Gadis yang tengah patah hati karena kekasihnya kedapatan tengah bermesraan di dalam kamar dengan adik tiri itu memilih pergi ke sebuah pulau untuk menenangkan hatinya. Ia merasa begitu hancur setelah kematian sang ibu, karena ayahnya menikah lagi. Dan hal tergilanya, adik tirinya tidur dengan kekasihnya sendiri. Dalam kekalutan, ia memilih pergi ke sebuah club malam untuk melampiaskan kemarahannya. Namun kondisinya yang tengah mabuk membuat ia tak sadar dan merayu seorang pria hingga malam itu menjadi malam terburuk dalam hidupnya. Ia kehilangan mahkota yang telah ia jaga selama ini. Hidupnya bahkan semakin hancur setelah pria yang telah merenggut kesuciannya itu datang dan terus mengusik kehidupnnya. Sampai pada akhirnya ia positif hamil dan mencoba mengakhiri kehidupannya yang begitu rumit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nickname_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SALZBURG
Udara dingin mulai terasa menusuk nusuk tubuh Veronica yang melangkah kan kaki nya menuruni tangga pesawat, setelah menempuh perjalan 17 jam, Veronica pun sampai di bandara Flughafen Berlin-Tegel „Otto Lilienthal“ Jerman. Ia melangkah kan kaki nya dengan meyakin kan hati nya, jika ia mampu melewati badai, dan tempat baru akan menjadi tempat yang lebih nyaman nanti nya. Veronica mengambil ponselnya dan menelpon seseorang, mengabari jika dirinya telah sampai di Berlin, kemudian akan melanjutkan perjalanan nya menuju kota Salzburg di Austria. Veronica mencari makan sekaligus mantel, lantaran ia hanya mengenakan jaket biasa. Dingin membuat perut nya terasa begitu lapar. Ia pun kemudian memesan Currywurst makanan khas Berlin, Makanan ini adalah makanan yang sering dibeli oleh wisatawan. Terbuat dari sosis, Currywurst diolah dengan cara dipanggang, yang kemudian diberi bumbu dan saus tomat. Tidak hanya itu, bumbu kari pun dicampur sehingga menciptakan rasa yang enak.
Makanan ini sangat fenomenal. Bahkan hingga ada sebuah museum yang bernama Museum Currywurst di Berlin. Veronica menikmati makanan nya sambil menunggu jadwal keberangkatan selanjut nya, ia sudah tak sabar ingin segera sampai di Salzburg dan segera beristirahat, badan nya begitu lelah. Selesai makan ia pun kembali ke pesawat. Setelah menunggu beberapa saat pesawat pun kembali mengudara menuju ke bandara flughafen Salzburg. Veronica merebahkan kepalanya sambil mendengarkan musik melalui earphone.
**
Jakarta pagi ini, seorang lelaki tampan dengan tubuh tegap dan gagah berwajah cool tengah memakai sepatu kerja nya, dan bersiap akan kembali ke kantor lantaran sudah empat hari lama nya ia meliburkan diri. Papa dan mama nya telah menunggu di meja makan.
"Pagi ma, pa.” Sapa nya dengan datar sambil mengecup pipi mama nya.
"Pagi sayang.” Balas sang ibu kemudian Dave pun duduk dan membuka piring nya. Ia mengambil dua lembar roti dan mengoles nya dengan margarin.
"Kamu yakin mau ke kantor.” Tanya papa nya.
"Yakin, memangnya kenapa pa.”
"Tidak papa hanya bertanya.” Balas Andika tak ingin anak nya berubah pikiran.
"Dave duluan pa.” Ucap Dave seraya bangun dari duduk nya.
"Sayang kok gak makan nasi.” Tanya Velicya pada putra nya.
"Kenyang ma, Dave berangkat dulu ya ma.”
"Gak bareng papa.”
"Dave udah gede ma.” Balas Dave seraya mencium pipi mama nya. Kemudian berlalu pergi.
"Sabar Vel, tunggu waktu nya tepat untuk bicara dengan anak mu oke.” Andika menasehati istri nya yang sebenar nya tak sabar dan ingin bertanya perihal hubungan nya dengan Veronica.
"Iya, tapi kapan.”
"Carilah waktu yang tepat, dan pasti nya bukan di meja makan.” Ya Andika sendiri kurang suka di saat makan istri nya membahas banyak hal, ia ingin ketika makan ya mereka menikmati hidangan yang tersaji sebagai bentuk syukur tentang nikmat Tuhan. Velicya pun menganggukan kepala nya, paham dengan maksud sang suami.
"Baiklah aku juga mesti berangkat sekarang, kamu hati hati di rumah.”
"Hati hati di jalan, nanti siang mungkin aku akan pergi arisan dengan teman teman.”
"Berhati hati lah, jangan bawa mobil sendiri, suruh supir antar kemanapun itu.”
"Siap.” Balas Velicya seraya merapikan jas dan dasi suami nya, Andika mengecup bibir istri nya, setelah itu ia pun melenggang keluar rumah, dan masuk ke dalam mobil nya. Sedang Dave sendiri telah menyusuri ramainya jalanan ibukota sambil berharap jika Veronica nanti akan ikut meeting seperti biasa nya. Entah mengapa perasaan nya mulai di liputi rasa bersalah setelah tau jika Veronica membaca beberapa pesan dari stacy dan mariska, padahal dengan yang lain ia tidak pernah perduli tentang bagaimana perasaan mereka saat dirinya ketahuan bermain dengan banyak wanita kesana kemari, namun dengan Veronica ia merasa bersalah dan ingin berusaha menjelaskan jika antara dirinya dan Merry serta Jenny dan yang lain tak terjadi apa apa dan tak memiliki ikatan sebuah hubungan.
**
Dua jam sudah Veronica melakukan penerbangan, dan ia pun akhirnya sampai di bandara flughafen Salzburg, Veronica menuruni anak tangga pesawat kemudian menelpon seseorang.
"Hallo.. tante.”
^hallo sayang, apa kamu sudah sampai.”
"Sudah tante.”
"Baiklah, tante juga sudah sampai berjalan lah keluar dan kamu akan bertemu tante nanti.”
"Oke tante.” Veronica pun segera berjalan keluar dan sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru mencari tante nya yang datang untuk menjemput.
"Nic!!” teriak seorang wanita berusia empat puluh tahunan dengan tubuh tinggi kulit putih dan cantik sambil melambaikan tangan nya.
"Tan..” balas Veronica sambil sedikit berlari menghampiri tante nya. Kemudian mereka pun berpelukan.
"Are you ok baby.” Tanya sang tante yang tak lain bernama jessie.
"Baik tante, bagaimana dengan tante.”
"Tante baik seperti yang kamu lihat, oke kita mengobrol sambil berjalan pulang bagaimana??”
"Sip, pinggang nya terasa capek banget.”
"Hahaha baru perjalanan sekitar dua puluh jam sudah loyo kamu.”
"Hahaha iya juga ya, tante masih bekerja di rumah sakit.”
"Tentu, apa kamu mau ikut.”
"No...Pekerjaan Nic sendiri terlalu banyak, bahkan setelah ini pasti asisten Nic akan mengirimkan banyak email hasil meeting hari ini.”
"Apa yang membuatmu datang kemari cantik.”
"Nic rindu kota ini.”
"Are you sure.”
"Sure.” Bohong Veronica.
"Hmm baiklah, jika kamu belum ingin bercerita hari ini balas jessie yang yakin jika Veronica menyembunyikan sesuatu dari nya, lantaran ia paham betul dengan sifat keponakan nya itu, jessie sendiri adalah adik dari almarhum ibu Veronica, dia menetap di kota Salzburg dan bekerja sebagai dokter ahli kandungan, di usia nya yang telah menginjak empat puluh tahun, jessie masih asik dengan karir nya dan belum juga menikah, ia terlalu sibuk dengan karir nya, dan lupa mencari pendamping hidup, hari hari nya hanya disibukkan dengan pekerjaan. Setelah hampir lima belas menit mengendarai mobil, jessie pun membawa Veronica masuk ke sebuah lobby apartemen dan memarkirkan kendaraannya di sana, setelah itu mereka turun. Dan berjalan menuju sebuah lift yang kemudian mengantar mereka ke lantai atas, tempat dimana Jessie tinggal, sebuah apartemen elit yang ada di kota Salzburg. Mereka pun sampai di depan pintu kamar, Jessie membuka akses pintu dan mengajak Veronica untuk masuk.
"Beristirahat lah, tante akan membuat kan mu minuman hangat, kamar mu tetap sama, dan pakaian mu semua ada di sana, jika butuh sesuatu bilang pada tante.”
"Thank you tan,... Nica memang begitu lelah, kalau begitu Nica pergi tidur terlebih dahulu. Nanti kalau sudah cukup istirahat Nica akan menemui tante untuk mengobrol.”
"Mm..baik lah anak manis. Kalau begitu segeralah istirahat karena tante sudah tak sabar ingin mendengar semua nya.”
"Hahaha baiklah.” Balas Nica dengan tertawa kemudian masuk ke dalam kamar nya, badan nya begitu lelah, ia pun segera memejamkan mata nya dan tidur.
utk si j4l4ng Elsa sukurin loe malah diumpankan ke Gayus sama Alan 😄😄