Terlahir dari keluarga mata biru, namun nasib Aksara berbeda dari anggota keluarga lainya. Pada saat Aksara di lahirkan, ia tidak mewarisi mata biru dari kedua orang tuanya, melainkan ia terlahir dengan mewarisi mata ungu dari kakek buyutnya yang sudah lama tiada.
Aksara hanya mewarisi satu mata ungu di sebelah kirinya, begitu juga dengan kakek buyutnya yang hanya memiliki satu mata ungu di sebelah kanannya, dan mata di sebelah kirinya berwarna biru.
Dan kemudian di sebelah kanannya, Aksara memiliki mata sama persis seperti mata elang dengan warna yang lebih terang dan menyala-nyala.
Keluarga mata biru merupakan golongan keluarga bangsawan yang paling di segani di seluruh wilayah Republik. Keluarga mata biru merupakan keluarga terkuat saat ini, di tambah lagi dengan keahlian khusus mereka, hal itu yang membuat nama keluarga mata biru sangat ditakuti oleh keluarga besar yang lainya.
Setelah tumbuh menjadi pria kuat, Aksara meninggalkan anggota keluargnya dan memilih hidup sederhana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr Sad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30 : Pertarungan Shopia
"Apakah anda mendidik Alaska dengan baik tuan? sepertinya dia terlihat begitu tertekan sekali," ucap nyonya Shopia kepada sang musuh pemilik hewan magic itu.
"Hah! apakah ada masalah nyonya? lagipula Alaska itu hewan peliharaan saya, jadi suka-suka saya jika saya memperlakukan dia dengan cara yang tak sama seperti cara yang anda berikan kepada bayi-bayi anda di sana itu," ucap sang musuh dengan nada sombongnya seraya tersenyum tipis.
"Dari perasaan Alaska saya bisa melihat dan merasakan betapa tertekannya dia saat ini. Ternyata memang benar, dari awal saya sudah menduganya bahwa sebenarnya anda memperlakukan dia seperti seorang budak!".
"Tahu apa anda tentang itu nyonya?".
Setelah mendengar ucapan dari nyonya Shopia, dengan seketika sang musuh menyerang nyonya Shopia menggunakan kekuatan energinya.
Nyonya Shopia terlihat begitu tenang sekali, beliau cukup memiringkan sedikit badannya untuk menghindari serangan energi dari musuhnya itu.
"Heh, apakah anda sedang bercanda tuan! jika anda ingin mengalahkan saya dengan kekuatan seperti itu, maka kekuatan tersebut tidak akan cukup untuk mengalahkan saya tuan," ucap nyonya Shopia membuat lawannya jengkel.
"Satu kesalahan yang anda buat nyonya! jangan pernah mencoba meremehkan kekuatan musuh di hadapan anda sekarang ini karena anda tidak mengetahui sepenuhnya kekuatan hebat yang di miliki oleh lawan anda itu seperti apa."
"Baiklah, mari kita buktikan kehebatan anda, dan sampai sejauh mana anda akan bertahan menghadapi kekuatan yang saya miliki ini," ucap sang musuh mulai melepaskan energi jahatnya.
Aura pembunuh yang terlepas dari dalam tubuh sang musuh membuat nyonya Shopia berpikir, bahwa lawan di hadapannya memang pantas mendapatkan semua yang telah dia miliki sekarang ini.
Energi hitam yang memancar dari tubuh sang musuh itu, benar-benar telah membangkitkan semangat yang tertanam di dalam diri nyonya Shopia itu.
Sepertinya nyonya Shopia juga tak mau kalah dengan lawannya, lantas beliau pun mulai menunjukan kekuatan dia yang sebenarnya kepada lawannya. Sang musuh tercengang ketika melihat aura yang dihasilkan oleh nyonya Shopia begitu besar sekali.
"Aura pembunuh yang keluar dari dalam dirinya itu harus saya waspadai, jika saya lengah sedikit saja, maka resikonya juga akan sangat besar. Tidak ada pilihan lain selain mengeluarkan kekuatan yang sama dengannya," ucap nyonya Shopia dalam hati terlihat begitu berhati-hati.
Whosss ....
Mereka berdua bergerak secepat kilat. Sang musuh mampu menandingi dan bertahan dari serangan-serangan yang di berikan oleh nyonya Shopia.
Walaupun, nyonya Shopia sudah memberikan pukulan telak kepada lawannya di sana, namun usahanya itu tak memberikan dampak apa pun terhadap lawannya.
Nyonya Shopia tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menyerang dan menghindari pukulan dari musuhnya. Sang musuh belum bisa menyentuh nyonya Shopia dikarenakan nyonya Shopia memiliki pertahanan tubuh yang cukup baik, maka dari itu sang musuh tidak bisa memukul wajah atau bagian tubuh nyonya Shopia yang lain.
Sang musuh hanya bisa menunggu nyonya Shopia melakukan kesalahan, dan kuncinya itu ada pada Hema ataupun hewan magicnya yang lain.
"Cerita tentang kekuatan mereka benar-benar nyata, entah saya yang bodoh atau mereka yang terlalu kuat, sehingga saya berani mencari masalah dengan keluarga bangsawan dari penghujung negeri."
"Nyonya dari keluarga bangsawan ini cukup tangguh. Entah berapa banyak waktu yang sudah saya buang, sampai-sampai saya lupa, ternyata saya sama sekali belum bisa memberikan satu pukulan balasan kepada nyonya bermata aneh ini."
"Saya rasa kuncinya ada pada hewan magicnya itu. Sepertinya memang tidak ada pilihan lain lagi, saya harus menghindari pertarungan saya kali ini. Pukulan yang dia berikan itu cukup menguras tenaga saya."
Sang musuh berbicara dalam hatinya, dia berbicara sembari memikirkan rencana licik yang akan dia berikan untuk membalas serangan dari nyonya Shopia.
....
Sang musuh menjauhi pertarungannya dengan nyonya Shopia. Kini napasnya mulai tersengal-sengal. Dia terlihat lelah karena sebelumnya dia sudah terlalu banyak menerima pukulan dari nyonya Shopia.
Nyonya Shopia sadar bahwa lawannya pasti sedang memikirkan cara untuk menjatuhkan dirinya di sana. Nyonya Shopia belum mengetahui rencana apa yang akan diberikan oleh musuhnya itu.
Beliau terus memperhatikan pergerakan lawannya, namun lawan di hadapannya belum memberikan reaksi apa pun kepada dirinya. Nyonya Shopia agak sedikit khawatir, beliau tahu bahwa lawannya sedang mencari-cari kesalahannya di sana, tapi beliau adalah sosok yang cerdas, jadi seharusnya nyonya Shopia bisa mempertimbangkan pergerakan lawannya.
"Ada apa tuan? apakah anda sudah merasa lelah. Bukan kah pertarungan ini masih berlanjut, jika anda berdiam diri seperti itu, maka pertarungan kali ini dinyatakan selesai, dan pemenangnya adalah saya," ucap nyonya Shopia mencoba memancing emosi lawannya kembali.
Sang musuh tersenyum tipis. Dia terdiam tanpa merespon ucapan dari nyonya Shopia. Sepertinya sang musuh telah menyadari permainan yang dibuat oleh beliau.
Kali ini musuhnya benar-benar membuat nyonya Shopia bingung, entah apa yang sedang musuhnya itu rencanakan, yang jelas untuk sementara waktu ini beliau hanya bisa menunggu sampai lawannya kembali menyerang dirinya di sana.
"Saya tidak bisa sembarangan mengambil tindakan, dan jika saya melihat sikap dia yang sekarang, sepertinya dia mulai menyadari permainan saya."
"Apakah saya terlalu lembut kepada lawan saya? seharusnya dari awal saya tidak membiarkan dia terdiam seperti ini, tapi sekarang sudah terlambat, sepertinya kekuatan dia sudah pulih kembali," ucap nyonya Shopia dalam hati terlihat waspada.
"Haha, sepertinya anda sudah kehilangan langkah anda sendiri nyonya, sampai-sampai anda membuang kesempatan terbaik untuk membunuh saya di sini. Saya mengakui ketenangan anda itu nyonya, tapi sangat disayangkan sekali, anda terlalu lama mengambil tindakan."
"Ya, ya, ya ... , seharusnya anda terus menyerang saya seperti tadi nyonya, dan satu hal yang harus anda ketahui, bahwa saya tidak akan pernah bisa merubah kekalahan saya, dan semuanya disebabkan karena kekuatan yang anda miliki itu jauh lebih besar bila dibandingkan dengan kekuatan yang saya miliki saat ini."
Sang musuh berbicara dalam hatinya. Dia pun tertawa lepas di dalam hatinya, hingga pada akhirnya dia telah berhasil mengelabui nyonya Shopia di sana.
"Nyonya, apakah anda siap?", ucap sang musuh seraya memperlihatkan kekuatan energi yang tak cukup asing dimata nyonya Shopia.
"Kekuatan itu! tidak ... ! jangan-jangan," ucap nyonya Shopia terlihat khawatir.
Ya, dan benar saja sang musuh berlari ke arah Hema. Sang musuh berusaha melepaskan kekuatan energi penakluk hewan magic tingkat tinggi.
Nyawa Hema dalam bahaya, jika serangan tersebut berhasil mengenai tubuh Hema, maka energi alam Hema akan menghilang dan Hema akan mati.
Nyonya Shopia berlari, namun sang musuh cukup cerdik, dia memanfaatkan ke khawatiran nyonya Shopia dan langsung memberikan serangan tiba-tiba kepada nyonya Shopia.
"Jangan lengah nyonya! rasakan ini ... !", teriak sang musuh sembari melepaskan kekuatan energi pelumpuh kepada nyonya Shopia.
Brukkk ....
Nyonya Shopia terjatuh. Kekuatan energi pelumpuh itu berhasil membuat tubuh nyonya Shopia ambruk. Beliau tak dapat menggerakan anggota tubuhnya karena efek dari kekuatan tersebut mampu mematahkan saraf-saraf di dalam organ tubuh nyonya Shopia.
Sang musuh berhasil mengelabui nyonya Shopia, sebenarnya dia tak berniat menghabisi Hema dikarenakan dia harus berpikir panjang jika dia ingin membunuh Hema.
Bila sang musuh membunuh Hema di sana, yang ada Hema akan membunuhnya lebih dulu karena di sana ada 3 hewan magic tingkat tinggi yang siap menerkam dirinya bila dia bertindak semaunya.
Tanpa ragu sang musuh memberikan serangan terakhirnya untuk menghabisi nyonya Shopia.
Huaaa ....
Hema mengaung, dia tak bisa membantu tuannya karena jarak mereka berjauhan, ditambah lagi dengan Alaska yang berusaha menghalangi ruang gerak Hema
"Mati ... !", teriak sang musuh yang sudah siap menghabisi nyonya Shopia.
Buakkk ....
Aksara datang di waktu yang tepat, dia memukul wajah musuh hingga terpental cukup jauh.