SEKUEL TERPAKSA MENIKAHI PEMBANTU
Giana yang sejak kecil kehilangan figur seorang ayah merasa bahagia saat ada seorang laki-laki yang merupakan mahasiswa KKN memberikan perhatian padanya. Siapa sangka karena kesalahpahaman warga, mereka pun dinikahkan.
Giana pikir ia bisa mendapatkan kebahagiaan yang hilang setelah menikah, namun siapa sangka, yang ia dapatkan hanyalah kebencian dan caci maki. Giana yang tidak ingin ibunya hancur mengetahui penderitaannya pun merahasiakan segala pahit getir yang ia terima. Namun, sampai kapankah ia sanggup bertahan apalagi setelah mengetahui sang suami sudah MENDUA.
Bertahan atau menyerah, manakah yang harus Giana pilih?
Yuk ikuti ceritanya!
Please, yang gak benar-benar baca nggak usah kasi ulasan semaunya!
Dan tolong, jangan boom like atau lompat-lompat bacanya karena itu bisa merusak retensi. Terima kasih atas perhatiannya dan selamat membaca. ♥️♥️♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SSM 35
Beberapa hari kemudian, akhirnya Angel benar-benar pergi dari rumah Herdan. Angel sudah berupaya untuk meluluhkan hati Herdan dan agar mau memaafkan dan menerimanya kembali, tetapi hati Herdan seakan sudah beku. Ia tak mau memberikan Angel satu pun kesempatan untuk menebus segala kesalahannya. Padahal sebenarnya Angel benar-benar mencintai Herdan, tetapi Herdan justru membalasnya dengan begitu kejam hanya karena dia menyembunyikan fakta kemandulannya.
"Brengsekkk kau, Herdan. Kau jahat! Kau kejam. Padahal aku sudah banyak berkorban untukmu. Bahkan kau juga yang sudah menyentuhku pertama kali, tapi hanya karena fakta aku tidak bisa hamil akibat kebiasaanku mengkonsumsi alkohol sejak usia belia membuatmu semarah ini. Kau sangat keterlaluan. Kau benar-benar keterlaluan," teriak Angel di sebuah kamar kost yang disewanya. Tabungannya tidaklah banyak. Sementara ia belum gajian, alhasil ia tidak bisa mencari tempat tinggal yang jauh lebih bagus seperti apartemen yang sebelumnya ia tempati. Keluarga Angel bukanlah keluarga kaya raya. Ayahnya hanyalah seorang pegawai di kantor kecamatan sementara ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Ia tidak mungkin kembali ke rumah orang tuanya. Apa kata mereka dan tetangga kelak saat tahu kalau ia sudah bercerai padahal mereka baru setengah tahun menikah.
Angel menangis. Ia tergugu sambil meratap pilu. Angel sadar ia salah sudah berbohong, tapi itu karena ia terlanjur mencintai Herdan yang tak lain adalah atasannya di kantor. Sikap Herdan yang lembut dan ramah membuatnya jatuh hati. Hingga ia pun berusaha mendekatinya. Bak gayung bersambut, Herdan pun mengulurkan tangannya saat ia menyatakan isi hatinya. Herdan yang memang terpukau dengan kecantikan dan tubuh molek Angel pun tanpa ragu menerima cinta Angel. Bahkan Angel tanpa ragu menyerahkan tubuhnya demi memikat Herdan yang saat itu masih menjadi suami Giana.
Angel jelas saja tahu kalau saat itu Herdan sudah menikah sebab Herdan sendiri yang mengatakan kenyataan itu. Di kantor memang ia dikenal sebagai pria single, tetapi saat bersama Angel, ia mengungkapkan semuanya. Dan saat itulah, Angel semakin mencari celah setelah mengetahui kalau istri Herdan yang tak kunjung mengandung anaknya.
Angel mencari kesempatan untuk memikat Herdan. Ia meyakinkan Herdan kalau ia bisa hamil. Namun, ia hanya bersedia hamil setelah sah menjadi istri Herdan sebab ia tidak mau kalau sampai hamil di luar nikah. Padahal saat itu sebenarnya Angel sudah tahu kalau ia tak mungkin bisa hamil. Namun, ia pikir tak masalah. Ia akan memutarbalikkan fakta dan membuat seolah Herdan sendiri yang mandul.
Namun, kini semua rencananya hancur. Herdan terlanjur marah dan membencinya. Ia diceraikan begitu saja membuatnya benar-benar sakit hati.
Seakan belum puas, di kantor pun Herdan ternyata mengganti sekretarisnya. Alhasil, Angel tidak bekerja sebagai seorang sekretaris lagi. Ia bahkan diturunkan menjadi staf biasa membuat ia menjadi bahan tertawaan karyawan lainnya.
"Brengsekkk kau, Herdan! Kau benar-benar bajingan!" pekik Angel sambil melemparkan barang-barangnya di atas meja. Jelas ia tidak terima dengan apa yang sudah Herdan lakukan.
...***...
Hari terus berganti, ternyata usaha Herdan untuk menarik perhatian Giana belum berhenti. Seperti saat ini, ia sudah terlihat rapi sambil berdiri di depan cafe. Di tangan kanannya, ia memegang kantong plastik berisi susu ibu hamil dan biskuit serta roti. Ia berusaha memberikan perhatian pada Giana berharap wanita itu segera luluh agar mau kembali padanya.
"Mas Herdan? Mau apalagi Mas ke mari?" tanya Giana datar dan dingin. Ia sudah berdiri berdua dengan Desti.
"Dasar, lakik nggak tau malu, masih punya muka loe datang ke mari?" ejek Desti sambil berdiri dengan kedua tangan terlipat di depan dada.
"Nggak usah ikut campur, Sialan! Lebih baik kau pergi sana. Biar aku yang mengantar pulang Giana," ujarnya ketus pada Desti.
"Kalau aku nggak mau, gimana?" tantang Desti.
"Kau ...."
"Berhenti, Mas! Jangan macam-macam kamu kalau kamu nggak mau aku laporin ke polisi," ancam Giana saat melihat tangan Herdan hampir menyentuh Desti.
Herdan menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya. "Aku harus bisa mengontrol diri kalau tidak Giana akan semakin menjauhiku dan menolakku. Apalagi kehamilannya sudah semakin besar, tak lama lagi, anakku pasti akan lahir. Aku tidak ingin kehilangan momen untuk mendapatkan mereka kembali," monolog Herdan dalam hati.
"Maaf, Gi. Maafkan Mas yang nggak bisa mengontrol emosi. Ini karena terlalu banyak hal yang terjadi akhir-akhir ini. Apa kau tau, Mas sudah bercerai dari Angel. Ternyata dia sudah menipu Mas mentah-mentah. Dia bilang dia bisa hamil, padahal kenyataannya dia mandul. Ia juga sempat memengaruhi Mas agar meragukan anak kita. Beruntung Mas tidak terpengaruh. Gi, Mas sudah bercerai dari Angel, bagaimana kalau kau kembali pada Mas? Mas janji, kali ini Mas akan meresmikan pernikahan kita. Setelah rujuk, Mas akan melakukan isbat nikah di pengadilan agama. Bagaimana? Kau mau 'kan ucap Herdan dengan senyum lebarnya.
Desti yang berdiri di samping Giana sontak berakting mual dan mau muntah. Muak sekali dirinya melihat laki-laki seperti Herdan itu.
"Huek, kau pikir Giana bodoh mau balik sama kadal buntung seperti kamu!" ejek Desti.
Herdan ingin sekali marah, tetapi ia coba tahan. "Aku tidak boleh terpengaruh kata-kata betina gila ini. Awas saja kalau ketemu di jalan, habis kau."
"Bagaimana, Gi? Kau pasti mau 'kan?"
"Maaf, Mas, seperti yang pernah aku katakan, mau kau bersujud di kakiku pun aku nggak akan pernah kembali padamu. Maaf," ucap Giana lembut. Ia berusaha mengendalikan emosinya demi menjaga kesehatan kandungannya. Lagipula posisi mereka di pinggir jalan. Ia tak mau terlibat pertengkaran yang mana akan menarik perhatian orang-orang.
Herdan menghembuskan nafas kasar. "Baiklah, hari ini aku mengalah. Besok aku akan berusaha lagi. Aku yakin, perlahan tapi pasti, Giana akan luluh dan segera kembali ke pelukanku."
"Ya, sudah. Aku tau, kau masih sangat kecewa pada Mas. Mas nggak akan maksa. Oh, ya, Mas ada ini, susu ibu hamil, roti, dan beberapa biskuit. Terima, ya. Kalau bukan untukmu, anggap untuk anak kita. Bukankah bagaimanapun, Mas adalah ayahnya. Mas akan berusaha menjadi ayah yang bertanggung jawab untuk anak kita. Kau mau 'kan menerimanya?" Tangan Herdan terulur menyerahkan kantong plastik yang sejak tadi dipegangnya pada Giana. Giana awalnya hendak menolak, namun ia berusaha menghargai pemberian Herdan sebab seperti yang laki-laki itu katakan, dia adalah ayah anak yang ia kandung. Bagaimanapun sudah menjadi hak sang anak untuk mendapatkan perhatian dari sang ayah.
Giana menghembuskan nafas kasar. Ia pun menerima pemberian Herdan membuat laki-laki itu tersenyum lebar.
"Terima kasih," ucap Giana datar.
"Oh, ya, kalian mau pulang 'kan? Bagaimana kalau kalian, Mas antar?" tawar Herdan.
"Aku ...."
"Giana ...."
"Desti ...," panggil dua orang berbarengan membuat ketiga orang itu sontak menoleh.
...***...
...Happy reading 🥰🥰🥰...
saat susah ingat istri.... saat sukses lupa akn istri... & suksesnya untuk kesenangan dan memanjakn wanita lain....
hadeuh.... gmn Giana mau kinclong klo uang saja tak di kasih suami yg g ada otaknya....
hiks.. q terlat baca
happy karna mereka udah bahagia,
tapi syedih karna mak othornya mau hiatus,,mau ngintil pindah rumah baru tapi hp udah overload gabisa donload apk lagi😫😫
BTW terimakasih author bacaan yng sangat bagus , jangan terlalu lama hiatus nya thor 😍😍