Sejak paham akan jati dirinya, Ringgo berontak dan menjadi 'liar' hingga 'Papa' terpaksa 'mengkarantina' dirinya hingga menjadi seorang perwira. Hatinya pernah patah karena kekasihnya mencintai Rudha, 'kakaknya sendiri'.
Kericuhan masih belum usai saat tanpa sengaja dua gadis hadir dalam hidup Letnan Ringgo dan Letnan Arre tanpa ada hati pada dua gadis malang tersebut. Kelakuan bengal mereka nyaris membuat dua wanita nyaris bunuh diri hingga mereka harus menanggung sesuatu atas keadaan.
Ujian Tuhan belum terhenti hingga petaka datang dan mengubah jalan hidup mereka melalui hadirnya Letnan Ribas.
Akankah hati mereka bersatu atau malah akan menjadi masalah pada akhirnya dan di saat yang sama, seorang wanita itu menggoyahkan perasaan para pria??
SKIP yang tidak tahan dengan KONFLIK. PENUH KONFLIK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. Pilihan.
Bang Nando memilih mengalah meskipun hatinya terasa begitu pedih.
"Tolong berikan berkas ini pada Kapten Indra..!!" Pinta Bang Nando. Matanya sudah meremang merah menahan perasaan dari sakit hati dan amarah.
"Tidak bisakah profesional kerja, Bang??" Tegur Bang Arre karena sebenarnya dirinya cemas Dara akan bertemu dengan Kapten Indra.
"Silakan temui Kapten Indra..!!" Kata Bang Nandi.
Bang Ringgo dan Bang Arre segera undur diri. Terlihat Bang Nando menyembunyikan kesedihannya. Disaat yang sama Niken ingin kembali menemui Bang Nando tapi Bang Ringgo menariknya kembali.
~
"Niken tidak mau menikah dengan Om, tidak juga dengan Bang Nando." Pekik Niken.
"Apa yang kamu takutkan??? Bukankah seperti katamu, ibunya galak dan tidak menyukainmu..!!"
"Tapi Bang Nando berjanji akan melindungi Niken." Kata Niken.
"Pergilah kalau kamu masih ingin bersamanya..!!" Bentak Bang Ringgo.
Sungguh sebenarnya Bang Ringgo tidak ingin sekasar itu terhadap Niken tapi keadaan yang membuat dirinya tidak tenang. Keselamatan Niken adalah tujuan utamanya saat ini.
Disaat yang sama ternyata Bang Nando sudah berdiri tidak jauh dari mereka, raut wajahnya penuh harap seakan tidak sanggup kehilangan Niken.
"Iya, Niken. Saya akan melindungimu..!!" Ucap Bang Nando meskipun di sana ada Bang Ringgo.
Niken mengalihkan pandangannya menatap Bang Ringgo kemudian beralih pada Bang Nando. Nampak keraguan dari diri Niken dan hal itu memancing emosi Bang Ringgo.
Seketika Bang Ringgo membuang berkas pengajuan nikah tersebut kedalam kolam ikan gurame ketahanan pangan di Batalyon.
"Jangaaaaannn..!!!!" Niken berusaha menangkapnya.
Bang Ringgo sungguh tidak menyangka bahwa Niken akan menangkap berkas tersebut. Dengan sigap Bang Ringgo berusaha meraih pinggang Niken begitu pula dengan Bang Nando.
Dara yang sudah bersahabat sejak lama dengan Niken tentu tidak akan membiarkan hal ini terjadi. Tangannya ikut meraih berkas tersebut namun keseimbangan dua gadis memang tidak memiliki perhitungan. Mereka berdua tercebur ke dalam kolam gurame ketahanan pangan di Batalyon.
Kepanikan terjadi, Bang Arre juga tidak akan mungkin membiarkan Dara terseret ke dalam kolam namun semua terjadi begitu cepat.
byuuuurr....
Mereka berlima tercebur ke dalam kolam.
Melihat ada sesuatu yang tidak beres, Kapten Indra melihat keadaan di sekitar kolam. Keadaan tanah berlumpur dan licin akhirnya membuatnya ikut masuk dan tidak sengaja menimpa kedua gadis.
byuuuurr..
"Nikeeenn..!!!!"
"Daraaaaaa..!!!!!!"
...
"Bisakah kamu tidak membuat onar???? Kalau kamu memang ingin menikahi Niken, silakan..!!! Tapi jangan pernah menyakitinya..!!!!!" Bentak Bang Nando.
Danyon sampai bingung bagaimana harus memisahkan keributan antara Kapten Nando, Kapten Indra, Letnan Ringgo dan Letnan Arre.
"Abang pikir saya tidak tau permasalahan di dalam hubungan Abang dan Niken???? Ibu Abang pernah menjambak dan menampar Niken, kan????? Apa usaha Abang untuk mendamaikannya????" Bang Ringgo tak kalah bernada tinggi berhadapan dengan Bang Nando.
Bang Nando terdiam. Memang saat yang lalu terjadi perselisihan di antara ibunya dan Niken dan dirinya tidak menyangkal bahwa ibunya menampar dan menjambak rambut Niken hingga gadis itu tersungkur.
"Ada yang mau Abang sangkal??? Jika Abang sungguh melindungi, dimana letak perlindungan itu?? Pernikahan adalah ibadah seumur hidup, jika Abang tidak bisa tegas.. Abang hanya akan membuat kesedihan dan tangis anak orang. Taukah Abang, Niken begitu di sayangi ayah ibunya lantas kenapa Abang membawanya hanya untuk menderita???? Apa saya salah?????"
Tak berapa lama Niken dan Dara keluar dari toilet para lajang di Batalyon. Mereka sudah mengenakan pakaian seragam olahraga khusus istri anggota dan tepat saat itu sedang ada kegiatan olahraga bersama.
Disisi lain Bang Indra masih beradu argumen yang tidak kalah panas dengan Bang Arre.
"Jangan Abang sangka saya tidak tau kalau Abang kasar dengan Dara."
"Kapan?????" Tanya Bang Indra tidak terima dengan sangkaan juniornya.
"Begini saja Abang tidak ingat, bagaimana kalau ada wanita cantik lewat di depan mata??? Apakah langsung lupa kalau Abang sudah punya kekasih????" Jawab Bang Arre.
"Kamu jangan membuat situasi. Saya memang berniat menikahi Dara." Kata Bang Indra.
"Sebenarnya tiga tahun menjalin hubungan sudah lebih dari cukup untuk memberi jawaban apakah kita yakin dengan wanita tersebut atau tidak. Tapi Abang masih terus jalan di tempat. Wanita tidak hanya makan janji, Bang tapi juga butuh kepastian."
"Kamu tidak paham. Dara masih terlalu kecil, dia juga kekanak-kanakan. Abang hanya mau menunggunya hingga dia pantas menjadi pendamping Abang." Ujar Bang Indra dengan logikanya.
"Lantas apa gunanya Abang menjadi 'pemimpin rumah tangga'. Itu adalah tugas imam keluarga untuk membimbing. Kalau Abang tidak sanggup, jangan memberi harapan palsu. Carilah wanita yang sesuai denganmu, yang bisa Abang maki setiap saat Abang mau."
Kali ini Bang Nando ataupun Bang Indra sungguh mati kutu menghadapi dua juniornya. Mungkin pangkat Bang Ringgo dan Bang Arre memang junior tapi siapa sangka power keduanya sangat di takuti di kalangan militer.
"Sudaaah.. sudahh.. Ringgo dan Arre ayo ke ruangan saya. Kalau Ringgo dan Arre mau pengajuan nikah, saya ACC sekarang..!! Nando dan Indra nanti setelahnya..!!"
"Jangan begitu lah, Bang." Protes Bang Nando masih tidak terima sedangkan Bang Indra masih berdiri mematung namun tubuhnya serasa lemas.
Danyon kembali pusing di buatnya. Tatapannya beralih pada dua gadis. Perlahan Dara menghampiri Bang Arre kemudian mendekap lengannya. Hanya Niken yang masih mematung.
Merasa mendapatkan penolakan, Bang Ringgo pun melangkah pergi namun Niken segera mengejar dan memeluk Bang Ringgo dari belakang. "Niken mau jadi istri Om Ringgo."
Bang Nando hanya bisa mengepalkan jemarinya lalu memberi hormat pada Danyon dan meninggalkan tempat.
.
.
.
.
eehh kenapa tuh si Mona marah² masih ga terima Niken nikah ma Ribas?? dlu Mona mau dijodohkan ma siapa y Ribas apa Ringgo