlah yang lumayan banyak. Tetapi kali ini, yang tertukar itu pasangan. Lho kok bisa? mbuh.. semua berawal dari jalan-jalan bareng.
Intinya, percikan api tumbuh karena melihat kelebihan pasangan teman yang menggoda iman ketika mereka lagi liburan bersama. Kedua insan itu menemukan sesuatu menarik di diri orang lain yang tidak mereka temukan pada pasangannya.
Keputusan untuk berselingkuh pun terjadi karena rasanya begitu indah. Cuma untuk senang-senang katanya, yang pada akhirnya kedua orang itu sadar bahwa tak selamanya selingkuh itu menyenangkan. Mereka mengalami kehancuran karena balasan dari orang yang tersakiti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lap Dapur
Lah ngapain si Galang datang kesini?"
Hahaha. Orangtuanya Melvi cuma bisa tertawa melihat mantan menantunya datang bersama Aira. Bagi mereka, Galang hanya mau mempermalukan dirinya sendiri dengan tersebarnya kabar bahwa lelaki itu selingkuh duluan dengan istri orang sebelum akhirnya menceraikan Melvi.
Tapi di kesempatan ini, mereka terheran-heran setelah puas menertawai Galang. Kenapa lelaki itu jadi kelihatan rapi dan ganteng, kaya bukan Galang biasanya. Rambut yang terpangkas rapi di tambah alisnya yang tegas menambah aksen ganteng-ganteng galak. Apalagi Galang sudah dicharge sama Aira, energinya penuh, semakin membara lah dia.
"Haduh ngapain ya ada pebinor kesini?" Seru emaknya melvi pas banget Galang sama Aira lewat.
"Yang cewek juga haduuuh..mau aja nikah sama lap dapur." Imbuhnya.
"Kok lap dapur?" Pak Tarjo skeptis.
"Iya kan lap dapur item-item cemong. Sama kan kaya si itu."
Galang dan Aira berhenti, gak untuk meladeni omongan sampah orang tua Melvi yang memang sedikit terdengar oleh mereka. Galang Aira disambut seseorang secara tak biasa, seakan menegaskan bahwa Galang dan Aira adalah bintang di acara tersebut.
"Ish, kenapa sih sama orang-orang yang ada di sini Pak? wong orang kaya gitu aja disambutnya udah kaya orang penting aja. Palingan si Galang numpang nyari teman orang kalangan atas biar taraf hidupnya meningkat."
"Berarti sama kaya ibu dong?" gak disangka-sangka Melvi malah memojokkan ibunya. Dia bukannya membela Galang, tetapi memvalidasi omongan si ibu waktu mengajaknya kesini. Persis sekali apa yang terlontar barusan.
"Kamu ya Mel, belain aja terus mantan mu itu. Sadar gak, kamu tuh udah disia-siain sama dia."
"Ya biarin aja bu. Toh lepas dari Mas Galang aku juga udah nemu calon suami baru. Lebih ganteng dan perhatian dari dia."
"Kaya?" Si bapak bertanya.
"Lumayan mapan. Kerja kantoran pokoknya, seenggaknya lebih jelas dan bertitel." Melvi senyam-senyum membayangkan.
Berisiknya keluarga Melvi terputus oleh suara mic pembawa acara. Sambutan awal memberitahu mereka kalau ini adalah pesta peringatan terjalinnya kerja sama antar sembilan perusahaan, sekaligus perayaan ulang tahun salah satu anggota perusahaan tersebut yaitu PT. Rawa Intan Makmur. Pada kesempatan ini, Galang akan memperkenalkan dirinya ke publik karena hanya dia pemilik yang low profile.
Perusahaan milik Galang bukanlah yang terbesar di antara mereka, namun tingkat solidaritas sembilan naga ini cukup tinggi. Sakit satu, maka mala bantuan datang delapan. Dan selama terjalin pertalian ini, perusahaan milik Galang lah yang paling solid membantu dengan taktiknya yang jarang terlintas dipikiran orang lain.
Disaat perusahaan lain terdiri dari beberapa pemegang saham, hanya Galang yang ingin terdiri dari dua orang saja mengacu pada syarat minimal pemegang saham. Dia sebesar 98 persen, sisanya Pak Haji alias bapak moyangnya sebesar 2 persen. Ini memungkinkan dirinya untuk berkuasa penuh atas perusaahan miliknya.
Acara demi acara sudah berlanjut, sampailah pembawa acara memberi tahu pada pemirsa sekalian tentang sosok bos muda yang selama ini namanya gak mau di umbar. Kabar ini sontak membuat sebagian kecil tersenyam-senyum bagi yang sudah tahu. Mereka senang akhirnya Galang mau mencuat ke permukaan.
Sedangkan sebagian besar mereka yang gak tahu langsung bisik-bisik menerka. Tingkat kepo mereka sudah level tinggi, nggak sabar pengen tahu sosok tersebut yang katanya laki-laki muda berumur 31 tahun. Dalam hatinya ada yang berharap sosok ini belum memiliki pasangan.
Tahu reaksi kelurga Melvi gimana? sudah pasti si emaknya gak betah diam. Bibirnya tersenyum merekah menyambut lelaki yang mau naik podium. Wanita paruh baya itu bahkan menjadi si paling menyambut karena berdiri terus dari tadi sembari memancarkan wajah berbinar.
"Mel, coba kamu nanti pepet si bos ini. Punya mantu bos enak kali ya."
"Bu duduk. Yang lain pada duduk tuh, ibu ngalangin pemandangan tau gak?!"
"Hiiisss,"si emak malah ngegeplak tangan Melvi yang menarik-narik bajunya agar duduk. Melvi mencebik, sebodo amat sama kelakuan ibunya yang menurutnya norak itu. Elegan dikit napa? rutuk Melvi.
Air yang samar-samar tahu kericuhan keluarga Melvi, tersenyum tipis. Dia duduk begitu anggunnya di samping Galang. Melvi juga menyoroti itu. Mantan istri Galang tersebut tampak kurang suka suka Aira bisa cantik elegan begitu.
"Kepada yang terhormat, Tuan Galang Ardhani dipersilahkan naik podium. Waktu dan tempat kami persilahkan."
Galang Ardhani.
Galang.
Ada banyak nama Galang di dunia. Pak Tarjo beserta istri berharap bukan Galang si mantan menantu. Iya, mereka berharap besar itu bukan Galang yang mereka sebut lap dapur.
Tapi sedetik kemudian harapan mereka patah. Galang yang dimaksud betul-betul Galang yang sudah mereka hina. Si ibu perlahan-lahan menjatuhkan tubuhnya duduk di bangku seiring langkah wibawa Galang disambut meriah tepuk tangan para tamu undangan.
Pak Tarjo menepuk jidatnya, mengusap wajahnya kasar seperti orang yang kepusingan dikejar-kejar debt collector. Si emak berisik gak nyangka, sekaligus melempar kesalahan ke Melvi dan Pak Tarjo tentang siapa kemarin yang paling bengis mengata-ngatai lelaki itu. Sedangkan Melvi melongo, mulutnya mangap sampai enam puluh derajat.
Dengarkan lah lap dapur ini berbicara. Batin Galang sebelum dia bersuara di atas mic.
.
.
Bersambung.
enanti
ini detail penyakit melvi apaannn.. gimana....
terhuraku gak cantikk
mau kasian tapi gimana yaa.. keterlaluan juga sih si adrian
Seorang Melvi yang melihat suami Aira lebih segalanya dari suaminya sendiri, begitu pula Adrian, melihat Melvi lebih oke dari bininya sendiri. ternyata oh ternyata... menyesal kemudian tidaklah berguna.
Tapi syukurlah, Adrian dan Melvi akhirnya bisa saling menerima untuk hidup bahagia diakhir kebersamaan mereka.
Semangat dan sukses selalu buat kak Zenun😍😍😍
Semangat terus yaaa idolaku ❤️❤️